Ardiyanta, Ardiyanta
Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kelayakan Usahatani Tembakau “Rajangan” di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah Paiman, Paiman; Ardiyanta, Ardiyanta; Kusumastuti, Tri; Kusberyunadi, Muh.
Agro-UPY Vol 7, No 2 (2016): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi tembakau rajangan varietas Bligon dan juga untuk mengetahui kelayakan usahataninya. Tempat penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method) di desa Wanurejo, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah. Pemilihan sampel petani menggunakan metode purposive sampling yaitu petani yang menanam tembakau varietas Bligon. Jumlah sampel petani yang digunakan sebanyak 25 orang. Data primer diperoleh secara langsung dengan metode wawancara menggunakan alat bantu kuesioner sesuai informasi yang dibutuhkan. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi tembakau rajangan dilakukan analisis regresi linier berganda, sedangkan untuk mengetahui kelayakan usahataninya dilakukan analisis B/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur petani, pendidikan petani, jumlah bibit tembakau dan penggunaan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi tembakau rajangan varietas Bligon. Usahatani tembakau rajangan varietas Bligon di desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah masih dikatakan layak karena penerimaan/pengeluaran > 1, meskipun keuntungannya sangat rendah. Kata kunci: Studi kelayakan usahatani, tembakau rajangan
Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida pada Lahan Pasir dan Tegalan Wijananto, Aji; Ardiyanta, Ardiyanta
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lahan pasir dan tegalan terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Tempat penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu lahan pasiran yang terletak di pantai Samas, yang berada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ketinggian tempat 4 m dpl dan lahan tegalan, jenis tanah lempung berdebu yang berada di Jl. Palagan Tentara Pelajar, km. 11, Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan dengan ketinggian 410 m dpl. Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode survei, pengambilan sampel dengan purposive sampling yang dilakukan pada lahan pasir dan tegalan. Pada masing-masing lahan diambil 30 tanaman secara acak. Lahan pasir memberikan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibanding lahan tegalan. Pengamatan meliputi komponen pertumbuhan dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan berat tongkol jagung lebih berhubungan erat dengan parameter berat brangkasan tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol pada lahan pasir, sedangkan pada lahan tegalan lebih berhubungan dengan parameter diameter batang, berat brangkasan, berat brangkasan kering, panjang akar, panjang tongkol, dan diameter tongkol. Kata kunci: lahan pasir, lahan tegalan, jagung hibrid
Meningkatkan Pemahaman akan Pengendalian OPT Bawang Putih pada Anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu Puguh Bintang Pamungkas; Ardiyanta Ardiyanta
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v3i2.380

Abstract

AbstrakBawang putih (Allium sativum L.)memiliki begitu banyak manfaat, dimana seharusnya diikuti dengan peningkatan akan produktivitasnya. Namun dilapangan budidaya bawang putih belum mampu mencukupi permintaan dari pasar, sehingga dilakukan import untuk memenuhinya. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas bawang putih, mulai dari kualitas bibit yang rendah, sampai gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) yang tepat juga akan membantu peningkatan produktivitas bawang putih, dimana pengendalian bisa dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu OPT yang menyerang. Kemudian dilakukan pengendalian secara kultur teknis, maupun penggunaan agen hayati. Oleh karena itu, dilakukan penyuluhan/sosialisasi mengenai pengenalan dan pengendalian OPT bawang putih, (baik di lahan maupun di gudang pasca panen) yang diikuti oleh anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Cepit, Pagergunung, Kec. Bulu, Kab. Temanggung, Jawa Tengah. Berdasarkan, hasil kegiatan penyuluhan, pengetahuan petani akan pengenalan dan pengendalian OPT meningkat sebesar 39% dibandingkan sebelum adanya kegiatan penyuluhan. Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa petani melakukan pengendalian dengan cara yang telah dilakukan turun-temurun, pemahaman petani akan pengendalian OPT mengalami peningkatan setelah kegiatan sosialisasi, oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan secara berkala kepada petani, sehingga hasil penyuluhan dapat memberikan damapak nyata terhadap peningkatan produksi bawang putih.Kata Kunci: bawang putih, kelompok tani, opt, sosialisasi.AbstractGarlic (Allium sativum L.) has so many benefits, which should be followed by an increase in productivity. But in the field of garlic cultivation has not been able to meet the demand of the market, so do import to fulfill. Many factors cause low productivity of garlic, starting from low quality seeds, to pest and disease disorders. Proper pest control will also help increase the productivity of garlic, where control can be done by identifying the pest first. Then the technical culture is controlled and the use of biological agents. Therefore, socialization was carried out regarding the introduction and control of garlic pests (both on land and in the post harvest warehouse) which was followed by members of the Ngudi Rahayu Farmer Group, Cepit, Pagergunung, Bulu, Temanggung, Central Java. Based on the results of extension activities, knowledge and farmers will be the introduction of the pest control increased by 39% compared to before their extension activities. From the activities that have been carried out it can be concluded that farmers carry out control in a way that has been carried down for generations, farmers' understanding of pest control has increased after socialization activities, therefore it is necessary to provide periodic assistance to farmers, so that the results of counseling can have a real impact on increasing garlic production.Key Word: Farmers, garlic, pest, socialization