Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENANAMAN NILAI INTI PENDIDIKAN KARAKTER BERLANDASKAN PANCASILA PADA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH Ismail, Shalahudin
Jurnal Penelitian Agama Vol 21 No 1 (2020)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.148 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman nilai inti pendidikan karakter berbasis Pancasila untuk membentuk peserta didik sebagai generasi muda yang baik, cerdas, dan cinta tanah air. Penelitian ini termasuk dalam library research, sehingga sumber data yang digunakan merupakan data kepustakaan, baik berupa jurnal, buku, maupun majalah. Dalam hal ini ada dua jenis sumber data yang digunakan, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang terkait langsung dengan tema. Sementara sumber data sekunder adalah sumber data pendukung tema yang berasal dari berbagai kajian. Hasil analisis menunjukkan bahwa penanaman nilai inti pendidikan karakter berbasis Pancasila kepada peserta didik di sekolah sangat penting untuk dilaksanakan, sebab mengandung nilai karakter religius, peduli sosial, kemandirian, semangat kebangsaan, demokratis, toleransi, dan disiplin. Penanaman nilai inti pendidikan karakter berbasis Pancasila terhadap peserta didik di sekolah dilakukan melalui proses belajar mengajar.
Pembentukan Karakter Santri Melalui Panca Jiwa Pondok Pesantren Ismail, Shalahudin; Zahrudin, Mamun; Ahmad, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v6i2.2205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai pembentukan karakter santri melalui Panca Jiwa Pondok di Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena yang ada di lapangan berupa fenomena yang bersifat ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor dilandasi oleh Panca Jiwa Pondok.“Panca berarti lima, jiwa berarti ruh, pondok berarti kelembagaan pesantren.” Lima ruh pesantren yaitu keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwwah islāmiyyah dan kebebasan. Sehingga sebagai bagian dari proses pendidikan yang terpadu, maka setiap individu yang ikut memiliki tugas mencapai visi dan misi lembaga Pesantren Darul Muttaqien dituntut untuk mampu memahami nilai dari panca jiwa pondok sebagai sebuah nilai yang dijadikan pijakan dalam berorganisasi baik yang bergerak sebagai pendidik maupun pendukung lainya.
I IMPLIKASI KONSEP FIKIR DAN DZIKIR DALAM PENDIDIKAN ISLAM Ismail, Shalahudin
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2020): Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v6i2.145

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji mengenai implikasi konsep fikir dan dzikir dalam pendidikan Islam dengan menggunakan metode kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data atau karya tulis ilmiah dengan objek penelitian atau pengumpulan data bersifat kepustakaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan merupakan fitrah manusia yang harus dipenuhi. Karena sebagai fitrah, pendidikan harus senantiasa disesuaikan dengan fitrah kemanusiaan yang hakiki yakni menyangkut aspek material dan spiritual, aspek keilmuan sekaligus moral, aspek duniawi sekaligus ukhrawi. Pendidikan, diharapkan dapat merubah tingkah laku peserta didik, menambah pengetahuan peserta didik dengan menyalurkan atau mentrasnfer konsep ilmu pengetahuan serta mampu meningkatkan budi pekerti yang baik. Pendek kata, pendidikan Islam harus mampu mencetak pribadi Muslim ideal sebagai ‘abdullah sekaligus khalifatullah. Manusia mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan dan meninggalkan segala larangan-Nya. Manusia juga berkewajiban menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang memang disediakan untuk kepentingan manusia.