Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penetapan Kadar Metilripariokromen-A pada Organ Eupatorium riparium Reg. dari Daerah yang Berbeda Chrystomo , Linus Y.; Sumardi , Issirep; Hartanto , L. Nugroho; Wahyuono , Subagus
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 16, No 1 (2011): February 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.083 KB) | DOI: 10.24002/biota.v16i1.65

Abstract

Metilripariokromen-A merupakan senyawa bioaktif yang terdapat pada tanaman Eupatorium riparium Reg.(Asteraceae). Metilripariokromen-A memiliki aktivitas yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi seperti aktivitas vasodilatasi, diuretik, penurunan laju denyut jantung, penurunan tekanan darah sistolik, ekskresi Na + , K + dan CL - . Metilripariokromen-A juga mampu menurunkan pertumbuhan koloni jamur Aspergillus flavus, toksis terhadap jamur patogen Collectotrichum gloeosporioides, menghambat perkecambahan biji gulma Galinsoga ciliate dan G. parviflora. E. riparium mempunyai potensi sebagai sumber bahan alam untuk pembuatan obat, fungisida dan herbisida. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi metilripariokromen-A pada organ akar, batang dan daun E. riparium serta untuk menetapkan kadar metilripariokromen-A pada ekstrak was bensin E. riparium yang berasal dari daerah G. Merapi Kaliurang, G. Menoreh Samigaluh dan Tawangmangu Karanganyar. Konsentrasi senyawa bioaktif sangat tergantung dengan kondisi lingkungan abiotik dan genotif. Metode yang digunakan untuk analisis identifikasi dan penetapan kadar metilripariokromen-A adalah Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri (KLT-Densitometri). Berdasarkan hasil analisis KLT- Densitometri menunjukkan bahwa metilripariokromen-A hanya terdapat di dalam organ daun. Hasil penetapan kadar metilripariokromen-A menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antarsampel dari ketiga daerah yang berbeda. Kadar metilripariokromen-A tertinggi terdapat dalam ekstrak was bensin daun E. riparium yang berasal dari G. Menoreh Samigaluh (9,48%) selanjutnya dari G. Merapi Kaliurang (5,37%) dan dari Tawangmangu Karanganyar (9,30%).