Anggit Kartikasari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I KONTRAKSI UTERUS DAN PERUBAHAN KADAR HORMON ENDORPHIN PADA IBU PRIMIGRAVIDA STUDI KASUS DI PUSKESMAS KADUGEDE KUNINGAN JAWA BARAT Kartikasari, Anggit; Hadisaputro, Soeharyo; Sumarni, Sri
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.261 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.147

Abstract

Prenatal yoga merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Menjelaskan pengaruh prenatal yoga terhadap kualitas persalinan Ibu Primigravida. Metode penelitian quasy-experimental(experiment semu) rancangan Non-Equivalen Control Group Desain. Sampel adalah ibu primigravida trimester III, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan independent t-test dan paired t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh prenatal yoga terhadap lama persalinan kala I fase aktif (p=0,000), ada pengaruh prenatal yoga terhadap kontraksi uterus (p=0,000), ada pengaruh prenatal yoga terhadap perubahan kadar hormon endorphin pada kelompok perlakuan(p=0,002), tidak ada pengaruh perubahan kadar hormon endorphin pada kelompok kontrol(p=0,074). prenatal yoga dapat mempengaruhi lama persalinan ibu menjadi lebih cepat, kontraksi uterus menjadi kuat dan ada peningkatan kadar hormon endorphi. Perlunya mengajarkan prenatal yoga pada ibu-ibu hamil dan membuat kelas-kelas antenatal pada setiap Bidan Praktik Swasta atau Puskesmas.
PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I KONTRAKSI UTERUS DAN PERUBAHAN KADAR HORMON ENDORPHIN PADA IBU PRIMIGRAVIDA STUDI KASUS DI PUSKESMAS KADUGEDE KUNINGAN JAWA BARAT Anggit Kartikasari; Soeharyo Hadisaputro; Sri Sumarni
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.147

Abstract

Prenatal yoga merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Menjelaskan pengaruh prenatal yoga terhadap kualitas persalinan Ibu Primigravida. Metode penelitian quasy-experimental(experiment semu) rancangan Non-Equivalen Control Group Desain. Sampel adalah ibu primigravida trimester III, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan independent t-test dan paired t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh prenatal yoga terhadap lama persalinan kala I fase aktif (p=0,000), ada pengaruh prenatal yoga terhadap kontraksi uterus (p=0,000), ada pengaruh prenatal yoga terhadap perubahan kadar hormon endorphin pada kelompok perlakuan(p=0,002), tidak ada pengaruh perubahan kadar hormon endorphin pada kelompok kontrol(p=0,074). prenatal yoga dapat mempengaruhi lama persalinan ibu menjadi lebih cepat, kontraksi uterus menjadi kuat dan ada peningkatan kadar hormon endorphi. Perlunya mengajarkan prenatal yoga pada ibu-ibu hamil dan membuat kelas-kelas antenatal pada setiap Bidan Praktik Swasta atau Puskesmas.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS CIDAHU KECAMATAN CIDAHU KABUPATEN KUNINGAN Indrayani Indrayani; Linda Cahyani Rusmiadi; Anggit Kartikasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i2.199

Abstract

Balita merupakan kelompok usia yang paling menderita akibat kurang gizi dan jumlahnya dalam populasi cukup besar. Kuningan pada tahun 2018 ditemukan 3.551 kasus dengan gizi kurang (4,95%) dengan urutan tertinggi berada di Kecamatan Cidahu didapatkan 273 kasus gizi kurang (12,10%). Beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi balita diantaranya pengetahuan dan sikap. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi dengan status gizi pada balita di wilayah UPTD Puskesmas Cidahu Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan data primer, jumlah sampel sebanyak 96 responden, teknik pengambilan sampel proportional stratified random sampling yaitu ibu balita yang berada di wilayah UPTD Puskesmas Cidahu Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, analisa data menggunakan spearman rank. Hasil analisis univariat sebagian besar balita memiliki status gizi baik yaitu sebesar 83,3%, sebagian ibu balita memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 40,6% dan sebagian besar memiliki sikap positif yaitu sebesar 76,0%. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,006) dan sikap (p=0,003) dengan status gizi pada balita. Hasil penelitian pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi berhubungan dengan status gizi pada balita. Diharapkan Ibu balita dapat meningkatkan pengetahuannya tentang asupan makan yang baik dengan menu gizi seimbang agar dapat meningkatkan dan mempertahankan status gizi anak balitanya.
HUBUNGAN UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN DAN PARITAS IBU NIFAS DENGAN PELAKSANAAN BOUNDING ATTACHMENT A Asrina; Siti Nunung Nurjannah; Anggit Kartikasari; Lela Budiarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i1.259

Abstract

Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari respon kasih sayang antara ibu dengan bayi. Respon kasih sayang antara ibu dan bayinya dapat terbentuk melalui proses bounding attachment.Kurangnya respon kasih sayang antara ibu dan bayi dalam bentuk bounding attachment ini akan mempengaruhi proses perkembangan bayi bahkan meningkatlan angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, paritas dan pengetahuan dengan pelaksanaan bounding attachment pada masa nifas. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berjumlah 30 ibu nifas. Variabel umur dikategorikan beresiko bila responden berusia <20 dan >35 tahun, sedangkan variabel paritas dikategorikan multipara bila pada penelitian ini merupakan persalinan ke 2-4, dan primipara dikategorikan pada responden bila pada penelitian ini merupakan persalinan yang pertama. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki umur tidak bersiko (85,7%), paritas multipara (88,9%) dan pengetahuan baik (100%) sebagian besar melakukan bounding attachment. Responden yang memiliki umur bersiko (77,8%), paritas primipara (66,7%) dan pengetahuan kurang (70%) sebagian besar tidak melakukan bounding attachment. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan (p=0,001<0,05) antara umur, paritas dan pengetahuan dengan pelaksanaan bounding attachment pada masa nifas.
PENGARUH MENGKONSUMSI KOMBINASI JUS BUAH BIT (BETA VULGARIS) DAN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA.L) TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN (HB) MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN anggit kartikasari
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Young women as a mother to be if anemia while pregnant and childbirth will be very dangerous both for pregnancy and during chilbirth. Young women who have anemia when being pregnant are at risk of childbirth with low birth weight (BBLR) and stunting. Beetroot (Beta Vulgaris) is one of fruits that is often used as a natural dye for different types of food, high potency folate to prevent heart disease and anemia. The purpose of this research is to know the effect of consuming combination of beetroot (beta vulgaris) and guava juices (psidium guajava.l) against hemoglobin levels. The stages of research include the preparation, implementation, and collection of data conducted in Institute of Health Science Kuningan. Design research using Quasi-Experimental design with Nonequivalent Comparison Group Design. The free variable in this research is the consumption of beetroot juice (beta vulgaris) and the bound variabel is hemoglobin levels. Sampling techniques using purposive sampling. Analysis used is univariate analysis and bivariate analysis with Paired T-Test. The results showed that the p-value of the treatment group was 0,001, meaning that there is a effect of consuming combination of beetroot juice and guava juice on hemoglobin levels, while the p-value of the control group was 0,138 means that there is no effect on the control group hemoglobin levels Keywords : beetroot, guava, hemoglobin levels
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI MOBILISASI DINI PADA IBU POST SEKSIO SESAREADI RSUD 45 KUNINGAN Anggit Kartikasari; Mala Tri Marliana; Nira Purwita Sari
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 1 No 02 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v1i02.257

Abstract

Pergerakan yang dilakukan ibu sedini mungkin setelah melahirkan baik secara normal maupun seksio sesarea disebut juga mobilisasi dini. Manfaat mobilisasi diantaranya merasa lebih sehat dan kuat, faal usus dan kandung kencing lebih baik, mengajarkan untuk merawat anaknya, Tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal. Perilaku kesehatan ini dipengaruhi oleh motivasi ibu post seksio sesarea baik dari intrinsik maupun ekstrinsik Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi mobilisasi dini pada ibu post seksio sesarea. Jenis penelitian analitik rancangan korelasional, populasi dalam penelitian ini ibu post seksio sesarea. Teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat analisis univariat menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil analisis univariat sebagian besar ibu post seksio sesarea mendapatkan dukungan keluarga baik 60%, dan motivasi mobilisasi dini 66,7%. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi mobilisasi dini nilai p (0,004). Disarankan ibu post seksio sesarea tetap termotivasi untuk melaksanakan mobilisasi dini dan mengikutsertakan keluarga untuk membantu dalam melakukan mobilisasi bertahap mulai dari miring kanan-miring kiri, duduk dan berjalan.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI DESA RAGAWACANA KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN KUNINGAN Yona Septina; Anisa Nurohmah; Siti Nunung Nurjannah; Anggit Kartikasari
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 1 No 02 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v1i02.262

Abstract

Rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun (20,0%) dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun dan ada yang lebih lambat sampai 20 tahun serta terdapat 7,8% yang melaporkan belum haid. Secara nasional rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5% anak Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab mengapa remaja di Desa Ragawacana belum mengetahui tentang menarche dan apabila sudah diketahui hasilnya maka dapat dilakukan upaya agar remaja dapat memperoleh pengetahuan lebih tentang menarche dan dapat menyikapinya dengan baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Metode yang digunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan Random Sampling dengan Populasi sebanyak 123 orang dan jumlah yang dijadikan sampel sebanyak 94 responden. Hasil analisis univariat, persentase tingkat pengetahuan tertinggi dengan kategori baik sebanyak 59 responden (62,8%), sedangkan persentasi sikap tertinggi dengan kategori tidak baik sebanyak 49 responden (52,1%). Hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa nilai ρ value <0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja dalam menghadapi menarche. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja dalam menghadapi menarche. Saran bagi remaja putri diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan mengenai menarche dan juga dapat menerima serta mampu menyikapi perubahan fisiologis maupun psikologis serta emosional yang terjadi pada masa menarche.
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA LINGGAJAYA KECAMATAN CIWARU KABUPATEN KUNINGAN Mala Tri Marliana; Anggit Kartikasari; Ana Ameliyani Solihah
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 1 No 02 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v1i02.303

Abstract

Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dapat mempengaruhi status gizi bayi secara langsung. setelah bayi berusia 6 bulan MP-ASI perlu mulai diperkenalkan pada bayi. Namun pada kenyataannya masih ada beberapa orang tua yang sudah memberikan MP-ASI lebih dini kurang dari uasia 6 bulan. Bayi dengan usia kurang dari 6 bulan sistem pencernaannya belum sempurna untuk menerima makanan padat karena pencernaan bayi tidak akan tercerna dengan baik sehingga dapat menyebabkan reaksi yang tidak diharapkan seperti gangguan pencernaan, konstipasi dan timbulnya gas). maka dari itu sebaiknya bayi yang berusia kurang dari 6 bulan seharusnya tidak diberikan Makanan Pendamping ASI terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Metode penelitian yang digunakan analitik dengan cross sectional, menggunakan instrument kuesioner, timbangan dan tabel WHO-NCHS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Rank Spearman. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui sebanyak 45 responden dengan teknik total sampling. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p (0.003) atau < (0.05) hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Kesimpulannya terdapat hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KADUGEDE Nurul Hikmah; Anggit Kartikasari; Russiska Russiska; Noviyani Noviyani
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.279

Abstract

Postpartum blues merupakan suatu gangguan psikologi sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi yang terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan, dimana suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan namun emosi ibu menjadi labil. Tingkat pendidikan, jenis persalinan serta dukungan suami merupakan faktor yang mempengaruhi postpartum blues. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan postpartum blues pada ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadugede. Jenis penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Teknik sampel menggunakan total sampling berjumlah 42 ibu nifas. Instrument berupa kuesioner. Analisis data univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat sebagian besar ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede berpendidikan tingkat menengah 54,8%, jenis persalinan spontan 81%, mendapat dukungan suami 52,4%. Hasil analisis bivariate didapatkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan postpartum blues nilai ρ=0,034, tidak ada hubungan antara jenis persalinan dengan postpartum blues nilai ρ=0,060, ada hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues nilai ρ=0,002. Ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya dukungan suami dalam memenuhi kebutuhan psikologis ibu untuk mencegah terjadinya postpartum blues.
HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN Tia Srimulyawati; Abdal Rohim; Anggit Kartikasari; Ekayani Ekayani
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.280

Abstract

Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria dan dapat terjadi ante, intra, dan postpartum. Berdasarkan dari Sub bagian Rekam Medik RSUD 45 Kuningan data Januari sampai Desember Tahun 2018 ibu yang mengalami preeklampsia sebanyak 139 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi ibu hamil di RSUD 45 Kuningan tahun 2019 sebanyak 187. Menggunakan teknik total sampling. Instrumen menggunakan Lembar Ceklis. Dengan analisa data menggunakan Chi-square. Sebagian besar usia ibu hamil kategori usia baik yaitu sebanyak 107 responden (57,2%) dan ibu hamil dengan preeklampsia berat yaitu sebanyak 134 responden (71,7%). Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019 p-value = 0,381. Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia disarankan dapat merencanakan kehamilan di usia produktif yaitu usia 20-35 tahun karena rentang usia tersebut kerja organ reproduksi telah maksimal dan tidak termasuk risiko tinggi. Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan dapat lebih meningkatkan pelayanan, memantau secara berkala terhadap pasien preeklampsia sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu akibat preeklampsia.