Ramadhan, Yudhistira Akbar Zulfikar
Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISA KERUNTUHAN BENDUNGAN BINTANG BANO PROV. NUSA TENGGARA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BOSS DAMBRK Ramadhan, Yudhistira Akbar Zulfikar; Asmaranto, Runi; Juwono, Pitojo Tri
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.857 KB)

Abstract

ABSTRAK: Bendungan Bintang Bano terletak di Desa Bangkatmonte, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keruntuhan Bendungan Bintang Bano dapat terjadi dikarenakan overtopping dan piping. Dari analisis hidrologi nilai debit inflow kala ulang PMF sebesar 2625,887 m3/det. Dari simulasi yang dilakukan dengan program BOSS Dambrk, keruntuhan akibat overtopping pada Bendungan Bintang Bano memiliki luas genangan keruntuhan Bendungan Bintang Bano sebesar 5714,14 Ha dengan desa terdampak sejumlah 23 desa. Sementara, keruntuhan akibat piping pada Bendungan Bintang Bano memiliki luas genangan keruntuhan Bendungan Bintang Bano sebesar 5113,94 Ha dengan desa terdampak sejumlah 21 desa. Bintang Bano termasuk dalam klasifikasi bendungan dengan bahaya tingkat 4 yaitu bahaya sangat tinggi.ABSTRACT: Bintang Bano Dam is located in Bangkatmonte Village, Brang Rea District, West Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara Province. Bintang Bano dambreak can occur due to overtopping and piping. From the hydrological analysis the PMF inflow discharge value was 2625,887 m3 / sec. The simulations carried out by the BOSS Dambrk program, the dambreak due to overtopping of the Bintang Bano Dam has an inundation area of Bintang Bano Dam in the amount of 5714.14 Ha with an affected 23 villages. Meanwhile, the dambreak due to piping in the Bintang Bano Dam has an inundation area of Bintang Bano Dam in the amount of 5113.94 Ha with the affected 21 villages. Bintang Bano is included in the classification of dams with level 4 hazards namely very high hazards.