Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN DAN POTENSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN METODE RGEC PADA BNI SYARIAH TAHUN 2014-2018 Surya Pratikto, Muhammad Iqbal; Qanita, Ariza; Maghfiroh, Rahma Ulfa
el-Qist : Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 9 No. 1 (2019): eL-Qist
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian tingkat kesehatan bank merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya untuk kepentingan stakeholder melainkan juga untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Dengan mengetahui kondisi kesehatan bank, manajemen bisa lebih mudah dalam menentukan arah kebijakan jalannya perusahaan ke depan. Dalam menjalankan bisnisnya, perbankan harus memperhatikan aspek risiko yang mungkin diakibatkan dari kegiatan operasionalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesehatan dan potensi financial distress pada bank BNI Syariah dari tahun 2014 sampai 2018. Penilaian tingkat kesehatan bank sangat penting baik untuk stakeholder maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bagi manajemen bank itu sendiri. Tingkat kesehatan bank dibagi menjadi lima kategori yaitu “Sangat Sehat” yang dipersamakan dengan Peringkat Komposit 1 (PK-1), “Sehat” yang dipersamakan dengan Peringkat Komposit 2 (PK-2), “Cukup Sehat” yang dipersamakan dengan Peringkat Komposit 3 (PK-3), “Kurang Sehat” yang dipersamakan dengan Peringkat Komposit 4 (PK-4), dan “Tidak Sehat” yang dipersamakan dengan Peringkat Komposit 5 (PK-5). Metode penilaian tingkat kesehatan bank telah mengalami berbagai perubahan mulai dari CAMEL, CAMELS, dan yang terakhir dan saat ini digunakan adalah RGEC. RGEC mengukur empat komponen yaitu Risk Profile yang diproksikan melalui NPF dan FDR, GCG yang diproksikan melalui PDN, Earnings yang diproksikan melalui ROA, ROE, NI, dan BOPO, serta Capital yang diproksikan melalui CAR. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital) dalam analisis laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank BNI Syariah dari tahun 2014 sampai 2018 masuk dalam peringkat PK-2 dan dinyatakan sehat serta tidak berpotensi mengalami financial distress.
Konsep Nilai Waktu dari Uang dalam Sudut Pandang Ekonomi Islam Maghfiroh, Rahma Ulfa
el-Qist : Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 9 No. 2 (2019): eL-Qist
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan pemikiran dan peradaban manusia terus berkembang, begitu pula dengan perkembangan ekonomi yang semakin pesat. Perkembangan teori keuangan yang saat ini juga bermunculan sehingga menjadi masalah yang hangat diperdebatkan, salah satunya adalah konsep time value of money atau lebih dikenal dengan nilai waktu dari uang. Konsep nilai waktu dari uang ini menyebutkan bahwa nilai uang saat ini lebih berharga dari sejumlah nilai uang yang sama di masa mendatang. Agar uang tidak tergerus nilainya seiring dengan berjalannya waktu maka hal tersebut tidak terlepas dari yang namanya bunga. Menurut konsep ekonomi Islam menegaskan bahwa dalam al-Quran telah mengharamkan bunga atas uang, di mana hal tersebut disamakan dengan riba. Dalam berbagai pandangan yang dikaji dari sudut pandang Islam teori nilai waktu dari uang bertentangan dengan prinsip ekonomi Islam. Dalam ekonomi Islam, uang bukanlah-modal serta tidak memberikan kegunaan, namun fungsi uang tersebut yang memberikan kegunaan. Dalam Islam memandang time value of money yang populer dengan nilai waktu uang kemudian digantikan dengan konsep economic value of time. Konsep tersebut menunjukkan bukan uang yang memiliki waktu, namun waktulah yang memiliki nilai ekonomis. Maka dalam tulisan ini, penulis akan mencoba menjawab bagaimana konsep nilai waktu dari uang dalam sudut pandang ekonomi Islam?, dengan metode kualitatif dan pendekatan library research didapat bahwa dalam ekomoni Islam tidak mengenal nilai waktu uang atau time value of money namun teori economic value of time lah yang dianggap benar dari pandangan ekonomi Islam. Artinya uang itu sendiri sebenarnya tidak memiliki nilai waktu, namun waktulah yang memiliki nilai ekonomis.