Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EVALUASI JARINGAN IRIGASI DESA NYALIAN BANJARANGKAN KLUNGKUNG Made Novia Indriani; I Nyoman Suta Widnyana
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 1 No 1 (2018): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.167 KB) | DOI: 10.32795/jsb.v1i1.21

Abstract

Salah satu kegiatan pengembangan dan pengelolaan sumber air irigasi yaitu berhubungan dengan pembagian air keseluruh jaringan irigasi. Mengingat kendala pengairan yang terjadi di Desa Nyalian, dimana debit air tidak mencukupi sampai dihilir, sehingga hal tersebut berdampak pada keberlangsungan areal persawahan dan perkebunan warga yang berada di daerah hilir. Sebagai langkah awal untuk mengetahui penyebab, mengevalusainya dan kemudian mencari solusi penanganannya, maka diperlukan kembali pendataan atau inventarisasi elevasi jaringan irigasi serta kondisi saluran irigasi yang terdapat di lingkup wilayah Desa Nyalian Banjarangkan Klungkung. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan gambaran keadaan permasalahan yang terjadi untuk kemudian dilakukan evaluasi serta alternative pemecahan masalah. Tahap awal yaitu dengan mendata melalui proses pemetaan elevasi jaringan irigasi serta inventarisasi kondisi bangunan-bangunan saluran irigasi yang ada di sepanjang aliran Dam Cai di Desa Nyalian. Selanjutnya mengevaluasi kondisi saluran existing tersebut terhadap kebutuhan yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey lapangan melalui observasi, wawancara, pengukuran dan dokumentasi. Untuk pemetaan selain dari pengukuran dilapangan secara manual, proses pemetaan dilakukan juga dengan menggunakan bantuan GPS, untuk mendapatkan elevasi ketinggian aliran pada beberapa desa adat yang ada dalam lingkup Desa Nyalian Berdasarkan hasil pemetaan, elevasi dari hulu hingga hilir sangat memungkinkan utk mengalirkan air sesuai debit yang diharapkan, mengingat elevasi dari hulu menuju hilir, semakin rendah di daerah hilir. Kendala yang terjadi yaitu pada jenis penampang saluran irigasi yaitu masih berupa saluran alami atau dari tanah. Hal tersebut sangat berdampak pada debit air yang mengalir ke hilir, dimana sesuai dengan sifat yang dimiliki oleh tanah tersebut yang mempunyai sifat permeabilitas, yang artinya, tanah menyerap air yang akan dialirkan sampai di hilir. Alternatif solusi yang bisa ditawarkan yaitu membuat saluran irigasi dari pasangan beton atau pemasangan pipa-pipa di sepanjang saluran irigasi, sehingga air mengalir dari hulu ke hilir sesuai dengan debit yang diperlukan. Kata Kunci : Jaringan irigasi, Pemetaan, Evaluasi
MENELUSURI KEBERADAAN JARINGAN IRIGASI SUBAK DI KOTA DENPASAR MADE NOVIA INDRIANI; IDA AYU PUTU SRI MAHAPATNI; I NYOMAN SUTA WIDNYANA; I PUTU LAINTARAWAN
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 2 No 1 (2019): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.284 KB) | DOI: 10.32795/jsb.v2i1.289

Abstract

Keberadaan subak di Bali sebagai sistem pengaturan air secara tradisional sudah berusia ribuan tahun. Pada era sekarang yang cenderung berkutat dengan berbagai teknologi terkini mungkin jarang sekali yang mengetahui dan paham mengenai subak atau irigasi tradisional Bali tersebut. Subak merupakan sistem pengelolaan pendistribusian aliran irigasi pertanian khas masyarakat Bali dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Bali. Melalui sistem subak ini para petani mendapatkan jatah air sesuai ketentuan yang diputuskan dalam musyawarah warga. Pengabdian menelusuri keberadaaan jaringan irigasi subak di Kota Denpasar, dilakukan untuk mengetahui keberadaan jaringan irigasi subak serta keberlanjutan pengelolaan jaringan irigasi subak di kota Denpasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematik agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu alur pemikiran yang logis dan sistematis. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain melalui telaah referensi maupun pengumpulan data-data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi pemerintahan mengenai informasi subak di kota Denpasar. Sedangkan data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan atau observasi di lapangan, survey pengukuran dan juga melalui proses wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat langsung mengenai jaringan irigasi subak di wilayah kota Denpasar. Adapun anggota khalayak yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain klian subak/ pekaseh, serta krama subak atau anggota subak sebagai sumber informasi yang dikumpulkan melalui wawancara dan survey secara langsung di lapangan. Hasil pengumpulan data/ inventarisasi tersebut serta telaah mengenai keberlanjutan pengaturan air irigasi berdasarkan data existing yang sudah terkumpul kemudian diserahkan kepada masyarakat, pengurus subak serta pihak atau instansi terkait pemerintah kota Denpasar. Keberadaan sistem jaringan irigasi subak di kota Denpasar saat ini dengan kondisi baik relatif lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi rusak ringan berat, rusak sedang dan rusak ringan. Sehingga untuk keberlanjutan pengelolaan jaringan irigasi subak di kota Denpasar, diperlukan kerjasama dari pihak-pihak yang terkait untuk melakukan kegiatan pencegahan, pemeliharaan serta pengelolaan jaringan irigasi subak dengan baik.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BALI DALAM MEMBUAT UPAKARA DI BANJAR GEMEH Made Novia Indriani
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 3 No 2 (2019): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1565.612 KB) | DOI: 10.32795/jsb.v3i1.516

Abstract

Perempuan di Bali dituntut banyak menguasai hal yang berkaitan dengan prosesi ritual, persembahyangan, adat dan budaya serta prosesi upacara adat sesuai tata cara Hindu. Salah satu yang wajib perempuan Hindu di Bali kuasai adalah mejejaitan, yang merupakan tahapan kegiatan dalam membuat upakara banten. Upakara atau banten tersebut sebagai sarana untuk berhubungan/mendekatkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/manifestasi-Nya yang akan dihadirkan dalam ritual persembahyangan. Pemberdayaan perempuan Bali dalam membuat upakara di Br. Gemeh ini, juga mampu mewujudkan fungsi-fungsi banjar adat baik di bidang agama, adat, budaya, sosial dan ekonomi.
PERBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH “PESAN-PEDE” DI DESA ADAT CEMENGGAON CELUK SUKAWATI Made Novia Indriani
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 5 No 2 (2020): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui peran serta masyarakat melalui kegiatan bank sampah “Pengelolaan Sampah Mandiri Pedesaan” di Desa Adat Cemenggaon Celuk Sukawati, khususnya pada sampah organik rumah tangga yang merupakan satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah “Pengelolaan Sampah Mandiri Pedesaan”di di Desa Adat Cemenggaon Celuk Sukawati, memiliki kegiatan yang meliputi sosialisasi save-teng dan evaluasi yang dilakukan sebulandua kali. Dampak dari pemberdayaan masyarakat melalui melalui pengelolaan sampah mandiri pedesaandi desa adat cemenggaon celuk sukawati,pada aspek lingkungan cukup memberikan dampak yang baik yaitu terlihat dari semakin bersihnya lingkungan dan tanah yang semakin subur sebagai dampak dari kompos yang dihasilkan dari save-teng.Kemudian efisiensidari aspek biaya, dimana pengadaan save-teng dapat dilakukan secara bertahap dan save-teng dapat dimanfaatkan hingga lebih dari 20 tahun. Begitu juga dari efisiensi waktu yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah organic rumah tangga tersebut, yang dilakukan di rumah masing-masing warga.
SOSIALISASI PENGGUNAAN LITERASI DIGITAL PADA MASYARAKAT DALAM PEKERJAAN PEMELIHARAAN KONSTRUKSI JALAN SERTA BANGUNAN PELENGKAP Made Novia Indriani; Ida Bagus Wirahaji; Ida Ayu Putu Sri Mahapatni; A.A.A Made Cahaya Wardani
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 8 No 1 (2022): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/jsb.v8i1.2220

Abstract

This community service aims to further enrich insight into the condition of road pavement construction and complementary buildings (road drainage and culverts) on environmental roads in Sibanggede Traditional Village, Abiansemal District, Badung Regency. non-governmental activities in maintaining the condition of road pavement construction as access in carrying out various activities, through the activity "Socialization of the Use of Digital Literacy in the Community in Maintenance Works of Road Construction and Complementary Buildings". Data was collected using the methods of interview, observation, and documentation. The stages of service activities include: initial survey and data inventory, location measurement, calculation of RAB and design drawings, video content creation activities related to community service activities for the use of digital literacy in road construction maintenance work and complementary buildings.
Knowledge Sharing In Perspective Of Tri Kaya Parisudha And Its Effect On Value Engineering Construction Projects Made Novia Indriani; I Nyoman Arya Thanaya; Nyoman Yudha Astana; A.A.Gde Agung Yana
International Journal of Engineering and Emerging Technology Vol 5 No 1 (2020): January - June
Publisher : Doctorate Program of Engineering Science, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJEET.2020.v05.i01.p12

Abstract

Abstract Knowledge is the implementation of information and is convinced can be used for decision making. In this 21st century the success of an organization depends very much on the knowledge they have and how to utilize existing knowledge. The objectives of the research are to know and understand the effect of tacit knowledge and explicit knowledge in the Tri kaya Parisudha perspective on the value engineering of construction projects and to know and understand the influence of explicit knowledge mediating the relationship of tacit knowledge to the value engineering of construction projects. Quantitative analysis used is multivariate analysis using structural equation modeling or SEM with a variance-based or component-based approach called PLS (Partial Least Square). Tacit knowlege in manacika perspective significantly influences explicit knowledge in wacika and kayika perspectives, as well as tacit knowlege and explicit knowledge in manacika, wacika and kayika perspectives significantly influence construction project value engineering. Whereas explicit knowledge partially mediates between tacit knowledge to value engineering on construction project. Index Terms— Knowledge sharing, Tri Kaya Parisudha, Value engineering, Construction projects.
Analisis Daya Dukung Tanah Pada Perencanaan Proyek Gedung Dengan Metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen Dan Vesic I Wayan Muka; Made Novia Indriani; I Putu Ocky Wintara
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.98 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v10i2.2979

Abstract

Semua konstruksi bangunan sipil akan ditopang oleh tanah, termasuk gedung-gedung, jembatan, jalan dan berbagai bangunan air seperti bendungan dan saluran-saluran irigasi. Oleh karena itu kondisi tanah dasar sangat mempengaruhi kestabilan dan keamanan konstruksi bangunan diatasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai daya dukung tanah untuk kasus yang sama berdasarkan metode-metode Terzaghi, Meyerhof, Vesic, Hansen. Serta mendapatkan perbandingan besaran nilai daya dukung tanah dari beberapa metode tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang dilakukan pada Proyek Gedung Kuliah Di Universitas Hindu Indonesia dan analisis pengujian sondir, dapat diketahui daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman 4-5 meter termasuk katagori tanah keras, Nilai daya dukung tanah yang diperoleh menggunakan metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen dan Vesic diperoleh nilai yang berbeda jauh yaitu : pada titik S-1 kedalaman 5 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, pada titik S-2 kedalaman 4 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, Dari hasil anilisis perhitungan daya dukung tanah dengan menggunakan 4 (empat) metode, diketahui daya dukung tanahnya memiliki nilai yang berbeda pada titk sondir-1, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 sedangkan untuk sondir-2, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 dari ke empat metode yang digunakan Terzaghi selalu memiliki nilai daya dukung yang paling kecil dan Vesic memiliki nilai daya dukung paling besar.
Analisis Pengaruh LHR dan Kondisi Perkerasan Jalan Kolektor Terhadap Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Made Novia Indriani; Ida Bagus Wirahaji; I Putu Lanang Agus Sudarmayasa
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.244 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i1.3835

Abstract

ABSTRAK: Mengingat Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk cukup padat di Bali dan memiliki peran yang cukup besar bagi perkembangan berbagai sector terutama pariwisata dan budaya. Maka diharapkan ruas-ruas jalan kolektor di Kecamatan Mengwi agar bisa terwujud aman dan nyaman dilalui sampai ditujuan. Untuk itu perlu ditinjau pengaruh kondisi ruas-ruas jalan kolektor yang ada di Kecamatan Mengwi yaitu kondisi perkerasan jalan dan lalu lintas harian rata-rata (LHR) terhadap jumlah kecelakaan lalu lintas. Analisis Regresi Ganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh perkerasan jalan dalam kondisi baik, rusak sedang, rusak ringan dan rusak berat serta lalu lintas harian rata-rata (LHR) terhadap jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Dan perhitungan Analisis Regresi Ganda di selesaikan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Jumlah ruas jalan kolektor di Kabupaten Badung khususnya di Kecamatan Mengwi keseluruhan sebanyak 60 ruas. Tiap tahunnya selama tiga tahun terakhir terhitung dari 2015 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 35 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 25 ruas, 2016 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 41 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 18 ruas, dan yang kondisinya rusak ringan 1 ruas, di tahun 2017 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 41 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 17 ruas, dan yang kondisinya rusak ringan sebanyak 2 ruas, dan di tahun 2018 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 41 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 17 ruas, dan yang kondisinya rusak ringan sebanyak 2 ruas. Pengaruh penyebab terjadinya kecelakan lalu lintas pada ruas jalan di Kabupaten Badung khususnya di Kecamatan Mengwi dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu lalu lintas harian rata rata (LHR) X1 0,573, dan kondisi perkerasan jalan dalam kondisi baik X2 0.551, perkerasan jalan dalam kondisi rusak sedang X3 0,551, dan terakhir perkerasan jalan dalam kondisi rusak ringan X4 0,052 dan pengaruh factor lain sebanyak 35,732%.
SOSIALISASI PEMBUATAN ECO-ENZYME SEBAGAI PUPUK CAIR DAN DESINFEKTAN ALAMI DI DESA ADAT GUWANG KABUPATEN GIANYAR A.A.A Made Cahaya Wardani; I Nyoman Suta Widnyana; Cokorda Putra; Ida Ayu Putu Sri Mahapatni; Made Novia Indriani
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 9 No 1 (2023): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/jsb.v9i1.3503

Abstract

During religious ceremonies, the presence of waste tends to increase, dominated by organic and household waste. The composition of organic waste is mostly caused by ceremonial waste from a series of leaves or fruits. The same thing happened in the Guwang Traditional Village, Gianyar Regency. This activity aims to find out the existence of waste and waste banks in the Guwang Sukawati Traditional Village and to socialize the manufacture of eco-enzymes, through several stages including conveying the benefits of eco-enzymes, demonstrating the making of eco-enzymes, to the stage of module distribution and evaluation involving local community. The socialization of making eco enzyme was highly appreciated and enthusiastically welcomed by the pekaseh and members of the Babakan subak in the Guwang Traditional Village, this is because the farmers can directly feel and use it. This socialization is also very right on target because it is directly given to farmers in the village and is expected to open their horizons in managing organic waste and using environmentally friendly fertilizers.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH UPAKARA DI DESA KENDERAN, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR Made Novia Indriani; I Made Harta Wijaya; I Putu Gede Adi Gunawan; I Made Wira Putra Pratama
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 9 No 1 (2023): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/jsb.v9i1.3562

Abstract

The Province of Bali is a major tourist destination in the world, in addition to natural beauty, customs, and ceremonies are a special attraction, Kenderan Village, which is located in Tegallalang District, Gianyar Regency, with its customs and people very often carry out ceremonial activities, but ceremonial waste and waste are an important problem in the area because it causes high waste generation and production, but currently there is no optimal waste management and processing. Through community service activities providing understanding related to environmental management through ceremonial waste management, by involving village officials and the local community to increase awareness about environmental cleanliness on an ongoing basis. The steps and stages of activities starting from sorting to making mixed roof tiles are carried out for the local community to empower them by utilizing the results of ceremonial waste/garbage to provide economic value. Based on these activities, the community gets significant benefits in raising awareness about cleanliness and managing the environment properly.