Slamet Riyadi, Dedi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PSIKOLOGI TERHADAP MATERI PENATARAN PRANIKAH Slamet Riyadi, Dedi
Jurnal Bimas Islam Vol 8 No 3 (2015): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.405 KB)

Abstract

Abstraksi Penulisan karya tulis ilmiah ini berangkat dari asumsi bahwa kursus calon pengantin yang dilaksanakan Kantor Urusan Agama bekerja sama dengan BP4 bertujuan untuk menekan angka perceraian melalui pembekalan para calon pengantin berbagai pengetahuan yang memadai sehingga mereka dapat mewujudkan rumah tangga yang sakinah, dihiasi mawaddah dan rahmah, serta terhindar dari perselisihan dan perceraian. Namun, data Kementerian Agama, Pengadilan Agama, dan juga penelitian lain menunjukkan semakin tingginya angka perceraian di Indonesia. Dengan demikian, penataran pranikah belum dapat menekan angka perceraian. Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan budaya, peradaban, dan kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi, berpengaruh besar terhadap perubahan kondisi psikologis masyarakat dan pola relasi yang terjadi di dalam keluarga, baik antara suami dan istri maupun antara orangtua dan anak-anak. Ditemukan pula bahwa dari tinjauan psikologi, materi-materi penataran pranikah belum relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perubahan kondisi psikologis masyarakat modern yang cenderung rentan terhadap gangguan dan tekanan kejiwaan.   Abstract This writing scientific papers have departed from the assumption that the course of the bride and groom which held in the Office of Religious Affairs in collaboration with BP4 aims to reduce divorce rates through debriefing bride variety adequate knowledge so that they can realize the sakinah household, decorated with mawaddah and mercy, as well as avoid conflict and divorce. However, data from the Ministry of Religious Affairs, Religious Court, as well as other studies have shown increasingly high divorce rate in Indonesia. Thus, upgrading premarital has not be able to reduce the number of divorces. Research shows that the development of culture, civilization, and advances in technology, particularly information technology, big influence on changes in psychological of the  society and relationship patterns that occur within the family, between husband and wife and between parents and children. It was also found that from a review of psychology, materials upgrading for premarital couple is not relevant to the needs of society and changes in the psychological condition of modern society tend to be vulnerable to disturbances and emotional stress.            Keywords: pre-marital courses, family resilience, Religious Affairs Office/ KUA