Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DESAIN MODEL PURWARUPA AUGMENTED REALITY PATUNG KARWAR 4.0 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI TRADISI BIAK PAPUA wanda listiani; Sri Rustiyanti; Fani Dila Sari; IBG Surya Peradantha
Jurnal Budaya Nusantara Vol 3 No 2 (2020): Nusantara & Media
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol3.no2.a2529

Abstract

One of the cultural arts of the Papua Biak tribe that is still maintained in traditional ceremonies is the wor tradition and the making of karwar or korwar statues. Karwar statue as a shadow of the spirit and where Nin lives. The spirit of karwar or arawah gives the strength to look after the family, the garden, bring rain, keep away diseases and so on. The re-introduction of the karwar statue using AR technology is one way for young people to be interested in the existence of Biak tribal arts and culture. This study used a static visualization method that shows phenomena or processes in the form of a representation of the design path of the AR PASUA PA prototype model specifically the spatial and temporary entities of the AR Karwar Biak Papua Statue. The results of this study illustrate the modeling concept and procedure model developed in the design of the AR Karwar 4.0 prototype model by considering the needs of users and the problems of artists, connoisseurs and pedagogic of cultural arts learners, especially the cultural arts of Biak Papua
APLIKASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY DALAM KONSERVASI SITUS WARISAN BUDAYA DAN MITIGASI BENCANA GUNUNG GALUNGGUNG JAWA BARAT INDONESIA wanda listiani; Sri Rustiyanti; Fani Dila Sari; IBG. Surya Peradantha
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 2 (2021): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no2.a4054

Abstract

The name Galunggung is very well known to the people of Indonesia as the name of the mountain and the name of an Old Sundanese Manuscript. The ancient manuscript of Amanat Galunggung is a manuscript written in the 16th century and contains the teachings of life or local genius of the Sukapura or Tasikmalaya people. Mount Galunggung has experienced several eruptions from 1822 to 1983. The eruption of Mount Galunggung has had a catastrophic impact on the community and provided long term benefits for improving the soil fertility around the Mount Galunggung site such as the Indihiang site. Various disasters that have occurred due to volcanic eruptions in various regions have become a source of learning for the community to mitigate disasters from an early age. This research uses qualitative methods and digital augmented reality techniques. Augmented Reality can be used in visualizing and simulating mountain sites or other cultural heritage sites. The results of this study recommend the application of Augmented Realty technology in the conservation of cultural heritage sites and disaster mitigation as well as the planning program for the nomination of mountain sites in Indonesia for UNESCO’s world cultural heritage by the Indonesian government. Various efforts to develop site conservation with digital 4.0 technology and assistance for local communities involving universities, local governments, museum communities and the cultural arts tourism industry. The use of Augmented Reality can be useful for increasing understanding and learning experiences about cultural sites and heritage in tertiary, primary and secondary education.
Literasi Tubuh Virtual dalam Aplikasi Teknologi Augmented Reality PASUA PA Sri Rustiyanti; Wanda Listiani; Fani Dila Sari; Ida Bagus Gede Surya Peradantha
PANGGUNG Vol 30, No 3 (2020): Pewarisan Seni Budaya: Konsepsi dan Ekspresi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v30i3.1271

Abstract

ABSTRACTBody language is a gesture that has meaning to express the expression of a dancer. The dancer’s body literacy is an empirical experience possessed in the ability to read choreography and do it continuously so that choreography becomes a body language literacy that is trained to become corporal acrobatic, corporal impulses, corporal instinc, and virtuosity as aesthetic experiences. This research reads and writes choreography of three dances namely Karwar Dance (Papua), Cikeruhan Dance (Sunda), and Guel Dance (Aceh) from dancer’s body language literacy to transform technology literacy by using augmented reality application media, combining reality and virtual in a form show. This study uses qualitative methods that focus more on the case study by involving problems and the purpose of viewing the performing arts from the visual culture of technology literacy. This paper is the result of a research by a consortium of Kemenristekdikti to redefine the identity of the dancer’s body, including a body shaped, well-controlled and well-established, patterned, there are standard movements and complete, occupying space well by applying and utilizing technology to produce findings from this research, namely AR Pasua PA (Augmented Reality Papua-Sunda-Aceh Performent Art). This finding is a new formula for the performance by utilizing the transfer from body language literacy to technology literacy.Keywords: body language literacy, technology literacy, augmented reality, digital art, AR Pasua PA.ABSTRAKBahasa tubuh adalah gesture yang mempunyai makna untuk mengungkapkan ekspresi dari seorang penari. Literasi tubuh penari merupakan pengalaman empirik yang dimiliki dalam kemampuan membaca koreografi dan melakukannya secara terus menerus sehingga koreografi yang dilakukan menjadi sebuah literasi bahasa tubuh yang terlatih menjadi corporal acrobatic, corporal impulses, corporal instinc, dan virtuisitas sebagai pengalaman estetis. Penelitian ini menganalisa koreografi tiga tarian yaitu Tari Karwar (Papua), Tari Cikeruhan (Sunda), dan Tari Guel (Aceh) dari literasi bahasa tubuh penari untuk ditransformasikan melalui teknologi Augmented Reality dengan menggabungkan realitas dan virtual dalam bentuk pertunjukan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan memfokuskan diri pada seni pertunjukan, budaya visual dan literasi teknologi. Penelitian ini merupakan hasil penelitian konsorsium seni KRUPT ristekBRIN. Penelitian yang meredefinisikan kembali identitas tubuh penari, antara lain tubuh berbentuk, dikuasai dengan baik dan mapan, berpola, sesuai dengan standar gerak yang pakem dan selesai, menempati ruang dengan baik dan mengaplikasi dan memanfaatkan teknologi sehingga capaian literasi tubuh dengan penggunaan teknologi digital 4.0 dalam bentuk aplikasi AR PASUA PA. Hasil penelitian ini merupakan formula baru seni pertunjukan dengan memanfaatkan alih wahana dari literasi tubuh ke dalam teknologi virtual.Kata kunci: literasi bahasa tubuh, literasi teknologi, augmented reality, seni digital, AR Pasua PA.
SENI DIGITAL WISATA TEKNOLOGI AR PASUA PA BERBASIS KEARIFAN LOKAL Sri Rustiyanti; Wanda Listiani; Fani Dila Sari; Ida Bagus Gede Surya Peradantha
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 2 (2019): Artefak Budaya Arkais dan Kontemporer : dari Ulos Hingga Seni Digital
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i2.1123

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki beragam potensi alam, seni, budaya, pendidikan, kuliner, sejarah, teknologi, dan religi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik utama wisata. Tulisan ini merupakan hasil penelitian Konsorsium Kemenristekdikti dengan mengangkat seni tradisi dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, ISBI Papua, dan ISBI Aceh. Penelitian ini menerapkan teknologi Augmented Reality (AR) pada kesenian yang ada di Papua, Sunda, dan Aceh (PASUA) sebagai Performent Art (PA), sehingga seni wisata digital ini menjadi sebuah produk karya seni budaya AR Pasua PA, yang secara khusus menggarap perkembangan seni tradisi sebagai kearifan lokaldalam perkembangan seni digital sebagai salah satu bentuk pengemasan seni wisata.Potensi seni digital AR Pasua PA cukup menarik menjadi salah satu asset wisata devisa non migas yang perlu ditingkatkan pengelolaan dan pemberdayaannya. Oleh karena itu, kesiapan pembuatan AR Pasua PA dalam pengembangan wisata seni digital masih perlu ditingkatkan di era industri 4.0 berbasis kearifan lokal. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk memetakan zonasi pengembangan pariwisata yang sesuai dengan karakter masyarakat wilayah Timur dari Papua, selanjutnya Tengah dari Sunda, dan Barat dari Aceh, seperti perjalanan matahari dari terbit di Tanah Papua , selanjutnya bersinar di Tanah Parahyangan , dan akhirnya terbenam di Serambi Aceh. Analisis sistem pengembangan pariwisata berbasis seni digital diterapkan di Perguruan Tinggi Seni di Indonesia, sehingga perlu dilakukan tercipta model AR Pasua PA dalam pengembangan dan pengelolaan wisata berbasis teknologi augmented reality. Hasil penelitian yang diharapkan adalah terciptanya sebuah model pengembangan pariwisata seni digital yang terpadu berbasis kearifan lokal, khususnya Papua, Sunda, dan Aceh, yang dapat diterapkan di seluruh PT Seni di Indonesia, khususnya di wilayah ISBI Bandung, ISBI Papua, dan ISBI Aceh.Kata kunci: wisata seni digital, teknologi augmented reality, kearifan lolal.ABSTRACTSIndonesia has a variety of natural, artistic, cultural, educational, culinary, historical, technological and religious potentials that can be developed as the main tourist attraction.This paper is the result of a research by the Consortium of the Ministry of Research, Technology and Higher Education (Kemenristekdikti) by bringing up traditional arts from the Indonesian Cultural Arts Institute (ISBI) Bandung, ISBI Papua, and ISBI Aceh. This study applies Augmented Reality (AR) technology to arts in Papua, Sunda and Aceh (PASUA) as Performance Art (PA), so that this digital tourism art becomes a product of AR Pasua PA cultural art, which specifically works on the development traditional art as local wisdom in the development of digital art as a form of tourist art packaging.The potential of AR Pasua PA digital art is quite interesting being one of the non-oil and gas foreign exchange tourism assets that needs to be improved in its management and empowerment. Therefore, the readiness to make AR Pasua PA in the development of digital art tourism still needs to be improved in the era
PENGEMBANGAN KONTEN PASUA TV BERBASIS SENI LOKAL Wanda Listiani; Sri Rustiyanti; Fani Dila Sari; IBG. Surya Peradantha
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.698 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1175

Abstract

PASUA TV merupakan platform televisi online yang kontennya didesain untuk mewujudkan pemulihan dan resiliensi komunitas seni budaya pasca-pandemi. Konten visual dapat mengurangi tingkat depresi, kecemasan dan mendorong interaksi sosial pekerja kreatif pasca-pandemi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode produksi konten visual. Konten visual yang dikembangkan berisi kerja seni budaya dari kegiatan mitra sanggar atau komunitas seni budaya, hasil penelitian seni budaya berbasis teknologi digital dan arsip visual dari kegiatan pengabdian masyarakat serta kuliah kerja nyata daring yang bermitra dengan masyarakat seni budaya di wilayah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode desain visual dan teknik analisis konten. Hasil penelitian ini menjelaskan bentuk desain PASUA TV berbasis web dan konten visual seni lokal yang berada di wilayah Indonesia. Kata Kunci : Konten Visual, PASUA TV, Resiliensi Komunitas Seni Budaya, Pasca-Pandemi
INOVASI SENI PERTUNJUKAN LOKAL DENGAN TEKNOLOGI DIGITAL AUGMENTED REALITY Wanda Listiani; Sri Rustiyanti; Fani Dila Sari; Ida Bagus Gede Surya Peradhanta
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.04 KB)

Abstract

ABSTRAKPenggunaan teknologi digital Augmented Reality (AR) sebagai media alternatif seni pertunjukan lokal dengan teknologi digital 4.0 yang memiliki dimensi dan materi 3 dimensi (3D), 4 dimensi (4D) dan waktu virtual belum banyak dilakukan. Aplikasi AR sebagai teknologi berbasis mobile dan konten virtual memberikan informasi langsung atau tidak langsung (real world in real time) tentang keanekaragaman seni pertunjukan lokal. AR dapat menjembatani kesenjangan antara yang nyata dan virtual dalam waktu bersamaan. Pengguna dengan fitur mobile dengan fasilitas AR dapat melihat informasi seni pertunjukan lokal ketika mencari informasi melalui kamera smartphone. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis konten dengan platform Assemblr. Hasil penelitian ini menjelaskan trend inovasi seni pertunjukan lokal dengan menggunakan teknologi digital Augmented Reality. Melalui teknologi AR mobile, sistem realitas virtual dapat mempresentasikan konten seni pertunjukan lokal dengan informasi yang relevan. Proses seni pertunjukan lokal dapat terekam sesuai dengan pengalaman dan persepsi secara virtual melalui AR seni pertunjukan 4.0.Kata Kunci: Inovasi seni pertunjukan, Seni Pertunjukan 4.0, Teknologi Augmented Reality.