ABSTRAK : Dengan sering terjadinya banjir pada sungai Bengawan Solo di Surakarta, dengan rata-rata ketinggian 0,3-1 m yang dikarenakan semakin memburuknya hulu sungai Bengawan Solo dan cepatnya pertumbuhna penduduk yang terjadi pada daerah bantaran sungai yang mengakibatkan tidak mampunya sungai untuk mengalirkan debit yang lewat. Maka harus dilakukan pengendalian banjir. Dalam kajian ini menggunakan dinding penahan tanah yang direncanakan untuk debit kala ulang Q25th, dengan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu. Yang ditambah dengan adanya pengaruh outflow dari waduk Wonogiri yang berada di hulu dari kota Surakarta lalu menggunakan bantuan program HEC-RAS untuk mengetahui analisis hidrolika pada kondisi eksisting dengan Q25th yang telah dihitung. Dari hasil perhitungan didaptkan debit sebesar 2435,327 m3/dt yang mengakibatkan terjadinya limpasan yang paling besar adalah setinggi 8,586 m. Kata Kunci: Dinding Penahan, Banjir, Tanggul Banjir, HEC-RAS. ABSTRACT : Bengawan Solo river in Surakarta has a frequent flooding with an average height of 0.3-1 m. This happened by reason of the deteriorating of upstream condition and the rapid growth of the population occurring in the river banks which resulted in the inability of the river to flow passing discharge . Therefore, it is necessary to do flood control such as a retaining wall. This study uses a retaining wall planned for 25 years return period by Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph. In addition, this study also anyalyzes the influence of outflow from Wonogiri reservoir where is in the upstream of Surakarta city, then using HEC-RAS program to know hydraulics analysis on existing condition with 25 years return period which has been calculated. The calculation obtained the discharge of 2435,327 m3 / s, and it resulted the largest runoff is as high as 8.586 m. Keywords: Retaining Wall, Flood, Flood levee, HEC-RAS.