Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EFEKTIFITAS FEED ADDITIVE HERBAL JAHE, KUNYIT, SALAM DAN PENCAHAYAAN TERHADAP TEKNIK TONIC IMOBILITY, SUHU REKTAL DAN KADAR AIR DAGING BROILER Mei Sulistyoningsih; Reni Rakhmawati
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 4, No 2 (2018): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.196 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v4i2.3178

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tambahan jahe, kunyit, dan salam dalam ransum dan perlakuan pencahayaan terhadap teknik tonic imobility, suhu rektal dan kadar air daging broiler. Subjek yang digunakan dalam penelitian adalah 100 ekor DOC unsex. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Racangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 3 x 2 dengan faktorial A pemberian herbal sebanyak 3 taraf sedangkn faktor B perlakuan pencahayaan berselang sebanyak  2 taraf dengan 4 kali ulangan, setiap ulangan terdapat 4-5 ekor ayam broiler. Perlakuan dalam penelitian ini adalah J(2%)C1 : pakan ransum komersial + jahe 2% + cahaya 1L : 3D, J(2%)C2 : pakan ransum komersial + jahe 2% + cahaya 1L : 2D, K(0,2%)C1 : pakan ransum komersial + kunyit 0,2% + cahaya 1L : 3D, K(0,2%)C2 : pakan ransum komersial + kunyit 0,2%  + cahaya 1L : 2D, S(3%)C1 : pakan ransum komersial + daun salam 3% + cahaya 1L : 3D, S(3%)C2 : pakan ransum komersial +  daun salam 3% +  cahaya 1L : 2D. Variabel penelitian yang diteliti adalah terhadap teknik tonic imobility, suhu rektal dan kadar air daging broiler. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf 5%, hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh nyata (P > 0,05) keenam perlakuan terhadap terhadap teknik tonic immobility dan suhu rektal,  ada pengaruh nyata (P < 0,05) keenam perlakuan terhadap terhadap kadar air daging broiler.
Pemanfaatan Limbah Tanaman Rambutan Sebagai Pupuk dan Sirup Di Kelurahan Ngadirgo Mijen Semarang M. Anas Dzakiy,; Mei Sulistyoningsih; Sigit Ristanto; Reni Rakhmawati; Diana Endah Handayani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2013): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v4i1.489

Abstract

Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah tetapi keberadaannya belum mampu dimanfaatkan secara maksimal. Kelurahan Ngadirgo Mijen Semarang memiliki potensi tanaman rambutan yang melimpah tetapi ironisnya masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Tujuan dari IbM ini meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Ngadirgo melalui optimalisasi pemanfaatan tanaman rambutan.Program IbM meliputi brainstorming enterpreneurship dan strategi mengoptimalisasi potensi daerah khususnya tanaman rambutan; pengenalan tentang rambutan dan alternatif pemanfaatannya; pengenalan tentang variasi pupuk dan dampak pupuk kimia terhadap lingkungan; pelatihan pembuatan sirup rambutan; serta pelatihan pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar limbah tanaman rambutan dengan aktivator MOL (Mikro Organisme Lokal). Hasil yang dicapai adalah terbukanya wacana tentang strategi peningkatan taraf hidup masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal tanaman rambutan sebagai produk sirup dan pupuk organik cair yang lebih murah dan ramah lingkunganKata kunci : Rambutan, Enterpreneurship, Pupuk Organik Cair, Sirup
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN PEMASARANNYA Mei Sulistyoningsih; Reni Rakhmawati; Dwi Prastiyo Hadi; Iffah Muflihati; Umar Hafidz Asy?óÔé¼Ôäóari Hasbullah
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2015): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v6i2.958

Abstract

Abstract ?é?á The purpose of this activity is to increase of people?óÔé¼Ôäós income through local food processing and its marketing by empowerment of communities. Participants of these activities include member of RT 05 RW IX, Kelurahan Krobokan, sub-district of West Semarang, Semarang City. The method are discussion, practice, and simulation. Implementation of activities is to encourage community to be entrepreneurs in increasing family incomes not only just relying on the income from the work as laborers or workers. Training activities of local food into a healthy diet has a positive response from family group in RT 05 RW IX, Kelurahan Krobokan, sub-district of West Semarang, Semarang City. ?é?á Keywords : family income, local food, entrepreneur, marketing
PENGARUH TAMBAHAN HERBAL (JAHE, KUNYIT, SALAM) DAN PENCAHAYAAN TERHADAP PERSENTASE BOBOT ORGAN DALAM PADA AYAM BROILER mei sulistyoningsih; Reni Rakhmawati; Muhamad Iskandar Baharudin
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Bioma
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v7i1.2544

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research is to know the influence of feed additive are ginger, turmeric, and greeting in ration and lighting treatment on percentage of internal organ weight, It was are  liver, heart, lymph, gizzard, and intestine. Subjects used in the study were 100 DOC unsex. Factorial based on Complete Randomised Design used in this study. Six treatments with 4 replications consist of CJ1:commercial ration feed + 2% ginger + light 1L: 3D, CJ2:commercial ration feed + 2% ginger + light 1L: 2D, KC1:commercial ration feed + 0.2% turmeric + light 1L: 3D, KC2:commercial ration feed + 0.2% turmeric + light 1L: 2D, SC1:commercial ration feed + 3% greetings + light 1L: 3D, SC2:commercial ration feed + 3% greetings + 1L light: 2D. Varibles consist of of internal organ weight: percentage of weight of liver, heart, spleen, gizzard, and intestine. Analysis of variance was applied in this study. The results of this study showed that there was no effect of giving various herbal materials and lighting on the percentage of organ weight in heart, liver, gizzard, intestine and lymph. (p> 0.05). Keywords: broiller, feed additive, herbal,  internal organ, lighting ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pakan tambahan yaitu jahe, kunyit, dan salam dalam ransum dan perlakuan pencahayaan terhadap persentase bobot organ dalam yaitu : hati, jantung, limpa, ampela, dan usus. Subjek yang digunakan dalam penelitian adalah 100 ekor DOC unsex. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Racangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial menggunakan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam  penelitian ini adalah CJ1 : pakan ransum komersial + 2% jahe + cahaya 1L : 3D, CJ2 : pakan ransum komersial + 2% jahe + cahaya 1L : 2D, KC1 : pakan ransum komersial + 0,2% kunyit + cahaya 1L : 3D, KC2 : pakan ransum komersial + 0,2% kunyit +  cahaya 1L : 2D, SC1 : pakan ransum komersial + 3% salam + cahaya 1L : 3D, SC2 : pakan ransum komersial + 3%  salam + cahaya 1L : 2D. Variabel penelitian yang diukur adalah persentase bobot organ dalam : persentase bobot hati, jantung, limpa, ampela, dan usus. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisi menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf 5%, Hasil penelitian ini menunjukan, tidak ada pengaruh dari pemberian berbagai bahan herbal dan pencahayaan terhadap persentase bobot organ dalam  jantung, hati, ampela, usus dan limfa. ( p>0,05 ). Kata kunci: broiller, pakan tambahan, herbal, organ dalam, pencahayaan
EFFECT OF PATTERN RATION WITH ADDITION OF SHRIMP WASTE AND SPINACH ON BODY WEIGHT INCREASE KAMPONG CHICKEN Fitriani Ulfatus Saadah; Mei Sulistyoningsih
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 1, No 1, April (2011): Bioma
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v1i1, April.82

Abstract

Chicken is one source of animal protein for humans. Chicken body weight can be used as one indicator of the amount of protein in the body of chicken. Therefore, efforts to increase body weight become very im-portant in poultry, especially kampong chickens. This study aims to determine the significance of the pattern of food ra-tions by the addition of shrimp waste and spinach to the increased weight of kampong chicken (Gallus bankiva) the most effective. The study was conducted in Semarang. The subjects were 60 chickens that are kept for eight weeks. The design used was completely ran-domized design (CRD) with four treatments and five replicates. Data analyzed by Anova. The results shows that the influence of ration patterns with the addition of shrimp waste and spinach of weight gain, which is very significant at 1% probability level. The highest mean is in D treatment (ration plus the waste of shrimp and spinach) The conclusion is, the pattern of the feed ration is very important in in-creasing kampong chicken body weight. If the pattern rations are proper, the addition of chicken body weight will reach the optimum. Waste shrimp and spinach can meet the nutritional needs of kampong chicken. Key words: kampong chicken, body weight, ration, wastes of shrimp, spinach
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK NANAS DAN LAMA PEMASAKAN TERHADAP KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK TAHU SUSU Elisa Yulianingsih; Mei Sulistyoningsih; Maria Ulfah
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 5, No 2 (2016): Bioma
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v5i2.2523

Abstract

ABSTRACTThis research aims to find out the effect of adding pineapple extract and time of cooking to produce a milk tofu which contains high protein and organoleptic property. This study uses a RAL factorial 4 x 2 which the first factor is addition of some extracts (extract of pineapple pulp 45cc and 55cc also extracts of pineapple rind 45cc) and the second factor is time of cooking (20 minutes and 30 minutes). The variables measured are protein content and organoleptic property of the milk tofu. The result shows that the addition of pineapple extract and time of cooking have significant value (P <0.05) in protein content and organoleptic property of milk tofu. The addition of 45cc/liter pineapple pulp extract and 30 minutes of cooking produce milk tofu with the highest protein content and most preferred organoleptic. Keywords: milk tofu organoleptic, time of cooking, pineapple extract, protein content ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak nanas dan lama pemasakan untuk menghasilkan tahu susu yang mengandung protein tinggi dan sifat organoleptik. Penelitian ini menggunakan RAL pola faktorial 4 x 2, dengan faktor pertama penambahan ekstrak (ekstrak daging buah nanas 45cc, ekstrak daging buah nanas 55cc, dan ekstrak kulit nanas 45cc) dan faktor kedua lama pemasakan (20 menit dan 30 menit). Variabel yang diamati adalah kandungan protein dan sifat organoleptik tahu susu. Hasil penelitian menunjukkan penambahan ekstrak nanas dan lama pemasakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein dan sifat organoleptik tahu susu. Penambahan ekstrak daging buah nanas 45cc/liter dan dipanaskan selama 30 menit menghasilkan tahu susu dengan kadar protein tertinggi serta menghasilkan organoleptik yang paling disukai. Kata kunci : organoleptik tahu susu, lama pemasakan, ekstrak nanas, kadar protein
Pengembangan Tanaman Jagung pada Argo Ekosistem Lahan Kering sebagai Sumberdaya Pakan Ternak di Kabupaten Grobogan bentuk Interuopping Jagung dan Kedelai) mei Sulistyoningsih
MAJALAH LONTAR Vol 16, No 2 Agustus (2002): Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v16i2 Agustus.439

Abstract

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upayasadar dan berencana dalam menggunakan dan mengelola sumberdaya secara bijaksana untuk meningkatkan taraf hidup manusia"Salah satu usaha menjaga kelestarian sumber daya alam melaluidiversifikasi usaha tani. Sistem penaflaman intercropping(tumpang sari), merupakan salah satu usaha di dalam pelestariante.rsebut. Dengan btercropping sumber daya lahan dapatdimanfaatkan secara optimal. Selain itu diperoleh juga totalproduksi lebih tinggi jika dibandingkan dengan menanam secaramonokultur. Di lndonesia, jagung merupakan bahan panganpenting sumber karbohidrat setelah beras. Di samping itu jagungpun digunakan sebagai bahan makanan ternak (pakan) dan bahanbaku industri. Sejalan dengan digalakarurya GEMA PALAGLING2001 (Gerakan Mandiri Padi, Kedelai. dan Jagung 2001), makasudah sew-ajarnya bila upaya peningkatan produksi jagrngdiusahakan dengan prioritas tinggi. Kabupaten Grobogan dengankondisi geografisnya sangat potensial untuk mengembangkanproduksi jagung dan kedelaiKat-kata kunci: jagung, AES lahan kering. intercropping.Kabupaten Grobogan
Pengaruh Temperatur Lingkungan terhadap Ayam Broiler mei Sulistyoningsih
MAJALAH LONTAR Vol 17, No 1 April (2003): Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v17i1 April.440

Abstract

U:rggas dikenal setagai hewm honreotcrxis, ystgtorryertaur tubuhye rclalu diiaga rdatif t*ap ualanpun leriEdiflu*tumi tEmp?óÔÇÜ?¼ratur li4bnga$ di eekftamrya. Untuk menjagr agarterperstur urbtrh relatif taap pada lingbogan yaag temperslurnyaberftulirraoi tsrsebut aiperUfrn ereryi eftstra. Fenggunaan energilang dikonzumsi ol?óÔÇÜ?¼h tmak untrk aktivitas fiskrlqgis akanmenurunkan produktivitas ternak.Aktilitas ficiologis yang b?óÔÇÜ?¼rl?óÔÇÜ?¼bihsn ureng*ibatkan ternakmeognlsmi shes*. Stre$ timbul kuena pqanrh rescptor kulit yang' sampai ke eit?óÔÇÜ?¼rn syaraf pusat dan dari sistem syaraf pusat inilahtemak rnelaluksn resPon tir4lrah laku d8n respon fisiologis yrngtidat disa&ri Beperti poubahrn metlbolisme ( Isoli, 1996)'Pernxibtrhan adalsh h$il ilteraksi.anur hereditas dan linglungan,dli rnana zumbargan genetik terhadap pertumbuhaa s?óÔÇÜ?¼kitar 30 %aedmg sumbangan firrykungm sekitar 70 o/o { Soeharsons, 1976 ).Faklor lingiungao nenrberikan peluang yang besar untukpeilyemputnafll dan keserasian bagi pertembangrrya potensigenetik. Fal*or faktor y8{lg mempengaruti pertumbuhandiantaralrya heredtas, hormorL makrnrq temperatur dankelembaban udara.Ayarn yarg b?óÔÇÜ?¼rada pada teuryeratur linghngian yang ekstrim alianmernberikan respon copat berup perubabn tingkah hkr sebelumslfiirrya ildakukan respon lurrbat secara haE.Xetr-kete limnei : Temperatur, ayarn b,roiler, respofl fisiologis,respon behavior
Berbagai Respon Fisiologis Ayam Broiler Akibat Temperatur Lingkungan mei Sulistyoningsih
MAJALAH LONTAR Vol 18, No 1 April (2004): Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v18i1 April.441

Abstract

Ayam adalah hewan homeotermis, maka temperaturorgandalammisalnyaotak,jantruag,ususdanlain-laincenderungkJnstan. Salah tutu faktor lingkungan yang mempenganrhikeseimbanganpanasadalatrtemperatul.Ayamakanselaluberusatra*"*p"ttuli*kan temperatur tubuhnya agar relatif tetap dalartkondisi lingkungan yang bagaimanapun juga' B-ilamana temperaturlingkungan-terlalu tinggi atau terlalu rgndatr dibanding temperaturtubuh ayam, maka afrm akan mengeluarkan energi untuk usahamenstabilkan temperatur tubuh' Semakin banyak energi yangdipakai ayarn untuk hal ltu, maka ini akan mengganggupernrmbuhan dan Produksi aYam'Kata-kata kunci : Broiler, temperatur, respon fisiologis
Respon Fisiologis Ayam Broiler Periode Starter Akibat Cekaman Temperatur dan AwaI. Pemberian Pakan yang Berbeda mei Sulistyoningsih
MAJALAH LONTAR Vol 19, No 3 Agustus (2005): Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v19i3 Agustus.437

Abstract

Penelitian ini bernrjuan untuk mengkaji respon fisiologisayam broiler periode starter terhadap cekaman temperatur dan awalpemberian pakan yang berbeda. Hipotesis yang diajukan dalampenelitian ini adalah, cekaman temperatur dan awal pemebrianpat<an yang berbeda perpengaruh respol fisiologis ayam broilerperiode starter. Materi penelitian ini adalah 240 ekor DOC, yangiipelihara dalam periode indukan selama tiga minggu pada leveltemperatur yang berbeda, yaitu temperatur normal dan temperaturt"r.Lku* (iinggi dan rencah), temperatur diturunkan 3oC setiapminggu. Pemberian pakan awal diperlakukan dalam dua malam*uLii, yaitu pemberian hari I dan hari II. Perlakuan yang diterapkanadalah:TlFl : temperatur rendah (25 -33"C),pemberian pakan hari !TIFZ : temperatur rendah (25 - 33"C)' pemberian pakan hari IITzFl : temperatur sedang (28 - 36'C), pemberian pakan hari I'f2F2 : temperatur sedang (28 - 36t), pemberian pakan hari IIT3Fl : temperatur tinggi (33 - 4loC), pemberian pakan hari IT3F2 : temperatur tinggi (33 - 4loc), pemberian pakan hari llRancangan percobaan adalah RAL pola split plot in time dengan 4ulanganl Ada24 unit percobaan dipelihara I0 ekor ayam' Dari tiapunit-diambit seekor ayam sebagai subyek penelitian yang diuji untuksetiap parameter. Parameter yang diamati yaitu: PBB, suhu rektal,taaai gtutcosa darah, jumlah eritrocyt. Data yang diperoleh diujiANOVA, dilanjutkan dengan uji Duncan.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara suhu danpakan awal terhadap profil darah, PBB dan suhu rektal' Cekamansutru tiOak berpengaruh pada profil darah (eritrocyt, leucocyt dan glukosa). Cvekaman suhu berpengaruh nyata pada suhu rektal dan. PBB. Pernberian pakan awal tidak berbeda nyita pada profil darah,)tetapi. berpengaruh nyata pada suhu rektal A* igS. Kesimpulanhasil penelitian ini, kondisi yang positif (secara fisiologis) bagi . perneliharaan ayam broiler di Indonesia adalah pada suhu rendahQs"C - 33t) dan pemberian pakan seawal mungkin sejak DOC tibadi kandang. Kata-kata Kunci: broiler, cekaman suhu, pakan awal, fisiologis