Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Visipena

PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR (BASIC SKILL DAN KETERAMPILAN TERINTEGRASI) Susi Endrawati
Jurnal Visipena Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.592 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v5i2.252

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas keterampilan proses sains dasar, keterampilan terintegrasi dan hasil belajar melalui proses pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi analisis kuantitatif mahasiswa Semester III Program Studi Diploma III Farmasi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bhakti Mulia Sukoharjo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklusnya terdapat empat tahap yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah mahasiswa semester III Program Studi Diploma III Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun akademik 2013/2014. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, angket, kajian dokumen, dan tes kognitif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL): (1) dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Semester III Program Studi Diploma III Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketercapaian rata-rata hasil belajar kognitif secara klasikal 76% di siklus I menjadi 81% pada siklus II, atau dengan persentase ketuntasan belajar 83% di siklus I menjadi 92% pada sikus II; (2) dapat meningkatkan hasil belajar afektif mahasiswa dengan persentase ketercapaian 76,50% di siklus I menjadi 79,50% pada siklus II; (3) dapat meningkatkan aktivitas aspek keterampilan proses sains dasar dengan persentase ketercapaian rata-rata delapan aspek rata-rata 66,25% di siklus I menjadi 76,75% pada siklus II dan aktivitas keterampilan proses terintegrasi, yaitu 68,67% di siklus I menjadi 78% pada siklus II. Peningkatan pada aspek mengamati ada kenaikan dari 71% menjadi 80%, aspek menafsirkan pengamatan dari 73% menjadi 79%, aspek meramalkan dari 63% menjadi 75%, aspek menggunakan alat dan bahan dari 72% menjadi 79%, aspek menerapkan konsep dari 61% menjadi 74%, aspek merencanakan penelitian dari 65% menjadi 76%, aspek berkomunikasi dari 63% menjadi 76%, aspek mengajukan pertanyaan dari 63% menjadi 75%: (4) dapat meningkatkan aktivitas aspek terintegrasi dengan presentase ketercapaian aspek analisa penyelidikan dari 72% menjadi 79%, aspek hipotesis dari 71% menjadi 80%, aspek experimen dari 63% menjadi 75%.