Muhammad Rasywan Syarif
Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PROBLEMATIKA ARAH KIBLAT DAN APLIKASI PERHITUNGANNYA Syarif, Muhammad Rasywan
Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol 9, No 2 (2012): Pemikiran Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This paper discusses the direction of qiblah to Mecca. This direction is determined from any point or place on the earths surface through the calculation and measurement procedures. Therefore, it is basically a kind of measurement to determine a direction to which Ka’bah can be seen from any point or place on the earth’s surface. Along with advances in technology, at this time qiblah’s direction can be determined more accurately than in the period of the Prophet or in the early days when Islam arrived to Indonesia. Therefore, the accuracy of determining the qiblah’s direction is adjusted according to the ability and advance of technology in their days. The determination of position, direction and distance from one point to another can be carried out using mathematic method and assisted with visualization software in order that deviation in qiblah’s direction can be observed either in mosques or other buildings.Kata kunci: Masjid, Ka’bah,  Arah kiblat
PROBLEMATIKA ARAH KIBLAT DAN APLIKASI PERHITUNGANNYA Syarif, Muhammad Rasywan
Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol 9 No 2 (2012)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.807 KB) | DOI: 10.24239/jsi.v9i2.76.245-269

Abstract

Abstract: This paper discusses the direction of qiblah to Mecca. This direction is determined from any point or place on the earth's surface through the calculation and measurement procedures. Therefore, it is basically a kind of measurement to determine a direction to which Ka’bah can be seen from any point or place on the earth’s surface. Along with advances in technology, at this time qiblah’s direction can be determined more accurately than in the period of the Prophet or in the early days when Islam arrived to Indonesia. Therefore, the accuracy of determining the qiblah’s direction is adjusted according to the ability and advance of technology in their days. The determination of position, direction and distance from one point to another can be carried out using mathematic method and assisted with visualization software in order that deviation in qiblah’s direction can be observed either in mosques or other buildings.Kata kunci: Masjid, Ka’bah,  Arah kiblat
KONSOLIDASI METODOLOGIS KALENDER ISLAM INTERNASIONAL Syarif , Muh Rasywan; Naif
Jurnal Bimas Islam Vol 10 No 3 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.915 KB) | DOI: 10.37302/jbi.v10i3.33

Abstract

Efforts to build an international Islamic calendar had been addressed in international scientific seminars since 1393 H / 1973 AD, most recently on 28-30 May 2016/21-23 Sya?ban 1437 H under the theme "Muktamar Tauhid in Takwim al-Islami ad-Dauli? or International Islamic Calendar Unification in Istanbul-Turkey Conference, 2016. This seminar was formed by voting, which is to accept the international Islamic Calendar unification and to reject various forms of the zonal calendar. Nevertheless, this decision does not make the International Islamic calendar automatically applied. Consequently, it is expected the implementation and political authority in utilising it. In this case, the state involvement, Islamic associations, religious institutions, educational institutions and Muslim societies have a pivotal role regarding the development and application of this international Islamic calendar. By using a detailed analytical approach, this paper aims to photograph the steps and tasks of the figure exemplary to consolidate strategy in seeking realisation the international Islamic calendar unification. The results of this study found that the importance of a single authority role such as the OIC to justify and to socialize the International Islamic Calendar implementation for civil, worship, economic, social and other purposes. Upaya membangun Kalender Islam internasional telah dibahas dalam melalui seminar ilmiah internasional sejak 1393 H/1973 AD, terakhir pada 28-30 Mei 2016 1437 Sya'ban M/21-23 H dengan tema "Mukhtamar Tauhid di Takwim al - Islami iklan-Dauli atau ' Kalender Islam Internasional penyatuan di Istanbul Turki (Turki konferensi 2016). Dari seminar ini dihasilkan keputusan, melalui pemungutan suara, yaitu menerima penyatuan Kalender Islam internasional dan menolak berbagai bentuk kalendar zonal. Namun keputusan ini tidak nebjadikan kalender Islam Internasional otomatis diterapkan. Dibutuhkan strategi implementasi dan wewenang politik dalam menerapkannya. Dalam hal ini keterlibatan negara, organisasi Islam, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan dan masyarakat muslim sangat penting dalam pengembangan dan penerapan Kalender Islam internasional ini. Dengan menggunakan sebuah pendekatan analitis deskriptif, tulisan ini bertujuan memotret langkah dan peran tokoh teladan mengkonsolidasikan strategi dalam mencari realisasi penyatuan Kalender Islam internasional. Hasil studi ini menemukan bahwa pentingnya peran otoritas tunggal seperti OKI untuk membenarkan dan bersosialisasi pelaksanaan Kalender Islam Internasional untuk kegiatan sipil, ibadah, ekonomi, sosial dan keperluan lainnya.
RATIONAL IDEAS HARUN NASUTION PERSPECTIVE OF ISLAMIC LAW Muh. Rasywan Syarif
Al-Risalah VOLUME 21 NO 1, MEI (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-risalah.v1i1.21017

Abstract

Gagasan pembaharuan hukum Islam lebih dipandang sebagai tantangan sekaligus ancaman yang perlu diwaspadai. Keadaan yang demikian ini hampir menjadi model pemikiran sebagian besar Muslim di Indonesia, yang tentu saja pada akhirnya memimbulkan kegelisahan bagi para penggiat pemikiran Islam, untuk berusaha melakukan rekonstruksi pemikiran, terutama bagi kalangan muda Muslim dari berbagai ormas Islam. Gesekan pemikiran, baik yang muncul dikalangan umat Islam maupun yang diimpor dari Barat, tentunya membawa pada wajah gerakan pemikiran Islam menjadi sangat variatif Obsesi Harun, yaitu ingin melihat ummat Islam Indonesia maju. Kemajuan tersebut menurutnya akan tercapai jika pemikiran umat Islam juga maju, dan pikiran maju tersebut bertitik tolak pada pandangan ideologi rasionalnya yang menurutnya sangat cocok dengan perkembangan dan tantangan kemajuan ketika itu. Atas dasar itulah Harun membawa pemikiran-pemikiran yang diintrodusir di IAIN, sehingga ketika memperkenalkan Islam, Harun mencoba menggunakan pendekatan filosofis dalam buah pikirannya seperti antara lain dalam buku Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan, serta Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran Harun Nasution. Harun Nasution adalah seorang pembaharu pendidikan tinggi Islam di Indonesia, yang kontribusinya terhadap perkembangan pemikiran Hukum Islam di Indonesia, adalah hasil dari dialog antara dia dengan lingkungan.
PROBLEMATIKA ARAH KIBLAT DAN APLIKASI PERHITUNGANNYA Muhammad Rasywan Syarif
Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol 9 No 2 (2012)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.807 KB) | DOI: 10.24239/jsi.v9i2.76.245-269

Abstract

Abstract: This paper discusses the direction of qiblah to Mecca. This direction is determined from any point or place on the earth's surface through the calculation and measurement procedures. Therefore, it is basically a kind of measurement to determine a direction to which Ka’bah can be seen from any point or place on the earth’s surface. Along with advances in technology, at this time qiblah’s direction can be determined more accurately than in the period of the Prophet or in the early days when Islam arrived to Indonesia. Therefore, the accuracy of determining the qiblah’s direction is adjusted according to the ability and advance of technology in their days. The determination of position, direction and distance from one point to another can be carried out using mathematic method and assisted with visualization software in order that deviation in qiblah’s direction can be observed either in mosques or other buildings.Kata kunci: Masjid, Ka’bah,  Arah kiblat
Konsolidasi Metodologis Kalender Islam Internasional: Meneladani Intelektual Umar Bin Khattab dan Julius Caesar Muh Rasywan Syarif; Naif
Jurnal Bimas Islam Vol. 10 No. 3 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37302/jbi.v10i3.33

Abstract

Efforts to build an international Islamic calendar had been addressed in international scientific seminars since 1393 H / 1973 AD, most recently on 28-30 May 2016/21-23 Sya’ban 1437 H under the theme "Muktamar Tauhid in Takwim al-Islami ad-Dauli” or International Islamic Calendar Unification in Istanbul-Turkey Conference, 2016. This seminar was formed by voting, which is to accept the international Islamic Calendar unification and to reject various forms of the zonal calendar. Nevertheless, this decision does not make the International Islamic calendar automatically applied. Consequently, it is expected the implementation and political authority in utilising it. In this case, the state involvement, Islamic associations, religious institutions, educational institutions and Muslim societies have a pivotal role regarding the development and application of this international Islamic calendar. By using a detailed analytical approach, this paper aims to photograph the steps and tasks of the figure exemplary to consolidate strategy in seeking realisation the international Islamic calendar unification. The results of this study found that the importance of a single authority role such as the OIC to justify and to socialize the International Islamic Calendar implementation for civil, worship, economic, social and other purposes. Upaya membangun Kalender Islam internasional telah dibahas dalam melalui seminar ilmiah internasional sejak 1393 H/1973 AD, terakhir pada 28-30 Mei 2016 1437 Sya'ban M/21-23 H dengan tema "Mukhtamar Tauhid di Takwim al - Islami iklan-Dauli atau ' Kalender Islam Internasional penyatuan di Istanbul Turki (Turki konferensi 2016). Dari seminar ini dihasilkan keputusan, melalui pemungutan suara, yaitu menerima penyatuan Kalender Islam internasional dan menolak berbagai bentuk kalendar zonal. Namun keputusan ini tidak nebjadikan kalender Islam Internasional otomatis diterapkan. Dibutuhkan strategi implementasi dan wewenang politik dalam menerapkannya. Dalam hal ini keterlibatan negara, organisasi Islam, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan dan masyarakat muslim sangat penting dalam pengembangan dan penerapan Kalender Islam internasional ini. Dengan menggunakan sebuah pendekatan analitis deskriptif, tulisan ini bertujuan memotret langkah dan peran tokoh teladan mengkonsolidasikan strategi dalam mencari realisasi penyatuan Kalender Islam internasional. Hasil studi ini menemukan bahwa pentingnya peran otoritas tunggal seperti OKI untuk membenarkan dan bersosialisasi pelaksanaan Kalender Islam Internasional untuk kegiatan sipil, ibadah, ekonomi, sosial dan keperluan lainnya.
IKHTIAR AKADEMIK MOHAMMAD ILYAS MENUJU UNIFIKASI KALENDER ISLAM INTERNASIONAL Muh Rasywan Syarif
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v1i1.6430

Abstract

Pemikiran perumusan Kalender Islam Internasional Mohammad Ilyas menjadi sangat penting untuk dikaji melalui pendekatan ilmiah menuju unifikasi Kalender Islam Internasional yang mapan. Pemikiran Islam fenomenal ketika berhadapan dengan perubahan teknologi dan pengembangan sains, maka kajian tentang tren pengembangan Islam kontemporer menjadi isu menarik dan up to date dikarenakan pemikiran dalam Islam bersifat dinamis dan unik. Salah satu tokoh pemikiran kontemporer  yang fenomenal pemikirannya, yang berkaitan perumusan Kalender Islam Internasional adalah Mohammad Ilyas. Artikel ini bertujuan untuk melihat ikhtiar akademik Muhammad Ilyas mewujudkan kalender Islam internasional dari berbagai upaya akademik dengan berbagai karya monumentalnya.