MSi, Sumardjijati
Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jawa Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANGTUA DAN ANAK DALAM KELUARGA BROKEN HOME DI SURABAYA MSi, Sumardjijati
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pola Komunikasi Antara Orangtua Dan Anak Dalam Keluarga Broken Home Di Surabaya). Penelitian ini didasarkan pada pola komunikasi antara orangtua dan anak dalam keluarga broken home. Kurangnya waktu karena keegoisan maupun kesibukan orang tua yang sudah bercerai dapat menyebabkan kurangnya perhatian ke anak dalam hal kebutuhan psikologisnya. Karena dengan adanya perceraian tersebut maka orang tua tidak dapat tinggal seatap lagi dan hal ini dapat mempengaruhi pola komunikasi kepada anaknya.  Kegunaan teoritis untuk menambah wacana komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi  dan kegunaan praktis memberikan gambaran bagi pembaca, khususnya masyarakat umum tentang pola komunikasi antara orang tua dan anak, terutama dalam keluarga broken home. Landasan dalam penelitian ini adalah komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.  Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka (face to face). Dan Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal maka makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya. peranan (role skills), dan terhindari dari konflik peranan dan kerancuan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Sedangkan teknik pengumpulkan data  dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara mendalam (depth interview) pada orangtua baik ayah maupun ibu yang tidak tinggal seatap lagi dengan anak remajanya berusia 11-24 tahun dalam keluarga broken home di Surabaya. Hasil  penelitian ini yaitu kebanyakan orangtua baik ayah maupun ibu yang tidak tinggal seatap lagi dengan anaknya dalam keluarga broken home di Surabaya menganut pola komunikasi permissive (membebaskan). Oleh karena itu peranan orangtua penting dalam membimbing anaknya dan tidak dibebaskan begitu saja. Dengan kata lain bahwa menerapkan pola komunikasi permissive akan mempengaruhi hubungan interpersonal dan mengakibatkan komunikasi  kurang baik antara orangtua dengan anaknya.
OPINI MAHASISWA TENTANG FILM ”PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN” MSi, Sumardjijati
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 2 (2009): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana opini mahasiswa Surabaya tentang film “Perempuan Berkalung Sorban”. Penelitian ini    menggunakan metode survei deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif . Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Surabaya. Sampel dengan menggunakan random sapling didapatkan sebanyak 100 mahasiswa. Pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dijawab oleh responden. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif, yaitu dengan menganalisis opini mahasiswa Surabaya tentang film perempuan berkalung sorban dan  penjelasan deskriptif tentang fakta-fakta yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian diinterpretasikan lebih mendalam hingga pada tahap kesimpulan. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Dari hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan yang telah maka dapat disimpulkan bahwa opini mahasiswa Surabaya tentang film Perempuan Berkalung Sorban mendapatkan respon yang positif.