p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrium
Maroeto, Maroeto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kemampuan Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Das Rejoso Bagian Hulu Billy Primadi, Septiawan; Wijaya, Kemal; Maroeto, Maroeto
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.6763

Abstract

Penelitian dilaksanakan di DAS Rejoso bagian hulu Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran kemampuan lahan dan arahan penggunaan lahan pada DAS Rejoso bagian hulu dengan metode survei dan overlay berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Survei dilakukan dengan pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada setiap unit lahan dengan karakteristik yang sama dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap unit lahan tersebut yang dihasilkan dari proses tumpang tindih (overlay) antara peta kelerengan, peta jenis tanah, dan peta penggunaan lahan pada skala 1:50.000. Faktor penghambat tiap unit lahan digunakan untuk mengklasifikasi kemampuan lahan  dengan metode matching. Berdasarkan hasil penelitian, DAS Rejoso bagian hulu didominasi oleh lahan kelas kemampuan IV dan VIII dengan luas masing-masing 2.603,27 ha (25,84%) dan 3.654,45 ha (36,27%), Selain itu, terdapat kelas kemampuan lahan III dengan luas 617,95 ha (6,13%), kelas kemampuan VI seluas 2.137,92 ha (21,22%), dan kemampuan lahan kelas VII seluas 1.062,37 ha (10,54%).
KAJIAN TINGKAT KERUSAKAN PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH HULU DAS REJOSO KABUPATEN PASURUAN Sastya, Yessy; Purwadi, Purwadi; Maroeto, Maroeto
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.6311

Abstract

Wilayah hulu DAS Rejoso kabupaten Pasuruan memiliki potensi mengalami kerusakan tanah apabila tidak segera dilakukan konservasi dan penanganan yang tepat. Kerusakan tanah akan berakibat rusaknya juga sifat-sifat dasar tanah yang meliputi sifat fisik, kimia maupun biologi, hal tersebut dapat mengganggu terhadap proses produksi biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor penyebab dan tingkat kerusakan tanah di wilayah hulu DAS Rejoso Kabupaten Pasuruan. Status kerusakan tanah berdasarkan pada pedoman kriteria status kerusakan tanah yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.150 Tahun 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yakni dengan melakukan pengamatan lapang serta pengambilan sampel tanah secara langsung dilapangan, tahap selanjutya yakni analisis laboratorium. Data yang dihasilkan dari analisa lapangan dan laboratorium dianalisis dan disajikan secara sistematis berupa peta (layout) sebaran kerusakan tanah yang cirinya didapat melalui perbedaan warna pada tiap nilainya.  Kondisi fisik lahan daerah penelitian relatif hampir seragam baik kondisi fisik,kimia dan biologi tanah. Secara umum wilayah hulu DAS Rejoso mempunyai potensi kerusakan pada tingkat rendah sampai tinggi. Secara umum dari semua penggunaan lahan tegalan mempunyai tingkat kerusakan yang lebih tinggi daripada penggunaan lahan lainnya.
Kajian Degradasi Lahan Akibat Kegiatan Pertambangan Untuk Pengembalian Fungsi Lahan Gultom, Ignasius; Maroeto, Maroeto; Arifin, Moch.
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.6765

Abstract

Sumber daya lahan tidak dapat dipisahkan dengan tanah yang ada pada lahan tersebut di samping faktor-faktor luar yang akan mempengaruhinya. Lahan secara kualitas mengalami penurunan atau degradasi, namun lahan juga mengalami degradasi secara kuantitas, dengan berkurangnya ukuran lahan dengan bertambahnya kepemilikan lahan seiring berjalannya waktu. Wilayah penelitian yang dilakukan pada wilayah bekas tambang sirtu menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian dengan tekstur Lempung sampai dengan Lempung Berdebu.Berdasarkan penilaian kekritisan lahan dengan menggunakan acuan Peraturan Nomor. P.32/Menhut-II/2009, didapatkan untuk wilayah W1 dan W2 masuk kedalam kelas kekritisan lahan Potensial Kritis, dan untuk W3 berada pada kelas kekritisan lahan Tidak Kritis. Berdasarkan acuan kerusakan tanah untuk produksi biomassa yang mengacu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.7 Tahun 2006, kerusakkan tanah pada wilayah penelitian berada RI (Rusak Ringan) untuk ketiga wilayah sampling (W1, W2, dan W3) dengan faktor pembatas, kebatuan permukaan, fraksi pasir, berat isi, permeablitias dan redoks. Rekomendasi dan arahan perbaikan untuk mendukung pemanfaatan lahan sebagai lahan pertanian produktif adalah dengan melakukan penggabungan konservasi tanah, yaitu dengan penggunaan teras bangku dengan bahan batu serta melakukan penanaman tanaman tegakkan dengan pola agroforestry