Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIDIABETES ORAL TUNGGAL DAN KOMBINASI PADA PASIEN BPJS PENDERITA DIABETES MILLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT X Yuswantina, Richa; Dyahariesti, Niken
Media Farmasi Indonesia Vol 13 No 1 (2018): Media Farmasi Indonesia
Publisher : STIFAR "YAYASAN PHARMASI SEMARANG"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Diabetes millitus merupakan suatu penyakit degeneratif  yang banyak diderita oleh masyarakat yang mana pengobatannya memerlukan obat antidiabetes  oral  dalam jangka waktu yang lama baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi.  Lamanya pengobatan sejalan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan, sehingga perlu pemilihan obat yang tepat efektivitas dan harganya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari obat antidiabetes oral tunggal maupun kombinasi dengan biaya yang paling efektif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan deskriptif melalui studi retrospektif dari rekam medis pasien rawat jalan dan administrasi. Sampel diambil secara non-random sampling dengan metode purposive sampling. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menghitung biaya medik langsung dan efektivitas terapi. Efektivitas terapi diukur berdasarkan hasil kadar gula darah mencapai target selama 2 bulan. Total biaya terendah berada pada antidiabetik oral (ADO ) tunggal adalah biguanid (Rp. 509.169,87 ) sedangkan untuk efektivitas yang paling besar pada biguanid (59,26 % ). Dengan nilai ACER biguanid Rp. 8.592,13. Pada penggunaan ADO kombinasi  total biaya terendah pada  glimepiride + metformin  sebesarRp.274.185,24 dan efektivitas terbesar pada glimepiride + metformin   (100 % ) , dengan nilai ACER  Rp. 2.741,85. Terapi antidiabetik oral tunggal paling efektif adalah biguanida, dan terapi antidiabetik oral kombinsi paling cost efektif adalah glimepirid dan metformin.
EVALUASI KEEFEKTIFAN PENGGELOLAAN OBAT DI RUMAH SAKIT Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1 (2019): Media Farmasi Indonesia
Publisher : STIFAR "YAYASAN PHARMASI SEMARANG"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan obat yang efektif sangat membantu peningkatan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan utama masyarakat. Kerenanya diperlukan pengelolaan obat yang efektif  di semua tahap untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi efektivitas pengelolaan obat di RS X pada tahun 2017. Penelitian  ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan data retrospektif.  Hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahap seleksi 100% penggunaan obat sesuai dengan formularium. Pada tahap pengadaan menunjukkan dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang sesungguhnya 103,65%, alokasi dana pengadaan obat 10,56%, kesesuaian pengadaan dengan kenyataan pakai 96,33%, frekuensi pengadaan obat pertahun <12 kali, frekuensi kesalahan faktur 0%, dan frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit adalah 0%. Pengelolaan obat pada pada tahap distribusi di dapatkan Turn over ratio sebesar 8,6 kali, tingkat ketersediaan obat  27,4 bulan,  nilai obat yang kadaluarsa dan rusak yaitu 0,5%, stock mati yaitu 2,7%. Sedangakan pengelolaan obat pada pada tahap penggunaan: jumlah rata-rata obat tiap resep yaitu 3,11; obat generik yang diresepkan 41,80%,  antibiotik yang diresepkan 10 %, injeksi yang diresepkan  3,9%.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFFECTIVENESS ANALYSIS) PENGOBATAN INFEKSI SALURAN KEMIH MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON DAN SEFOTAKSIM DI RS PARU ARIO WIRAWAN SALATIGA Wardhani, Kusumaning; Listyanti, Ening; Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa
Journal of Holistics and Health Science Vol 1 No 1 (2019): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v1i1.8

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan dimana kuman bertumbuh dan berkembangbiak di dalam traktus urinarius dengan jumlah yang bermakna. ISK diobati dengan antibiotik yang menjadi salah satu kategori biaya yang signifikan dalam anggaran farmasi di rumah sakit. Antibiotik golongan Sefalosporin digunakan sebagai drug of choise dan dicari lebih cost-effective. Untuk menentukan terapi yang lebih cost-effective antara penggunaan Setriakson dan Sefotaksim pada pasien ISK di rawat inap di RS Paru Ario Wirawan Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif.Dianalisis dengan metode CEA dengan parameter Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) dan Incremental Cost Effectiviness Ratio (ICER) dilihat dari outcome lama rawat inap. Sampel pada penelitian ini sebanyak 39 pasien diantaranya 22 pasien menggunakan Seftriakson dan 17 pasien menggunakan Sefotaksim. Hasil penelitian menunjukkan, nilai ACER kelas I Sefotaksim sebesar Rp. 454.353. Nilai ACER kelas II Sefotaksim sebesar Rp. 212.283 dan nilai ICER sebesar -Rp. 134.987/hari. Nilai ACER kelas III Seftriakson sebesar Rp. 268.366. Biaya antibiotik yang paling cost-effective pada kelas I adalah Sefotaksim, paling cost-effective pada kelas II adalah Sefotaksim, paling cost-effective pada kelas III adalah Seftriakson.
Formula Krim Ekstrak Batang Sereh Cymbopogon Citratus (Dc.) Stapf Sebagai Antifungi Terhadap Jamur Candida Albicans Nita Lusiana; Richa Yuswantina; Sikni Retno K.
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 7 No 14 (2015): JURAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batang sereh [Cymbopogon citratus (DC.) Stapf] mengandung flavonoid dan saponin yang didugadapat digunakan sebagai antijamur dengan cara merusak membran sel. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui efek dan persentase kesembuhan luka terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.Metode penelitian ini adalah eksperimental murni. Sampel menggunakan 15 ekor kelinci galurAustralia yang dibagi dalam 5 kelompok. Kontrol negatif diberi basis krim, kontrol positif diberi krimketokonazol, perlakuan I, II dan III berturut-turut diberi krim ekstrak batang sereh dengan konsentrasi 6%b/b, 12% b/b dan 18% b/b. Pengobatan dilakukan dua kali sehari.Hasil penelitian menunjukkan krim ekstrak batang sereh memiliki efek penyembuhan luka terhadappertumbuhan jamur Candida albicans. Konsentrasi krim ekstrak batang sereh 18% b/b memiliki persentasekesembuhan luka yang paling tinggi yaitu 78,50%. Persentase kesembuhan luka perlakuan ekstrak batangsereh tidak sebanding dengan kontrol positif yang memiliki persentase kesembuhan sebesar 93,00%.
EFEK PERASAN BUAH PIR (Pyrus communis) SEBAGAI ANTI ALERGI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PERASAN UDANG Riska Kurnia Oktaviani; Richa Yuswantina; Jatmiko Susilo
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 18 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alergi merupakan suatu kelainan reaksi berlebih (hipersensitivitas) system imun tubuhterhadap substansi spesifik (allergen) yang mengakibatkan kerusakan jaringan. Buah pir(Pyrus communis) mengandung quercetin yang diduga mempunyai efek anti alergi. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui efek perasan buah pir sebagai anti alergi pada tikus putihjantan galurWistar.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan desain pre and posttest control group yang terdiri dari 5 kelompok. Tikus diinduksi perasan udang pada hari ke 1dan 2, kemudian masing-masing kelompok diberi perlakuan meliputi kontrol negatif(aquadest + CMC Na 0,5%), kontrol positif (loratadine + CMC Na 0,5%), perasan buah pirkadar 7,5% v/v, 15% v/v, dan 22,5% v/v. Data dianalisa menggunakan SPSS versi 21,0 forwindows dengan uji Kruskal-Wallis taraf kepercayaan 95%.Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis selisih eosinofil dan diameter bentolan antaraperasan buah pir dan loratadine didapatkan signifikasi (p>0.05) yang berarti perasan buah pirkadar 22,5% v/v memiliki efek anti alergi yang sebanding dengan loratadine.
UJI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP KELARUTAN BATU GINJAL KALSIUM IN VITRO Roviq Prasetiyo; Niken Dyah Ariesti; Richa Yuswantina
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 18 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) mengandung flavonoid yang didugamempunyai efek terhadap kelarutan batu ginjal kalsium. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efek ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh terhadap kelarutan batu ginjalkalsium secara in vitro.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan desain post test.Perlakuan terdiri dari 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok I kontrol negatif (aquadest),kelompok II ekstrak kadar 0,5% b/v, kelompok III ekstrak kadar 1% b/v, dan kelompok IVkadar ekstrak 2% b/v. Perendaman batu ginjal dilakukan selama 7 jam, kemudian kalsiumyang terlarut diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer AAS. Data kelarutan batuginjal dianalisis menggunakan SPSS 15.0 for windows menggunakan uji Kruskall Wallis danMann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluhdengan kadar 0,5% b/v, 1% b/v, dan 2% b/v mempunyai daya melarutkan batu ginjal kalsiumsecara in vitro, yaitu pada kadar 0,5% b/v adalah sebesar 4,98 ± 2,26 mg/L, pada kadar 1%b/v adalah sebesar 11,5 ± 3,85 mg/L, dan pada kadar 2% b/v adalah sebesar 14,3 ± 2,26mg/L.
UJI EFEK DIURETIKA PERASAN BUAH PIR (Pyrus communis L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Uswatun Khasanah; Nova Hasani Furdiyanti; Richa Yuswantina
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 19 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis)melalui kerja langsung terhadap ginjal. Buah pir (Pyrus communis L.) mengandung senyawaflavonoid yang dapat digunakan sebagai diuretik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuipengaruh efek diuretik perasan buah pir (Pyrus communis L.) terhadap tikus putih jantan galurwistar.Jenis rancangan penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan post test onlycontrol yang terdiri dari satu kelompok kontrol negatif CMC Na 1 %, satu kelompok kontrolpositif (furosemid) dosis 0,5068 mg/200 g, dan tiga kelompok perlakuan (perasan buah pir(Pyrus communis L.) dosis 2,5 g/kg BB, 5 g/ kg BB dan 7,5 g/kg BB). Data dianalisismenggunakan uji Kruskall-Wallis satu jalan dan uji Mann-Whitney.Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok perlakuan perasan buah pir (Pyruscommunis L.) dosis 2,5 g/kg BB, 5 g/ kg BB memiliki efek diuretik dan kelompok perasanbuah pir (Pyrus communis L.) dosis 7,5 g/kg BB memiliki efek diuretik yang sebandingdengan furosemid dosis 0,5068 mg/200 gram BB.
UJI EFEK DIURETIKAJUS BUAH STRAWBERRY (FRAGARIA ANANASSA) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR L. Ali Akbar; Niken Dyah Ariesti; Richa Yuswantina
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 20 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaantanamanobatsemakinberkembang di masyarakat, salah satunya buah strawberry atau Fragaria ananassa yang mengandung senyawa flavonoid dan diduga dapat digunakansebagaiobatalternatif diuretika.Tujuandaripenelitianiniuntukmengetahuiefekdiuretika jus buah strawberry pada tikusputihjantangalurwistar. Penelitian ini merupakan eksperimentalmurnidengandesainpost test,terdiridari 5 kelompok, kelompok I control positif (furosemid), kelompok II control negatif (aquadest+CMC-Na 1%) dankelompokIII, IV dan V masing-masingdiberi jus buah strawberry kadar 10% v/v, 15% v/v, dan 20% v/v. Pengukuran volume urin dilakukan selama 8 jam, kemudian dihitung AUC (Area Under the Curve) dan % daya diuretik. Data AUC dianalisis menggunakan uji SPSS 15,0 for windows dengan uji ANOVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasilpenelitianmenunjukkan jus buah strawberry mempunyaiefekdiuretika karena senyawa flavonoid yang terkandung pada buah tersebut yangmampumeningkatkanvolume urin. Jus buah strawberry kadar 20% v/v memiliki efek diuretik sebandingdenganfurosemid(dosis 0,5068 mg/200gBB).
UJI EFEK PROTEKTIF EKSTRAK BAYAM HIJAU (Amaranthus tricholor L) TERHADAP PEMBENTUKAN KATARAK PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI SODIUM SELENIT Sismawati; Dian Oktianti; Richa Yuswantina
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 21 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak bayam hijau (Amaranthustricholor L) terhadap pembentukan katarak pada tikus putih galur wistar. Bayam hijau(Amaranthus tricholor L) yang mengandung senyawa betakaroten yang memiliki sifatantioksidan. Penelitian ini menggunakan tikus putih galur wistar umur 9 hari. Tikusdikelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing 5 ekor tikus. Kelompo I kontrol sehatdiberikan larutan CMC-Na 1%. Kelompok II kontrol positif diberikan vitamin E dosis 378 IU/Kg BB. Kelompok III diberikan ekstrak bayam hijau (Amaranthus tricholor L) dengankonsentrasi 10% b/v. kelompok IV diberikan ekstrak bayam hijau dengan konsentrasi 20%b/v. kelompok V diberikan ekstrak bayam hijau dengan kosentrasi 30% b/v. pemberiansediaan uji dilakukan dengan cara intraperitonial. Perlakuan diberikan hingga tikus membukamata pertama kalinya (± 18 hari). Seluruh kelompok uji diberikan larutan induksi yaitusodium selenit dengan dosis 25 µg/Kg BB tikus secara intraperitonial, kecuali kelompokkontrol sehat
Perbandingan Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol 70% Dan 96% Buah Parijoto (Medinilla speciosa) Terhadap Candida albicans Puji Astutik; Richa Yuswantina; Rissa Laila Vifta
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 1 (2021): Journal of Holistics and Health Science, Maret
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i1.66

Abstract

Parijoto fruit (Medinilla speciosa) contains active compounds of flavonoids, tannins, saponins, glycosides. Parijoto fruit (Medinilla speciosa) has many benefits for human health, one of which is as an anti-fungal. In this study, the antifungal activity test of 70% ethanol extract and 96% ethanol extract of parijoto fruit (Medinilla speciosa) was tested against Candida albicans. This research was conducted by maceration using 70% ethanol and 96% ethanol as solvents. While the anti-fungal activity used the disc diffusion method using a concentration variation of 2.5% w / v; 5% w / v and 10% w / v using the ratio of ketoconazole antibiotics. Parijoto fruit extract (Medinilla speciosa) obtained 70% (%) ethanol and 96% (%) ethanol. Ethanol 70% with a concentration of 2.5% w / v of 25.83 mm; 5% w / v was 27.03 mm and 10% w / v was 28.03 mm, while the ethanol extract of 96% parijoto fruit (Medinilla speciosa) at a concentration of 2.5% w / v was 31.59 mm; 5% w / v of 33.24 mm and 10% w / v of 36.11 mm. The statistical results of 70% ethanol and 96% ethanol, both of which have anti-fungal activity, are not much different, as evidenced by the T-Test statistical test with a P-Value of 0.00 <0.05, because the effect of the 96% parijoto fruit compound is more effective. . The 70% ethanol extract and 96% ethanol extract of parijoto fruit (Medinilla speciosa) can inhibit the growth of Candda albicans with a concentration of 10%. ABSTRAK Buah Parijoto (Medinilla speciosa) mengandung senyawa aktif flavonoid, tanin, saponin, glikosida. Buah parijoto (Medinilla speciosa) merupakan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah sebagai antifungi. Dalam penelitian ini, uji aktivitas antifungi dari ekstrak etanol 70% dan ekstrak etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) akan diuji terhadap Candida albicans. Penelitian ini dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan etanol 96%. Sedangkan aktivitas antifungi menggunakan metode difusi cakram menggunakan variasi kosentrasi 2,5% b/v; 5% b/v dan 10% b/v dengan menggunakan perbandingan antibiotik ketokonazole. Ekstrak buah parijoto (Medinilla speciosa) diperoleh hasil etanol 70% (%) dan etanol 96% (%). Etanol 70% dengan konsentrasi 2,5% b/v sebesar 25,83 mm; 5% b/v sebesar 27,03 mm dan 10% b/v sebesar 28,03 mm sedangkan ekstrak etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) pada konsentrasi 2,5% b/v sebesar 31,59 mm; 5% b/v sebesar 33,24 mm dan 10% b/v sebesar 36,11 mm. Hasil statistik etanol 70% dan etanol 96% aktivitas antifungi keduanya memiliki aktivitas antifungi yang tidak jauh berbeda sebagaimana dibuktikan dari uji statistik T-Test dengan nilai P-Value 0,00 <0,05, karena pengaruh dari senyawa buah parijoto 96% lebih efektif. Ekstrak etanol 70% dan etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) dapat menghambat pertumbuhan Candda albicans dengan kosentrasi 10%.