Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Cookies Galohgor terhadap Tingkat Kecukupan dan Status Gizi Bayi Nuraelah, Almira; Roosita, Katrin; Ekayanti, Ikeu
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.5

Abstract

Abstrak Air susu ibu (ASI) memiliki banyak manfaat dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama periode 6 bulan pertama kehidupan. Produksi ASI pada ibu menyusui dapat ditingkatkan antara lain dengan konsumsi pangan laktogogum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian cookies Galohgor yang mengandung laktagogum terhadap tingkat kecukupan dan status gizi bayi. Penelitian merupakan studi quasi eksperimental. Subjek penelitian merupakan 20 orang ibu postpartum di Kota Bogor. Subjek yang terpilih dikelompokkan menjadi kelompok kontrol (n=11) yang diberikan 40 g cookies tanpa penambahan galohgor dan kelompok cookies galohgor yang diberikan 40 g cookies yang mengandung galohgor selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan karbohidrat pada kelompok cookies galohgor lebih besar secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol (124,9±32,6% vs. 90,8±31,1%, p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bb/u terdapat hubungan yang signifikan terhadap tingkat kecukupan energi dan karbohidrat (p>0,05). Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan bb/u bayi pada kelompok galohgor secara signifikan lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (3415,5±487,9 g vs. 3190±292,8 g, p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cookies galohgor berpengaruh terhadap tingkat kecukupan energi dan karbohidrat serta peningkatan berat bayi menurut umur. Kata kunci: berat badan bayi, lactagogum, galohgor, ibu postpartum, tingkat kecukupan bayi AbstractBreast milk has many benefits and fulfills the nutritional needs of infants in the first six months of life. Breast milk production of nursing mother could be boosted by consuming lactagogue. This study aimed to analyze the effect of Galohgor lactagogue cookies (GC) on nutrients adequacy level and nutritional status of infants. A quasi-experiment design was used in this study. Subjects of this study were 20 postpartum mothers in Bogor, West Java. The subjects were grouped into a control group (n = 11) given 40 g of cookies without galohgor and a galohgor cookies group given 40 g cookies containing galohgor for 14 days. The result showed that carbohydrate adequacy level of the galohgor cookies group was significantly higher than that in the control group (124.9 ± 32.6% vs 90.8 ± 31.1%, p<0.05). The results showed that weight-for-age was significantly associated with energy and carbohydrate adequacy levels of infants. The results showed that infant weight-for-age in the galohgor cookies group was significantly higher compared to that in the control group (3415.5 ± 487.9 g vs 3190 ± 292.8 g, p<0.05). These results suggested that galohgor cookies has a beneficial effect on energy intake and carbohydrate sufficiency and improve the weight-for-age of the infant. Keywords: nutrient adequacy, lactagogue, galohgor, postpartum mothers, weight for age
ASUPAN ZAT GIZI MAKRO MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS SAHID SELAMA PANDEMI COVID-19 Nuraelah Almira; Hamidatun Hamidatun
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal of Food Technology and Health) Vol 4, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v4i1.830

Abstract

ABSTRAK: Penularan Covid-19 yang berlangsung dengan cepat menyebabkan pembatasan kegiatan diluar rumah, salah satunya kegiatan pembelajaran jarak jauh untuk mahasiswa. Pembelajaran secara daring dapat mengakibatkan perubahan pola makan selama pandemi menjadi berkurang ataupun berlebih serta akan berdampak terhadap status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis hubungan asupan zat gizi makro pada mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan Universitas Sahid dengan status gizi selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek diambil secara non probability sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 40 mahasiswa. Pengambilan data  berat badan, tinggi badan dan asupan zat gizi dilakukan melalui kuesioner secara daring dan wawancara 1x24h food recall. Uji statistik yang digunakan yaitu Anova untuk asupan energi dan karbohidrat, serta Kruskall Wallis untuk asupan protein dan lemak. Hubungan antara asupan zat gizi dengan status gizi menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil menunjukkan status gizi subjek underweight, normal, overweight, obesitas I dan obesitas II masing – masing 15%, 60%, 7.5%, 10% dan 7.5%. Sebanyak 50% subjek memiliki kecukupan energi lebih, 47.5% subjek memiliki kecukupan protein defisit, 67.5% berlebih untuk lemak, dan 35% karbohidrat tergolong lebih. Terdapat hubungan signifikan (p=0.05) antara tingkat kecukupan energi dengan status gizi.  ABSTRACT: The rapid speard of covid-19 caused restrictions on activities outside the home, one of which was study form home for college students. Study form home can result in reduced or excessive dietary changes during the pandemic and will have an impact on nutrional status. Aim of this research was to analyze correlation between macronutrients intake of student in Faculty of Food Technology and Health with nutrional status during pandemic. This was research using cross sectional design. Subject were non-probability according to inclusion criteria as much as 40 students. Data were collected using height and weight and macronutrients through an online questionnaire and interviews. Statistical test used was one way Anova for energy and carbohydrate consumption variables and Kruskall Wallis test for protein and fat consumption variables. Analysis of the  correlation between macronutrients intake of student and nutritional status using Spearman test. The result indicated nutrional status of underweight, normal, overweight, obesity I dan obesity II were 15%, 60%, 7.5%, 10% dan 7.5% consecutively. 50% subject had a energy adequate level was classified as excess, 47.5% had a protein adequate level was classified as deficit, 67.5% excess for fat, and carbohydrate 35% which were classified as excess. There was significant correlation (p=0.05) between energy adequate level  and nutritional status.