RUSMIN, DEVI
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Jalan Tentara Pelajar No. 3 Bogor, 16111

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH UMUR PANEN RIMPANG TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGI DAN VIABILITAS BENIH JAHE PUTIH BESAR SELAMA PENYIMPANAN RUSMIN, DEVI; SUHARTANTO, M.R.; ILYAS, SATRIYAS; MANOHARA, DYAH; WIDAJATI, ENY
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 21, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/littri.v21n1.2015.17-24

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor yang menentukan daya simpan benih jahe putihbesar (JPB) adalah mutu. Mutu benih sangat ditentukan oleh tingkatkemasakan rimpang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruhumur panen terhadap perubahan fisiologi dan viabilitas benih selamapenyimpanan. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan LaboratoriumTeknologi Benih, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat sertaLaboratorium Pascapanen IPB Bogor, mulai bulan Juli 2012 sampaidengan Februari 2013. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap(RAL) dengan lima ulangan. Perlakuan yang diuji adalah tiga tingkat umurpanen benih 7, 8, dan 9 bulan setelah tanam (BST). Pengamatan dilakukanterhadap perubahan fisiologis (penyusutan bobot, persentase rimpangbertunas, tunas, kadar air, dan laju respirasi), serta viabilitas rimpang benih(daya tumbuh, tinggi, dan bobot kering bibit). Hasil penelitianmenunjukkan rimpang benih umur 7 dan 8 BST mempunyai daya simpanterbaik karena menghasilkan masing-masing total angka penyusutan bobotlebih rendah (24,65 dan 25,25%) dan tunas lebih pendek (0,30 dan 1,08cm) dibandingkan dengan umur panen 9 BST (27,13% dan 1,62 cm),selama 4 bulan disimpan. Masa dormansi rimpang benih JPB mulai pecahsetelah mengalami periode simpan 2 bulan. Pertumbuhannya mulaiseragam setelah 3 bulan simpan. Umur panen jahe 7 dan 8 BSTmempunyai derajat dormansi yang lebih tinggi dibanding 9 BST. Rimpangbenih umur panen 7, 8, dan 9 BST mempunyai daya tumbuh tinggi (>95%)dan pertumbuhan bibit seragam setelah 3 bulan disimpan.Kata kunci: Zingiber officinale Rosc., penyimpanan, benih, perubahanfisiologis, viabilitasABSTRACTOne of the factors that determine the storability of seed rhizome ofwhite big ginger (WBG) is quality. The quality is determined by thematurity levels of seed rhizome. The aim of the experiment was to observethe effect of harvesting time on physiological changes and seed viability ofWBG seed rhizomes during the storage. The experiment was conducted atGreen House and Seed Technology Laboratory of Indonesian Spice andMedicinal Crops Research Institute, Bogor and Postharvest Laboratory,IPB, from July 2012 to February 2013. The experiment was arranged in acompletely randomized design with five replications. The treatmentstested were three levels of WBG seed rhizome harvesting time: 7, 8, and 9month after planting (MAP). Variables observed were physiologicalchanges of seed rhizomes during the storage (weight loss, sproutingpercentage, shoot height, respiration rate, and moisture content) andviability (growth ability, height, and dry weight of the seedling). Theresults showed that seed rhizomes at 7 and 8 had the best storability, sinceit was produced each low rate of weight loss (24.65 and 25.25%), andshoots shorter (0.3 and 1.08 cm) than 9 MAP (27.13% and 1.62 cm), for 4months in storage. Dormancy of WBG seed rhizomes has been brokenafter 2 months in storage. Harvesting at 7 and 8 showed a degree ofdormancy higher than the harvesting age 9 MAP. Harvesting time at 7, 8,and 9 MAP had high growth ability (> 95%) and uniform seedling growthafter 3 months in storage.Keywords: Zingiber officinale Rosc., storage, seed, physiologicalchanges, viability