Sugiono, Sadrakh
STT Bethel Indonesia Jakarta

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Mengatasi Perilaku Belajar Bermasalah Siswa Kelas X Di Sekolah Menengah Atas Efata Tangerang Serpong Nency Dwi; Sadrakh Sugiono; Aser Lasfeto
Edukasi : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10 No 2 (2019): Edukasi : Jurnal Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47562/edk.v10i2.131

Abstract

Kompetensi Guru PAK Dalam Mengatasi Perilaku Belajar Bermasalah Siswa Kelas X di SMA Efata Tangerang Serpong, Prodi Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia Jakarta. Juli 2016. Penelitian ini bertujuan Menganalisi dan mengkaji data kompetensi guru PAK dan perilaku belajar bermasalah siswa untuk mengetahui tiap variabel dan seberapa besar kompetensi guru PAK dalam mengatasi perilaku belajar bermasalah siswa di kelas X SMA Kristen Efata serpong Tangerang Selatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar dampak kompetensi dominan guru PAK terhadap perilaku bermasalah siswa di kelas X SMA Kristen Efata Serpong Tangerang Selatan? Sumber penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Siswa kelas X. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah pertanyaan tertutup. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan langsung (observasi) dan menyebar angket. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis secara deskriptif variabel independen kompetensi guru PAK dan variabel perilaku belajar bermasalah siswa. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sempel jenuh yang artinya teknik penentuan sampel bila semua anggota populasinya digunakan sebagai sempel. Jumlah populasi dalam penelitian ini ini sebanyak 30 orang. Dalam deskripsi data setiap variabel penelitian meliputi perhitungan distribusi frekuensi data berdasarkan skala interval, histogram data tunggal, perhitungan mean, modus dan simpang baku atau standar deviasi. Uji persyaratan analisis diperlukan sebagai persyaratan melakukan uji hipotesis dengan korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak kompetensi guru PAK terhadap perilaku belajar bermasalah siswa di kelas X SMA Efata Tangerang Serpong adalah kuat dengan menunjukkan korelasi sebesar 64,9% Sedangkan indikator variabel kompetensi Guru PAK yang dominan memberikan kontribusi Perilaku Belajar Bermasalah Siswa adalah Indikator Kepribadian (X3) yang memberikan kontribusi terhadap perilaku belajar siswa sebesar 42,4%.
Domain Desain Pembelajaran Inkarnatif Sadrakh Sugiono; Johni Hardori
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 5 No 2 (2020): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol5i214-24

Abstract

Konsep inkarnasi telah digunakan untuk mengembangkan konsep dan model pelayanan pekabaran Injil, misi gereja, konsep komunikasi Kristen, namun pengembangan konsep desain pembelajaran berbasis konsep inkarnasi, masih sulit ditemukan. Analisis Isi terhadap konsep inkarnasi berbasis pendekatan sistem dan konsep domain desain pembelajaran bertujuan menghasilkan konsep domain desain pembelajaran inkarnatif. Hasil analisis terhadap konsep inkarnasi adalah: 1) inkarnasi terdiri dari serangkaian tindakan yang memiliki kategori sebagai desain sistem pembelajaran; 2) inkarnasi adalah Firman Allah menjadi manusia memenuhi kategori desain pesan pembelajaran; 3) inkarnasi adalah cara Allah berinteraksi langsung dengan manusia memenuhi kategori desain strategi pembelajaran; 4) inkarnasi menjadi manusia seutuhnya sebagai kategori desain karakteristik pebelajar dalam pembelajaran.
Implementasi Perspektif Postmodernisme terhadap Pendidikan Kristiani Sadrakh Sugiono; Valentino Wariki; Frans Pantan
Jurnal Teologi Gracia Deo Vol 3, No 2 (2021): Januari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v3i2.127

Abstract

Postmodernism seems to be something scary for Christian belief. His acceptance of relativity and his rejection of absolute truth seemed to be a significant obstacle for the world of Christian education. This study is library research using a descriptive qualitative approach in data collection. The findings in this study are: postmodernism is an antithesis of modernism; implementation of Postmodernism perspective on Christian Religious Education; Postmodern has a role in learning Christian religious education and curriculum design for Christian religious education as an answer to postmodernism. The research concludes that educators view postmodernism as an opportunity to develop competence and open themselves to the times. So that Christian Religious Education can be realized and face competition in the era of globalization.AbstrakPostmodernisme tampaknya menjadi sesuatu yang menakutkan bagi kepercayaan Kristen. Penerimaannya terhadap relativitas dan penolakannya terhadap kebenaran mutlak tampaknya menjadi hambatan yang signifikan bagi dunia pendidikan Kristen. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dalam pengumpulan datanya. Temuan dalam penelitian ini adalah: postmodernisme merupakan antitesis dari modernisme; implementasi perspektif Postmodernisme pada Pendidikan Agama Kristen; Postmodern memiliki peran dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen dan desain kurikulum pendidikan agama Kristen sebagai jawaban terhadap postmodernisme. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pendidik memandang postmo-dernisme sebagai peluang untuk mengembangkan kompetensi dan membuka diri terhadap perkembangan zaman. Sehingga Pendidikan Agama Kristen dapat terwujud dan menghadapi persaingan di era globalisasi.
PAK Dan Penginjilan Dalam Amanat Agung Yesus Kristus Sadrakh Sugiono
Edukasi : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 1 No 1 (2008): Edukasi : Jurnal Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan dari Penginjilan dan PAK, hubungan penginjilan dan PAK. Bahwa tujuan dari penginjilan adalah kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus, sedangkan tujuan PAK kepada orang-orang yang sudah mengenal Tuhan Yesus dan mereka membutuhkan pembinaan lebih lanjut. Meskipun demikian, PAK maupun penginjilan menjadi sarana yang saling melengkapi dalam mewujudkan tugas utama Amanat Agung. Penginjilan menghasilkan orang-orang yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi berhenti sampai kepada di situ saja, melainkan mereka harus mendapat pembinaan lebih lanjut untuk pertumbuhan iman mereka dan inilah yang menjadi tugas PAK.
Membingkai Kemajemukan Melalui Pendidikan Agama Kristen di Indonesia Shirley Lasut; Johny Hardori; Sadrakh Sugiono; Yada Putra Gratia; Channel Eldad
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v4i2.273

Abstract

Kemajemukan masyarakat Indonesia yang hidup di berbagai kepulauan memiliki sumber kekayaan alam dan kekayaan budaya yang besar. Namun disisi lain, pluralitas kultural ini memiliki potensi terjadinya disintegrasi atau perpecahan bangsa karena perbedaan pendapat dan pandangan hidup yang dianut. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia belum berhasil mengembangkan pendidikan yang menumbuhkan perilaku memberi apresiasi pada perbedaan-perbedaan budaya, agama maupun kebiasaan masyarakat suku. Fakta ini mendorong pendidikan Agama Kristen untuk segera melaksanakan peranannya dalam mempersatukan kemajemukan yang ada. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang pendekatan Pendidikan Agama Kristen dalam kehidupan masyarakat majemuk di Indonesia. Prosedur penelitian dari tulisan ini menggunakan metode kualitatif dan kajian kepustakaan khususnya mengenai pendekatan dan pengaturan pendidikan agama Kristen dalam kehidupan masyarakat majemuk. Hasil penelitian menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Kristen dan pengajar di gereja memasukkan pembahasan masyarakat majemuk dalam kurikulum atau ajaran dasar gereja yang selanjutnya dikembangkan dimensi pengetahuan, sosial, spiritual, dan komunal dari peserta didik dan jemaat.
Resiliensi spiritual menghadapi disruption religious value di masa pandemi Covid-19 pada lembaga keagamaan Pantan, Frans; Benyamin, Priskila Issak; Handori, Johni; Sumarno, Yuel; Sugiono, Sadrakh
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 7, No 2: Teologi Menstimulasi Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kehidupan Bersama dalam Bingkai Kebang
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v7i2.352

Abstract

The Covid-19 pandemic has not yet provided a clear way of when this problem will end. It is precisely the opposite fact that is obtained, namely the increasing number of its spread. Of course, this can be a problem in cultivating the value of God's Word. The value that departs from the fruit of the Spirit is not well heeded and deeply ingrained. Therefore, a strategy is needed to increase spiritual resilience in order to survive during a pandemic. The methodology used in this research is descriptive qualitative with data collection techniques is a case study through data triangulation. The results of the study suggest that spiritual resilience can be seen from the intensity of prayer together with groups or families, exemplary through face-to-face worship meetings. There are also symbolic interactions when religious institution activities are carried out online. It creates an understanding of thinking and acting in the meaning of thoughts, understanding about oneself, and their relationship in the middle of social interactions. It is the ultimate goal to mediate and interpret the meaning in the community where the individual lives and socializes. AbstrakPandemi Covid-19 belum memberikan jalan terang kapan akan berakhir. Hal ini dapat menjadi masalah dalam penanaman nilai Firman Tuhan terkait Sembilan buah Roh; menjadi tidak terperhatikan dengan baik dan tertanam pada jemaat. Oleh karenanya, diperlukan strategi dalam meningkatkan ketahanan spiritual agar dapat tetap survive pada masa pandemi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data adalah studi kasus melalui triangulasi data. Hasil penelitian mengemukakan bahwa ketahanan spiritual dapat dilihat dari intensitas doa bersama dengan kelompok atau keluarga, keteladanan melalui pertemuan-pertemuan ibadah secara tatap langsung. Terdapat juga interaksi simbolik ketika kegiatan lembaga keagamaan yang dilaksanakan secara online. Implementasi penanaman nilai firman tuhan menjadi salah satu strategi dalam rangkamembuat suatu pemahaman berpikir, selain itu terdapat juga aktualitas tindakan yang dipikirkan terlebih dahulu, pemahaman mengenai diri dan hubungannya dengan interaksi sosial. Strategi-strategi tersebut bertujuan akhir untuk memediasi, serta menginterpretasi makna di tengah masyarakat dimana individu tersebut menetap dan bersosialisasi.
IMPLEMENTASI AJARAN KASIH DALAM MEWUJUDKAN SILA PERSATUAN INDONESIA DI TENGAH-TENGAH KEMAJEMUKAN Efesus Suratman; Sadrakh Sugiono
Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi Vol. 6 No. 1 (2023): Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47457/phr.v6i1.302

Abstract

Indonesia is a country of diverse ethnicities, races, cultures and religions. Diversity often triggers conflicts, one of which is religion. The number of religious conflicts shows the discrepancy between the teachings of love and the facts that exist. Inter-religious conflicts require the realisation of the Precepts of Indonesian Unity with the foundation of love. The realisation of the precepts of Indonesian Unity is related to the precepts. It is a concrete manifestation of the teachings of love that religions teach so that conflict can be prevented and not repeated. The research method used is a descriptive qualitative method, and the approach used is a literature study describing the teachings of love and the precepts of Indonesian Unity. The purpose of this research is so that conflicts in the name of religion that are very detrimental to the Unity of Indonesia can be resolved and can be a preventive measure before the conflict occurs. The findings in the research are that the realisation of the precepts of Indonesian Unity is related to the precepts and is a concrete manifestation of the teachings of love that religions teach so that conflict can be prevented and not repeated. The Indonesian people can realise the spirit and values of Unity and integrity of the founders of this nation.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP KARAKTER SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BETHEL PETAMBURAN Erita Dewi Sirait; Sadrakh Sugiono
Edukasi : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 11 No 1 (2020): Edukasi : Jurnal Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47562/edk.v11i1.138

Abstract

Starting from the author observing the behavior of adolescents nowadays, their behavior is increasingly deteriorating. Such as the increase in promiscuity, crimes against others, cheating habits, abuse of drugs, pornography, and others. Based on the researchers' observations and some of the information obtained, there were some students who were impolite in their words and actions towards fellow students, teachers, and parents. Cheating, breaking the rules was also done by some of the students at SMK Bethel Petamburan, Central Jakarta. This is a deviant action to continue to be applied because it will form character in students. For this reason, the authors conducted research with an indication that character education at SMK Bethel Petamburan, Central Jakarta, has not been maximally implemented to form student character, so there are still students who show bad character. And with the title: The Impact of the Implementation of Character Education on the Character of Students at SMK Bethel Petamburan, Central Jakarta. The hypothesis proposed is to measure how much influence the implementation of character education applied by schools to the character of children at SMK Bethel Petamburan, Central Jakarta. The conclusion obtained by the author is that the effect of the implementation of character education implemented by schools on the character of students at SMK Bethel, Central Jakarta is 32.8% and the rest is influenced by other factors (namely, internal factors, external factors, and developmental factors at the age of 15-17 years).
Pembentukan Citra Diri Remaja Kristen Melalui Pendidikan Kristiani Sadrakh Sugiono; Yudiahline Ruthasye Sodak
EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 7, No 1: Mei 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33991/epigraphe.v7i1.471

Abstract

The adolescent period is a critical phase in an individual's self-image development, signifying not only a transition from childhood to adolescence. Self-image encompasses one's self-perception and evaluation, wielding influence over various facets of life, including behavior, emotional well-being, and social interactions. Factors like parental upbringing, peer relationships, and educational guidance contribute significantly to the formation of adolescent self-image. This research investigates the impact of Christian religious education on the shaping of self-image in Christian adolescents, utilizing a qualitative descriptive approach. The results highlight the pivotal role of Christian religious education, emphasizing instructional materials focused on Christology, Christian anthropology, and soteriology in molding adolescent self-image. The implications of these findings provide valuable guidance and recommendations for Christian educators, churches, and communities to develop more effective and comprehensive religious education programs. These programs will assist Christian adolescents in cultivating a robust and positive self-image firmly rooted in their faith.