Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

JENIS-JENIS GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN REPORTER SEPAK BOLA INDONESIA DALAM PERTANDINGAN FINAL ISL (INDONESIA SUPER LEAGUE) 2014 Yusida Gloriani; Ifah hanifah; Fatimah Fellicia
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v6i1.369

Abstract

ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) jenis gaya bahasa apa saja yang digunakan reporter sepak bola dalam pertandingan final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura; 2) gaya bahasa apa yang paling dominan digunakan oleh reporter sepak bola dalam pertandingan final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Simpulan dari penelitian ini yaitu 1) ditemukan 62 tuturan gaya bahasa yang disampaikan reporter Hadi Ahay Gunawan yang terdiri dari 2 gaya bahasa perumpamaan, 21 gaya bahasa metafora, 2 gaya bahasa personifikasi, 1 gaya bahasa antithesis, 3 gaya bahasa pleonasme, 1 gaya bahasa koreksi, 4 gaya bahasa hiperbola, 1 gaya bahasa ironi, 4 gaya bahasa inuendo, 1 gaya bahasa hipalase, 1 gaya bahasa sinekdoke, 4 gaya bahasa ellipsis, 1 gaya bahasa eponym, 1 gaya bahasa antonomasia, 10 gaya bahasa erotesis, 3 gaya bahasa epizeukis, 1 gaya bahasa anafora, dan 1 gaya bahasa epanalepsis. Dan  35 tuturan yang mengandung gaya bahasa yang disampaikan oleh reporter Titis Sudjiatmoko terdiri dari 1 gaya bahasa perumpamaan, 5 gaya bahasa metafora, 1 gaya bahasa personifikasi, 1 gaya bahasa antithesis, 1 gaya bahasa antisipasi, 1 gaya bahasa koreksi, 2 gaya bahasa hiperbola, 1 gaya bahasa litotes, 1 gaya bahasa inuendo, 5 gaya bahasa klimaks, 1 gaya bahasa antonomasia, 3 gaya bahasa erotesis, 4 gaya bahasa asindeton, 2 gaya bahasa aliterasi, 4 gaya bahasa anaphora, dan 1 gaya bahasa epistrofa. 2)Gaya bahasa yang paling dominan digunakan oleh reporter sepak bola Hadi Ahay Gunawan dalam pertandingan sepak bola final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura adalah gaya bahasa Metafora yaitu sebanyak 30%. Dan Gaya bahasa yang paling dominan digunakan oleh reporter sepak bola Titis Sudjiatmoko dalam pertandingan sepak bola final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura adalah gaya bahasa metafora dan gaya bahasa klimaks keduanya memiliki persentase yang sama yaitu sebanyak 14%. Kata Kunci : Jenis-Jenis Gaya Bahasa, Reporter, Pertandingan Final ISL 2014.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS WACANA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Ifah Hanifah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v2i1.151

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks wacana masih rendah, hal ini dibuktikan dari hasil tes menemukan gagasan utama dalam bentuk wacana sebagian besar siswa yaitu sebesar 70% memperoleh nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 71. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks wacana dengan menggunakan metode pembelajaran Question Student Have pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2012/2013 ?, 2) bagaimana pelaksanaan pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks wacana dengan menggunakan metode pembelajaran Question Student Have pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2012/2013?, dan 3) bagaimanakah hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks wacana dengan menggunakan metode pembelajaran Question Student Have pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2012/2013?. Tujuan penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui rencana pelaksanaan pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks wacana dengan menggunakan metode pembelajaran Question Student Have pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2012/2013, 2) untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks wacana dengan menggunakan metode pembelajaran Question Student Have pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2012/2013, dan 3) untuk mengetahui hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks wacana dengan menggunakan metode pembelajaran Question Student Have pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2012/2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan rasional dan memperbaiki proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menemukan gagasan utama dalam teks wacana. Objek penelitian adalah siswa kelas VII.2 yang berjumlah 24 siswa. Berdasarkan pengolahan data siklus 1 memperoleh nilai rata-rata sebesar 68,417 berada di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan siklus 2 memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,54 berada di atas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebesar 71, hal ini membuktikan bahwa penerapan metode pembelajaran Question Student Have sudah berhasil meningkatkan kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks wacana pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cigugur Kabupaten Kuningan.Kata kunci : gagasan utama, wacana, question have, SMP
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA PBSI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PBSI DI UNIVERSITAS KUNINGAN Ifah Hanifah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v5i2.184

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah baik dan tidak baiknya persepsi dan prestasi belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan, serta adakah hubungannya diantara kedua variabel tersebut. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut (1) Bagaimana persepsi mahasiswa PBSI terhadap profesi guru?, (2) Bagaimana prestasi belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan?, (3) Adakah hubungan antara persepsi mahasiswa PBSI tentang profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa PBSI tentang profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan pendekatankuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yaitucara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi tersebut. Instrumen yang digunakan angket berbentuk skala likert dengan 4 option yang terdiri dari 37 pernyataan. Kemudian penulis melakukan analisis data menggunakan prosentase dan koefisien korelasi. Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini yaitu “Ada hubungan antara persepsi mahasiswa PBSI tentang profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan”.Berdasarkan penelitian, hasil uji statistik variabel X (Persepsi Mahasiswa PBSI tentang Profesi Guru) Terdapat 39 mahasiswa (52,7%) yang memiliki persepsi baik dan terdapat 34 mahasiswa (45,9%) yang memiliki persepsi tidak baik. Hasil uji statistik variabel Y (Prestasi Belajar) terdapat 40 mahasiswa (54,1%) memiliki prestasi baik dan ada 34 mahasiswa (45,9%) yang memiliki prestasi tidak baik. Nilai koefisien korelasi p=0,970 maka pα dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan prestasi belajar. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan persepsi yang baik dan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan.Kata kunci: persepsi, profesi dan prestasi.
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA Ifah Hanifah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v3i2.158

Abstract

Keterampilan menulis merupakan modal dasar dalam melakukan komunikasi secara tidak langsung. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis harus dikuasai dengan baik oleh siswa, agar siswa mampu menulis puisi dengan baik, guru harus mampu memilih media yang tepat dan menarik. Banyak media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi, dianataranya media alam dan media gambar. Media alam memberikan banyak pengalaman kepada siswa, sama halnya dengan media gambar. Dengan media tersebut diharapkan siswa dapat menemukan ide-ide kreatif dan dapat berfikir kritis tentang pengalaman-pengalaman dalam hidupnya yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulis yang berupa puisi.Masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media alam pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma? 2) bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma? 3) adakah perbedaan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media alam dan media gambar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma? metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 50 orang yang tersebar dalam dua kelas. Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel total, kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen.Hasil penelitian menunjukan pembelajaran menulis puisi dengan media alam jika dilihat dari nilai rata-rata 78,4 yang berada pada kriteria baik, sedangkan pembelajaran menulis puisi dengan media gambar jika dilihat dari nilai rata-rata 70,2 yang berada pada kriteria cukup. Hasil uji t diperoleh hasil t tabel pada taraf signifikansi 0,05 yaitu (2,021) sedangkan t hitung sebesar (2,662), dengan demikian t tabel t hitung. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan pada hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma dengan menggunakan media alam dan media gambar.Kata kunci : menulis puisi, media alam, media gambar, SMP.
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM WACANA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VII MTS DARUSSALAM JAPARA TAHUN AJARAN 2014/2015 Ifah Hanifah; Hani hanipah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v6i1.370

Abstract

ABSTRAKJudul penelitian ini adalah perbedaan hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam wacana menggunakan metode pembelajaran make a match dan metode pembelajaran talking stick pada siswa kelas VII MTs Darussalam Japara tahun ajaran 2014/2015. Rumusan masalah: 1) bagaimanakah hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam wacana menggunakan metode pembelajaran make a match pada siswa kelas VII MTs Darussalam Japara tahun ajaran 2014/2015?; 2) bagaimanakah hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam wacana menggunakan metode pembelajaran talking stick pada siswa kelas VII MTs Darussalam Japara tahun ajaran 2014/2015?; 3) adakah perbedaan hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam wacana menggunakan metode pembelajaran make a match dan metode pembelajaran talking stick pada siswa kelas VII MTs Darussalam Japara tahun ajaran 2014/2015? Metode: deskriptif komparatif. Simpulan: 1) hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam wacana menggunakan metode pembelajaran make a match pada siswa kelas VII MTs Darussalam Japara kurang, dari nilai rata-rata yang dicapai yaitu 50.70; 2) hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam wacana menggunakan metode pembelajaran talking stick pada siswa kelas VII MTs Darussalam Japara cukup, dari nilai rata-rata yang dicapai yaitu 59.36; 3) ada perbedaan yang signifikan hasil pembelajaran menemukan gagasan utama dalam wacana menggunakan metode pembelajaran make a match dan metode pembelajaran talking stick pada siswa kelas VII MTs Darussalam Japara. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa pada taraf signifikan 5% diperoleh 2,000, sedangkan nilai t hitung lebih besar yaitu 3,09. Kata Kunci: Perbedaan, Hasil Pembelajaran, Metode Make A Match, Dan Metode Talking Stick 
ANALISIS MAKNA KONOTATIF DAN PERUBAHAN MAKNA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT PERIODE BULAN OKTOBER 2013 s.d. BULAN JANUARI 2014 Ifah Hanifah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v4i1.174

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Adakah kata yang mengandung makna konotatif dalam berita utama Pikiran Rakyat periode bulan Oktober 2013 s.d. Januari 2014? 2) Bagaimana nilai rasa pada kata bermakna konotatif dalam berita utama Pikiran Rakyat periode bulan Oktober 2013 s.d. Januari 2014? 3) Bagaimana jenis perubahan makna dalam berita utama Pikiran Rakyat periode bulan Oktober 2013 s.d. Januari 2014. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan untuk mendapatkan data dalam menganalisis peneliti menggunnakan teknik dokumentasi. Adapun jumlah surat kabar Pikiran Rakyat periode Bulan Oktober 2013 s.d. Januari 2014 sebanyak 102 surat kabar, namun peneliti menarik sampel dari keseluruhan populasi sebanyak 25 surat kabar yang dianalisis. Seluruh berita utama dari sampel yang diambil mengandung makna konotatif dan perubahan makna sebanyak 222 berita utama. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1) makna konotatif dan nilai rasa pada berita utama surat kabar Pikiran Rakyat periode bulan Oktober 2013 s.d. januari 201, terdapat 109 kata dari 103 berita utama yang mengandung makna konotatif dan nilai rasa. Pada satu berita utama ada dua kata yang mengandung makna konotatif. Dalam satu kata bisa menjadi beberapa makna, dilihat dari konteks kalimatnya. Seperti pada kata cair yang terdapat pada berita utama berikut: Dana belum cair dan Mencairkan suasana. Kata cair sudah bergeser dari makna denotatifnya yaitu membuat menjadi air, dan sekarang mengandung makna lain. pada kalimat pertama kata cair mengandung makna belum keluarnya dana, atau belum adanya dana. Sedangkan pada kalimat kedua kata cair atau mencairkan bermakna mengubah suasana. Kata cair tersebut memiliki makna yang berbeda jika ditempatkan pada kalimat yang berbeda pula. Dari hasil analisis faktor yang mempengaruhi munculnya makna konotatif pada berita utama tersebut ialah adanya perbedaan relasi sosial dan perubahan waktu yang berkaitan dengan nilai rasa. 2) Nilai rasa yang terdapat pada berita utama surat Kabar Pikiran rakyat periode bulan Oktober 2013 s.d. Januari 2014 sebagian besar bernilai rasa positif, dan hanya beberapa yang memiliki nilai rasa netral atau tidak mengandung nilai rasa tinggi (positif) atau nilai rasa rendah (negatif). Kata yang berdiri sendiri bermakna leksikal atau denotatif, sehingga untuk menganalisis nilai rasa yang dimaksud pada berita utama tersebut haruslah dilihat secara keseluruhan pada berita utama dan isi berita. Contoh pada kata melek dalam berita utama tersebut. Portal, mengajak guru agar melek Ilmu Teknologi, Kata melek bermakna tidak tidur atau melihat yang dianggap kasar sehingga jika dilihat secara leksikal kata tersebut bernilai rasa rendah atau negatif, namun ketika sudah dalam kalimat kata melek menjadi bernilai rasa tinggi atau positif melihat maksud yang disampaikan adalah baik yaitu mengajak guru membuka wawasan terhadap kemajuan ilmu teknologi. 3) Perubahan makna yang terdapat pada berita utama surat Kabar Pikiran rakyat periode bulan Oktober 2013 s.d. Januari 2014 terdapat 125 kata dari 119 berita utama sebagian besar adalah perubahan secara meluas atau generalisasi yaitu perubahan makna yang mulanya hanya memiliki satu makna namun kini menjadi memiliki makna lain yang dipengaruhi beberapa faktor penyebab perubahan itu sendiri. Perubahan makna yang terjadi pada berita utama surat kabar Pikiran Rakyat periode bulan Oktober 2013 s.d. Januari 2014 yaitu disebabkan faktor adanya kebutuhan kata yang baru, perbedaan tanggapan, adanyapenyingkatan, adanya asosiasi, pertukaran tanggapan indera, perbedaan bidang pemakaian dan perkembangan ilmu dan teknologi. Adapun perubahan makna ameliorasi atau peninggian makna dan perubahan makna peyorasi atau penurunan makna disebabkan oleh faktor perbedaan tanggapan yang berkaitan dengan nilai rasa sehingga menyebabkan makna baru bernilai rasa tinggi atau rendah dari makna semula.Kata kunci : makna konotatif, perubahan makna, Pikran Rakyat