Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS MYOFASCIAL RELEASE DAN STRENGTHENING EXERCISE TERHADAP NYERI DAN PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA KONDISI TENSION HEADACHE Nita Ardiani; Agus Widodo; Farid Rahman
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.142 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v2i2.17

Abstract

Background:The impact of high-end student load on final project would triggerphysical stress that such as tension headache. This was influenced by ergonomicposition and neck muscle work at low level consentric. The purpose of thisresearch is knowing effect of myofascial release and strengthening exercise todecrease pain and improve functional activity for tension headache condition.Methods: This study was quasy experiment two group with control, conducted onJanuary 6 – Februari 3 2018. Sampling method by incidental sampling approach16 students were conducted for this study, divided into 2 groups. The treatmentgroup was (myofascial release and strengthening exercise) and performed painand functional measurements by using VAS (Visual Analogue Scale). dataanalysis used shapiro wilk test, leuvene test, paired sample t-test, and independentsample t-testResult: The influence of myofascial release and strengthening exercise on thedecrease of pain with the result p = 0.000, while the increase of functional activitythat is p = 0.000 which means the influence of (+) to the increase of functionalactivity. The existence of different treatment groups (myofascial release andstrenthening exercise) and the control group (strecthing) with p = 0.001.Conclusion: There was influence myofascial release and strengthening exerciseon the reduction of pain in the condition of tension headache.
Terapi Latihan Mendukung Optimalisasi Kondisi Fisik Penderita Sindrom Obstruksi Paska Tuberkulosis : Case Report Di Rs Khusus Paru Respira Bantul Farid Rahman; Nunik Pramesti; Ardianto Kurniawan; Ilham Setya Budi; Siti Khadijah; Yulis Susanti
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.916 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v3i1.29

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Sindrom Obstruksi Paska Tuberkulosis merupakan suatu gejala sisa yangberupa gangguan faal paru dengan kelainan obstruksif yang memiliki gambaran klinis miripdengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas terapilatihan untuk mendukung kondisi pasien SOPT. Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kalididapatkan hasil penilaian sesak napas T0: 3 menjadi T6: 1, peningkatan ekspansi sangkar torakspada axilla T0: 3 cm menjadi T6: 4 cm, pada ICS 4 T0: 2 cm menjadi T6: 3 cm, pada proccesusxyphoideus T0: 2 cm menjadi T6: 3 cm dan peningkatan toleransi aktivitas T0: 18 menjadi T6:15. Kesimpulan : Terapi latihan mendukung optimalisasi kondisi fisik penderita sindromobstruksi paska tuberkulosis. ABSTRACTBackground : Obstruction syndrome post tuberculosis is a residual symptom in the form of lungphysiology disorder with obstructive disorder that have similar clinical picture of ChronicObstructive Pulmonary Disease (COPD) Objective : To determine efectivity of exercise therapyto improve physical condition of person who afffected by Obstruction syndrome post tuberculosisResults : After 6 times of therapy the results of the assessment of shortness of breath T0: 3 to T6:3, increased thoracic expansion in axilla T0: 3 cm to T6: 4 cm, in ICS4 T0: 2 cm to T6: 3 cm, inproccessus xyphoideus T0: 2 cm to T6: 3 cm and increased activity tolerance T0: 18 to T6: 15Conclusion : Exercise therapy can improve physical condition for person affected by Obstructionsyndrome post tuberculosis
STUDI KASUS: PROGRAM FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME CASE STUDY: PHYSIOTHERAPY PROGRAMS IN CARPAL TUNNEL SYNDROME Farid Rahman
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.116

Abstract

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kelainan nyeri pada ekstremitas atas yang disebabkan oleh kompresi saraf medianus di terowongan karpal, dengan prevalensi berkisar antara 6,3% hingga 11,7%. Ketika terjadi penekanan nervus akan menyebabkan nyeri, gejala neurologis dan penurunan kemampuan fungsional dan dapat menganggu aktivitas pekerjaan. Pengobatan carpal tunnel syndrome (CTS) dapat dilakukan dengan medikasi dan program fisioterapi. Program fisioterapi bermanfaat untuk menurunkan nyeri, penguatan otot ekstremitas atas dan wrist dan meningkatkan aktivitas fungsional dan mengurangi resiko disabiltias. Tujuan studi ini adalah mengetahui efektivitas program fisioterapi dengan menggunakan ultrasound, nervus dan tendon gliding terhadap peningkatan aktivitas fungsional pada penederita Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Kata kunci:Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Aktivitas Fungsional, Terapi Latihan, Electro Physical Agent.
PROGRAM FISIOTERAPI PADA AKUT SPINAL CORD INJURY ASIA C INCOMPLETE: SEBUAH STUDI KASUS Dinik Ayundya Marli; Farid Rahman
Journal of Health Science and Physiotherapy Vol 3 No 2 (2021): Journal of Health Science and Physiotherapy
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Hajar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35893/jhsp.v3i2.67

Abstract

A spinal cord injury or spinal cord injury is nerve damage to the nerves along the spine or in the spinal cord. With the highest cause of trauma due to traffic accidents 38%, in Indonesia the percentage of deaths due to spinal trauma is 24% and permanent disability is 45%. When spinal cord damage, it will cause complete or incomplete paralysis which can affect a person's functional activities. When this dysfunction occurs if not treated immediately with surgery it will cause secondary problems, therefore physiotherapy treatment in the acute phase has the main goal to prevent secondary problems that occur such as contractures, muscle atrophy, deep vein thrombosis, cardiopulmonary complications. The acute phase physiotherapy program are positioning as the importance of early movement and mobilization to prevent pressure decubitus, passive and active exercises to treat contractures, breathing exercises to prevent pulmonary complications due to bed periods, and the main porpose is to educate patients and families about exercises before surgery is performed. Keyword: Spinal cord injury, acute, contracture, potitioning, mobilization
DAPATKAH LATIHAN INTENSITAS SEDANG MENGOPTIMALKAN SISTEM IMUN ? : DOES EXERCISE IMPROVE IMMUNE SYSTEM ? Farid Rahman; Ilham Setya Budi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.825 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i1.268

Abstract

Aktivitas latihan merupakan bagian dari domain aktivitas fisik dimana latihan merupakan aktivitas yang terstruktur, berulang dan bermanfaat untuk meningkatkan atau mempertahankan satu atau lebih komponen pada aspek kebugaran. Berbagai panduan aktivitas fisik dan latihan telah direkomendasikan berbagai konsensus guna mencapai tujuan optimalisasi tingkat kesehatan. Namun, variasi intensitas latihan rendah, sedang, tinggi berpengaruh pada aspek fisiologis manusia yang memberikan manfaat kesehatan tetapi secara bersamaan dapat memberikan efek yang merugikan khususnya sistem imun. Artikel ini menyajikan mengenai bagaimana intensitas latihan sedang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan sistem imun dibanding latihan dengan intensitas tinggi dalam rangka meningkatkan status kesehatan individu. Berbagai sumber digunakan untuk mendukung studi ini seperti artikel akademik, literatur, dan sumber media yang diekstrak dari basis data. Selanjutnya, ulasan pada sumber-sumber tersebut dilakukan sintesis mengenai bagaimana latihan intensitas sedang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan sistem imun. Proses dan desain review terdiri dari 3 tahapan: (1) identifikasi pertanyaan dan literatur terkait; (2) proses seleksi literatur; dan (3) menyusun bagan alur proses, menyusun review dan meringkas data. Mayoritas 15 sumber yang telah dilakukan proses review, mendeskripsikan latihan sedang dipandang lebih aman untuk individu yang melaksanakan program latihan fisik secara rutin untuk meningkatkan sistem imun. Intensitas sedang menunjukkan manfaat pada berbagai komponen imun sementara latihan fisik dengan menggunakan intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko infeksi dan berbagai efek negatif pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, latihan sedang memiliki efek yang positif dan aman bagi individu. Hal ini dapat menjadi rekomendasi ditinjau dari bukti empiris dimana secara umum latihan fisik dibutuhkan untuk meningkatkan derajat kesehatan jika dilakukan dengan dosis yang tepat.
ANSCOTIC (ANTI-SCOLIOSIS GYMNASTIC): EDUKASI PENCEGAHAN SKOLIOSIS DENGAN ENGLISH LEARNING PROGRAM Fawantina Nisa Aulia; Siti Raihani; Candra Aditya Wardana; Novia Eka Pratiwi; Farid Rahman
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol.1, No.1, Januari 2020
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v1i1.9398

Abstract

ABSTRAKTujuan Mengetahui efektifitas anscotic dengan english learning program sebagai edukasi pencegahan skoliosis pada anak usia dini.Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian sejumlah sepuluh santri dalam rentang usia 6-10 tahun di pondok pesantren patisah surakarta. Subjek diberikan instruksi gerakan anscotic menggunakan bahasa inggris yang kemudian diikuti oleh seluruh subjek. Anscotic dilakukan sebanyak tiga kali dengan evaluasi pada akhir perlakuan.Hasil Subjek mengetahui cara-cara pencegahan skoliosis dan mampu menghafal berbagai macam kata dalam bahasa inggris melalui intruksi anscotic yang diberikan.Kesimpulan Anscotic (Anti-Scoliosis Gymnastic) dengan English Learning Program merupakan program yang tepat untuk mencegah scoliosis sekaligus metode pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan.Kata Kunci Anscotic, Skoliosis, English Learning Program.
Program Fisioterapi Komprehensif pada Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) Eksaserbasi Akut Farid Rahman; Rizky Putri Bintari
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol.1, No.2, Juli 2020
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v1i2.10439

Abstract

PPOK merupakan penyakit umum yang dapat dicegah dan diobati, ditandai dengan gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh saluran napas dan / atau kelainan alveolar yang biasanya disebabkan oleh paparan yang signifikan terhadap partikel atau gas berbahaya yang menyebabkan berbagai gangguan diantaranya sesak napas, perubahan pola pernapasan, spasme otot, dan penurunan ekspansi thoraks. Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam mengurangi derajat sesak napas, normalisasi pola pernapasan, rileksasi otot, dan meningkatkan ekspansi thoraks dengan modalitas infra red, sustained maximal inspiration, chest physiotherapy, dan latihan batuk efektif. Setelah dilakukan terapi selama tiga kali diperoleh hasil penilai derajat sesak napas T0; 6 menjadi T3; 4, penurunan nyeri pada nyeri tekan T0; 4 menjadi T3; 2, nyeri gerak T0; 2 menjadi T3; 1, perubahan pola pernapasan T0; prolonged expiration menjadi T3; prolonged expiration, peningkatan ekspansi thoraks pada ICS T0; 1 cm menjadi T3; 1,5 cm, pada processus xiphoideus T0; 1 cm menjadi T3: 1,5 cm dan peningkatan aktivitas T0; 70 menjadi T3; 80. Infra red, sustained maximal inspiration, chest physiotherapy, dan latihan batuk efektif dapat mengatasi gangguan yang ada pada kasus penyakit paru obstruktif kronik eksaserbasi akut. Kata Kunci; Penyakit paru obstruktif kronik eksaserbasi akut, infra red, sustained maximal inspiration, chest physiotherapy, dan latihan batuk efektif.
Hubungan Kepatuhan Aktivitas Fisik Dengan Kapasitas Aerobik Pada Pasien Osteoartritis Lutut Di RSUD Dr. Moewardi Farid Rahman; Ricky Winarsa Desti Anugerah
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol.3,No.2 Juli 2022
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v3i2.18062

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan kepatuhan aktivitas fisik dengan kapasitas aerobik terhadap pasien osteoartritis lutut di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan kepatuhan aktivitas fisik antara kapasitas aerobik pada pasien osteoartritis lutut. Subjek penelitian ini berjumlah 23 orang, sedangkan populasi penderita osteoartritis lutut di RSUD dr. Moewardi berjumlah 25 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cross sectional. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan physical activity adherence questionnaire untuk tingkat kepatuhan aktivitas fisik, dan 6 minutes walking test untuk pengukuran kapastitas aerobik. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi chi square. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara kepatuhan aktivitas fisik dengan kapasitas aerobik pada pasien osteoartritis lutut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p sig. (2 tailed) 0,968. Kepatuhan akivitas fisik secara umum termasuk dalam kategori patuh dengan hasil presntase 69,6%. Kapastias aerobik tergolong dalam kategori kurang baik dengan hasil presentase 56,5%.Kata Kunci: Osteoartritis lutut, kepatuhan aktivitas fisik, kapasitas aerobik
Persepsi Penderita Diabetes Mellitus Terhadap Partisipasi Aktivitas Latihan Fisik Selly Riski Putri; Ulfa Kumala; Muhammad Ibnu Nazar; Mutiara Sabta Amanda; Ahmada Norma Syinta; Farid Rahman
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol.3,No.1 Januari 2022
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v3i1.16110

Abstract

Latar belakang Diabetes Mellitus (DM)  merupakan  kelainan pada metabolisme di mana tubuh tidak dapat mengatur dengan baik kadar gula, terkhusus glukosa dalam darah, baik karena sensitivitas yang buruk terhadap protein insulin, atau karena produksi insulin yang tidak memadai oleh pancreas. Aktivitas fisik sangat penting bagi penderita DM, aktivitas latihan fisik ini terdapat kaitannya dengan bagaimana persepsi yang dimiliki oleh penderita DM. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  persepsi penderita diabetes mellitus terhadap partisipasi aktivitas Latihan fisik Metode Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Physical Activity Questionnaire for Diabetic Patients (PAQ-DP), pengumpulan data bersifat non interaktif dengan cara mengirimkan kuesioner dalam bentuk google form dan menganalisis PAQ DP dengan menggunakan skala Likert Hasil Hasil akhir setelah pengolahan data secara keseluruhan mengenai persepsi penderita diabetes mellitus terhadap patisipasi aktivitas fisik 66% responden menyatakan penting Kesimpulan Persepsi penderita diabetes mellitus terhadap patisipasi aktivitas fisik memiliki persepsi yang positif baik
Penatalaksanaan Extracorporeal Shock Wave Therapy Dan Pemasangan Kinesio Tape Serta Nerve Gliding Exercise Pada Kasus Carpal Tunnel Syndrome Sinistra di RSJD RM. dr. Soedjarwadi Yulia Ilma Supianti; Farid Rahman
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol 2, No.2, Juli 2021
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v2i2.10535

Abstract

Carpal Tunnel Syndrom (CTS) ialah kondisi dimana terjebaknya saraf medianus pada trowongan karpal yang dibatasi oleh tulang karpal dan legamentum transversal. Tujuannya ingin dicapai yakni untuk mengetahui manfaat dari ExtracorporealShock  Wave Therapy dan pemasangan Kinesio Tape serta Nerve Gliding Exercise untuk menurunkan nyeri pada kasus Carpal Tunnel Syndrome Sinistra. Hasil yang diperoleh setelah melakukan terapi sebanyak 3 kali terdapat penurunan nyeri tekan pada sisi palmar wrist joint sinistra T1 4.6 menjadi T3 2.4 adanya penurunan parestesia jari pada saat diam T1 4.2 menjadi T3 2.6 dan parestesia saat bergerak T1 4 menjadi T3 3. Untuk peningkatan kemampuan aktivitas fungsional didapatkan T1 3 menjadi T3 2. Pemberian modalitas ExtracorporealShock  Wave Therapy dan pemasangan Kinesio Tape serta Nerve Gliding Exercisedapat menurunkan nyeri dan parestesia jari jari serta meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pada kasus Carpal Tunnel Syndrome Sinistra. Kata Kunci Carpal Tunnel Syndrome Sinistra(CTS) ExtracorporealShock  Wave Therapy Kinesio Tape dan Nerve Gliding Exercise
Co-Authors A Abdurrachman Abdurrafi Fajar Syauqi Adelia Rahmayanti Adelia Suryani Adnan Faris Naufal Afrizal Bintang Ramadhan Afrizal Bintang Ramadhan Afyoga Fahrizal Yahya Agus Prasetyo Agus Widodo Agus Widodo Ahmada Norma Syinta Akhmad Zaenal Arifin Amalia Faradilla Rahim Andini Sukma Ayu Angga Pebrian Saputra Annida Fathya Annisa Kusuma Nurratri Aqilla Fadia Haya Aqzal Dwi Kuncoro Ardhita Hilwa Zakia Ardianto Kurniawan Ardianto Kurniawan Ardianto Kurniawan Ardianto Kurniawan Arif Kurniawan Arif Pristianto Arvindha Faradilla Arzhuma Arza Lazuardy Atikah Nurulinsani Aulia Fahriza Rahmawati Aulia Safa' Nabila Azizah Shalsa Billa Bahertha Rachmatika Bangkit Dwi Prihantoro Bondhan Afriani Brissa Isabel Salsabila Bulan Febri Putri Aristiawati Calvin Hendrawan Roneta Candra Aditya Wardana Cikiesa Ilham Faiz Dhiva Luhtirani Yanitamara Dhiva Luthirani Yanitamara Dinda Ayudya Puspitaningrum Dinda Ayudya Puspitaningrum Dinda Ayudya Puspitaningrum Dinik Ayundya Marli Dinik Ayundya Marlis Diyah Luthfika Khaerani Dwi Rosella Komala Sari Dwi Rosella Komalasari Edward Kusumandari Eka Widyaningrum Endang Susilaningsih Erica Dimashanda Farah Hanifah Setiarahmawati Farikha Syifa'u Azzahrah Fatati Nurainni Putri Fawantina Nisa Aulia Ferry Teguh Wibowo Firya Zalfa' Azza Faa'iza Fitria Shafa Salsabila Gusti Dwi Apriyanto H Hartatik Hafiz Arief Nur’ana Haidar Ahmad Raihan Hakny Kusuma Hilya Alifiah Hisanah I Ketut Suada Idvan Lutfi Ika Endrawati Ilham Setya Budi Ilham Setya Budi Ilham Setya Budi Ilham Setya Budi Ilham Setya Budi Ilham Setya Budi Ilham Setya Budi Ilham Setya Budi Ina Hidayati Intan Herlinawati Intan Herlinawati Isnaini Herawati Jihadilia Islami Putri Karimatun Naim Katno Asha Konara Budi Sudrajat Larasati Lisa Grafita Maryam Habibah Muh Anugerah Dzul Kaidah Muhammad Angga Al Athfal Muhammad Angga Al Athfal Muhammad Anugerah Dzul Kaidah Muhammad Fadli Muhammad Farkhan Al-Hafidz Muhammad Hasbi Alfarizy Muhammad Ibnu Nazar Muhammad Irfan Setiadi Muhammad Mukhlis Cahyadi Muhammad Mumtaz Ramadhani Muhammad Raihan Maulidan Muhammad Shamil Muwaffaq Muhammad Tasa Kasumbung Mukhlis Cahyadi Mutiara Sabta Amanda Nabila Tiabarte Nadiya Izzatul Jannah Nafi' Ika Salsabella Nanda Dias Wulandari Nawang Galih Wijayandari Nimas Ayu Anggraeni Nita Ardiani Noor Laela Fitria Novia Eka Pratiwi Nunik Pramesti Nunik Pramesti Oni Iftar Riza Oni Iftaru Riza Ory Kusti Oviandar P Prayitno Pamungkas Putra Ujir Surga Puji Eva Annisaa Putri Eka Wijayanti Qonitah Faizatul Fitriyah Reza Perdana Kusuma Riani Dwiastuti Ricky Winarsa Desti Anugerah Rita Setiyaningsih Rizki Setiawan Rizki Wahyu Dhani Rochmawati Rizky Putri Bintari Rossy Eka Pratiwi S Sukatwo Safira Amalia Jasmine Selly Riski Putri Selma Safiannisa Haqia Selma Safiannisa Haqia Shandyka Trybuana Shervina Aryan Shifwa Anantha Shureenzen Suci Syafatillah Siti Hardiyanti Nurpratama Siti Khadijah Siti Raihani Siti Raihani Sugijanto Sugijanto Syarif Hidayat Taufik Eko Susilo Tiara Fatmarizka Tyas Sari Ratna Ningrum Ulfa Kumala Ummi Syarfina Janani Wahyu Rizkika Azis Wahyu Tri Sudaryanto Wahyuni Wahyuni Wahyuni Wahyuni wijianto . Wijianto Wijianto Yasyfi Addiningsih Yulia Ilma Supianti Yulis Susanti Yusuf Arianto Yusuf Arianto Zannuba Alifah Chafsoh