Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ROLLING BALL DALAM MODEL PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI LAJU REAKSI Abdurrahim; Nurhadi, Mukhamad; Hartati, Yuli
Jurnal Zarah Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/zarah.v8i1.2130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Rolling Ball dalam model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) terhadap hasil belajar kimia kelas XI IPA pada materi laju reaksi di SMA Negeri 4 Samarinda tahun ajaran 2019/2020. Penggunaan media Rolling Ball dapat meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa melalui model pembelajaran POEdalam 3 tahapan utama, yaitu memprediksi apa yang terjadi (predict), melakukan pengamatan dan diskusi untuk membuktikan prediksi (observe), dan menjelaskan hasil pengamatan dan diskusi (explain). Jenis penelitian yang digunakan adalah Static Group Comparison dengan metode pre-experimental. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 (eksperimen) dan kelas XI MIPA 2 (kontrol), dengan jumlah siswa masing-masing sebanyak 36 siswa. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 89,11 dan kelas kontrol adalah 86,11. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji t, dan didapatkan thitung > ttabel yaitu sebesar 3,89 > 1,67, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan media Rolling Ball dalammodel pembelajaran POE terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA pada materi laju reaksi di SMA Negeri 4 Samarinda tahun ajaran 2019/2020 pada taraf signifikan 5%.
PEMBERIAN DIET SERAT TINGGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2008 Effendi, Eduan; Hartati, Yuli; Haripamilu, Arief Dwi Setyo
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 3 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The position of heart disease as the cause of death in Indonesia has increased. Diseases of heart and blood vessels has become the number one cause of death in Indonesia. Data Household Health Survey (SKRT) MOH in 1992 is to mortality and morbidity of heart disease by 15.4 percent..In 1995 the patient's blood vessel disease increased to 18.9 percent and in 2001 reached 24.4 percent and until now ranked first. This research is a quantitative research design, experimental Pre namely research, without control, by using the research design before and after. The average levels of fiber before giving a high fiber diet is 32.3920 grams with a standard deviation of 1.27878 grams. After providing a high fiber diet gained an average level of 46.0073 grams of fiber is the standard deviation of 5.07560.The mean difference between before and after the provision of a high fiber diet is 13.6153 with standard deviation 5.14905. The results of statistical tests obtained p value = 0.000. The average cholesterol levels before giving a high-fiber diet is 243.6667 mg / dl with a standard deviation of 10.92398 mg / dl. After providing high-fiber diet gained an average cholesterol level was 188.8282 mg / dl with a standard deviation of 5.41998 mg / dl. The mean difference between before and after the provision of a high fiber diet is 54.8383 mg / dl with a standard deviation of 10.82645 mg / dl. The results of statistical tests obtained p value = 0.000. The average HDL level before giving a high-fiber diet is 35.0667 mg / dl with a standard deviation of 4.05933 mg / dl. After giving a high-fiber diet gained an average HDL level was 65.3033 mg / dl with a standard deviation of 10.16795 mg / dl. The value of the mean difference between before and after giving a high fiber diet is -30.2367 mg / dl with a standard deviation 8.03653 mg / dl. The results of statistical tests obtained p value = 0.000. The average levels of LDL before giving high-fiber diet is 153.0333 mg / dl with a standard deviation of 16.75479 mg / dl. After giving high-fiber diet gained an average LDL was 94.9763 mg / dl with a standard deviation of 24.21840 mg / dl. The mean difference between before and after the provision of a high fiber diet is 58.0570 mg / dl with a standard deviation of 22.54031 mg / dl. The results of statistical tests obtained p value = 0.000.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, POLA MAKAN DAN TINGKAT KEPATUHAN DIET DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Susyani, Susyani; Hartati, Yuli; Afriani, Lesy
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 8 No 2 (2014): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a blood pressure exceeding 140 mmHg The systolic blood pressure and 90 mmHg for diastolic. Some people call it The Silent Killer . WHO estimates that hypertension causes one out of every eight deaths , which makes hypertension causes the third major killer in the world Report of the Health Research in 2010 , the prevalence of hypertension in Indonesia reached 31.7 % in the population aged 18 and over. This fact indicates hypertension to be one cause of illness in Indonesia. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of knowledge of nutrition, diet and dietary compliance with blood pressure in hypertensive patients in outpatient Mohammad Hoesin Hospital Palembang. This type of study is a survey of a cross sectional analytic approach . The population in this study were hypertensive outpatient in hospital Mohammad Hoesin Palembang . The data were analyzed using the chi-square test . The samples size in this study was 49. The results show ( 57.1 % ) of respondents male sex . A total of 89.8 % of the respondents including age groups at risk, as much as 67.3 % of respondents to normal nutritional status , 83.7 % of respondents did not smoke , 61.2 % of respondents did not have a history of hypertension, 44.9 % of respondents have a moderate knowledge level , 53.1 % often consume foods high in sodium , 57.1 % were not adherent to the diet. A total of 81.6 % had high systolic blood pressure and diastolic blood pressure 77.6 % higher. The statistical test results obtained there is a correlation between high- sodium diet ( p = 0.008 ) , and dietary adherence ( p = 0.003 ) and systolic blood pressure.There is a correlation of high sodium diet ( p = 0.02 ) , and dietary adherence ( p = 0.005 ) and diastolic blood pressure .There is no correlation between with systolic and diastolic blood pressure .
ANALISIS PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA KUE TALAM DENGAN PENAMBAHAN IKAN GABUS Hartati, Yuli; Nurhidayati, Nurhidayati; Telisa, Imelda
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v9i1.3471

Abstract

Kue talam adalah kue yang terbuat dari tepung beras dan tepung kanji, dengan bahan tambahan, santan, dan garam. Kehadiran produk kue basah juga menambah jenis makanan yang ada di masyarakat. Namun kreasi pengolahan kue talam tersebut masih sedikit, sehingga perlu dilakukan kreasi dalam pengolahan kue talam yang salah satunya dapat dilakukan dengan menambahkan bahan dasar pembuatan kue talam dengan menambahkan ikan gabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik dan daya terima kue talam dengan penambahan ikan gabus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap non faktorial, eksperimen yang digunakan bersifat homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa formula terbaik adalah formula 2 (250 gram ikan gabus). Kandungan gizi formulasi kue tart terbaik berdasarkan analisis proksimat adalah energi 147,68 Kkal, protein 6,40%, lemak 6,04%, karbohidrat 16,93%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam pembuatan kue tarpaulin dengan penambahan ikan gabus untuk menghilangkan bau amis ikan gabus dan membuat warnanya lebih menarik.
DAYA TERIMA CUP CAKE SUBSTITUSI IKAN BANDENG DAN UBI JALAR KUNING Hartati, Yuli; Novelia, Anita; Terati, Terati; Purnamasari, Fajriah
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v9i1.3470

Abstract

Cup  cake merupakan salah satu makanan selingan yang disukai oleh anak-anak sampai dewasa. Sebagai makanan yang cukup digemari, maka cup cake dapat dijadikan sebagai makanan tambahan untuk anak gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima cup cake dengan dengan substitusi ikan bandeng dan ubi jalar kuning.. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial. Formula yang dibuat ada 3 dengan komposisi ikan bandeng dan ubi jalar kuning Formula 1 (F1) : 50 % : 50 %; Formula 2 (F2) : 60 % : 40 %; Formula 3 (F3) : 70 % : 30 %. Panelis yang digunakan untuk menilai daya terima adalah panelis setengah terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yag paling disukai oleh panelis adalah formula 3 yang memiliki skor tertinggi pada rasa, aroma, warna dan tekstur. Komposisi ikan bandeng dan ubi jalar kuning sebanyak 70 % : 30 % mempengaruhi rasa, aroma, warna dan tekstur cup cake.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN NUGGET TINGGI PROTEIN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA WASTING USIA 12-59 BULAN DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN Veronica, Winda; Siregar, Afriyana; Podojoyo, Podojoyo; Susyani, Susyani; Hartati, Yuli
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.2803

Abstract

Status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan anak dan unsur penting dalam membentuk status kesehatan. Masa lima tahun adalah periode penting dimana anak membutuhkan kecukupan gizi dalam tumbuh kembang anak. Status gizi kurang pada anak yaitu Wasting yang disebabkan oleh inadekuat nutrisi dan penyakit infeksi. Jenis produk pangan yang dapat menjadi makanan lauk hewani tinggi protein sebagai penambah nilai gizi untuk anak wasting adalah Nugget Tinggi Protein yang berbahan utama ikan patin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian nugget tinggi protein terhadap peningkatan berat badan pada balita wasting usia 12-59 bulan di Puskesmas Taman Bacaan Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Sampel berjumah 52 balita wasting yang dibagi dua kelompok yaitu intervensi dan kontrol dengan menggunakan metode simple random sampling.Analisis data menggunakan paired sample t-test dengan selisih rata-rata kenaikan berat badan kelompok intervensi 0,533 kg (p-value =0,000) dan kelompok kontrol 0,253 kg (p-value =0,000. Sedangkan hasil independent sample t-test adalah  p-value =0,000 bahwa ada pengaruh pemberian  nugget tinggi protein terhadap peningkatan berat badan pada balita wasting di Puskesmas Taman Bacaan Kota Palembang. Hasil uji multivariat <0,005 pada asupan protein, artinya asupan protein mempengaruhi peningkatan berat badan setelah diberi nugget tinggi protein.Kata Kunci             : Wasting, nugget tinggi protein