Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

STUDY OF REGIONAL DRAINAGE CHANNEL CAPACITY AT ALOON-ALOON PONOROGO REGENCY I Wayan Mundra; Endro Yuwono; Nenny Roostrianawaty; Dodik Prabowo
Journal Innovation of Civil Engineering (JICE) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jice.v2i2.14545

Abstract

The rate of population growth in urban areas is increasing year by year, so that changes in land use will accompany it and have an impact on reducing catchment areas. One of the problems that arise is flooding or inundation. In addition to providing inadequate catchment areas, the existing urban drainage system often does not function optimally with various technical and non-technical problems. One of the urban areas experiencing a similar situation is Ponorogo City, Ponorogo Regency. In some areas of the city, there are still frequent flooding/inundation. For example, in the Ponorogo Regency Government Center, especially around Aloon City. This problem is the background of this study. The results of the study show that the planned flood discharge with a return period of 10 years, which was analyzed based on the modified Rational method, was 0.899 m3/s. Based on data from observations of the existing drainage system, the channel capacity analyzed by the Maning method is only 0.471 m3/sec. Thus the channel capacity needs to be increased. By widening the rectangular base of the channel from 1 m wide to 1.50 m, the channel capacity becomes 0.925 m3/s, so that it can serve according to the planned flood discharge. In addition to increasing the channel capacity, based on observations in the field, it is also necessary to immediately carry out maintenance and repair work on the existing drainage system, so that the function of the channel can be optimal. It is necessary to study the plan to construct infiltration wells in the study area.
PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK: Studi Kasus : Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di KecamatanTrenggalek Kabupaten Trenggalek Sitoresmi Ratnaningrum; I Wayan Mundra; Sriliani Surbakti
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water is one of the most important human needs, adequate and healthy water can help implement community sanitation programs. Based on the existing conditions of the PDAM in Trenggalek District, the number of people served by PDAM in this district is only 23,844 people from the 3974 unit (house connection) installed. and projected based on a 3 method projection with a population growth of 0.4167% for 10 years. It is difficult for people who have not been served during the dry season to get clean water easily. It is necessary to evaluate the distribution network so that the development of clean water distribution can be carried out appropriately. And in order to meet the increasing need for water, each year and the limited discharge of water sources, it is necessary to develop the distribution of clean water needs for the Trenggalek Subdistricts, Trenggalek City in the PDAM service areas in Trenggalek City until 2030. And it is obtained the projection of PDAM customers using the arithmetic method with a population growth of 0.4167% and in 2030 PDAM customers will be 24,937 people. The necessary for clean water for the next 10 years is 41.56 liters / second in 2030 and a production capacity of 90 liters / second can meet the clean water needs of PDAM customers in 2030. In the WaterCAd V8i program simulation it can be concluded that the most effective alternative is The development of clean water networks is an alternative simulation 3 with a pipe diameter of 200 mm, using a PVC pipe with a diameter of 200 mm, the pressure at all node points of 1.6 - 3.2 atm and a headloss of 10 m / km at the peak hour of 06.00.
PENGUJIAN KAPASITAS RESAPAN PADA SUMUR RESAPAN FUNGSI GANDA (STUDI KASUS SUMUR RESAPAN FUNGSI GANDA KAMPUS 2 ITN MALANG): Studi Kasus: Sumur Resapan Fungsi Ganda Kampus 2 ITN Malang Eko Usman; Kustamar Kustamar; I Wayan Mundra
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every rainy season arrives, it is possible in an area to be inundated and even have an impact on flooding. And in the dry season it is possible in an area to experience water shortages, both for daily needs, raw water sources, and even water in the irrigation sector. This study aims to observe the rate of filling and infiltration of water, as well as fluctuations in the water level in multiple function infiltration wells. As well as calculating the capacity of water storage and infiltration in multi-function infiltration wells. The data used in this study are daily rainfall, land use, topography, soil permeability coefficient, and water table subsidence.
PERENCANAAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN PAGAK KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR M. Faisal Ferial; I Wayan Mundra; Hirijanto
SONDIR Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.766 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v4i1.2541

Abstract

Penyediaan air bersih di Kecamatan Pagak saat ini relatif terbatas sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan air untuk 53879 penduduk. Hal ini dikarenakan Kecamatan Pagak merupakan daerah yang minim sumber air. Pemenuhan air bersih ini direncanakan dengan perencanaan sistem penyediaan air bersih dengan sumber air yang berasal dari sumur bor dalam. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk sampai 2028, debit kebutuhan air bersih di Kecamatan Pagak, perencanaan jaringan pipa distribusi, dimensi pipa, dimensi reservoir, dan debit aliran air tanah. Perencanaan jaringan distribusi air bersih ini menggunakan metode Hazen-William. Data yang dibutuhkan yaitu jumlah penduduk 10 tahun terakhir, fasilitas umum, peta topografi, dan data geolistrik di daerah Kecamatan Pagak. Berdasarkan hasil perencanaan dari proyeksi penduduk tahun 2028 yaitu jumlah penduduk sebanyak 58948 penduduk; debit kebutuhan air bersih total 107,52 lt/s dengan kebutuhan air bersih yang terpenuhi sebesar 41,23 lt/s dan tidak terpenuhi sebesar 66,29 lt/s; debit air tanah Desa Pagak 12,34 lt/s, Desa Sempol 16,22 lt/s dan Desa Gampingan 19,39 lt/s; dimensi pipa PVC dengan diameter 1.5 inci, 2 inci, 2.5 inci, 3 inci, 4 inci, 6 inci, dan 8 inci; dimensi reservoir atas untuk menampung kebutuhan air bersih di Kecamatan Pagak antara lain Desa Sempol 7,5m x 5m x 3m; Desa Pagak 7m x 5m x 3m; dan Desa Gampingan 6.5m x 5m x 4m; dimensi reservoir bawah untuk menampung kebutuhan air bersih di Kecamatan Pagak antara lain Desa Sempol 22,5m x 15m x 9m; Desa Pagak 21m x 15m x 9m; dan Desa Gampingan 19,5m x 15m x 12m.
PENINGKATAN KINERJA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN NGANJUK Ryanwira Adha; I WayanMundra; Nenny Roostrianawaty, ST.MT
SONDIR Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.43 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v4i1.2546

Abstract

Setiap musim penghujan tiba memungkinkan di daerah perkotaan terjadi genangan bahkan berdampak banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengananalisa apakah saluran drainase di Kota Nganjuk masih dapat menampung limpasan air hujan dan buangan air domestik. Penelitian ini menggunakan data yang diambil melalui pengukuran 83 saluran secara langsung dilapangan dengan memperhatikan tata guna lahan, luas daerah, serta data-data lain yang diperlukan melalui dinas terkait, setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisa curah hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahun dengan metode Log Person Type III. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya 15 saluran drainase yang teridentifikasi tidak dapat menampung debit rancangan, untuk itu maka perlu dilakukan perubahan dimensi pada saluran tersebut dengan melakukan pelebaran dasar saluran.
ALTERNATIF PERENCANAAN TIPE TUBUH EMBUNG NGLUYU, KABUPATEN NGANJUK Retno Pri Anggraningtiyas; Kustamar; I Wayan Mundra
SONDIR Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.72 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v1i2.2568

Abstract

Tubuh Embung Ngluyu membendung aliran Sungai Jurang Dandang di Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk. Tubuh embung ini direncanakan dengan tipe urugan homogen dan tipe urugan zonal dengan inti kedap air vertikal. Dari kedua alternatif tipe tersebut, dibandingkan debit rembesan tipe manakah yang lebih sedikit, sehingga dapat mereduksi rembesan lebih banyak. Dari hasil analisa didapatkan dimensi tubuh embung dengan tinggi 6,0 m dan lebar mercu 3,5 m, kemiringan lereng tubuh embung pada tipe urugan homogen bagian hulu 1 : 3 dan bagian hilir 1 : 3, sedangkan untuk tipe urugan zonal dengan inti kedap air vertikal, kemiringan bagian hulu 1 : 1,25 dan bagian hilir 1 : 1,75. Perbandingan debit rembesannya adalah sebesar 0,4070 m3/hari untuk tipe urugan homogen, sedangkan untuk tipe urugan tanah zonal adalah sebesar 0,07028 m3/hari. Sehingga dari hasil analisa tersebut dapat diketahui bahwa tubuh embung tipe urugan zonal dengan inti kedap air vertikal yang paling tepat untuk mereduksi debit rembesan.
Kajian Konstruksi Bangunan dalam Upaya Pengembangan Desa Wisata Kepung Budaya Desa Watulimo Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek vega aditama; Bambang Wedyantadji; I Wayan Mundra
SONDIR Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/sondir.v4i2.3170

Abstract

Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo , Kabupaten Trenggalek telah menjadi tempat untuk perencanaan desa wisata Kepung Budaya. Dengan adanya masterplen arsitektural yang telah disusun, diharapkan adanya kajian tentang struktur bangunan sehingga selain indah tapi juga memiliki kekuatan agar tahan terhadap gempa. Analisa kekuatan struktur bangunan memakai analisa secara numerik dengan menggunakan Staad Pro Connect Edition dengan memakai bahan kayu sebagai elemen utama struktur. Dari hasil perbandingan tegangan akibat tekan den geser diatas maka di dapatkan struktur kayu yang dipakai dengan memakai ukuran dan jenis yang direncanakan kuat menahan beban – beban yang direncanakan. Sosialisasi tentang pemakaian struktur kayu pada bangunan desa wisata kepung budaya telah dilaksanakan dengan melibatkan pemerintahan desa.
Desain Teknologi Ipal Sistem Anaerobic Baffle Reactor Di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat Sriliani Surbakti; Nusa Sebayang; I Wayan Mundra
SONDIR Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/sondir.v4i2.3193

Abstract

Rendahnya pelayanan sanitasi di Kelurahan Gunungsari memiliki konsekuensi terhadap kesehatan dan kualitas lingkungan yang berkelanjuta. Bila semua limbah buangan rumah tangga yang dihasilkan dari berbagai macam kegiatan/aktifitas dibuang secara langsung ke perairan/badan air maka, akan menimbulkan pencemaran pada badan air. Pada Kelurahan Gunungsari Kecamatan Pasangkayu terdapat jumlah penduduk pada tahun 2016 sebesar 4517 jiwa dan secara umum masih membuang air limbah domestik (black water dan grey water) langsung ke badan air tanpa melalui pengolahan. Perencanaan ABR didasarkan atas proyeksi jumlah penduduk dari tahun 2017-2026 dengan hasil analisa proyeksi total volume air limbah buangan adalah sebesar 16,7658681 liter/detik (16,77 liter/detik). Konsentrasi limbah buangan sebelum masuk pengolahan limbah yaitu TSS : 473 mg/liter, BOD : 494 mg/liter, COD : 799 mg/liter. Hal ini menunjukkan bahwa parameter TSS, BOD,melebihi Ambang Baku Mutu Air Limbah. Telah direncanakan Anaerobik Baffle Reaktor (ABR) yang direncanakan sebagai sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah yang bisa menurunkan konsentrasi limbah buangan.
DESAIN ULANG BENDUNG UNTUK PENINGKATAN DEBIT AIR IRIGASI DESA NANGKA KECAMATAN SATARMESE KABUPATEN MANGGARAI Beatus Mariano Jinotra; I Wayan Mundra; Subandiyah Aziz
SONDIR Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL SONDIR
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/sondir.v5i2.4198

Abstract

Bendung Wae Cepang adalah salah satu bendung yang ada di Kabupaten Manggarai, terletak di Desa Nangka Kecamatan Satarmese dan bendung inilah yang melayani lahan pertanian desa Nangka. Perlu di ketahui bahwa hampir sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani sawah, dan menggantungkan hidup dari hasil sawah, sangat di harapkan optimalisasi fungsi bangunan bendung, sehingga dapat menunjang dan memaksimalkan hasil pertanian. Bendung Wae Cepang seharusnya mampu mengairi seluruh lahan tersebut apabila fungsinya lebih di optimalkan kembali. Untuk di ketahui Bendung Wae cepang mempunyai masalah yang serius yaitu masalah merembesnya air melewati bawah tubuh bendung. Sehingga menyebabkan air yang sebenarnya harus di alirkan ke area persawahan harus terbuang percuma dan tidak di manfaatkan dengan baik, untuk itu perlu dilakukan desain ulang bendung untuk peningkatan debit air irigasi desa Nangka Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai. Berdasarkan hasil analisa hidrologi didapat dimensi bendung : tinggi bendung adalah 2.1 meter, tinggi muka air banjir adalah 4.599 meter, lebar mercu bendung adalah 5,9 meter, tipe kolam olakan adalah tipe cekung dengan jari jari 7,06 meter. Berdasarkan hasil analisa stabilitas bendung, maka konstruksi ini aman terhadap gaya guling geser dan daya dukung tanah aman terhadap up lift, baik di tinjau pada kondisi air normal danpa ataupun dengan terjadi gempa dengan ketentuan SF > 1.5 untuk kondisi tanpa gempa dan SF > 1.25 untuk kondisi dengan gempa.
IPTEK bagi Masyarakat Dalam Pengelolaan Air Bersih Dusun Umbul Rejo Kabupaten Malang Hirijanto .; I Wayan Mundra; Bambang Wedyantadji
Jurnal ABM Mengabdi Vol 6 No 1 (2019): Juli
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usulan Pengabdian Kepada Masyarakat ini didasarkan atas hasil penelitian yang dilaksanakan oleh pengusul pada tahun 2016, yang berjudul Penyediaan Air Baku Untuk Pengembangan Budidaya Ikan Lele di Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang, berada di lokasi yang sama dan didanai dari ITN Malang. Berdasarkan penelitian tersebut sumber air yang melimpah belum termanfaatkan secara maksimal, karena masih dapat dipergunakan untuk: air bersih, air baku, pertanian, perikanan dan pariwisata di daerah setempat. Sebagai salah satu sektor kebutuhan pokok, air bersih merupakan hal yang penting dan mutlak dalam kehidupan manusia sehari-hari. Air bersih merupakan salah bagian dari air baku, dimana air baku meliputi; air bersih, air minum, air industry, air irigasi dan lainnya. Salah satu desa yang mempunyai sumber air di Kabupaten Malang Desa Pamotan Dusun Umbul Rejo, dimana sumber air bersih tersebut sebagian sudah dimanfaatkan dan dikelola oleh pemerintah melalui PDAM dipakai untuk air minum, tetapi dipakai konsumsi di Kecamatan Dampit untuk desa lain sedangkan sisanya sebagian untuk irigasi dan sebagian belum termanfaatkan dengan baik. Dusun Umbul Rejo Desa Pamotan sendiri belum menggunakan secara maksimal, dikarenakan kondisi topografi dari sumber air tersebut. Kelebihan sumber air yang dipakai PDAM, yang oleh penduduk setempat akan dimanfaatkan dan dipergunakan air baku sebagai kebutuhan sehari-hari dan mengembangkan usaha pertanian, perikanan, dan pengembangan usaha lainnya. Untuk menunjang usaha tersebut diperlukan air bersih yang layak dari segi kualitas dan kuantitas secara terus menerus kontinyu berkelanjutan. Kondisi topografi dari sumber air yang letaknya jauh dari pemukiman penduduk serta lokasinya dibawah, beda tinggi antara sumber dengan bak penampungan sekitar 10 meter maka perlu adanya pompa untuk menaikkan ke penampungan sementara yang selanjutnya akan didistribusikan ke unit usaha atau kerumah- rumah penduduk setempat, sehingga unit usaha dapat berjalan serta lingkungan kesehatan semakin membaik. Untuk menaikkan tersebut maka dipilihlah pompa, dengan pompa diharapkan bisa menaikkan air dari sumber air. Dengan musyawarah pejabat desa dan partisipasi masyarakat desa setempat, maka melalui program IPTEK bagi Masyarakat inilah dapat membantu pemikiran dan pembuatan perencanaan distribusi ke masing-masing unit usaha dan rumah penduduk sehingga kebutuhan air bersih terpenuhi serta alih teknologi dapat berjalan secara sinergi. Perencanaan ini akan disesuaikan dengan anggaran yang ada dan diharapkan peran aktif serta partisipasi dari masyarakat setempat berjalan dengan baik. The proposed Community Service was based on the results of a study conducted by proponents in 2016, entitled Provision of Raw Water for the Development of Catfish Cultivation in Pamotan Village, Dampit District, Malang Regency, in the same location and funded by ITN Malang. Based on the research, abundant water sources have not been utilized optimally, because it can still be used for: clean water, raw water, agriculture, fisheries and tourism in the local area. As one of the basic needs sectors, clean water is an important and absolute thing in everyday human life. Clean water is one part of raw water, where raw water includes; clean water, drinking water, water industry, irrigation water and others. One village that has a water source in Pamotan Malang Regency, Umbul Rejo Village, where the source of clean water has been partially utilized and managed by the government through PDAM used for drinking water, but used in Dampit Sub-District for other villages while the rest is partly for irrigation some have not been properly utilized. The Umbul Rejo hamlet in Pamotan Village itself has not been used optimally, due to the topography of the water source. The excess water resources used by PDAMs, which will be utilized by local residents and raw water as daily necessities and to develop agriculture, fisheries and other business development businesses. To support this business, clean water is needed in terms of quality and quantity continuously continuously. The topography of the water source is far from the settlement and the location is below, the height difference between the source and the reservoir is about 10 meters, it is necessary to have a pump to increase the temporary shelter which will then be distributed to the business units or houses business can run and the health environment improves. To increase the pump, a pump is chosen, with the pump expected to increase water from the water source. With village officials 'deliberations and local village community participation, through this science and technology program for the Community it can help thinking and making distribution plans to each business unit and residents' houses so that clean water needs are met and technology transfer can run in synergy. This plan will be adjusted to the existing budget and it is expected that the active role and participation of the local community will run well