Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELANGGARAN UU DAN ATURAN PEMBEBASAN TANAH RUAS TOL MANADO-BITUNG 2 DAN DAMPAKNYA TERHADAP HAK EKOSOBLING & MODAL SOSIAL PEMILIK TANAH Manoppo, Pieter George
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.054 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pelanggaran UU dfan Aturan pembebasan tanah jalan tolterhadap hak ekosobling pemilik hak di Sulawesi Utara. Riset menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoderiset tindakan. Pengumpulan data menggunakan teknik in-depth interview, observasi, studi dokumenter, FGD, dandesain advokasi non lititgasi. Hasil studi membuktikan telah terjadi pelanggaran UU dan Aturan terhadappenegakkan dan pemajuan hak Ekosobling pemilik hak atau masyarakat korban. Pertama, terbukti pelanggaran UUdan Aturan Pembebasan Tanah, dalam bentuk. 1) pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi berupa hasil peta bidangdan daftar nominative; 2) perhitungan nilai ganti kerugian tidak berdasar harga pasar, tetapi di bawah NJOP; 3)pelaksanaan musyawarah tidak mencerminkan azas transparansi; 4) penggunaan tangan pengadilan untuk negosiasihasil konsinyasi dan mengabaikan azas musyawarah. Kedua, bentuk pelanggaran yang ditemukan berdampak padadestruksi penegakkan dan pemajuan hak ekosobling (ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan) serta modal sosialpemilik hak atau masyarakat korban. Merujuk pada temuan hasil studi tersebut, Forum Masyarakat Korban sebagaiwadah pemberdayaan dan aspirasi komunitas pemilik hak, mendesain dan melakukan serangkaian advokasi non-litigasi tanpa kekerasan yang disasarkan kepada: 1) Jajaran Pemerintah Pusat: Kantor Staf Presiden (KSP) danKementerian Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Kemenko Polhukam); 2) Pemerintah Daerah, yakni: PanitiaPembebasan Tanah Jalan Tol Manado-Bitung; Pemerintah Kota Bitung; Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara; danKejaksaan Kota Bitung.
MODAL SOSIAL MASYARAKAT KORBAN DALAM KONTEKS KEBIJAKAN PEMBEBASAN TANAH PROYEK BANJIR KANAL TIMUR (BKT) DI DKI JAKARTA Manoppo, Pieter George
JMBA Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1 No 1 (2015): MARET 2015
Publisher : Institut Bisnis dan Multimedia asmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research is to find out how the impact of land acquisition policy for the East Flood Canal (BKT) project against social capital from community victims in DKI Jakarta. This research used the qualitative approach with descriptive-phenomenology method. The data were obtained by in-depth interview, focus groups discussions, study of document and observation. Results of the study prove that impact of land acquisition policy for BKT project against social capital from community victims (land owners), occurred in two strategic environment. First, the destruction occurred in the internal environment of social capital, covered the category of structural, relational and cognitive capital, includes the all of its factual dimensions; Second, the onset of reproductive process of destruction on the environment around social capital through the action of human rights violations, presenting the potential for violence conflict, prolonged psychosocial trauma, and disintegration of the city land used. Destruction of social capital from community victims was proven to be rooted in typology of the land acquisition policy on BKT project: a) focusing on the BKT Value Offers Tax Object (NJOP) as the basic for the calculation, b) characterizing the dominance of government power and repressive action. According on the research finding, can be concluded that the land acquisition policy for BKT project, based on NJOP calculation, proven destructive impact, both social capital destruction and then reproduction of social capital destruction process on community victims systematically.
MENGELOLA EKOSISTEM, EKONOMI DAN SUMBER DAYA MANUSIA KOMUNITAS LOKAL BERBASIS BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL MINAHASA (TRIANGEL PA’DIOR) Manoppo, Pieter George
JMBA Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1 No 2 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Institut Bisnis dan Multimedia asmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kaitan pendekatan “Triangel Pa’Dior sebagai kerangka Budaya dan Kearifan Lokal Minahasa” dengan “Mengelola Ekosistem, Ekonomi dan Sumber Daya Manusia Komunitas Lokal.” Riset menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Partisipatory Action Research. Pengumpulan data menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD), in-depth interview, studi dokumenter, dan observasi. Hasil studi membuktikan bahwa “pengelolaan ekosistem, ekonomi dan sumber daya manusia komunitas lokal” menggunakan pendekatan “Triangle Pa’Dior, sebagai kerangka budaya dan kearifan lokal Minahasa” memiliki manfaat strategis. Pertama, Triangle Pa’Dior sebagai kerangka budaya dan kearifan lokal Minahasa berkaitan dengan konsep holistik dan integral Eluren Eng Kayobaan (jaga dan pelihara bumi: dimensi ekosistem), Mapalus (kerjasama dan gotong royong: dimensi ekonomi) dan Sitou Timou Tumou Tou (hidup untuk menghidupkan orang lain: dimensi sumber daya manusia). Konsep tersebut masih hidup dan menjadi acuan perilaku komunitas lokal seharihari. Kedua, berbasis pada konsep budaya dan kearifan lokal Triangel Pa’dior tersebut, komunitas lokal dapat mengelola potensi ekosistem, ekonomi dan sumber daya manusia secara holistik dan integral pula. Terbukti, pengelolaan potensi ekologi, ekonomi dan sumber daya manusia oleh komunitas lokal berbasis pada pendekatan Triangle Pa’Dior sebagai kerangka budaya dan kearifan lokal Minahasa: berdayaguna dan berhasilguna dalam mengelola potensi ekologi-ekonomi-SDM secara holistik dan integral; dan menjadi model sistem pencegahan dan respon dini destruksi ekologi-ekonomi-SDM komunitas lokal berbasis budaya dan kearifan lokal. Merujuk pada temuan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan ekologi, ekonomi dan sumber daya manusia oleh komunitas lokal dengan berbasis pada budaya dan kearifan lokal Triangel Pa’Dior - Minahasa, terbukti berdampak konstruktif terhadap penataan, pemberdayaan dan dayaguna modal natural, ekonomi dan sosial (SDM) komunitas masyarakat lokal Minahasa secara terpola, sistematis dan berkelanjutan.