Dwi Dirgantini, Anak Agung
Universitas Hindu Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TARI BARIS KEKUPU DALAM UPACARA MAMUKUR DI BANJAR LEBAH DESA ADAT SUMERTA KAJA DENPASAR I Made Sudarsana; Anak Agung Dwi Dirgantini; Ida Bagus Darmayasa
WIDYANATYA Vol 2 No 01 (2020): WIDYANATYA
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyanatya.v2i01.630

Abstract

Merefleksikan unsur-unsur kesenian, khususnya seni pertunjukan, dalam ritual keagamaan, seni tari wali atau tari sakral merupakan salah satu unsur yang menunjang rangkaian segala upacara keagamaan yang ada di Bali. Artikel ini membahas salah satu tari sakral atau wali bernama Tari Baris Kekupu yang berada di Banjar Lebah Desa Adat Sumerta Kaja, Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian, tarian ini merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat yang selalu terikat dengan peristiwa ritual atau upacara Mamukur. Bentuk Tari Baris Kekupu, ditarikan oleh penari anak-anak perempuan karena didalam Tari Baris Kekupu ini terdapat unsur-unsur Tari Legong, Idenya terinspirasi dari hiasan kupu-kupu pada damar kurung yang dipasang saat upacara Mamukur. Selain itu, secara fungsional tarian ini dapat dipahami memiliki fungsi religius dan fungsi pelestarian budaya.
PEMENTASAN ARJA VIRTUAL DI TENGAH PANDEMI OLEH KKB RRI DENPASAR Ida Ayu Gede Prayitna Dewi; Anak Agung Dwi Dirgantini; Komang Agus Triadi Kiswara
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah pandemi covid, para seniman di Bali semakin mengintensifkan penggunaan media virtual dalam pementasan. Salah satunya adalah Drama tari arja yang merupakan bentuk kesenian tradisional. Sebagai bentuk kesenian tradisional yang telah memiliki pakem yang kuat, mulai mengalami distorsi dalam pementasanya terlebih ketika disajikan dalam media virtual perubahan tersebut cenderung menghilangkan esensi-esensi yang terkandung dalam drama tari arja. Ditengah goncangan perubahan tersebut sekeha Arja yang tergabung dalam kekuarga kesenian Bali (KKB) RRI Denpasar masih eksis dalam pementasan yag mempertahankan drama tari arja tersebut. Demikian pula halnya ketika disajikan dalam media virtual, sehingga dipandang penting untuk mengkaji tentang kebertahanan sekeha tersebut dalam melestarikan seni drama tari Arja. Pengkajian ini penting dilakukan sebagai sebuah acuan dalam konsep pelestarian kesenian budaya.