Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN PSIKOLOGI DENGAN TINGKAT PENERIMAAN USAHATANI PADI Yasmiati Yasmiati; Niniek Dyah Kusumawardani; Sri Sulastri
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 13 No. 4 (2010)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.825 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ialah untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor umur, pendidikan dan pengalaman kerja (faktor sosial), luas lahan garapan, jumlah anggota keluarga (faktor ekonomi), motivasi kerja (faktor psikologi) dengan tingkat penerimaan usahatani padi. Penentuan lokasi peneltiian dilakukan secara purposive dan penentuan sampel secara simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan datanya dianalisis dengan uji Chi Kuadrat untuk mengetahui hubungan antar variabel, dilanjutkan dengan uji koefisien kontingensi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat penerimaan usahatani padi per tahun sebesar Rp. 7.725.677,42. Rata-rata umur petani 44,62 tahun dengan kategori tua 58,06 persen dan muda 41,94 persen; pendidikan formal petani 9,48 tahun; jumlah anggota keluarga 3,74 orang; luas lahan garapan 0,71 hektar; pengalaman kerja banyak 25,81 % responden dan pengalaman kerja sedikit 74,19% responden; motivasi kerjanya tinggi 32,26% responden dan motivasi kerjanya rendah 67,74 % responden. Luas lahan garapan, pengalaman kerja dan motivasi kerja berhubungan erat dengan penerimaan usahatani padi, sedangkan umur, pendidikan formal dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh terhadap penerimaan usahatani padi. Kata kunci: Faktor sosial ekonomi, psikologi, penerimaan usahatani
Kajian Manajemen Pemasaran Kentang (Solanum tuberosum L.) Palgunadi Palgunadi; Sri Sulastri; Hani Sri Handayawati
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 14 No. 1 (2011)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.781 KB)

Abstract

Kayu Aro di Kabupaten Kerinci mempunyai kondisi agroklimat yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. Rendahnya produktivitas kentang di Kabupaten Kerinci diduga ada hubungannya dengan faktor produksi dan gangguan hama penyakit, faktor penerapan strategi pemasaran yaitu strategi produksi, strategi harga dan strategi distribusi/pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara manajemen pemasaran dengan harga yang diterima petani.  Penentuan lokasi penelitian dan contoh pedagang dilakukan secara sengaja (purposive), mencakup beberapa pedagang yang terlibat dalam pemasaran kentang, yang mendistribusikan produk ke luar daerah yang bukan bersifat musiman tetapi kontinyu. Pedagang antar kota sebanyak 30 orang yang terpencar di Kecamatan Kayu Aro, jumlah responden pedagang sebanyak 15 orang atau 50% dari jumlah sampel frame pedagang. Analisis data menggunakan model Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang yang menerapkan manajemen pemasaran yang sangat baik berjumlah dua orang, manajemen pemasarannya baik sebanyak enam orang, dan tidak ada pedagang yang manajemen pemasarannya kurang-baik dan tidak-baik. Harga jual kentang rata – rata pada pedagang dengan manajemen pemasaran yang sangat-baik sebesar Rp. 1.753,906; pada pedangang dengan manajemen pemasaran yang baik sebesar Rp. 1.480,417; dan pada pedagang dengan manajemen pemasaran yang cukup-baik sebesar Rp. 1.341,295. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua variabel menunjukkan hubungan yang signifikan. Semakin baik tingkat manajemen pemasaran yang diterapkan pedagang kentang, ternyata harga jual kentang yang diterima pedagang semakin tinggi. Kata kunci: Pemasaran, pedagang, kentang
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG (Zea mays L) Mahdiah Mahdiah; Sri Sulastri; Hani Sri Handayawati
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 13 No. 4 (2010)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.126 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis produksi, penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani jagung; dan menganalisis pengaruh faktor produksi benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja terhadap produktivitas jagung. Penelitian dilakukan di Desa Munjung, Kecamatan Batu Mandi, Kalimantan Selatan. Penentuan petani sebagai sampel dilakukan secara Stratified Random Sampling berdasarkan strata luas lahan. Langkah awal dilakukan pendataan populasi  petani tanaman jagung yang berjumlah 174 petani dengan luas kepemilikan lahan yang berbeda. Berdasarkan data primer diketahui rata-rata luas lahan petani berkisar 0,524 hektar.  Kemudian   luasan   kepemilikan   lahan dikelompokkan menjadi dua strata  yaitu: strata I  ‹ 0,524 ha, strata II ≥ 0,524 ha. Pengambilan sampel pada masing-masing strata diambil secara proporsional, untuk strata I : 19 petani dan strata II : 8 petani. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produksi jagung sebesar 3.899 kg/ha biji kering, dengan harga Rp. 1.050/kg.  Penerimaan usahatani sebesar Rp. 4.093.950,oo/ha; dengan rata-rata besar biaya produksi Rp. 1.989.000,oo/ha.  Dengan demikian diperoleh rata-rata pendapatan usahatani jagung sebesar Rp. 2.104.950,oo/ha.  Faktor produksi benih SP36 berpengaruh nyata terhadap produksi jagung, sedangkan pupuk, pestisida dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung. Kata kunci: Faktor Produksi, Usahatani
Pertumbuhan rumput jepang (Zoysia japonica) pada berbagai tingkat kemiringan dengan aplikasi Hydroseeding Sri Sulastri; Anisa Zairina; Agus Sukarno; Diena Widyastuti
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 7 No 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.592 KB) | DOI: 10.33474/e-jbst.v7i2.477

Abstract

Research on Hydroseeding in Indonesia is still limited. The application of this hydroseeding technique can be developed for landslide management. This study aims to analyze the percentage of growth (viability) and growth of Japanese grass (Zoysia japonica) planted on landslide soil media at various levels of slope. This research was carried out at the Central Laboratory and greenhouse of the Malang Agricultural Institute in March – July 2020. The soil media used was obtained from landslides in Ngantang, Malang Regency. A total of 5 kg of media was put in a plastic box. Then the box is placed on a shelf with a slope of 30o, 50o, and 70o. Japanese Grass Seeds obtained from the market are mixed with compost, soil conditioner, guar gum, water to form a Hydroseeding formula. The formula is then sprayed onto the growing media. The results showed that the application of hydroseeding with Japanese grass seed (Z. japonica) on media placed with a slope of 70o could potentially be used as a formula for the revegetation process of landslide-affected land. The hydroseeding treatment at this slope resulted in the highest seed viability and growth rate. Thus, Japanese grass (Zoysia japonica) has the potential to be used as a pioneer plant in land reclamation.
Sistem Informasi Lembaga Bimbingan Belajar Fawwaaz Kiddy Club Berbasis Web Asri Mulyani; Sri Sulastri
Jurnal Algoritma Vol 18 No 2 (2021): Jurnal Algoritma
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.332 KB) | DOI: 10.33364/algoritma/v.18-2.830

Abstract

Sistem informasi dalam hal ini sangat dibutuhkan sebagai sarana prasarana untuk memudahkan pekerjaan manusia. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tujuan penelitian ini yaitu membuat perancangan Sistem Informasi Lembaga Bimbingan Belajar Fawwaz Kiddy Club Berbasis Web yang meliputi proses pendaftaran dan pembayaran yang dilakukan secara online, dengan menggunakan sistem multi-user, sehingga dapat membantu lembaga bimbel dalam mengelola data murid serta memudahkan orangtua atau murid untuk melakukan pendaftaran juga memudahkan untuk mendapatkan informasi pembayaran. Metode pengembangan sistem informasi lembaga bimbingan belajar ini menggunakan metode Rational Unified Process yaitu metodologi pengembangan perangkat lunak berorientasi objek yang memiliki 4 tahapan meliputi : inception, elaboration, construction dan transition. Pemodelan yang digunakan yaitu Unified Modeling Language dengan menggunakan beberapa diagram yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan XAMPP dan MySQLi sebagai database. Hasil dari penelitian ini berupa sistem informasi lembaga bimbingan belajar berbasis web, yang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan suatu lembaga, juga memudahkan bagi para murid yang ingin melakukan pendaftaran maupun pembayaran untuk mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.
PEMANFAATAN HASIL ASESMEN NASIONAL DALAM PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DI DKI JAKARTA Sodiyah Sanmarwi; Sri Sulastri
Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan Vol 19 No 2 (2022): Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan
Publisher : LPMP Provinsi DKI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54124/jlmp.v19i2.93

Abstract

In carrying out the evaluation of the education system, the local government is accompanied by the UPT at the Director General of PAUD, Dikdas, and Dikmen. The objectives of this study are: obtaining educational problems that need to be prioritized and the root of the problem based on indicators in education report cards, and obtaining an activity program. The method used is a qualitative research method with a literature study approach. The conclusion of the study at the elementary school level was that there were educational problems in numeracy skills, character gaps, and a climate of diversity. At the junior high school level, the problems found were character gaps, and the APM for SMP/MTs/Package B/SMPLB. The root problems found at the elementary level are: character gaps between regions, religious and cultural tolerance, inclusive attitudes; support for religious and cultural equality, quality of learning, instructional leadership, school safety climate gaps, diversity climate gaps, inclusiveness climate, inclusiveness climate gaps, school community participation, proportion of use of school resources for quality improvement, use of ICT for budget management, and proportion utilization of the APBD for education. The root problems found at the junior high school level were: gender disparities, regional disparities, NER of students with disabilities, quality of learning, reflection and improvement of learning by teachers, instructional leadership, inclusiveness climate, participation of school residents, proportion of use of school resources for quality improvement, utilization of ICT for budget management, and the proportion of APBD utilization for education.
Resiliensi Remaja di LKSA Muhammadiyah Darul Ilmi Depok Fachria Octaviani; Sri Sulastri; Meilanny Budiarti Santoso
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 5, No 2 (2022): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Bulan Desember Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v5i2.45101

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana sumber resiliensi pada remaja di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muhammadiyah Darul Ilmi Depok. Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk menghadapi kondisi sulit dan bangkit dari kesulitan dalam hidupnya. Dalam hal ini remaja yang berasal dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah mengakibatkan kebutuhan remaja tidak dapat terpenuhi dengan wajar sehingga remaja terpaksa tinggal di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan kualitatif, dimana dalam Teknik pengumpulan data penulis melakukan wawancara, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang yang terdiri dari tiga remaja, pekerja sosial, asisten pekerja sosial, dan perwakilan anggota keluarga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKSA Muhammadiyah telah memenuhi sumber resiliensi I Have pada remaja yang dimana aspek ini dapat mempengaruhi peningkatan kemampuan resiliensi dalam aspek I Am dan I Can pada resiliensi. Ketiga sumber resiliensi juga telah terlihat pada ketiga remaja di LKSA namun terdapat beberapa aspek yang belum maksimal. Maka dari itu penulis merekomendasikan plan of treatment berupa pelatihan pemahaman diri pada remaja di LKSA Muhammadiyah Darul Ilmi Depok untuk meningkatkan kemampuan resiliensi. Kata Kunci : Resiliensi, Remaja, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak  
Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Pendidikan Alternatif di Yayasan KDM Kota Bekasi Dela Salsabila Putri; Sri Sulastri; R. Nunung Nurwati
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 6, No 1 (2023): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v6i1.45102

Abstract

Fenomena anak jalanan merupakan permasalahan yang menyertai pembangunan di Indonesia, kondisi anak jalanan ini termasuk kedalam kategori kelompok marjinal dan rentan. Akibatnya banyak anak yang tidak dapat mengakses pendidikan atau sekolah dengan baik. Program pemberdayaan melalui program pendidikan alternatif di yayasan KDM dapat menjadi salah satu solusi agar mereka mendapatkan pendidikan tidak hanya secara akademik namun juga mendapatkan pelatihan keterampilan guna menjadikan mereka dewasa dan mandiri sesuai dengan tujuan program tersebut.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran lebih mendalam mengenai bagaimana proses pemberdayaan anak jalanan melalui program pendidikan alternatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendeketan deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa program pendidikan alternatif ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan dan telah menunjukkan bahwa dari setiap aspek tahap pemberdayaan telah sesuai dengan konsep pendekatan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Edi Suharto. Kelima tahap pendekatan ini yaitu pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan dan pemeliharaan. Namun, masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti aspek perlindungan karena belum adanya staf konseling yang secara khusus memberikan dampingan atau konseling jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh para anak binaan sehingga kegiatan pemberdayaan dapat berjalan dengan lacar.Kata kunci: Pemberdayaan, Anak Jalanan, Program Pendidikan Alternatif
Model Kolaborasi antar Stakeholder dalam Menciptakan Pemilu Ramah Lingkungan: Studi Kasus pada Pilkada Serentak DIY 2020 Sri Sulastri; Laras Lingganingrum; Annisa Risky Ramadan; Tyas Hadi Angesti; Widiyastuti Setiabudi; Ridho Al-Hamdi
Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 21 No 2 (2022)
Publisher : Laboratorium Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/njip.v21i2.332

Abstract

The holding of elections usually connotes the struggle for office and power but does not pay attention to environmental aspects. Even though the environment is important in survival. Therefore, elections must apply the concept of environmentally friendly elections, however, post-Simultaneous Regional Elections have not reflected environmentally friendly elections but caused visual waste. Therefore, this study aims to find a model of collaboration carried out by stakeholders as an effort to create environmentally friendly elections. The research method used in this study is a qualitative method with a case study approach and analyzed using the Nvivo 12 Plus Qualitative Data Analysis Software. The result of this study is that in the face-to-face process between stakeholders have different roles and do not yet have the same perspective regarding the issue of environmentally friendly elections. Then in building trust between stakeholders there are obstacles in communication, so that it becomes an obstacle to the collaboration process. The conclusion of this study is that the collaboration model run by stakeholders has not been effective and efficient and the collaboration model established is non-formal. Therefore, researchers propose forms of cooperation with formal agreements and collaboration models according to Ansel and Gash (2007) and recommend encouraging the government to issue laws governing Environmentally Friendly Elections and become a reference in the process of organizing campaigns in Indonesia.