Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Yoga pada Remaja di Sekolah Menengah Kesehatan Sadewa Yogyakarta Budi Rahayu; Putri R., Melisa; Wahyunia Utami, Nendhy
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 1 (2020): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.495 KB) | DOI: 10.30989/jice.v2i1.287

Abstract

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Sayangnya, banyak remaja yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Akibat emosi yang masih labil, tidak sedikit remaja terjerumus dalam pergaulan yang salah yang mendorong remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang negatif. Adapun beberapa fenomena yang banyak terjadi di masyarakat akibat perilaku remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah, yaitu kehamilan yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy), penyakit menular seksual (PMS), seperti HIV/AIDS, dan dampak psikologis yang mendorong remaja untuk melakukan tindakan abortus untuk menyembunyikan aib.Untuk mencegah perilaku seksual yang beresiko di kalangan remaja sangat penting untuk memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sejak dini. Bentuk kegiatan pengabdian ini adalah kelas Yoga remaja dan pemberian edukasi tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Kesehatan Remaja dan Penyakit Menular Seksual di SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta, didapatkan peningkatan pengetahuan siswa siswinya sebanyak 41 (91.48%) . Yoga juga mampu membuat siswa siswi SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta menjadi lebih rileks dan mampu mengatur emosi mereka. Melalui Edukasi Kesehatan Remaja dan Penyakit Menular Seksual dan Yoga diharapkan mampu membuat siswa-siswi menjadi sadar akan kesehatan reproduksinya dan mulai menerapkan hidup sehat dengan yoga.
Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja Budi Rahayu; Marta Kusuma, Reni; Yulaikah, Lily
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 1 (2021): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.534 KB) | DOI: 10.30989/jice.v3i1.585

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia. Masalah-masalah pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akib Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia. Masalah-masalah pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akibat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi seringkali masih dianggap tabu. Karena itu perlu adanya kesadaran dan peran serta dari berbagai instansi terkait untuk mampu memberikan pengetahuan mungkin mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan juga mensosialisasikan bahan alam untuk menjaga kesehatan organ reproduksi remaja . Hal ini dapat dilakukan secara nyata melalui upaya penyuluhan. Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja terjadi peningkatan pengetahuan dari remaja, yang pertama peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan yang kedua terjadi peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahan alam apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi komplementer untuk kesehatan reproduksi at pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi seringkali masih dianggap tabu. Karena itu perlu adanya kesadaran dan peran serta dari berbagai instansi terkait untuk mampu memberikan pengetahuan mungkin mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan juga mensosialisasikan bahan alam untuk menjaga kesehatan organ reproduksi remaja . Hal ini dapat dilakukan secara nyata melalui upaya penyuluhan. Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja terjadi peningkatan pengetahuan dari remaja, yang pertama peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan yang kedua terjadi peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahan alam apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi komplementer untuk kesehatan reproduksi
Tinjauan Pustaka: Prenatal Yoga Untuk Kecemasan Dalam Kehamilan Budi Rahayu; Ristiana Eka A.
EMBRIO Vol 13 No 2 (2021): EMBRIO (NOVEMBER 2021)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.v13i2.3532

Abstract

Physiological and psychological changes during pregnancy affect anxiety in pregnant women. Such anxiety will have a major impact on childbirth preparation and also face the birth of the baby. This anxiety if not minimized during pregnancy has an impact on the psychological of pregnant women and nifas. Therefore the purpose of this literature study is to find out the benefits of prenatal yoga to overcome anxiety in pregnancy. The Google Scholar database is used to search for research articles. Literature searches using the keywords pregnancy, prenatal yoga, anxiety with rriteria inclusion articles used are articles from 2013-2021, primary articles, fulltext and research subjects of pregnant women. Based on the above search obtained 306 articles based on keywords and six articles will be analyzed with a descriptive narrative approach in this paper. Of the 306 research articles, seven articles were reviewed that met all the inclusion criteria and objectives of this literature study. Seven articles obtained were then conducted critical appraisal which was then analyzed using simplified thematic analysis. The sample criteria of pregnant women in the article are primigravida pregnant women, TM II and TM III gestational age, yoga at least 4x in pregnancy. Based on the results of this article review, by doing prenatal yoga regularly able to reduce the condition of anxiety in pregnant women.
Struktur Komunitas Moluska dan Kualitas Perairan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Carita, Pandeglang, Banten Berti Priska Gea; Budi Rahayu; Silfi Faizatuluhmi; Ratna Komala
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2019.007.01.03

Abstract

Moluska adalah salah satu bioindikator pencemaran lingkungan yang sebagian besar spesiesnya di Indonesia belum banyak diungkap sehingga menarik untuk dipelajari lebih dalam. Moluska dapat ditemukan di perairan laut dan tawar di Pantai Carita, Pandeglang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari struktur komunitas Moluska di perairan laut dan tawar serta penentuan kualitas perairan. Penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Sampel Moluska dikumpulkan dari tiga kuadran dengan masing-masing ukuran 1  1 m2 berdasarkan garis transek. Identifikasi dan analisis data dilakukan berdasarkan kelimpahan, indeks keanekaragaman dan dominansi. Sampel yang teridentifikasi didominasi oleh Gastropoda dibandingkan Bivalvia. Indeks keanekaragaman Moluska di perairan laut adalah 0,37, 0,36, dan 0,32, sementara di perairan tawar adalah 0.36, 0.36, dan 0.37. Indeks dominansi Moluska di perairan tawar adalah 0.12, 0.21, dan 0.04 sedangkan di perairan tawar adalah 0.08, 0.10, dan 0.17. Spesies melimpah di perairan laut adalah Laevipilina cachuchensis, Rhinoclavis vergatus, Mactra grandis, Trachycardium subrugosum, dan Morula margariticola sedangkan spesies dominan di perairan tawar adalah Thiara Scabra. Kualitas dari perairan tawar maupun laut termasuk kategori baik untuk mendukung kehidupan Moluska.
Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Yoga pada Remaja di Sekolah Menengah Kesehatan Sadewa Yogyakarta Budi Rahayu; Melisa Putri R.; Nendhy Wahyunia Utami
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 1 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i1.287

Abstract

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Sayangnya, banyak remaja yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Akibat emosi yang masih labil, tidak sedikit remaja terjerumus dalam pergaulan yang salah yang mendorong remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang negatif. Adapun beberapa fenomena yang banyak terjadi di masyarakat akibat perilaku remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah, yaitu kehamilan yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy), penyakit menular seksual (PMS), seperti HIV/AIDS, dan dampak psikologis yang mendorong remaja untuk melakukan tindakan abortus untuk menyembunyikan aib.Untuk mencegah perilaku seksual yang beresiko di kalangan remaja sangat penting untuk memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sejak dini. Bentuk kegiatan pengabdian ini adalah kelas Yoga remaja dan pemberian edukasi tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Kesehatan Remaja dan Penyakit Menular Seksual di SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta, didapatkan peningkatan pengetahuan siswa siswinya sebanyak 41 (91.48%) . Yoga juga mampu membuat siswa siswi SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta menjadi lebih rileks dan mampu mengatur emosi mereka. Melalui Edukasi Kesehatan Remaja dan Penyakit Menular Seksual dan Yoga diharapkan mampu membuat siswa-siswi menjadi sadar akan kesehatan reproduksinya dan mulai menerapkan hidup sehat dengan yoga.
Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja Budi Rahayu; Reni Marta Kusuma; Lily Yulaikah
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 1 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i1.585

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia. Masalah-masalah pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akib Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia. Masalah-masalah pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akibat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi seringkali masih dianggap tabu. Karena itu perlu adanya kesadaran dan peran serta dari berbagai instansi terkait untuk mampu memberikan pengetahuan mungkin mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan juga mensosialisasikan bahan alam untuk menjaga kesehatan organ reproduksi remaja . Hal ini dapat dilakukan secara nyata melalui upaya penyuluhan. Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja terjadi peningkatan pengetahuan dari remaja, yang pertama peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan yang kedua terjadi peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahan alam apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi komplementer untuk kesehatan reproduksi at pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi seringkali masih dianggap tabu. Karena itu perlu adanya kesadaran dan peran serta dari berbagai instansi terkait untuk mampu memberikan pengetahuan mungkin mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan juga mensosialisasikan bahan alam untuk menjaga kesehatan organ reproduksi remaja . Hal ini dapat dilakukan secara nyata melalui upaya penyuluhan. Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja terjadi peningkatan pengetahuan dari remaja, yang pertama peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan yang kedua terjadi peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahan alam apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi komplementer untuk kesehatan reproduksi
Analisis Deskriptif Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Sistem Saraf Manusia Menggunakan Teknik Certainty Response Index Budi Rahayu
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.906 KB)

Abstract

Miskonsepsi yang dialami oleh seorang siswa dalam proses pendidikan akan mempengaruhi proses asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru yang akan didapat oleh siswa tersebut pada masa belajarnya. Miskonsepsi yang melekat pada siswa sampai akhir masa belajarnya dapat diibaratkan sebagai malpraktek dalam dunia pendidikan. Namun kesulitan yang akan timbul saat guru akan mengukur miskonsepsi seorang siswa adalah adanya pertanyaan apakah ia mengalami miskonsepsi atau tidak tahu konsep. Certainty Response Index (CRI) dikembangkan untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi sekaligus membedakannya dengan siswa yang tidak tahu konsep. Penelitian ini memusatkan pada peristiwa aktual saat pembelajaran berlangsung dan bertujuan untuk mengidentifikasi adakah miskonsepsi yang terjadi pada siswa SMA kelas XI untuk materi sistem saraf. Pentingnya penelitian ini, karena belum banyak penelitian pendidikan biologi yang menggunakan teknik CRI untuk mendeteksi miskonsepsi siswa SMA kelas XI pada materi Sistem Saraf Manusia. Sehingga diperlukan penelitian identifikasi miskonsepsi sebagai sumber data untuk mengevaluasi sistem pengajaran dan metode pengajaran. Penelitian ini juga berguna untuk memberikan rekomendasi bagi para guru dan mencari bentuk remediasi program pembelajaran materi sistem saraf. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif . Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 78 orang siswa kelas XI SMA, yang diambil dari kelas dan diajar oleh 2 orang guru yang berbeda. Pengumpulan data dijaring dengan menggunakan instrument soal tes CRI dengan bentuk pilihan ganda yang diberikan sebagai pre test dan post test sebanyak 30 soal. Penguatan hasil data yang di dapat, dilanjutkan dengan wawancara siswa dan guru. Peneliti juga melakukan observasi pada saat pembelajaran materi sistem saraf di kelas. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan persentase berdasarkan penghitungan nilai CRI yang didapat. Hasil dari penelitian ini di dapat, terjadi miskonsepsi pada beberapa sub materi sistem saraf yang menjadi fokus pembelajaran dan fokus materi belajar. Miskonsepsi yang didapat adalah hasil penelitian menunjukkan adanya miskonsepsi pada fungsi dan struktur sel saraf sebesar 4,85%, mekanisme impuls saraf sebesar 4,37%, sistem saraf pusat sebesar 2,93%, mekanisme gerak refleks sebesar 4,10%, sistem saraf tepi sebesar 7, 21% dan gangguan serta kelainan pada sistem saraf sebesar 9,21%. Kesimpulannya: sebagian kecil siswa mengalami miskonsepsi pada sistem saraf pusat, sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi pada konsep neuron, konsep fungsi akson, konsep fungsi neuron sensorik dan cara kerja saraf simpatik, serta cukup besar siswa mengalami miskonsepsi pada konsep sistem saraf tepi manusia.
Improving Student Learning Discipline Through Whatsapp Media Budi Rahayu
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 4 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series (Special Issue 1
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.087 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i5.66255

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan dan menggambarkan tentang kedisiplinan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara online/daring, menjelaskan media pembelajaran whatsapp pada pembelajaran online/daring, fungsi, kelebihan dan kekurangan media pembelajaran whatsapp terhadap kedisiplinan peserta didik pada pembelajaran online/daring. Hasil penelitian ini adalah Kedisiplinan belajar merupakan bentuk kepatuhan dan ketaatan peserta didik dalam menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah dan pendidik dalam proses pembelajaran, Media pembelajaran whatsapp merupakan aplikasi chatting yang bisa mengirim pesan teks, gambar, suara, lokasi dan juga video ke orang lain dengan menggunakan smartphone jenis apapun, selain itu whatsapp juga dapat meningkatkan kedisiplinan belajar berdasarkan jadwal dan waktu pembelajaran, memantau kedisiplinan kehadiran, serta pengumpulan tugas yang diberikan.
PENGETAHUAN TENTANG KONDOM SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA WANITA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI PASAR KEMBANG YOGYAKARTA Budi Rahayu
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.455 KB) | DOI: 10.35842/mr.v12i2.14

Abstract

Background : aquired Immune Deficiency Syndrome, or better known as AIDS is caused by the Human Deficiency Virus or HIV which attacks the immune system. Largest contributor to HIV / AIDS infection generally occurs due to sexual intercourse and multiple sexual partners at risk behavior did not use condoms. The impact of this disease can cripple the immune system and cause death, so that best effort is a preventive manner by using condoms during sexual intercourse in Hamlet Sosrowijayan Kulon is one of the largest prostitution in Yogyakarta, this gives great opportunities for HIV / AIDS if no knowledge about the importance of using condoms as one cause.Objective: This study aimed to gain knowledge about condoms as prevention of HIV / AIDS on female commercial sex workers in Pasar Kembang Jogjakarta.  Research Method: qualitative approach phenomenaligic Snowball sampling method to collect data by sampling and Indeep Interview. The number of respondents who used five oang female commercial sex workers and data analysis performed by descriptive analysisResult: general overview of knowledge about condoms as a prevention of HIV / AIDS on female commercial sex workers in Pasar Kembang, Yogyakarta, in 2010, including about knowledge of condoms, condom benefits, and how to use condoms as a prevention effort HIV / AIDS has been able to identify, understand, apply and evaluate the mean level of knowledge of women workers are very good commercial seksk but it does not affect the use of condoms at the time of serving the customer. Most customer service is a commercial sex women students so that knowledge of condoms as prevention of HIV / AIDS is very good because of their educational background is college Keyword: Knowledge of condoms, HIV / AIDS.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Cv. Mitra Bhuwana Mandiri Kediri Untung Prastiyono; Gandung Satriyono; Budi Rahayu
RISK : Jurnal Riset Bisnis dan Ekonomi Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/risk.v1i2.1388

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menelaah lebih jauh tentang pengaruh yang dapat ditimbulkan akibat adanya gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan ilkim kerja terhadap kepuasan kerja yang akan menimbulkan dampak berantai pada kualitas kinerja karyawan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa seorang pemimpin merupakan panutan atau role model dalam suatu organisasi yang mana keberadaannya diharapkan dapat memberikan arah yang positif pada suatu organisasi.Penelitian ini dilakukan dengan mebggunakan populasi seluruh karyawan yang bekerja pada CV. Mitra Bhuwana Mandiri Kediri yaitu dengan seluruh karyawan yang bekerja pada CV. Mitra Bhuwana Mandiri kantor pusat Kediri. Dan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pada hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan iklim kerja terhadap kepuasan kerja.Â