Darjati, Darjati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUATION OF WASTE MANAGEMENT FACILITIES THROUGH LAND-BASED MARINE LITTER DATA: CASE STUDY OF KENJERAN BEACH, SURABAYA Bahri, Rizal; Rachmaniyah, Rachmaniyah; Darjati, Darjati
Journal of Environmental Science and Sustainable Development
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marine litter surveys can be used to evaluate the effectiveness of policies to prevent litter pollution. This study aims to use land-based marine litter distribution data to evaluate the waste management facilities at Kenjeran Beach, Surabaya. The survey was carried out by systematically dividing 120 m length of the beach into five transects, with each transect having a length of 20 m. The litter was collected from the highest strandline, three times within three weeks. The collected litter was identified by count, weight, density, material, and object category. The waste management facilities at the beach, consisting of waste bins and collection services, were identified by direct observation. Both the litter and waste management facilities data were analyzed to evaluate the effectiveness of the facilities provided. The survey results showed that the northern side of the beach featured a high litter density. The major litter materials collected on each transect were plastic, wood, and cardboard, while the major litter objects were related to food, beverage, packaging, and others. The absence of waste bins on the northern side possibly caused the high land-based marine litter density. In terms of segregation, the waste bins must be segregated by litter material, prioritizing plastic waste, while the waste collection frequency must be increased. Thus, the waste management facilities at Kenjeran were less effective and not data driven. Based on the land-based marine litter survey data, improvements in waste bin segregation and distribution and waste collection frequency are needed.
ANALISIS PELAKSANAAN BANK SAMPAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2012 (Studi di Bank Sampah Rukun Jaya Desa Tempel Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020 ) Khotimah, Khusnul; Darjati, Darjati; Rachmaniyah, Rachmaniyah
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16182

Abstract

AbstrakBank sampah adalah salah satu cara alternatif mengajak masyarakat untuk peduli dengan sampah danpermasalahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan bank sampah apakah sesuaidengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 serta untuk menentukan strategi apa yangharus diterapkan bank sampah agar dapat berkembang dengan semakin baik. Pendekatan penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan metode penelitian yang dipergunakan adalahmetode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara,observasi lapangan dan dokumen yang selanjutnya data diidentifikasi untuk mengetahui faktor lingkunganinternal dan faktor lingkungan eksternal apa saja yang ada di bank sampah Rukun Jaya yang selanjutnyadilakukan analisis menggunakan analisis SWOT. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai IFAS yaitu 2,856 dan nilaiEFAS, 2,925925926. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat dirincikan Strength 1,36Weakness 1,496. Opportunity 1,740740741. Dan Treath 1,185185185. Maka diketahui selisih total skor faktorStrenght dan Weakness (-) 0,136. Sedangkan selisih total skor faktor Opportunity dan Treath (+) 0,555 yang dalamdiagram Cartesius Analisis SWOT masuk di kuadran III, hal ini menandakan bahwa bank sampah Rukun JayaMenghadapi peluang yang sangat besar untuk perkembangannya, tetapi dilain pihak dia menghadapi beberapakelemahan dari segi internal. Dalam posisi ini dibutuhkan keberanian untuk mengubah strategi yang selama inidijalankan. Untuk itu stategi W-O merupakan strategi yang paling tepat yaitu mengatasi semua kelemahandengan memanfaatkan semua peluang yang ada.Kata kunci : Bank Sampah, Permenlh No. 13 Tahun 2012, SWOT 
HUBUNGAN SANITASI DEPOT AIR MINUM DENGAN KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR MINUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIRUNGKUT KOTA SURABAYA Prasetyo, Joko; Kriswandana, Ferry; Darjati, Darjati
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16209

Abstract

Abstrak Pemilik DAM wajib menjamin air minum yang dihasilkannya memenuhi persyaratan kualitas air minum sesuaidengan peraturan dan memenuhi persyaratan higiene sanitasi dalam pengelolaan air minum. Tujuan penelitianuntuk mengetahui hubungan sanitasi depot air minum dengan kualitas mikrobiologis air minum di wilayah kerjaPuskesmas Kalirungkut Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional denganpendekatan cross-sectional Pengumpulan data didapatkan melalui observasi, wawancara dan pengumpulan datasekunder. Populasi penelitian ini adalah depot air minum diwilayah kerja Puskesmas Kalirungkut Kota Surabayasebanyak 16 depot dengan jumlah sampel sebanyak 16 depot. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis denganChi Square Test. Hasil penelitian menunjukkan kondisi sanitasi depot air minum memenuhi persyaratan sebanyak6 (37,5%) depot dan tidak memenuhi persyaratan sebanyak 10 (62,5%) depot. Kualitas mikrobiologis air minummemenuhi persyaratan sebanyak 7 (43,75%) depot dan tidak memenuhi persyaratan sebanyak 9 (56,25%) depot.Hasil uji chi square didapatkan nilai Fisher’s test 0.001 yaitu p value < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterimayaitu ada hubungan sanitasi depot air minum dengan kualitas mikrobiologis air minum. Disarankan adakewajiban bagi pemilik DAM untuk memenuhi sanitasi DAM yang dimilikinya dan air minum dari DAM sebelumdikonsumsi dimasak terlebih dahulu.Kata Kunci : Depot Air Minum (DAM), Mikrobiologis.Â