Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penguatan Aksesibilitas Model Blended Learning pada Matakuliah Bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Tunarungu dan Tunanetra Anggrellanggi, Arsy; Mahardika Supratiwi; Munawir Yusuf; Subagya; Tias Martika
SPECIAL: Special and Inclusive Education Journal Vol 1 No 1 (2020): SPECIAL : Special and Inclusive Education Journal
Publisher : Program Studi Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/special.vol1.no1.a2085

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui pengaruh blended learning terhadap penguasaan materi Bahasa Indonesia, 2) mengetahui respons mahasiswa tunarungu dan tunanetra terhadap pemanfaatan aksesibilitas dalam blended learning. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian mix method. Untuk mengetahui pengaruh blended learning digunakan Randomized Posttest only Control Group Design. Populasinya adalah mahasiswa semester 3 Pendidikan Khusus Universitas Sebelas Maret dan sampelnya yaitu kelas A sebagai kelas eksperimen, kelas B sebagai kelas kontrol. Untuk mengetahui respons mahasiswa tunarungu dan tunanetra melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil uji t penguasan materi didapat thitung = 6,64 > = ttabel =1,66, menunjukkan ada perbedaan, sedangkan untuk uji lanjut yaitu uji Tuckey menunjukkan Qhitung = 7,55 > Qtabel = 2,85, menunjukan bahwa penguasaan materi mahasiswa yang menggunakan blended learning lebih tinggi daripada konvensional. Respons mahasiswa terhadap penggunaan blended learning dalam mata kuliah bahasa Indonesia berdasarkan hasil observasi sangat aktif, wawancara cukup baik, dan dokumentasi sangat baik. Simpulan penelitian ini adalah 1) ada pengaruh blended learning terhadap penguasaan materi Bahasa Indonesia, 2) respons mahasiswa tunarungu dan tunanetra sangat baik.
Implementasi Model Blended Learning terhadap Peningkatan Pemahaman Mata Kuliah Pembelajaran IPA bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada Kelas Inklusi di Perguruan Tinggi Mahardika Supratiwi; Munawir Yusuf; Subagya; Arsy Anggrellanggi; Tias Martika
SPECIAL: Special and Inclusive Education Journal Vol 1 No 1 (2020): SPECIAL : Special and Inclusive Education Journal
Publisher : Program Studi Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/special.vol1.no1.a2186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model blended learning terhadap pemahaman materi pada mata kuliah Pembelajaran IPA bagi ABK pada kelas inklusi di perguruan tinggi. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen kuasi One Group Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian ini berjumlah 38 orang mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Pembelajaran IPA bagi ABK pada kelas inklusi di perguruan tinggi. Dua di antara subjek tersebut adalah mahasiswa berkebutuhan khusus tunanetra dan tunarungu. Pengukuran terhadap pemahaman materi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah penerapan blended learning diberikan. Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan paired t-test. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat kenaikan rata-rata skor pretes (65,16) dan skor posttes (73,87), dengan nilai t=-9,321 dengan p=0,0001 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan blended learning terhadap peningkatan pemahaman mata kuliah Pembelajaran IPA bagi ABK pada kelas inklusi di perguruan tinggi.
PENGARUH PELATIHAN BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATANKEMAMPUAN KONSENTRASI PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) Anastria Rafitaka; Suci Murti Karini; Mahardika Supratiwi
Jurnal Psikohumanika Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.521 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v10i2.309

Abstract

Kurangnya kemampuan konsentrasi merupakan salah satu ciri anak yang mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Brain gym merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi anak ADHD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brain gym terhadap peningkatan kemampuan konsentrasi anak yang mengalami ADHD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kasus tunggal desain A-B, dengan fase baseline 4 kali dan fase intervensi 6 kali. Terdapat 11 gerakan brain gym yang diberikan kepada subjek. Subjek dalam penelitian ini satu anak yang mengalami ADHD. Metode pengumpulan data menggunakan tes Digit Span dan observasi durasi kemampuan konsentrasi dengan tugas mewarnai gambar. Analisa data yang digunakan adalah analisa grafik deskriptif dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan konsentrasi meningkat dengan kecenderungan arah dan perubahan level meningkat +1 pada hasil tes digit span dan meningkat +23 pada observasi durasi kemampuan konsentrasi. Presentase overlap yang diperoleh pada pengukuran dengan digit span adalah 33,3% sedangkan pada observasi durasi kemampuan konsentrasi adalah 0%. Simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah pelatihan brain gym berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan konsentrasi pada anak ADHD.
PENINGKATAN KECERDASAN MORAL MELALUI PERMAINAN EDUKATIF QUARTET CARD PADA ANAK USIA SEKOLAH Mahardika Supratiwi
Jurnal Psikohumanika Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.833 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v10i1.323

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan edukatif quartet card dalam meningkatkan kecerdasan moral pada anak usia sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain untreated control group design with dependent pretest and posttest. Penelitian ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berasal dari dua sekolah yang berbeda. Subjek penelitian pada kelompok eksperimen berjumlah 15 siswa kelas IV-B SDN Pucangsawit No.119 Surakarta, sedangkan subjek penelitian pada kelompok kontrol berjumlah 16 siswa kelas IV SDN Jagalan Surakarta. Permainan edukatif quartet card diberikan pada kelompok eksperimen sebanyak tiga kali pertemuan. Data kecerdasan moral diungkap menggunakan Skala Kecerdasan Moral. Kecerdasan moral diukur sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah perlakuan. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Analisis Kovarian (Anakova). Uji Anakova menunjukkan nilai F = 4,345 dengan p = 0,047 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecerdasan moral yang signifikan antara kedua kelompok. Kelompok eksperimen (M=132,87) memiliki rata-rata skor pemahaman mengenai kecerdasan moral yang lebih tinggi dari kelompok kontrol (M=123,06). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa permainan edukatif quartet card dapat meningkatkan kecerdasan moral kelompok eksperimen.
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN REGULASI DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA BOARDING SCHOOL SMP IT AL HUDA WONOGIRI Baqiyyatush Sholihah; Hardjono Hardjono; Mahardika Supratiwi
Jurnal Psikohumanika Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.347 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v11i2.695

Abstract

Boarding school is a system known as a place for forming the character of discipline and independence of students. Discipline is a behavior consciously and seriously to obey the rules according to applicable norms. Problems with discipline at the Boarding School include, for example, fighting, smoking, dating, going out of the compound not permitting, and carrying electronic equipment. Discipline is influenced by matters related to external influences such as parent-child communication and is influenced by internal influences such as self-regulation. The purpose of this study was to determine the relationship between parent-child communication and self-regulation with discipline in boarding school students at SMP IT Al Huda Wonogiri. The approach in this study uses correlational quantitative. The sample in this study was 186 students selected through proportional stratified random sampling. The research data was obtained with three scales, namely the discipline scale with r = 0.912, the parent-child communication scale with r = 0.922, and the self-regulation scale with r = 0.834. The analysis technique used is multiple linear regression analysis and correlation test. The conclusion of this study is that there is a relationship between parent-child communication and self-regulation with discipline in boarding school students at SMP IT Al Huda Wonogiri (Fcount > Ftable (26,261 > 3,045); p = 0,00; and R = 0,472 ) Partially there is a significant relationship between parent-child communication with discipline (rx1y = 0.316; p = 0.000 < 0.05), and self regulation is also significantly associated with discipline (rx2y = 0.151; p = 0.040 < 0.05) . R2 value is 0.223, so in this study parent-child communication and self-regulation together have an effective contribution to discipline of 22.3%.
PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI BENTUK PROMOTIF NILAI ANTI KORUPSI ANAK USIA DINI Pratista Arya Satwika; Mahardika Supratiwi; Fadjri Kirana Anggarani; Rini Setyowati
Wacana Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.239 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v9i2.115

Abstract

PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI BENTUK PROMOTIF NILAI ANTI KORUPSI ANAK USIA DINI Pratista Arya Satwika, Mahardika Supratiwi, Fadjri Kirana Anggarani, Rini Setyowati Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK Perilaku korupsi telah menjadi budaya dan memberikan dampak kerugian di masyarakat. Promosi nilai anti korupsi seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, berani, peduli, kerja keras, sederhana, mandiri, dan adil perlu diberikan sejak dini serta berkelanjutan, sehingga menampakkan dampak nyata di masa mendatang. Permainan tradisional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan dan tanpa alat. Permainan tradisional menggunakan alat yang akan diberikan adalah Dakon, Benthik, dan Main Kelereng, sedangkan permainan tanpa alat adalah Becak-becakan, Gobak Sodor, dan Kontrakol. Permainan tradisional dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan model pembelajaran pendekatan taktis (teaching games for understanding) agar anak memahami apa dan mengapa tujuan permainan dilakukan. Pendampingan permainan tradisional diberikan kepada siswa taman kanak-kanak usia empat sampai tujuh tahun di Surakarta. Hasil pengabdian yang telah dilakukan didapatkan bahwa pendampingan pemberian permainan tradisional siswa taman kanak-kanak terbukti telah meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai anti korupsi.   Kata kunci : permainan tradisional, nilai antikorupsi, anak usia dini
Relaxation in Children: Method to Reduce the Negative Effects of Using Gadgets on the Alpha Generation laelatus syifa sari agustina; afia fitriani; Mahardika Supratiwi
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 5, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.727 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v5i2.12755

Abstract

Generasi Alpha adalah generasi yang memiliki tingkat keakraban yang tinggi dengan teknologi, bahkan sudah dialami sejak bayi. Mereka sangat akrab dengan penggunaan leptop, komputer, HP, tab dan perangkat gadget yang sangat dipenuhi stimulus audia dan visual dalam sekali tempo. Anak generasi Alpha biasa menghabiskan waktu dengan gadget secara berlebih tanpa menyadarinya. Pemakaian gadget pada generasi alpha bukan tidak membawa resiko, anak yang bermain video game menunjukkan fungsi visual yang lebih aktif menghasilkan gejala yang mirip dengan hiperaktivitas dan menurunkan daya konsentrasi. Pemakaian gadget bahkan dapat menurunkan prestasi anak didunia akademik. Untuk meningkatkan daya konsentrasi, bisa dilakukan dengan mengaktifkan sensasi dalam tubuh, sehingga tubuh berada dalam keadaan yang rileks dan suasana yang menyenangkan, karena dalam keadaan tegang seseorang tidak akan dapat menggunakan otaknya dengan maksimal. Relaksasi merupakan sebuah teknik untuk me-relaks-kan fisik maupun batin. Relaksasi dipandang efektif mengurangi dampak negatif sebagai akibat dari pengaruh penggunaan gadget. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan literatur review. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh relaksasi dan menyusun instrumen relaksasi yang tepat dilakukan kepada anak. Hasil menunjukkan bahwa relaksasi dapat meningkatkan kesadaran dan menurunkan ketegangan pada individu. Dan dalam prosesnya, relaksasi meliputi 3 fase yaitu loosening up, letting go dan going to close.  Keyword : relaksasi, gadget, generasi alpha, anak