Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PELAYANAN LANJUT USIA (POSYANDU LANSIA) Rias Prasasti Oktafera; Ennimay Ennimay; Ahmad Hanafi
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i1.343

Abstract

Posyandu for the elderly is a place for health services for the elderly. Utilization of the Posyandu lansia in the working area of the Tapung II Health Center in 2019 is still low at 71.6% of the 100% Minimum Service Standard (SPM). The purpose of this study was to analyze factors related to the utilization of the Posyandu lansia in the Tapung II Puskesmas Working Area, Kampar Regency in 2021. This type of research was quantitative analytic using a cross sectional design. The population is all pre-elderly and elderly people in Tapung II Village, Kampar Regency, amounting to 817 people while the research sample is 86 people. Sampling was done by simple random sampling using a questionnaire as a data collector for the variables Knowledge, Attitude, Access to the Posyandu lansia, Family Support, Role of Cadre. Data analysis with chi square and multiple logistic regression. The results showed that the utilization of the Posyandu lansia in Tapung II Village, Tapung District, Kampar Regency was 86%. The results of multivariate analysis showed that the variables that influenced the use of posyandu lansia were knowledge (p=0.006) Attitude (p=0.007), family support (p=0.003), and the role of cadres (p=0.014). The most dominant variable influencing is family support (POR 36,744). The conclusion in this study is that there is a relationship between knowledge, attitudes, family support and the role of cadres on the utilization of services for the elderly service program at the Tapung II Health Center, Kampar Regency.
Liberalisasi di Inggris, 1970-1990 Ahmad Hanafi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2003): JULI (Neolibralisme: Refleksi Kritis)
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.961 KB) | DOI: 10.22146/jsp.11080

Abstract

Under Margareth Tarcher leadership in 1970-an, Great Brittain lead a global process of transforming the role of the state in governing the econmy. The attempt to leaved the old framework of Keynesian welfare state and embarking on neoliberal terrain inevitably brought about the changing of class structure and marginalise the labour in order to gain international advantage.
FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI KOTA PEKANBARU, PROVINSI RIAU Hetty Ismainar; Tety Kuniasari; Ahmad Hanafi
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 20 No 3 (2021): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 20 NOMOR 3 TAHUN 2021
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.v20i3.5732

Abstract

ABSTRACT Open defecation is the act of disposing of waste in an area that can contaminate the environment. In Indonesia, there are still areas with Open Defecation Free (ODF) coverage that does not meet the national target (100%), one of which is in Pekanbaru City (28,6%). This study aims to explain the influence of environmental factors on defecation behavior. The type of research was quantitative with a cross-sectional design. A total of 194 families become respondents with proportional random sampling technique. Collecting data using a questionnaire. Data analysis was univariate, bivariate with chi-square test, and multivariate with logistic regression test. There were still 105 families (54.1%) who had open defecation. The variable that has a significant relationship with p-value <0.05 with open defecation behavior was latrine access (p=0.019), TOMA support (p=0.000), health care coaching (p=0.033), financial income (p=0.003) and habits (p=0.000). There were two dominant factors, namely habit with POR=3.771 (1.881-7.563) and TOMA support with POR=3.698 (1.872-7.034). Public awareness is needed, also increasing the frequency of home visits, socializing, and providing health information through print, electronic and social media. Keywords: Open Defecation Free (ODF), Environmental Factor, Pekanbaru ABSTRAK Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah tindakan membuang kotoran di area yang dapat mengkontaminasi lingkungan. Di Indonesia masih terdapat daerah dengan cakupan STOP BABS masih belum sesuai target nasional (100%), salah satunya di Kota Pekanbaru (28,6%). Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh faktor lingkungan terhadap perilaku BABS. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Total 194 kepala keluarga (KK) yang menjadi responden dengan teknik proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic. Masih ditemukan 105 KK (54,1%) yang berperilaku BABS. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan p-value <0,05 dengan perilaku BABS yaitu akses jamban (p=0.019), dukungan TOMA (p=0.000), pembinaan nakes (p=0.033), pendapatan (p=0.003), dan kebiasaan (p=0.000). Terdapat dua faktor dominan yaitu kebiasaan dengan POR=3,771 (1,881-7,563) dan dukungan TOMA dengan POR=3,698 (1,872-7,034). Perlu kesadaran dari masyarakat, peningkatan frekuensi kunjungan rumah, sosialisasi dan pemberian informasi kesehatan melalui media cetak, elektronik juga media sosial. Kata kunci: Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Faktor Lingkungan, Pekanbaru
Konstruksi Teknik Konseling Berbasis Budaya Model KIPAS untuk Meningkatkan Kecakapan Sosial dan Kematangan Karier Siswa Nisa Ariantini; Muhammad Nikman Naser; Ahmad Hanafi
Nusantara of Research : Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.162 KB) | DOI: 10.29407/nor.v6i1.13080

Abstract

Setiap budaya memiliki sistem nilai yang dapat menjadi strategi dan penguatan bagi siswa dalam menyelesaikan tugas perkembangan khususnya bidang sosial dan karier. Problematik yang menjadi sorotan pada generasi milenal saat ini ialah siswa kurang memiliki kecakapan hidup sosial yang produktif dan belum optimalnya kematangan karier untuk masa akan datang. Pendekatan konseling berbasis budaya model KIPAS dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi problematik tersebut, karena sesuai dengan konteks budaya Indonesia. Penelitian ini menjadi suatu kajian untuk mendeskripsikan serta mengkonstruksikan teknik yang akan diterapkan dalam proses konseling berbasis budaya berupa permainan rakyat yang memiliki nilai, falsafah hidup dan pepatah budaya nusantara
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS DALAM MENERAPKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI UPT LABORATORIUM KESEHATAN DAN LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN PROVINSI RIAU Ahmad Hanafi; Misnaimah Misnaimah
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 8 No 1 (2019): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.106 KB) | DOI: 10.36763/healthcare.v8i1.35

Abstract

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator teknis, administrasif dan procedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. UPT Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, merupakan salah satu laboratorium kesehatan yang ada di Kota Pekanbaru dan telah menerapkan SOP. Akan tetapi masih banyak petugas yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan SOP, hal ini berdampak pada mutu pelayanan yang diberikan oleh laboratorium kesehatan kepada masyarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas dalam menerapkan SOP di Unit Pelayanan Terpadu Laboratorium Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain Cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November tahun 2017 di UPT Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas di UPT Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dengan jumlah sebanyak 52 orang atau dengan pengambilan sampel secara total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisa dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara insiatif, kedisplinan, pelatihan dan otoritas dengan kinerja petugas dalam menerapkan SOP di UPT Laboratoorium Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Diharapkan kepada petugas di UPT Laboratoorium Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau agar dapat memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan kedisplinan dan motivasi petugas sehingga meningkatkan kualitas kerja.
Menejemen Organisasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah (focus solusi terhadap problematik pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah) Ahmad Hanafi
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.99 KB)

Abstract

Menejeman adalah aktivitas mengatur kegiatan organisasi layanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan Bimnbingan dan konseling yang ditetapkan sebagai rumusan target pencapaian. Kegiatan merencanakan mengorganisasi, melaksanakan program adalah rangkaian aktivitas dalam mengatur kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Implementasi menejemen dalam kegiatan organisasi Bimbingan dan konseling meliputi aktivitas pengaturan dengan merangkai pada konsep Kegiatan 1) Planning, 2) Organization, 3) Actuating, 4) Controlling 5) Evaluating. Kegiatan menejemen sering sekali dijumpai sebagai problematik yang muncul dalam dunia menejemen bimbingan dan konseling. Seperti perencanaan program yang tidak matang, kurangnya aktivitas layanan yang tepat sasaran. Program yang tidak berlandaskan pada assessment, kegiatan evaluasi supervise yang tidak dilakukan. Problematic ini dapat di tela’ah dan dijumpai dalam kegiatan pengelolaan Bimbingan dan konseling disekolah. Sehingga perlunya suatu konsepsi menejemen sebagai langkah konkrit untuk dapat menciptakan program kekgiatan layanan Bimbingan dan konseling yang memandirikan.
Nilai Kesufian pada Naskah Asal Usul Besi Kharsani Ahmad Hanafi
Metahumaniora Vol 7, No 2 (2017): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v7i2.18829

Abstract

ABSTRAKAjaran tasawuf tidak dapat dipisahkan seiring perkembangan Islam di Indonesia.Masuknya Islam ke Indonesia yang kerap dikatakan secara damai, tidak luput dari penyebaranajaran tasawuf. Tumbuhnya ajaran tasawuf dan ‘sepak terjang’ para sufi di awalmasuknya Islam ke Indonesia terekam dalam sejumlah manuskrip yang dapat dikatakansebagai ‘hikayat hagiografis’. Munculnya hagiografi tersebut dikarenakan para sufi dikagumidan dipuja sebagai ‘orang suci’ karena menarik diri dari kenikmatan duniawi (zuhd),melakukan perjalanan panjang, mengembara, demi pencapaian spiritual dan dakwah kepadaorang lain. Diyakini bahwa pencapaian spiritual ini membuat mereka mampu menampakkantindakan-tindakan di luar kebiasaan (khawariq al-‘adat). Tulisan ini akan mengkajinaskah Asal Usul Besi Kharsani (AUBK) yang di dalamnya berbicara tentang ilmu BesiKharsani sebagai warisan sejarah dan budaya masyarakat Kerinci, yang berbentuk bungarampai dan merupakan bagian dari sastra Melayu klasik yang bergenre Hagiografi. Strukturgenre tersebut mengandung unsur hikayat, syair, sejarah, silsilah, dan hidayat. Juga termasukadanya unsur mitologi penelitian ini dikerjakan dengan metode kajian filologi.Kata kunci: sufisme, hagiografi, Kerinci, besi kharsaniABSTRACTThe teachings of Sufism can not be separated as the development of Islam in Indonesia.The entry of Islam into Indonesia that can be said peacefully, did not escape the spread ofSufism teachings. The growth of Sufism and the action of the Sufis in the early entry of Islaminto Indonesia is recorded in a number of manuscripts that can be said as ‘hagiographic saga’.The emergence of hagiography is due to The Sufis are admired and revered as ‘saints’ bywithdrawing from worldly pleasures (zuhd), Making long journeys, wandering, for the sakeof spiritual attainment and preaching to others. It is believed that this spiritual achievementenables them to manifest unbelievable acts (khawariq al-’adat). This paper will examinethe manuscripts of the Origin of Besi Kharsani (AUBK) in which it speaks of the science ofBesi Kharsani as a historical and cultural heritage of Kerinci society, which is in the formof a potpourri and is part of the classical Melayu literature of the Hagiography genre. Thestructure of the genre contains elements of saga, poetry, history, genealogy, and hidayat. Alsoincluded mythological elements. This research is done by the method of philological studies.Keywords: sufism, hagiography, Kerinci, besi kharsani
Pemberdayaan Ekonomi Anggota Koperasi Harapan Keluarga Sejahtera Sebagai Alternatif Mengurangi Tingkat Kemiskinan Di Desa Nanggela Kec. Greged Kabupaten Cirebon Ahmad Hanafi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 1 No. 01 (2020): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.719 KB) | DOI: 10.59141/jist.v1i01.8

Abstract

Penelitian ini mengarahkan pada suatu permasalahan tentang pemberdayaan ekonomi anggota koperasi Harapan Keluarga Sejahtera sebagai alternatif dalam mengurangi tingkat kemiskinan di desa Nanggela Kec. Greged Kab. Cirebon, hal ini menjadi salah satu alasan peneliti tertarik untuk meneliti lebih mendalam mengenai Pemberdayaan Ekonomi Anggota Koperasi Keluarga Harapan Sejahtera Melalui Koperasi Harapan Keluarga Sejahtera, Serta apa saja Faktor-faktor yang menghambat Koperasi Harapan Keluarga Sejahtera untuk memberdayakan anggota koperasi. Penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian, Proses dari perencanaan yang dilakukan KHKS yaitu Dalam RAT ini anggota akan didata siapa saja yang akan menitipkan barangnya kekoperasi untuk dipasarkan di KHKS, menetapkan harga jual, produk/ barang apa saja yang akan dipasarkan, dan menetapkan berapa persen pembagian hasil usaha yang diperoleh. Adapun Pelaksanaannya yaitu Pengurus menyiapkan barang yang sudah disepakati dalam RAT yang dibutuhkan oleh anggota dengan memesannya melalui distributor, pegawai membereskan barang-barang yang sudah ada pada tempat yang sudah disediakan oleh pengurus. Sedangkan faktor penghambat diantaranya. pertama, Partisipasi anggota dalam koperasi meliputi: Tempat tinggal yang jauh dari koperasi atau pindah ke tempat yang jauh, kurangnya tanggung jawab dari anggota untuk memajukan koperasi, jaraknya yang lebih dekat dengan toko lain dibandingkan dengan toko koperasi. Kedua, adanya usaha yang serupa dengan KHKS di daerah tersebut yang keadaan tokonya lebih baik dari koperasi dan juga lebih lengkap barang-barangnya Berdasarkan hasil penelitian peneliti memberikan saran kepada Koperasi agar berusaha meningkatkan kelengkapan barang yang ada di toko sehingga bisa menarik perhatian lebih banyak, dan memperawat bangunannya agar terlihat lebih bagus.
Expensive Political Costs in the 2024 Simultaneous Elections Muhammad Misbahudholam Ar; Rofik Rofik; Ahmad Hanafi
Jurnal Hukum dan Sosial Politik Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Hukum dan Sosial Politik
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.858 KB) | DOI: 10.59581/jhsp-widyakarya.v1i1.144

Abstract

In Indonesia, the central issue of all elections is the management of election money. This issue creates various consequences for election administrators, voters, and voters, so increasing monetary policy practices also becomes a major issue in every election administration. The amount of money circulating in the 2024 election will likely increase from the 2019 legislative election. This is based on several factors. First, the electoral system and mechanism have not changed since 2019. This means that the personal side of elections, or the orientation of competition, still relies on candidates, not political parties. Second, the direction of the 2024 Pileg contestation is still based on the popularity and personality of the candidates. Third, to be elected, each candidate continues to try to increase his popularity, increase campaign activities, and finance himself.
MEDIA SOSIAL SEBAGAI PENUNJANG PROSES PERKULIAHAN Ahmad Hanafi
Jurnal Teknomatika Vol 4 No 1 (2011): TEKNOMATIKA
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran jarak jauh telah umum diterapkan di institusi pendidikan tinggi di Indonesia. PTJJ atau Perkuliahan Tinggi Jarak Jauh telah diatur secara resmi dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK Mendiknas No. 107/U/2001 tentang PTJJ. Didalam UU tersebut mengijinkan penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui cara Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) dengan memanfaatkan teknologi informasi. Media sosial telah berkembang dengan pesat seiring dengan penetrasi perangkat bergerak pintar dan terjangkaunya paket komunikasi dan data di Indonesia. Penulis mencoba menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media sosial sebagai penunjang dalam proses perkuliahan. Fitur- fitur Facebook telah mendukung sebagian besar kemampuan komunikasi pada umumnya, fitur grup Facebook dan penggabungan beberapa fitur lain antara lain Catatan, Obrolan dan Berbagi Tautan digunakan penulis untuk menyelenggarakan PTJJ. Metode ini diujikan pada sekelompok mahasiswa yang mengikuti dua perkuliahan yang berbeda. Metode survei digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian setelah diadakan pengujian pada akhir semester. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran media sosial sebagai pendukung proses perkuliahan telah berhasil memberikan dukungan terhadap proses perkuliahan.