Wulandari, Ari Susiana
Program Studi Farmasi, Universitas Alma Ata, Yogyakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Konseling Apoteker dengan Media Booklet terhadap Tingkat Pengetahuan dan Perilaku pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Purworejo Ari Susiana Wulandari
Indonesian Journal of Hospital Administration Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijhaa.2020.3(1).36-44

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang memiliki tekanan darah diatas normal. Mayoritas penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi sehingga penderita tidak mendapatkan pengobatan secara baik dan benar.  Itulah mengapa hipertensi dikatakan sillent killer yang dapat membunuh penderita secara diam-diam. Tujuan edukasi kesehatan oleh apoteker dapat meningkatkan tingkat pengetahuan serta perilaku pasien hipertensi terhadap penyakit hipertensi serta berperan penting dalam kontrol tekanan darah pasien. Keterbatasan apoteker di puskesmas menyebabkan edukasi tidak dapat dilakukan secara efektif, sehingga perlu dicarikan alternatif seperti salah satunya dengan pemberian booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian booklet terhadap peningkatan pengetahuan, perilaku pada pasien hipertensi. Penelitian dilakukan secara prospektif dari bulan Juni sampai September 2015 di Puskesmas Purworejo. Disain penelitian adalah eksperimental semu menggunakan rancangan pretest postest dengan kelompok kontrol dan intervensi. Subjek penelitian diikuti oleh 100 orang, yang terbagi atas 50 orang pada kelompok intervensi dan 50 orang pada kelompok kontrol. Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan perilaku adalah kuesioner uji pengetahuan dan uji perilaku. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan analisis data menunjukkan bahwa pemberian edukasi dengan media booklet oleh apoteker secara signifikan membantu meningkatkan pengetahuan, perilaku pasien (p<0,05).Kata kunci: Pengetahuan; Perilaku; Hipertensi; Konseling; Booklet
KAJIAN PERESEPAN OBAT ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEWASA RAWAT JALAN DI KLINIK KIMIA FARMA ADI SUCIPTO YOGYKARTA IIn Purwanti; Daru Estiningsih; Ari Susiana Wulandari; Sofyan Indrayana
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.424 KB) | DOI: 10.21927/inpharnmed.v4i1.1819

Abstract

Golongan antibiotik merupakan obat yang paling banyak dikonsumsi di dunia terkait dengan besarnya angka kejadian infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang salah atau tidak rasional dapat menimbulkan dampak negatif yang menyebabkan resiko terjadinya resistensi atau kekebalan kuman terhadap satu atau beberapa antibiotik. Ketidaktepatan dalam peresepan antibiotik kemungkinan terjadi tidak hanya di rumah sakit dan di puskesmas, namun juga di pusat-pusat pelayanan kesehatan lain seperti poliklinik. Rasionalitas penggunaan antibiotika salah satu faktor penunjangnya adalah ketepatan dalam peresepan antibiotik, yaitu tepat indikasi, tepat dosis, tepat frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pola peresepan obat antibiotik untuk mengatahui profil penggunaan antibiotik dan rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan 4T (tepat indikasi, tepat dosis, tepat frekuensi dan tepat durasi penggunaan) pada pasien dewasa rawat jalan di Klinik Kimia Farma Adi Sucipto Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan analisa deskriptif yang bersifat retrospektif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan cara purposive sampling. Data yang diambil periode November-Desember 2019 diperoleh populasi sebanyak 1194 resep pasien dan dijadikan sebagai sampel sebanyak 66 resep pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan peresepan antibiotik terbanyak adalah jenis antibiotik amoksisilin sebanyak 23 (34,3%), jenis penyakit terbanyak adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) 31 (47,9%), jenis antibiotik berdasarkan jumlah antibiotik adalah resep tunggal 65 (98,5%). Berdasarkan kerasionalan antibiotik sebanyak 58 (86,6%) tepat indikasi, tepat dosis 64 (95,5%), tepat frekuensi 61 (91,0%) dan tepat durasi 56 (83,6%). Dari hasil penelitian ratarata peresepan antibiotik sudah sesuai dengan pedoman pengobatan baik dari ketepatan indikasi, ketepatan dosis, tepatan frekuensi dan durasi penggunaan.