Sari, Titin Komala
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TIME TOKEN ARREND MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA KEBON DALEM SEMARANG Wardani, Septa Kusuma; Elmubarok, Zaim; Sari, Titin Komala
Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.964 KB) | DOI: 10.15294/longdaxiaokan.v1i2.14045

Abstract

Speaking ability is one of four aspects which should be achieved, especially in learning Mandarin. Mandarin speaking ability and interest of study of X-1 students Kebon Dalem Semarang High School was still not quite good. Cooperative learning is an alternative way that can be to solve this problem. The example of cooperative learning is by using Time Token Arrend model by using picture as media, encourage students to actively speak Mandarin in Mandarin lesson. The objective of the study was to determine that the application of Time Token Arrend Method can really improve Mandarin speaking ability of class X students. This research method was classroom action research with two cycles. Each cycles required 2 meetings with 4 steps on each meeting, those are planning, action, observation and reflection. The result of the study showed: (1) students speaking ability in spoken test was improve (cycle 1 class average :66,19, completeness percentage 38,09% and there was an improvement in cycle 2 with class average 83,65% and completeness percentage 100%). The improvement from cycle 1 and cycle 2 was 17,46 or 26,38%. (2) the result of students answer quality behavior was improve (cycle 1 61,66 and it was improve on cycle 2 86,07). The improvement of students answer quality behavior was 24,41 or 39,59%. The conclusion if this study was the application of Time Token Arrend model as a cooperative learning can improve students speaking ability in Mandarin and also students’ behavior. Abstrak___________________________________________________________________Berbicara merupakan kemampuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Namun, kemampuan berbicara dan minat belajar siswa di SMA Kebon Dalem Semarang kelas X-1 masih kurang. Upaya dalam pemecahan masalah ini adalah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Time Token Arrend melalui media gambar untuk mendorong siswa aktif berbicara bahasa Mandarin dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah metode pembelajaran kooperatif Time Token Arrend dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Mandarin siswa kelas X SMA Kebon Dalem Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan : (1)  kemampuan berbicara siswa pada tes lisan meningkat (siklus I rata-rata kelas  66,19, persentase ketuntasan 38,09% dan meningkat pada siklus II rata-rata kelas mencapai 83,65 persentase ketuntasan 100 %). Peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II mencapai 17,46 atau 26,38%. (2) nilai kualitas jawaban observasi perilaku siswa meningkat (siklus I sebesar  61,66  meningkat  pada siklus II menjadi 86,07). Peningkatan nilai kualitas jawaban observasi perilaku siswa meningkat menjadi 24,41 atau 39,59%. Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif Time Token Arrend  melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Mandarin dan perilaku baik siswa.
ANALISIS KESESUAIAN MODUL BAHASA MANDARIN RUMAH BAHASA UNIVERSAL DENGAN KELAYAKAN ISI BSNP Handoyo, Alvinia Glori; Elmubarok, Zaim; Sari, Titin Komala
Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.17 KB)

Abstract

AbstractModule is one of printed teaching materials which has self instructional characteristic, that make students to learn independently. When students facing some difficulties, teachers may help them. In fact, the students of 7th grade in YSKI Semarang Junior High School often facing difficulties and need teachers help to learn Rumah Bahasa Universal Chinese module on YSKI Semarang Junior High School in the 1st semester of 7th grade. So, in this study, the researcher trying to analyze the compatibility of module with appropriate contents of BSNP, to determine how much information which received by the students through the module. BSNP is an evaluator institution for appropriateness of book or teaching material. This study use descriptive qualitative method, because the researcher will explain the compatibility of modules contents with appropriate contents of BSNP. According to the result of this research, Rumah Bahasa Universal Chinese module on YSKI Semarang Junior High School in the 1st semester of 7th grade is less compatible with appropriate contents of BSNP. There are some basic competence that not fulfilled by module, there are some writting mistake in Hanyu Pinyin spelling, lack of explanation on grammar, etc. So, there should be an evaluation to the Chinese module.AbstrakModul merupakan salah satu bahan ajar cetak yang memiliki karakteristik self instructional, yang membuat siswa dapat belajar mandiri. Ketika siswa menemukan kesulitan guru boleh membantu. Namun pada kenyataannya siswa kelas VII SMP Kristen YSKI (Yayasan Sekolah Kristen Indonesia) Semarang merasa kesulitan dan sangat membutuhkan bantuan guru dalam mempelajari modul Bahasa Mandarin Rumah Bahasa Universal kelas VII SMP Kristen YSKI Semarang semester I. Oleh sebab itu, pada penelitian kali ini penulis berusaha menganalisis kesesuaian modul tersebut dengan rambu-rambu kelayakan isi BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), untuk mengetahui seberapa banyak informasi yang diterima siswa melalui modul tersebut. BSNP merupakan lembaga penilai kelayakan buku atau bahan ajar. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, karenapenulis akan menjabarkan kesesuaian isi modul dengan rambu-rambu kelayakan isi BSNP. Berdasarkan hasil penelitian, modul Bahasa Mandarin Rumah Bahasa Universal kelasVII SMP Kristen YSKI Semarang semester I kurang sesuai dengan rambu-rambu kelayakanisi BSNP. Ada beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang tidak terpenuhi oleh modul, adabeberapa kesalahan penulisan dalam ejaan Hanyu Pinyin, kurangnya penjelasan pada materitata bahasa, dan lain-lain. Oleh sebab itu, perlu diadakan evaluasi terhadap modul Bahasa Mandarin tersebut.
LEKSIKON SERAPAN BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA MANDARIN TINJAUAN FONOLOGI DAN SEMANTIK Yanti Bestari, Elsa Astrida; Urip, Sri Rejeki; Sari, Titin Komala
Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.99 KB)

Abstract

Abstract___________________________________________________________________The use of a foreign language, especialy English which isabsorbed into Chinese, can enrich the lexicons of Chinese. In this paper, the writer used descriptive qualitative method. In collecting the data, the writer used a library research method. The data was then analyzed by using a descriptive qualitative method. From the phonological point of view, the absorption of English into Chinese can be categorized into nine sound changes: (1) vocal change, (2) vocal addition, (3) vocal removal, (4) consonant change, (5) consonant addition, (6) consonant removal, (7) syllable addition, (8) syllable removal, (9) loan-translation. From the semantics point of view, the absorption can be categorized into three changes: (1) extending the meaning, (2) narrowing the meaning, (3) completely changing the meaning. The study analyzed there are 164 English vocabularies which is absorbed into Chinese, among 149 vocabulariesare sound changes, and 15 vocabularies are translating. From that vocabularies there are 24 vocabularies are meaning changes, among 9 vocabularies are extending the meaning, 8 vocabularies are narrowing the meaning, and 7 vocabularies are completely changing the meaningAbstrak__________________________________________________________________Penyerapan kosakata dari bahasa asing khususnya bahasa Inggris ke dalam bahasa Mandarin dapat memperkaya leksikon atau perbendaharaan kata bahasa Mandarin.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Dalam pengumpulan data digunakan teknik studi pustaka dan dalam analisis data digunakan metode deskriptif kualitatif. Dari sudut pandang fonologi, penyerapan terbagi ke dalam beberapa jenis proses perubahan: (1) perubahan vokal, (2) penambahan vokal, (3) penanggalan vokal, (4) perubahan konsonan, (5) penambahan konsonan, (6) penanggalan konsonan, (7) penambahan suku kata, (8) penanggalan suku kata, (9) penterjemahan. Kemudian dari sudut pandang semantik penyerapan kata asing mengalami perubahan makna yang terbagi ke dalam tiga kategori: (1) meluas, (2) menyempit, (3) perubahan total. Berdasarkan hasil penelitianterdapat 164 kosakata serapan bahasa Inggris ke dalam bahasa Mandarin, di antaranya 149 kosakata mengalami perubahan bunyi, dan 15 kosakata mengalami penyerapan penterjemahan. Dari kosakata serapan tersebut terdapat 24 kosakata mengalami perubahan makna, di antaranya 9 kosakata mengalami perluasan mkana, 8 kosakata mengalami penyempitan makna, dan 7 kosakata mengalami perubahan makna total.