Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND IMPLEMENTATION OF COLD CHAIN MANAGEMENT IN BOALEMO DISTRICT, GORONTALO, INDONESIA Pangalo, Paulus; Sapiun, Zulfiayu; Ischak, Wenny Inno; Goi, Misrawatie; Hartati, Hartati
Journal of Health Policy and Management Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.15 KB)

Abstract

Background: Children's health is a priority in health development with the goal of reducing child mortality. So far, high immunization coverage does not guarantee the emergence of diseases that can be prevented by immunization (PD3I). Cold Chain Management is a system used to store vaccines in good condition which refers to the vaccine supply chain for the immunization procurement chain. The purpose of this study was to examine the relation­ship of knowledge, attitude, and implementation of cold chain management.Subjects and Method: This was a cross sec­tional study conducted at 11 health centers in Boa­­lemo District, Gorontalo, Indonesia, in Sep­tem­ber 2018. A sample of 34 health officers was selected purposively. The dependent variable was cold chain management. The independent variables were knowledge and attitude. The data were collected by questionnaire and observation sheets. The data were analyzed by Chi square.Results: High knowledge increased positive atti­tude toward implementation of cold chain mana­ge­ment (OR= 5.87; p= 0.061). High knowledge (OR= 2.17; p= 0.448) and positive attitude (OR= 2.69; p= 0.405) increased implementation of cold chain management, but they were statistically non-significant.Conclusion: High knowledge and positive atti­tude increase implementation of cold chain managementKeywords: cold chain management, vaccine, knowledge, attitudeCorrespondence: Zulfiayu Sapiun. Department of Pharmacy, Health Polytechnics, Ministry of Health Gorontalo.Jl. Taman Pendidikan 36, Gorontalo 96123, Indonesia. Email: zulfiayu@poltekkesorontalo.ac.id. Mobile: 081244521639Journal of Health Policy and Management (2020), 05(02): 139-145https://doi.org/10.26911/thejhpm.2020.05.02.06
KEPATUHAN MINUM OBAT DAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALAGA BIRU, KOTA GORONTALO Pangalo, Paulus; Buheli, Kartin L.; Bakari, Novalina
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 1, No 1 (2021): Februari, 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v1i1.195

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu masalah besar dalam bindang ksehatan karena tingkat insidensi nya yang tinggi diseluruh dunia, dan hingga saat ini masih terus menigkat. Data WHO 2015 menunjukan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Diperkirakan, 1,56 miliar orang dewasa didunia akan mengalami hypertensi pada tahun 2025. Berdasarkan data riset nasional tahun 2018, Provinsi Gorontalo menempati peringkat  20 dengan jumlah kasus penyakit hipertensi. Kepatuhan mengonsumsi obat merupakan salah satu permasalahan dalam pengobatan penyakit ini. Namun kepatuhan ini dapat diatasi melalui pemantauan oleh anggota keluarga pengobatan, dan menentukan apakah harus menggunakan pelayanan kesehatan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tugas keluarga dengan keteraturan berobat penderita di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang (Cross Sectional) dengan teknik sampling Purposive Sampling. Sebanyak 34 responden penderita hipertensi yang diperoleh selanjutnya dialisis menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisa data diperoleh nilai X2 hitung sebesar 18,2 dan lebih besar dari X2 tabel dengan nilai p = 0,000 (<0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa peran keluarga sangat berpengaruh pada tingkat keteraturan berobat pasien hipertensi di wilayah kerjaPuskesmas Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Kesimpulannya bahwa keteraturan berobat dapat ditingkatkan melalui peran dan tugas keluarga dalam mengontrol pasien yang mengalami hipertensi.Kata Kunci : Tugas Keluarga, Keteraturan Berobat, Hipertensi.
Compliance with Medication and Family Support for Hypertension Patients in the Work Area of the Talaga Biru Health Center Gorontalo City Paulus Pangalo; Kartin L. Buheli; Novalina Bakari
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 1, No 1 (2021): Februari, 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v1i1.195

Abstract

Hypertension was one problem in health sector because of its high incidence rate worldwide, and until now still increasing. According to WHO data in 2015, around 1.13 billion people in the worldwide suffer hypertension. It was estimated that 1.56 billion adults in the world will hypertension by 2025. Based on national research data in 2018, Gorontalo Province was 20th position with the number of cases of hypertension. Adherence to taking medication was one of the problems in the treatment of this disease. However, this adherence could overcome through monitoring by members of family regarding treatment, and determining whether to use health services or not. This study aims to determine the relationship between role of family with compliance treatment of patients in the working area of community health centers of Telaga Biru, Gorontalo city. This study used cross sectional research design with purposive sampling technique. Total of 34 respondents with hypertension obtained then dianalysis using Chi Square test. The results of show that the calculated X2 value of 18.2 and greater than the X2 table with p value = 0.000 (p<0.05). These findings indicate that role of the family was very influential on the regularity level of treating hypertension patients in the working area of the Telaga Biru Health Center, Gorontalo city. We conclude that regular treatment could improved through the role and duties of the family in controlling patients with hypertension
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN AUDIO RECORDER GUIDED IMAGERY MUSIC (GIM) TERHADAP NYERI PADA PASIEN PASCA BEDAH LAPARATOMI DI RS. BLUD PROF DR DR H ALOE SABOE KOTA GORONTALO yusrin aswad; Paulus Pangalo
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 2 (2018): JIK-Oktober Volume 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.722 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i2.110

Abstract

                                                           ABSTRAK        Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan audio recorder guided imagery music (gim) terhadap nyeri pada pasien pasca bedah laparatomi di rumah sakit blud prof dr dr h aloe saboe kota gorontalo. Jenis penelitian ini adalah  quasi experimen dengan desain “group pre and post test design with control group” pengukuran nyeri dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien pasca bedah laparatomi di ruangan Bedah di rumah sakit RSAS. Pengambilan sampel disini dilakukan dengan cara Non Probobality Sampling dengan teknik Purposif sampling. Peneliti mengambil semua subjek sesuai criteria inklusi sampai jumlah subjek minimal terpenuhi .hingga jumlah minimal sampel terpenuhi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 15 orang. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah diberikan guided imagery musik. Hal ini dapat dilihat bahwa sebelum diberikan intervensi guided imagery musik yang pada pasien pasca bedah   pada pengukuran awal pada kelompok intervensi  didapatkan rata-rata nyeri 5,17 sedangkan pengukuran ke dua menurun mnjadi rata-rata 3,1. Sedangkan pada kelompok kntol didaptakan hasil pengukuran awal rata-rata nyeri 5,11 dan pada pengukuran ke dua didapatkan hasil rata-rata nyeri 4,9 dan 5,0 pada pengukuran ke tiga. Hasil uji statistic  pada penelitian ini (p value <0,05 baik evaluasi pertama maupun evaluasi efek retensi (satu jam setelah post test) atau pengukuran ke dua menunjukkan adanya penurunan nyeri yang bermakna antara sebelum dan sesudah dilakukan teknik guided imagery music pada pasien pasca bedah. Dapat disimpulkan Terdapat pengaruh yang signifikan intervensi Guided Imagery Music terhadap nyeri pada pasien Pasca bedah laparotomy. Disarankan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pentingnya intervensi mandiri yang dilakukan dalam menurunkan gejala gangguan fisiologis dan psikologis pada pasien-pasien pasca bedah seperti masalah nyeri, cemas dan perubahan tanda-tanda vital. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diharapkan pemberian terapi guided imagery music dapat dijadikan protap dalam mengurangi nyeri dan perunbahan tanda-tanda vital pada pasien pasca pembedahan. Kata Kunci: Nyeri, Laparatomi, penggunaan audio recorder guided imagery music (gim) ABSTRACK This study aims to determine the effectiveness of the use of guided imagery music (gim) audio recorders on pain in patients after laparotomy surgery at a hospital in front of Dr. Aloe Saboe, Gorontalo. This type of research is quasi-experimental with the design of "group pre and post test design with control group" pain measurements performed before and after the intervention. The population in this study were all patients after laparotomy surgery in the Surgery room at RSAS hospital. Sampling here is done by using Non Probobality Sampling with purposive sampling technique. The researcher took all subjects according to inclusion criteria until the minimum number of subjects was fulfilled. until the minimum number of samples is met. The number of samples in this study were 15 people. The results of the research showed that there were differences in the level of pain before and after being given guided imagery music. It can be seen that before being given intervention guided imagery music which in post-surgical patients at initial measurement in the intervention group obtained an average of 5.17 pain while the second measurement decreased to an average of 3.1. Whereas in the kntol group there was an average initial measurement of pain of 5.11 and at the second measurement, the average pain was 4.9 and 5.0 at the third measurement. Statistical test results in this study (p value <0.05 both the first evaluation and evaluation of the effect of retention (one hour after post test) or the second measurement showed a significant reduction in pain between before and after the guided imagery music technique was performed in postoperative patients. It can be concluded that there is a significant influence of Guided Imagery Music intervention on pain in patients. Post laparotomy surgery, it is suggested that the results of this study can provide input to the importance of independent interventions in reducing physiological and psychological symptoms in postoperative patients such as pain, anxiety and changes in vital signs In improving the quality of nursing services it is expected that the provision of guided imagery music therapy can be used as a protap in reducing pain and the development of vital signs in post-surgical patients.Keywords: Pain, Laparatomy, use of audio imagery guided imagery music (gim)
MEMBANGUN KESADARAN JAJANAN AMAN PADA ANAK SEKOLAH Zulfiayu Sapiun; Paulus Pangalo; Heny PanaI; Sukma Damiti
Jambura Health and Sport Journal Vol 1, No 1 (2019): Februari
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.8 KB) | DOI: 10.37311/jhsj.v1i1.2051

Abstract

Tujuan Kegiatan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswa/siswi sebelum dan sesudah penyuluhan dilaksanakan dan memastikan bahwa jajanan di sekitar sekolah aman dari cemaran kimia. Kegiatan ini adalah quasi eksperiment. Alat ukur adalah kuesioner berisi pernyataan pengetahuan dan sikap. Pengetahuan dan sikap dinyatakan baik bila nilai ?75. Data dianalis dengan univariat dan perubahan diuji dengan wilcoxon. Kegiatan berupa penyuluhan keamanan pangan dan pengujian sampel makanan jajanan di sekitar sekolah. Pengetahuan siswa tentang jajanan aman adalah sebelum penyuluhan adalah 3,79 dan setelah sebesar 4,65. Sikap siswa tentang jajanan aman adalah sebelum penyuluhan adalah 4,90 dan setelah sebesar 5,75. Tingkat pengetahuan siswa MIN 1 Kota Gorontalo 35% kurang baik dan 65% baik. Sedangkan setelah kegiatan menjadi 10% kurang baik dan 95% baik. Sikap siswa MIN 1 Kota Gorontalo sebelum kegiatan adalah 37% kurang baik dan 63% baik, sedangkan setelah kegiatan 5% kurang baik dan 95% baik. Hasil pengujian Wilcoxon menunjukkan bahwa penyuluhan tentang jajanan aman telah mampu mengubah pengetahuan secara signifikan dengan nilai P=0,000, dimana P0,05. Hasil pengujian Wilcoxon menunjukkan bahwa penyuluhan tentang jajanan aman telah mampu mengubah sikap secara signifikan dengan nilai P=0,000. dimana P0,05. Hasil pengujian jajanan didapatkan 10 sampel uji negatif mengandung metanil yellow, rhodamin B, borax, dan formalin.
Discharge Planning Terhadap Kesiapan Klien Menghadapi Pemulangan Dengan Ulkus Diabetikum Suwarly Mobiliu; Paulus Pangalo; Nurafni Suid
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 6, No 2 (2020): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.465 KB) | DOI: 10.52365/jnc.v6i2.390

Abstract

Background: Discharge planning or discharge planning is a process of starting the client from getting health services followed by continuity of care both in the healing process and in improving health status until the patient feels ready to return to his environment.Objective: This study aims to determine the effect of discharge planning on the client's readiness to face discharge with diabetic ulcers in the operating room of Toto Kabila Hospital, Bone Bolango Regency.Method: The design in this research is pre-experiment with 20 people taking purposive samplingResults: The results showed that after discharge planning the client's readiness level increased as many as 15 people (75%) with a readiness level of 4, and as many as 5 people (25%) with a readiness level 3. Based on the SPSS analysis test using the Wilcoxon Signed Rank Test, it was obtained P value = 0.000 so p value < 0.05. Then the results obtained Ha or H1 is accepted.Conclusion: These results indicate that there is a significant effect of discharge planning on the client's readiness to face discharge with diabetic ulcers in the operating room of the Toto Kabila Hospital, Bone Bolango Regency.   
Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 Bagi Warga Serta Tenaga Kesehatan Di Kelurahan Wonggaditi Timur Gorontalo Rini Fahriani Zees; Mira Astri Koniyo; Paulus Pangalo; Zulfi Ayu
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3764

Abstract

ABSTRAK Pandemi (Corona Virus Disease) COVID 19 telah tersebar di 210 Negara dan tercatat sebanyak 1.786.769 pasien yang dinyatakan positif(WHO, April 2020). Indonesia pada 12 April 2020 mencapai 4.241 kasus yang telah terkonfirmasi. Provinsi Gorontalo terdapat 1 pasien terkonfirmasi positif menderita Covid 19, Pasien dalam Pengawasan (PDP) sejumlah 64 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) sejumlah 3093 orang. Sebaran PDP tertinggi berada di Kota Gorontalo. Tujuan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan dalam melakukan pencegahan penularan covid 19 bagi warga masyarakat di kelurahan Wonggaditi Timur Kota Gorontalo. Adapun kegiatan pengabdian Masyarakat meliputi pelatihan kader kesehatan, pembagian buku pedoman Penyemprotan menggunakan desinfektandi rumah warga, pembagian masker kain sebanyak 500 buah dan pemberian APD sebanyak 40 paket bagi petugas kesehatan di RS Rujukan yang wilayahnya berada di Wilayah Kerja Kelurahan Wonggaditi Barat. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penularan Covid 19 oleh kader kesehatan. Masyarakat memberikan respon yang sangat baik dengan indikator capaian yaitu selalu memakai masker sesuai tujuan dan fungsinya. Kata Kunci : COVID 19, Desinfectan, Alat Pelindung Diri. ABSTRACT The pandemic (Corona Virus Disease) COVID 19 has spread in 210 countries and recorded 1,786,769 patients who tested positive (WHO, April 2020). Indonesia on April 12, 2020, reached 4,241 confirmed cases. Gorontalo Province there was 1 patient confirmed positive for Covid 19, 64 patients under surveillance (PDP) and 3093 people under surveillance (ODP). The highest distribution of PDP was in Gorontalo City. The aim of the training was expected to increase the knowledge and ability of health cadres in preventing the transmission of Covid 19 for community members in Wonggaditi Timur village, Gorontalo City. The community service activities include training for health cadres, distributing spraying manuals using disinfectant in residents' homes, distributing 500 cloth masks and giving 40 packages of PPE for health workers at the Referral Hospital whose area is in the Wonggaditi Barat Village Work Area. There was an increase in knowledge about preventing the transmission of Covid 19 by health cadres. The community responded very well with performance indicators, namely always wearing a mask according to its purpose and function. Keywords: COVID 19,  Desinfectant, Personal Protective Equipment.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui Edukasi dan Terapi Autogenik kepada Kader Kesehatan, Pengurus PKK dan aparat Kelurahan sebagai Kelompok Risiko PTM dan Klien PTM di Kelurahan Huangobotu Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo Paulus Pangalo; Rini Fahriani Zees; Mira Astri Koniyo; Zulfiayu Sapiun
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.056 KB) | DOI: 10.52365/jond.v2i1.411

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia khususnya di negara-negara maju dan negara berkembang. Besarnya biaya pengobatan dan lamanya perawatan, rendahnya daya beli masyarakat, perilaku dan pola hidup masyarakat yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat menjadi faktor yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian PTM di Indonesia. Prevalensi PTM di kelurahan Huangobotu setiap tahun meningkat, kondisi ini berkaitan dengan adanya pergeseran gaya hidup yang cenderung tidak sehat dan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan PTM. (1) Latar Belakang: dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memacu kemandirian kader kesehatan, pengurus PKK dan aparat kelurahan sebagai kelompok risiko tinggi dan klien PTM dalam upaya pencegahan dan pengendalian PTM; (2) Metode: pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan ceramah dan demonstrasi terapi relaksasi Autogenik. Pertemuan selama 15-20 menit diikuti oleh peserta, lima menit kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah, persentasi kunjungan ke prolanis serta pengetahuan masyarakat terkait PTM; (3) Hasil: terjadi peningkatan kemandirian klien PTM dibuktikan dari kunjungan pada kegiatan Prolanis dari 65% menjadi 78% pada bulan Oktober 2021 dan tekanan darah sistole dan diastole sebelum dilakukan terapi rata-rata  140/86,4 mmHg, setelah dilakukan terapi terjadi penurunan : 131,6/81,2 mmHg. Pertemuan kedua sebelum dilakukan terapi : 138,4/81,2 mmHg, setelah dilakukan terapi : 128/80,4 mmHg serta terjadi peningkatan pengetahuan, hasil pre test pada pertemuan pertama yang menjawab benar sebesar 47% dan post test pada pertemuan kedua yang menjawab benar 93%; (4) Kesimpulan: terapi relaksasi Autogenik dapat meningkatkan kepatuhan pasien dengan penyakit kronis untuk mengunjungi dan mengikuti program Prolanis, menurunkan tekanan darah serta meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait PTM.
Hubungan Gaya Hidup Keluarga dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Muda Tahun di Desa Bulotalangi Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango Paulus Pangalo
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.212 KB) | DOI: 10.52365/jond.v1i1.224

Abstract

Saat ini kesehatan telah bergeser dari penyakit menular ke penyakit degeneratif. Hipertensi saat ini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat dan semakin mengkhawatirkan bahwa pada tahun 2025, sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia akan menderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya hidup keluarga (merokok, aktivitas fisik, pola makan) dengan kejadian hipertensi pada dewasa muda di Desa Bulotalangi Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional dimana peneliti akan menganalisis hubungan gaya hidup keluarga dengan kejadian hipertensi pada dewasa muda (20-40) tahun di Desa Bulotalangi Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Dimana populasinya adalah 57 orang dan sampelnya adalah 57 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian didapatkan 45 responden yang memiliki gaya hidup berisiko dengan kejadian tekanan darah > normal 40 orang (70,1%) dan 5 orang dengan tekanan darah normal (8,8%), sedangkan 12 responden yang memiliki gaya hidup tidak berisiko terhadap darah. tekanan darah > normal sebanyak 5 orang (8,8%) dan tekanan darah normal sebanyak 7 orang (12,3%) dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai = 0,000 (α < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan gaya hidup keluarga dengan kejadian hipertensi pada dewasa muda (20-40) tahun di Desa Bulotalangi Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango Tahun 2018.
PENGUATAN KAPASITAS SURVEILANS PENYAKIT MENULAR TERTENTU YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DI PROVINSI GORONTALO Syafruddin Syafruddin; Irwan Irwan; Paulus Pangalo; Bun Yamin Badjuka; Zulfiayu Sapiun; Tumartony Thaib Hiola; Sabri Panigoro; Rahman Suleman
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): November: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v3i2.16875

Abstract

Pandemi Covid-19 belum dicabut menandakan bahwa kejadiannya masih saja berlangsung, di sisi lain penyakit menular tertentu potensi wabah mulai bermunculan. Kebaruan kegiatan ini karena penguatan kapasitas surveilans penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah terlaksananya penguatan kapasitas surveilans bagi petugas di unit surveilans dalam pengendalian Covid-19 dan penyakit menular potensi wabah. Lokasi kegiatan mencakup dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota dan puskesmas terpilih se Provinsi Gorontalo. Metode pelaksanaan yaitu pelatihan/workshop, Coaching, dan Monitoring dan evaluasi. Hasil penguatan kapasitas pada unit surveilans di masing-masing level menunjukkan adanya peningkatan kapasitas individu dan diikuti dengan semakin membaiknya manajemen data surveilans di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas, yang semula 27% menjadi 77%. Hal yang sama terjadi pada umpan balik perbaikan data laporan dari 72% menjadi 94%. Fragmentasi data antar program makin kecil dan bahkan dapat dieliminir. Jaminan tersedianya data base surveilans “evindence base” di fasilitas Kesehatan makin baik dan terdokumen dalam bentuk laporan Sistem Terpadu Penyakit (STP) dan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).  Kesimpulan Puskesmas telah membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) penyakit potensi menular tertentu potensi wabah dan melakukan tahapan manajemen data dengan mempertimbangkan aspek epidemiologi berdasarkan tempat, waktu dan orang. Tampilan datanya sudah variatif berupa tabel, grafik, dengan menggunakan ukuran epidemiologi dengan tepat dan diuraikan dalam bentuk distribusi frekuensi, insidensi rate, prevalensi rate, dan case fatality rate.Kata Kunci: Penguatan; Surveilans; Wabah.