Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : SELODANG MAYANG

LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR KMS Novyar Satriawan Fikri; Mulono Apriyanto; Rifni Novitasari
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 2 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i2.202

Abstract

Food agricultural land is the part of the cultivation function land. The population growth rate in Indragiri Hilir Regency reaches 4.66 percent per year. The increase in population growth in Indragiri Hilir Regency has an impact on increasing the need or demand for food which is quite high. From these problems, this study was prepared by identifying the Areas of Sustainable Food Agriculture (LP2B). The purpose of this research is to know the juridical basis, the philosophical basis and the sociological basis. It is concluded that there will be serious problems with the decrease in the area of ​​agricultural land. Lahan pertanian pangan merupakan bagian dari lahan fungsi budidaya. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Indragiri Hilir mencapai 4,66 persen per tahun, Peningkatan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Indragiri Hilir berdampak pada peningkatan kebutuhan atau permintaan (deman) pangan yang cukup tinggi. Dari pokokpermasalahan tersebut disusunlah studi ini dengan mengidentifikasi Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Adapun tujuan dari penelitian ini mengetahui landasan yuridis, landasan filosofis dan landasan sosiologis. Disimpulkan bahwa akan terjadi permasalahan serius dengan penurunan luas lahan pertanian.
PEREMPUAN DALAM PERIKANAN DAN AKUAKULTUR DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR RIAU Rujiah Rujiah; KMS Novyar Satriawan Fikri; Marlina Marlina; Mulono Apriyanto
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 3 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i3.221

Abstract

In terms of participation excellence, the fisheries sector of Indragiri Hilir Regency is gender biased. Pia dominates the scene, will hold leading positions such as ownership, control, and access to the productive resources of aquaculture production systems, as well as ownership of fishing vessels and equipment in the fishing sector. These roles give them the benefit of financial by providing investment opportunities, loan facilities, and import and export licenses, among others. Despite the economic potential of small-scale fisheries and aquaculture, women invest very little in the aquaculture, artisanal and industrial sectors. Women take a secondary role in processing and marketing, delaying major decisions for male counterparts. The underlying socio-cultural norms and gender relationships emphasized by intersectionality are often barriers to owning, accessing, or controlling productive resources and other inputs. Gender mainstreaming appears to be a very recent development in the fisheries sector. The goal of the study is the reorientation of women, especially those working in small-scale fisheries, including fisheries and aquaculture, toward active and significant participation in boat owner contribution, productivity, and policy/decision-making. Secondary data and conclusions from previous studies, especially reports and reviews from other districts,compared to what is available in Indragiri Hilir Regency. As a result, we propose expanding social entrepreneurship initiatives, bootstrapping,and social capital, among other interventions, to increase women's participation in the fisheries sector. Dalam hal keunggulan partisipasi, sektor perikanan Kabupaten Indragiri Hilir bias gender. Pia mendominasi tempat kejadian, akan memegang posisi terkemuka seperti kepemilikan, kontrol, dan akses ke sumber daya produktif sistem produksi akuakultur, serta kepemilikan kapal penangkap ikan dan peralatan di sektor perikanan. Peran-peran ini menguntungkan mereka secara finansial dengan memberikan peluang investasi, fasilitas pinjaman, dan lisensi impor dan ekspor, antara lain. Terlepas dari potensi ekonomi perikanan dan akuakultur skala kecil, perempuan berinvestasi sangat sedikit di sektor akuakultur, artisanal dan industri. Perempuan mengambil peran sekunder dalam pengolahan dan pemasaran, menunda keputusan besar untuk rekan-rekan laki-laki. Norma-norma sosial-budaya yang mendasari dan hubungan gender yang ditekankan oleh interseksionalitas sering menjadi hambatan untuk memiliki, mengakses, atau mengendalikan sumber daya produktif dan input lainnya. Pengarus utamaan gender tampaknya menjadi perkembangan yang sangat baru di sektor perikanan. Tujuan dari penelitian adalah reorientasi perempuan, terutama mereka yang bekerja di perikanan skala kecil, termasuk perikanan dan akuakultur, menuju partisipasi aktif dan signifikan dalam kontribusi pemilik kapal, produktivitas, dan kebijakan / pengambilan keputusan. Data sekunder dan kesimpulan dari penelitian sebelumnya, terutama laporan dan ulasan dari Kabupaten lain, dibandingkan dengan apa yang tersedia di Kabupaten Indragiri Hilir. Sebagai hasilnya, kami mengusulkan perluasan inisiatif kewirausahaan sosial, kapal penangkap ikan (bootstrapping), dan modal sosial, di antara intervensi lainnya, untuk meningkatkan partisipasi perempuan di sektor perikanan.
ENTREPRENEURSHIP PERKEBUNAN KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Marlina Marlina; Mulono Apriyanto; Rifni Novitasari; KMS Novyar Satriawan Fikri; Widyawati Widyawati
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 8 No 1 (2022): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v8i1.235

Abstract

Entrepreneurship in agriculture by young people is very popular in Indragiri Hilir. The low level of youth involvement in the marketing chain of coconut plantation products needs to get a little attention. A study conducted a comparative analysis of youth and the elderly in the production and marketing of coconuts in Indragiri Hilir. Berwirausaha di bidang pertanian oleh anak muda sangat populer di Indragiri Hilir. Rendahnya tingkat keterlibatan pemuda dalam rantai pemasaran produk perkebunan kelapa perlu mendapat sedikit perhatian. Sebuah studi dilakukan analisis komparatif pemuda dan orang tua dalam produksi dan pemasaran kelapa di Indragiri Hilir.
IMPLEMENTASI PROGRAM AKSI KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Yulianti Yulianti; Mulono Apriyanto; Ali Azhar; KMS Novyar Satriawan Fikri
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 9 No 1 (2023): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v9i1.293

Abstract

The goal of this study is to describe and analyze the synergy model between the Central Government and the Kabupaten Indragiri Hilir Government that is effective in creating food security, implementation of a food security action program in the Indragiri Hilir Regency, and to identify food security problems in order to improve the welfare of farmers and communities in the Indragiri Hilir Regency, as well as what steps have been and must be taken in order to achieve this goal. The technique employed in this study is qualitative, with the focus of the research being the opinions and attitudes of stakeholder actors in the execution of the Indragiri Hilir Regency's Food Security Action Program policy, including resource preparedness, implementation procedures, and others. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis model sinergisitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupten Indragiri Hilir yang efektif untuk melahirkan ketahanan pangan, implementasi program aksi tentang ketahanan pangan di Kabupaten Indragiri Hilir, dan mengetahui permasalahan-permasalahan tentang ketahanan pangan guna peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat di Kabupten Indragiri Hilir serta langkahlangkah apa yang telah dan harus dilakukan guna mewujudkan ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani di masa mendatang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian adalah pandangan dan sikap aktor stakeholders dalam implementasi kebijakan Program Aksi Ketahanan Pangan Kabupten Indragiri Hilir, meliputi kesiapan sumber daya, proses implementasi dan lain-lain.