Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA STKIP HAMZANWADI SELONG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Agustina, Sri; Mutia, Tuti
Educatio Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.211 KB) | DOI: 10.29408/edc.v10i2.185

Abstract

This study aims to determine whether there is a relationship between self-concept and achievement motivation and academic achievement of students of Geography Education. This study uses a quantitative approach to research that the data in the form of numbers, or qualitative data diangkakan (Sugiyono, 2005: 13), while the method used in this research is to use the correlation method. The population in this study were all students of geography education. This study aims to determine the relationship between self-concept (X1) and achievement motivation (X2) with student learning outcomes (Y). Then the tool used to collect data were questionnaires and documentation. Results of analysis using the Correlation showed that: (1) there is a positive and significant relationship between self concept with student results STKIP Hamzanwadi Selong Geography Education courses Academic Year 2014/2015; (2) there is a positive and significant relationship between achievement motivation and student learning outcomes STKIP Hamzanwadi Selong Geography Education courses Academic Year 2014/2015; (3) there is a positive and significant relationship between self-concept and achievement motivation and learning outcomes STKIP Hamzanwadi Selong Geography Education courses for academic year 2014/2015. Keywords: Self-concept, Achievement Motivation, Learning Outcomes
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR HIDROLOGI MAHASISWA STKIP HAMZANWADI SELONG Mutia, Tuti
Educatio Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.697 KB) | DOI: 10.29408/edc.v10i1.101

Abstract

Salah satu keunggulan dari model Problem Based Learning (PBL) adalah kemampuannya dalam mengembangkan kemampuan berpikir. Nur (2011) menyatakan bahwa model PBL dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk belajar berpikir tentang masalah kehidupan riil. Model ini juga ”menyediakan kondisi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis maupun analisis, serta memecahkan masalah kompleks dalam kehidupan nyata” (Coreobima, 2010). Pemberdayaan kemampuan berpikir ini tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar terutama pada matakuliah yang memberikan fasilititas dalam memberdayakan kemampuan tersebut di antaranya yaitu matakuliah yang menyediakan kondisi riil dalam mengaplikasikan teori yang di dapat.Hal lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar mahasiswa adalah karakteristik mahasiswa. Salah satu karakteristik mahasiswa yang dimaksudkan adalah gaya belajar. Hal ini berkaitan dengan cara memahami materi pelajaran, menyerap, memperoses, dan menyimpan informasi, serta mengeluarkan informasi. Dalam satu kelas terdiri dari beberapa karakteristik dan gaya belajar mahasiwa yang berbeda-beda dalam memperoses informasi yang didapatkan. Dalam memperoses informasi terdapat berbagai cara yang ditampilkan mahasiswa, sebagian lebih mudah memproses melalui informasi visual, sebagian lagi dengan mudah memproses bila ada suara (auditori), dan lainnya akan memahami dengan mudah jika melakukannya dengan praktek secara langsung (kinestetik) (DePorter, 2002). Sebagai acuan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lynn dan O’Brien dalam Rose dan Nichole (2002) menunjukkan kecenderungan belajar pada 5000 mahasiwa sebagai berikut: visual 29%, auditori 34%, dan 37% kinestetik. Gaya belajar berpengaruh terhadap efektifitas belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh  model pembelajaran PBL, gaya belajar dan  interaksi model pembelajaran PBL dengan gaya belajar terhadap hasil belajar. Penelitian ini dirancang menggunakan model eksperimen semu (Quasi Eksperiment), dengan desain faktorial 2 x 3. Variabel penelitian terdiri dari: (1) variabel terikat adalah hasil belajar siswa; (2) variabel bebas adalah model pembelajarn PBL; dan (3) variabel moderator adalah gaya belajar. Analisis data menggunakan Anova Dua Jalur dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows.Hasil analisis menggunakan Anova Dua Jalur menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran PBL berpengaruh terhadap hasil belajar; (2) gaya belajar berpengaruh terhadap hasil belajar; dan (3) tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran PBL dengan gaya belajar terhadap hasil belajar. Kata kunci: Model PBL, Hasil Belajar, Gaya Belajar
Respon Wisatawan Terhadap Pelayanan dan Pengelolaan Objek Wisata Planet Garden di Dusun Kebun Tatar Kelurahan Kelayu Utara Kecamatan Selong Lombok Timur Yuliana, Megawati; Mutia, Tuti
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 1, No 2 (2017): Geodika, Volume 1, Nomor 2, 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.244 KB) | DOI: 10.29408/geodika.v1i2.855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon wisatawan terhadap pelayanan dan pengelolaan objek wisata Planet Garden di Dusun Kebun Tatar Kelurahan Kelayu Utara Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, sifat populasi yang digunakan adalah populasi tidak terbatas dengan tekhnik sampling yang digunakan adalah non probality sampling dengan jenis accidental sampling. Pengambilan sampel non probality sampling tersebut, jumlah sampelnya menggunakan quota sampling dengan quota sebesar 45 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi dengan jenis observasi non partisipasi, wawancara dengan jenis wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis tabulasi dengan perhitungan persentase. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa respon wisatawan terhadap pelayanan dan pengelolaan objek wisata Planet Garden berdada pada ketegori ?sangat positif? dengan persentase sebesar 73,6 %.
Dampak Industri Bata Merah Terhadap Kondisi Lahan di Desa Kesik Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur Apriyanti, Ria; Mutia, Tuti
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 2, No 1 (2018): Geodika, Volume 2, Nomor 1, 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.796 KB) | DOI: 10.29408/geodika.v2i1.874

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari industri bata merah terhadap kondisi lahan di Desa Kesik Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini seluruh masyarakat Kelurahan Kesik yang pekerjaan pokoknya sebagai pengrajin atau pembuat bata merah sebanyak 78 orang. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan data primer. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur, observasi,dan dokumentasi. Jumlah responden yang dijadikan sampel berjumlah 40 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan 35 orang (87,50%) responden? menjawab dampak dari industri terhadap kondisi lahan menyebabkan tanah menjadi kurang subur, 2 orang( 5%) responden menjawab tidak subur dan 3 orang (7,50%) responden menjawab tidak mengetahui kondisi kesuburan tanah tersebut.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL BAGI SISWA SMA Aliman, Muhammad; Mutia, Tuti; Halek, Dahri Hi; Hasanah, Rafika; Muhammad, Hujairah Hi
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi yang harus dimiliki siswa SMA yang mempelajari geografi adalah kemampuan dalam berpikir tentang keruangan (Spatial Thinking). Kemampuan ini digunakan sebagai modal menghadapi persaingan global pada masa revolusi industry 4.0. Mengetahui kemampuan berpikir spasial siswa membutuhkan instrumen yang mampu mengukur secara detail kemampuan yang dimiliki siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas soal: realibilitas, daya beda butir soal, tingkat kesukaran dan korelasi antar butir soal kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dianalisis dengan software ANATES. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: instrumen tes kemampuan berpikir spasial ini dapat digunakan secara maksimal karena daya pembeda soal dan tingkat kesukaran soal berfungsi dengan baik. Namun, kemampuan instrumen dalam membedakan tingkat kemampuan berpikir spasial antar siswa belum maksimal berfungsi dengan baik. Diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam mengujicobakan instrumen ini sehingga mampu mengukur secara rinci kemampuan berpikir spasial siswa SMA.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL BAGI SISWA SMA Aliman, Muhammad; Mutia, Tuti; Halek, Dahri Hi; Hasanah, Rafika; Muhammad, Hujairah Hi
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi yang harus dimiliki siswa SMA yang mempelajari geografi adalah kemampuan dalam berpikir tentang keruangan (Spatial Thinking). Kemampuan ini digunakan sebagai modal menghadapi persaingan global pada masa revolusi industry 4.0. Mengetahui kemampuan berpikir spasial siswa membutuhkan instrumen yang mampu mengukur secara detail kemampuan yang dimiliki siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas soal: realibilitas, daya beda butir soal, tingkat kesukaran dan korelasi antar butir soal kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dianalisis dengan software ANATES. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: instrumen tes kemampuan berpikir spasial ini dapat digunakan secara maksimal karena daya pembeda soal dan tingkat kesukaran soal berfungsi dengan baik. Namun, kemampuan instrumen dalam membedakan tingkat kemampuan berpikir spasial antar siswa belum maksimal berfungsi dengan baik. Diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam mengujicobakan instrumen ini sehingga mampu mengukur secara rinci kemampuan berpikir spasial siswa SMA.
Perbedaan Hasil Belajar Geografi ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA Kelas X Tuti Mutia; Donna Boedi Maritasari; Padlurrahman Padlurrahman
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v5i1.3482

Abstract

Keberhasilan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya karakteristik siswa yaitu gaya belajar. Gaya belajar merupakan cara termudah siswa dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa ditinjau dari gaya belajar. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan Analisis data menggunakan Uji-t. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan terdapat perbedaan hasil belajar siswa ditinjau dari gaya belajar. Hasil analisis menunjukkan nilai sig (2tailed) 0,023 0,05, sehingga p 0,05. Hal ini menunjukkan perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan kelompok siswa dengan gaya belajar auditori, maupun kelompok siswa dengan gaya belajar kinestetik. Dengan demikian hasil temuan ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi guru, bahwa dalam proses pembelajaran guru perlu mengidentifikasi dan memberikan perhatian pada gaya belajar siswa secara optimal. Dilihat dari sintak pembelajaran, karakteristik siswa perlu dianalisis dan mendapat perhatian, agar guru dapat mengelola pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, maka gaya belajar memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan hasil belajar geografi.
Dampak Industri Bata Merah Terhadap Kondisi Lahan di Desa Kesik Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur Ria Apriyanti; Tuti Mutia
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 2, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v2i1.874

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari industri bata merah terhadap kondisi lahan di Desa Kesik Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini seluruh masyarakat Kelurahan Kesik yang pekerjaan pokoknya sebagai pengrajin atau pembuat bata merah sebanyak 78 orang. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan data primer. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur, observasi,dan dokumentasi. Jumlah responden yang dijadikan sampel berjumlah 40 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan 35 orang (87,50%) responden  menjawab dampak dari industri terhadap kondisi lahan menyebabkan tanah menjadi kurang subur, 2 orang( 5%) responden menjawab tidak subur dan 3 orang (7,50%) responden menjawab tidak mengetahui kondisi kesuburan tanah tersebut.
Analisis Sistem Informasi Geografis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Labuhan Haji Husnul Adawiyah; Tuti Mutia; Armin Subhani; Lalu Muh. Kabul; Agus Marjan Saputra
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v5i1.3674

Abstract

Meningkatnya kebutuhan lahan untuk pembangunan mendorong terjadinya kegiatan alih fungsi lahan, terutama perubahan dari lahan pertanian ke lahan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis perubahan penggunaan lahan, 2) mencari kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW, 3) memetakan sebaran daerah yang mengalami perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi, analisis data perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke permukiman dari tahun 2011-2020 menggunakan software QGIS 3.10 dengan tahapan digitasi, deliniasi, dan interpretasi dan overlay peta. Hasil penelitian menunjukkan: 1) perubahan penggunaan lahan di kecamatan labuhan haji terdiri dari permukiman (bertambah), tanah terbuka (berkurang), pertanian lahan kering (berkurang), pertanian lahan kering campur (berkurang), sawah (bertambah), dan perkebunan (bertambah); 2) tingkat kesesuaian lahan terhadap RTRW pada tahun 2011 sebesar 100%, sedangkan pada tahun 2020 tingkat kesesuaian lahannya berkurang menjadi 33,53%; dan 3) daerah yang mengalami perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman terdapat di 9 desa/kelurahan di Kecamatan Labuhan Haji, yaitu Kelurahan Tanjung, Desa Teros, Desa Labuhan Haji, Desa Kertasari, Kelurahan Suryawangi, Desa Korleko Selatan, Kelurahan Ijobalit, Desa Tirtanadi, dan Desa Banjarsari dengan didominasi oleh perubahan lahan sawah menjadi permukiman seluas 187,42 hektar.
Pemetaan Sebaran Daerah Rawan Kekeringan untuk Menentukan Sistem Pertanian di Kabupaten Lombok Tengah Muhammad Fauzi; Tuti Mutia; Ramli Akhmad; Hasrul Hadi
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v5i1.3447

Abstract

Kekeringan merupakan fenomena yang dapat berdampak terhadap berbagai sektor penting seperti sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, dan sumberdaya air. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran daerah rawan kekeringan di Kabupaten Lombok Tengah, hal ini sebagai upaya menentukan sistem pertanian yang cocok. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi dokumen dan observasi. Data dianalisis dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu dengan teknik tumpang susun (overlay). Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) daerah yang mengalami kekeringan dengan kategori sangat rawan yaitu Kecamatan Praya Tengah; 2) daerah yang mengalami kekeringan dengan kategori rawan yaitu Kecamatan Pujut, Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Janapria, Kecamatan Kopang, Kecamatan Batukliang, dan Kecamatan Jonggat; 3) daerah yang mengalami kekeringan dengan kategori sangat tidak rawan yaitu Kecamatan Batukliang Utara, Pringgarata, Praya, Praya Barat Daya, dan Praya Barat; 4) berdasarkan kategori tingkat kerawanan kekeringannya, maka daerah dengan tingkat kekeringan sangat rawan cocok dengan sistem pertanian tegal pekarangan, daerah dengan tingkat kekeringan rawan cocok dengan sistem sawah, dan daerah dengan tingkat kekeringan sangat tidak rawan cocok dengan sistem ladang dan pekarangan.