Aprilliani, Leni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Semiotika pada Billboard Campaign A Mild ‘Nanti Lo Juga Paham’ Sari, Maya Purnama; Nisa, Refia Lia; Aprilliani, Leni
Jurnal Pendidikan Multimedia (Edsence) Volume 2 No 1 (Juni 2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edsence.v2i1.25058

Abstract

Media iklan menjadi sarana pemasaran paling efektif dalam mengenalkan sebuah produk kepada masyarakat, baik berupa karya fotografi yang terpampang banyak di pinggir jalan atuapun karya videografi. Iklan produk rokok memiliki batasan dalam mengenalkan produknya karena tidak diizinkan untuk memperlihatkan bentuk rokok secara utuh, sehingga dibutuhkan kreativitas untuk memberikan kesan kuat pada setiap iklannya untuk dapat memberikan pesan dan kesan terhadap konsumen. Tujuan darai penelitian ini adalah menganalisis semiotika pada iklan billboard campaign A Mild edisi ‘ Nanti Lo Juga Paham’ untuk menemukan makna dan pesannya.  Metode yang digunakan dalan penelitian ini yaitu Meteode penelitian ini menggunakan metode Content Analysis (Analisisi Isi) dengan analisis teori semiotika Roland Barthnes, tingkatan denotasi dan konotasi dengandidukung oleh teori semiotika structural. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pada iklan rokok A Mild terdapat 6 elemen, dengan masing-masing posisi berbeda dan memiliki relasi, totalitas dan system sebagai hasil dari analisis semiotika structural. Pada analisis denotasi dan konotasi sebagai tanda didukung oleh semiotika structural memberikan jawaban bahwa dalam iklan A Mild edisi ‘nanti juga lo paham’ memberikan  pesan bahwa Pria akan memiliki ketenangan dalam menghadapi segala situasi dengan penuh percaya diri, kuat dan keyaninan dalam menjalankan hidup yang misterius seperti didasar lautan jika Bersama A Mild.
Komunikasi Gambar Bercerita Pada Video Animasi Rupa Rungu pada Anak Usia 6-9 Tahun Aprilliani, Leni; Ratri, Dianing; Sihombing, Riama Maslan
Jurnal Pendidikan Multimedia (Edsence) Volume 3 No 1 (Juni 2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edsence.v3i1.34598

Abstract

Gambar merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia di zaman primitif, pra-sejarah dan juga anak-anak pada masa sebelum mengenal kosakata. Gambar bercerita menjadi salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran bagi anak untuk menstimulus kosa rupa dalam kegiatan menggambar. Penelitian ini menguji cobakan model komunikasi cerita dengan media video rupa rungu yang bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak wimba yang dihasilkan oleh anak ketika mendapatkan stimulus tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, metode kuantitatif digunakan dengan cara tabulasi bahasa rupa, untuk menegtahui jumlah wimba yang dihasilkan pada setiap gambar anak dan metode kualitatif deskriptif untuk menjabarkan hasil tabulasi variabel wimba. Hasil penelitian menunjukan video animasi rupa rungu diberikan kepada anak usia 6-9 Tahun dengan model komunikasi cerita 3 (Tidak diawali dengan pengenalan tokoh) mengasilkan wimba sebanyak 57,5% dan model komunikasi cerita 2 (diawali dengan pengenalan tokoh dan cerita di balik tokoh)  menghasilkan wimba sebanyak 41,1%. Hasil penelitian menunjukan bahwa  video rupa rungu dapat diterapkan kepada anak usia 6 – 9 tahun untuk menstimulus kosa rupa, yang dibuktikan oleh penerapan model komunikasi cerita 3 (tanpa pengenalan tokoh) terdapat lebih banyak wimba. Perbedaan pada model komunikasi cerita 2 dan 3, yaitu model komunikasi cerita 2 (diawali dengan pengenalan tokoh dan cerita di balik tokoh) anak hanya menjelaskan kembali apa yang diceritakan, model komunikasi cerita 3 (tanpa pengenalan tokoh) anak banyak mengimprovisasi cerita, menambahkan cerita baru sehingga wimba yang terjadi lebih banyak.Kata kunci:  Gambar Anak, Video Rupa Rungu, Model Komunikasi Cerita