Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Baja SS 400 Pada Elevasi Temperatur Menggunakan Coating MR Sophia, Yohanes; Siahaan, Erwin; Riza, Abrar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10761

Abstract

Baja SS 400 adalah salah satu jenis baja yang paling umum digunakan untuk struktur baja. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kekuatan tarik, pengujian kekerasan brinel, dan penembakan struktur mikro. Pada percobaan yang akan dilakukan, untuk mendapatkan parameter dan hasil yang optimal, terdapat beberapa pengujian yang akan dilakukan yaitu pemanasan, uji tarik, uji kekerasan dan pengamatan struktur mikro. Untuk pemanasan spesimen dimasukkan ke dalam tanur untuk dipanaskan selama 30 menit. Pengujian tarik menggunakan standar ASTM E8, penelitian ini menghasilkan baja lapis dengan ketebalan 0,3 mm lebih kuat dalam ketahanan terhadap panas. Pada pengujian tarik ini baja uncoated memiliki kekuatan tarik sebesar 5,41 Mpa dan regangan sebesar 0,41%, untuk baja yang telah dilapisi dan mengalami perlakuan panas pada suhu 50°C memiliki kekuatan tarik sebesar 5,31 Mpa dan regangan sebesar 0,025%, pada benda uji ketiga juga dilakukan pelapisan dan juga diberi perlakuan panas pada temperatur 100°C memiliki kuat tarik 5,51 Mpa dan regangan 0,41%. Dan spesimen dengan perlakuan panas pada suhu 150% memiliki kekuatan tarik 4,52 Mpa dan regangan 0,46%.
Karakteristik Proses Pemesinan CNC Bubut Baja St 41 dan Aisi 4340 Terhadap Morfologi Struktur dan Kekasaran Permukaan Qosidh, Evan; Siahaan, Erwin; Lubis, Sobron
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10695

Abstract

Proses pemesinan pada pembuatan poros dapat dilakukan dengan menggunakan mesin bubut, dari hasil proses pembubutan pada poros akan didapatkan nilai kekasaran permukaan dari poros yang telah di bubut. Respon karakteristik kualitas kekasaran permukaan yaitu kekasaran yang paling rendah yang paling baik (Smaller is Better), berbeda dengan karakteristik kualitas mata pahat yaitu yang lebih besar yang lebih baik (Bigger is Better).Parameter yang digunakan yaitu kecepatan potong, gerak makan, serta kedalaman potong. Parameter kecepatan potong senilai 200 (m/min), 230 (m/min), 260 (m/min). Parameter gerak makan senilai 0,1 (mm/rev) , 0,2 (mm/rev) , 0,3 (mm/rev). Parameter kedalaman potong senilai 0,3mm. Ketiga parameter tersebut divariasikan berdasarkan desain eksperimen pendekatan, sehingga didapatkan 9 variasi parameter. Setiap variasi parameter dilakukan percobaan sebanyak 1 kali percobaan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil kekasaran dari setiap variasi parameter pengujian hasil kekasaran dilakukan pengambilan data sebanyak 3 kali. Hasil kekasaran yang terendah yaitu senilai 1,335 µm pada St 41, hasil kekasaran terendah terdapat pada variasi parameter kecepatan potong 200 (m/min), gerak makan 0,1 (mm/rev), dan kedalaman potong 0,3mm. Untuk hasil kekasaran yang paling tinggi seniali 6,498 µm, terdapat pada variasi parameter kecepatan potong 230 (m/min), gerak makan 0,3 (mm/rev), dan kedalaman potong 0,3 mm pada St 41. Perbandingan hasil kekasaran yang terendah yaitu senilai 1,408 µm pada AISI 4340, hasil kekasaran terendah terdapat pada variasi parameter kecepatan potong 230 (m/min), gerak makan 0,1 (mm/rev), dan kedalaman potong 0,3mm. Untuk hasil kekasaran yang paling tinggi seniali 7,348 µm, terdapat pada variasi parameter kecepatan potong 230 (m/min), gerak makan 0,3 (mm/rev), dan kedalaman potong 0,3 mm pada AISI 4340. Pada penelitian ini didapatkan parameter yang optimal yaitu pada variasi parameter kecepatan potong 230 (m/min), gerak makan 0,1 (mm/rev), dan kedalaman potong 0,3mm dengan perbandingan kekasaran permukaan dengan variasi parameter yang sama maka dari kedua material tersebut yaitu St 41 dan AISI 4340 maka didapat kekasaran permukaan yang terendah yaitu pada St 41. Perbandingan St 41 dan AISI 4340 dengan parameter Vc yaitu 200 (m/min), 230 (m/min) dan 260 (m/min) dengan gerak makan yaitu f = 0,1 (mm/rev), f = 0,2 (mm/rev). dan f = 0,3 (mm/rev) maka dapat dilihat pada grafik dan table bahwa mendapatkan nilai kekasaran terendah pada di baja St 41.