Tri Amiro
Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak menurut Perspektif Buddhis Tri Amiro; Hendrian Yonata
Jurnal Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha Vol. 1 No. 1 (2019): JIAPAB Vol. 1 No. 1 September 2019
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan agar para orang tua dapat mengerti dan memahami karakter anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan sehingga dapat menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak-anaknya serta meberikan pendidikan moral, mental dan kemandirian serta disiplin kepada anak. Metode yang dipakai dalam penelitian ini, adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif melalui penelitian kepustakaan, yaitu suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, atau peristiwa melalui peninggalan tertulis, baik literatur atau referensi umum maupun literatur atau referensi Buddhis. Kecerdasan spiritual anak merupakan faktor yang sangat penting. Kecerdasan akademiki atau berpikir tanpa diimbangi dengan kecerdasan spiritual dapat membahayakan. perkembangn ilmu pengetahuan hendaknya dibarengi dengan perkembangan batin yang sehat. Perekembangan batin dimulai dengan pelaksanaan kemoralan, minimal Pancasila Buddhis. Orang tua seharusnya mengerti apa yang menjadi kebutuhan anak dan tidak mementingkan kepentingan sendiri dengan mengorbankan hak-hak anak dalam menentukan suatu pilihan. Janganlah orang tua menentukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh anak, akan tetapi orang tua bertindak sebagai motivator dan kontroler saja. Anak tidak dijadikan sebagai subjek dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan oleh orang tua.
THE ACADEMIC INTEGRITY OF BUDDHIST COLLEGE STUDENTS IN INDONESIA Ahsanul Khair Asdar; Tri Amiro
JISAE: Journal of Indonesian Student Assessment and Evaluation Vol 6 No 2 (2020): JISAE (Journal of Indonesian Student Assessment and Evaluation)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.866 KB) | DOI: 10.21009/jisae.v6i2.15306

Abstract

This study was a descriptive research with the quantitative approach which aimed to describe the academic integrity of the Buddhist college students in Indonesia. This study used 224 students who selected using proportionate cluster sampling. The data were collected using the academic integrity questionnaire with five dimensions, namely honesty, trust, fairness, respect, and responsibility. The questionnaire consisted of 39 items with a Likert modification scale (four options). The result of this study showed that the academic integrity of Buddhist College students in Indonesia was supported by the fairness dimension. The academic integrity both of male and female college students were supported by the fairness dimension, and neither was based on the department, the academic integrity both of Dharmacarya and Dharmaduta students were supported by the fairness dimension. Generally, the academic integrity of Buddhist college students in Indonesia was supported by the fairness dimension which included fairness form lecturers, fairness in expressing opinions, and transparency of the values in the lecture process. Nevertheless, both the honesty and the trust dimension need to be considered because they got a lower score than the other dimensions.
Identifikasi Kesulitan Guru Pendidikan Agama Buddha Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Di Tangerang Dan Dki Jakarta Tri Amiro; Iin Suwarni; Yogi Murdianto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 5, No 2 (2018): December 2018
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan yang dialami oleh guru Pendidikan Agama Buddha di Tangerang dan DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survei. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari 125 item yang dibagi menjadi 4 aspek, yaitu: 1) Lingkup Kurikulum 2013; 2) persiapan pembelajaran; 3) pelaksanaan pembelajaran; dan 4) evaluasi. Untuk menjamin validitas, dilakukan penilaian oleh ahli, sementara reliabilitas diukur menggunakan indeks pencapaian Alpha Cronbach, yang nilainya sebesar 0,989. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) tingkat kesulitan guru Pendidikan Agama Buddha dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebesar 58,10%; 2) tingkat kesulitan guru Pendidikan Agama Buddha dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada aspek sekitar Kurikulum 2013 sebesar 61,06%; 3) tingkat kesulitan guru Pendidikan Agama Buddha dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada aspek persiapan pembelajaran sebesar 59,91%; 4) tingkat kesulitan guru Pendidikan Agama Buddha dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada aspek pelaksanaan pembelajaran sebesar 55,32%; dan 5) tingkat kesulitan guru Pendidikan Agama Buddha dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada aspek hasil pembelajaran sebesar 58,24%, yang dibagi menjadi tiga indikator: a) ukuran sikap sebesar 59,02%; b) jumlah pengetahuan sebesar 57,71%; dan c) jumlah keterampilan sebesar 58,51%
Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Tri Amiro
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 1 (2017): June 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi kepribadian guru. Sebagai pendidik, guru memiliki tugas mengajar utama di mana sifat-sifat kepribadian merupakan faktor yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman mengajar terhadap kompetensi kepribadian guru tidak signifikan, yaitu sebesar 1.56.
Pemahaman Hukum Kamma Dalam Meningkatkan Pelaksanaan Sila Generasi Muda Buddhis Tri Amiro
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 2, No 1 (2015): June 2015
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimotivasi oleh masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat yang berkaitan dengan tindakan kriminal yang melanggar Lima Sila. Peneliti mengidentifikasi masalah-masalah pelanggaran, antara lain: pandangan beberapa orang yang berpikir bahwa tidak ada kehidupan setelah kehidupan ini, tidak ada hukum kanun yang berlaku, kurangnya pemahaman umat Buddha terhadap ajaran Buddha yang berkaitan dengan hukum kanun yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pelaksanaan Sila. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemahaman tentang nilai-nilai dalam kanun bertindak sebagai motivator dalam mengubah perilaku pelaksanaan prinsip-prinsip dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut dapat diupayakan melalui sejumlah cara, termasuk dengan melaksanakan puja, dana, berlatih meditasi, dan menerapkan Pancasila. Kehidupan makhluk di masa depan ditentukan oleh sikap, perilaku, dan tindakan yang dilakukan di masa lalu dan saat ini. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai moral pada generasi umat Buddha sebagai generasi berikutnya yang akan menjaga dan melestarikan ajaran Sang Buddha di alam semesta ini.
Potret Kerukunan Antarumat Beragama di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen Tri Amiro
Jurnal Pelita Dharma Vol. 6 No. 1 Edisi Desember 2019
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was aimed to describe the portrait of inter-religious harmony in Purwodadi, Kuwarasan sub-district, Kebumen district, Central Java. This study was a descriptive qualitative study. The data were collected through observations, interviews, and documents. Research shows that portrait of harmony among religious communities in Purwodadi, Kuwarasan Subdistrict, Kebumen District, was illustrated by the conducive conditions of the community and environment, and the tradition of habits that can grow and develop optimally. This harmony is also reflected in the existence of three adherents of Islam, Buddhism, and Christianity who are able to live side by side. The factors that support the creation of harmony are as follows: (1) background, (2) mutual need, (3) human resources, (4) social interaction, (5) festivity, (6) community service, and (7) other activities that reflect harmony. Efforts are made to overcome the obstacles that arise in the framework of maintaining harmony among religious believers in Purwodadi such as: (1) mutual love, (2) not discriminating, (3) attending invitations to religious activities, (4) securing religious activities, not selfish, (5) family approach, (6) arts and culture, (7) not being provocateurs, (8) cooperating, and (9) carrying out dialogue or communication. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan potret kerukunan antarumat beragama di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potret kerukunan umat beragama di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, diilustrasikan oleh kondisi masyarakat dan lingkungan yang kondusif, serta tradisi kebiasaan yang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Keharmonisan ini juga tecermin dalam keberadaan tiga penganut Islam, Buddha, dan Kristen yang mampu hidup berdampingan. Faktor-faktor yang mendukung terciptanya harmoni adalah: (1) latar belakang, (2) kebutuhan bersama, (3) sumber daya manusia, (4) interaksi sosial, (5) perayaan, (6) pelayanan masyarakat, dan (7) kegiatan lain yang mencerminkan harmoni. Upaya dilakukan untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama di Purwodadi, seperti: (1) saling cinta, (2) tidak membeda-bedakan, (3) menghadiri undangan untuk kegiatan keagamaan, (4) mengamankan kegiatan keagamaan, tidak egois, (5) pendekatan keluarga, (6) seni dan budaya, (7) tidak menjadi provokator, (8) bekerja sama, dan (9) melakukan dialog atau komunikasi.