Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMP di Denpasar Rachman, Bella Nadya; Mustika, I Gede; Kusumawati, I. G. A Wita
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.566 KB) | DOI: 10.14710/jgi.6.1.9-16

Abstract

Background : Adolescence is the transition from child to adulthood. Adolescents usually change their lifestyle, includes consumption patterns, because it is influenced by peers’ environment. Adolescents nutritional needs are relatively large because of rapid growth and development process. One of the nutrition problems among adolescents is the lack of fruit and vegetable consumption that is influenced by internal and external factors.Objective : The purpose of this research was to know the relationship between attitude, nutrition knowledge, food preference, food availability, media exposure, and parents income with fruit and vegetable consumption behavior among SMPK 1 Harapan students. Methods : This study used cross sectional design and was conducted on April-May 2017. Subjects of this study were 85 grade VIII students selected by using simple random sampling. Information on attitude, nutrition knowledge, food preference, food availability, media exposure, and parents’ income were collected using questionnaire, while fruit and vegetables consumption behaviour were collected using semi quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ).Results : The results of this study showed that most subjects has good fruit and vegetables consumption behavior (71.8%). There was a significant correlation between  fruit and vegetables consumption behaviour with attitude (p<0,01), nutrition knowledge (p<0.01), food availability (p<0.01), media exposure (p<0.01), and parents income (p<0.01), but not related with food preference (p = 0.55).Conclusion :This study indicated a significant relationship between attitude, nutritional knowledge, food availability, media exposure, and parents income with  fruits and vegetables consumption behaviour.
METODE COOKING SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN GIZI KURANG DAN GIZI LEBIH BALITA DI DESA CATUR, KINTAMANI, BANGLI, BALI Ni KETUT WIRADNYANI; Ni Wayan Nursini; Ni Putu Eny Sulistyadewi; Purwaningtyas Purwaningtyas; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ida Bagus Agung Yogeswara; I Gede Mustika; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.206 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1376

Abstract

The purpose of community service by the Dhyana Pura University Nutrition Program Study applying the cooking method is to provide knowledge, skills to Posyandu, foster mothers who have under-fives and more. The solution that has been given by the method of cooking by moist heat and dry heat in processing various food ingredients from plant and animal origin makes a menu of less nutrition and more nutrition through lectures, demonstrations and question and answer methods. The results of the post-test stated that 88% of the posyandu community and foster mothers with less and more nutrition in toddlers aged 2 -5 years knew how to use the cooking method in making teplon pizza, purple sweet potato bread and pudding, soup pumkin, egg dishes, soto radish, capcay, breaded catfish satay, pumpkin bread, green bean juice, in the presentation of the lectures as well as the skills and target of achieving solutions that partners expect to increase from the pre-test results of 11,5%. From this activity the knowledge and ability of foster mothers and posyandu groups increased regarding the cooking method used in processing plant and animal food ingredients for alleviating the problem of undernutrition and increased by 22%. Keywords: Over nutrition, less nutrition, Moist heat, Dry heat, Catur Village
EVALUASI TIGA METODE IDENTIFIKASI BAKTERI STAPHYLOCOCCUS SCIURI DARI PINDANG TONGKOL (EUTHYNNUS AFFINIS) Purwaningtyas Kusumaningsih; I Gede Mustika
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 3 (2020): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.546 KB)

Abstract

ABSTRAKMetode identifikasi merupakan salah satu tombak utama dalam penegakan diagnosis. Beberapa metode telah dikembangkan untuk meningkatkan sensitifitas dan kemampuan spesifikasinya dalam mengidentifikasi mikroorganisme. Kombinasi beberapa metode digunakan bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam proses identifikasi. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap tiga metode identifikasi bakteri yaitu pewarnaan gram, uji biokimia dan uji molekuler. Tujuan dari penelitian lanjutan ini untuk melihat kemampuan ketiga metode tersebut dalam mengidentifikasi bakteri Staphylococcus sciuri dari sampel Pindang tongkol (Euthynnus affinis). Hasil penelitian ini diperoleh bahwa ketiga metode dapat saling mendukung ketepatan identifikasi bakteri Staphylococcus. Identifikasi pewarnaan gram dapat membedakan bakteri cocci golongan Staphylococcus dengan Streptococcus, tetapi belum mampu menentukan golongan virulensi bakteri. Uji biokimia dengan kit StaphaurexTM menunjukkan sensitif dalam membedakan antara Coagulase-negative Staphylococcus (CoNS) dan Coagulase-positive Staphylococcus (CoPS), secara general dan tingkat virulensi. Uji molekuler memberikan hasil yang spesifik identitas sampel sebagai Staphylococcus sciuri. Ketiga metode pewarnaan dan uji biokimia mampu mengidentifikasi bakteri Staphylococcus sp. dan uji molekular diketahui mampu mengidentifikasi Staphylococcus sciuri. Bakteri S. sciuri dapat ditemukan dalam feses ikan, merupakan flora normal di permukaan kulit, mampu menyebabkan penyakit zoonosis dan merupakan indikator kecemaran lingkungan.Kata kunci: Diagnosis, identifikasi bakteri, Staphylococcus sp.
IDENTIFIKASI JENIS ALKOHOL PADA ARAK YANG DIJUAL DI KECAMATAN SIDEMEN, KARANGASEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI GAS Ni Putu Widya Astuti; I Gede Mustika
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.153 KB)

Abstract

ABSTRAKKabupaten Karangasem merupakan tempat produksi arak khususnya di Kecamatan Sidemen. Arak digunakan di Bali sebagai minuman tradisional dan dikonsumsi saat acara keagamaan. Arak merupakan minuman hasil fermentasi dari nira kelapa dan melalui proses penyulingan. Arak di Bali diproduksi secara tradisional dengan menggunakan alat yang sederhana. Arak mengandung alkohol jenis etanol. Kasus keracunan arak semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh arak dicampurkan dengan metanol. Metanol dapat menyebabkan kematian apabila dikonsumsi karena di dalam tubuh metanol dimetabolisme menghasilkan formaldehid. Telah dilakukan identifikasi jenis alkohol dalam arak yang dijual di Kecamatan Sidemen dengan menggunakan metode kromatografi gas. Hasil kromatogram dari kromatografi menunjukkan tidak adanya kroatogram metanol. Hal ini menunjukkan arak hasil produksi tidak menghasilkan dan mengandung metanol dan kemungkinan dicampurkan saat di distribusikan ke pejual.Kata kunci: arak, minuman beralkohol, kromatografi gas.ABSTRACTKarangasem Regency is a place for wine production especially in Sidemen District. Arak is used in Bali as a traditional drink and consumed during religious events. Arak is a fermented beverage from coconut juice and through the distillation process. Arak in Bali is traditionally produced using simple tools. Arak contains ethanol alcohol. The case of wine poisoning is increasing. This is caused by the wine mixed with methanol. Methanol can cause death if consumed because in the body methanol is metabolized to produce formaldehyde. Identification of the type of alcohol in the wine that has been sold in Sidemen Subdistrict has been done using gas chromatography method. Chromatogram results from chromatography showed no methanol chromatogram. This shows that the product of wine does not produce and contains methanol and may be mixed when distributed to the seller. Keywords: wine, alcoholic drinks, gas chromatography
HUBUNGAN VARIASI MENU DAN LAMA RAWAT INAP TERHADAP SISA MAKANAN DIET RENDAH GARAM Ni Putu Aris Prasatya Utami; I Gede Mustika; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPersentase sisa makanan memberikan gambaran terhadap indikator mutu pelayanan makanan berupa daya terima pasien. Salah satu faktor yang mempengaruhi sisa makanan adalah variasi menu dan lama rawat inap. Hasil dari pengukuran sisa makanan digunakan dalam menentukan tingkat asupan zat gizi pasien yang membantu pasien dalam masa pemulihan penyakitnya dan mempercepat lama rawat inap dirumah sakit. Sisa makanan pasien di rumah sakit tergantung dari kepuasan pasien terhadap makanan yang disajikan. Berdasarkan Pedoman Gizi Rumah Sakit (PGRS), ditetapkan indikator standar sisa makanan pasien < 20%. Rancangan penelitian adalah cross sectional sampel berjumlah 67 pasien rawat inap. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan purposive sampling, analisis data statistik uji rank spearman dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan kepuasan variasi menu makanan dengan sisa makanan pasien dengan diet rendah garam (p>0,05), namun ada hubungan antara lama rawat inap dengan sisa makanan pasien dengan diet rendah garam (p>0,05).Kata kunci : Variasi Menu, Lama rawat inap, Sisa Makanan Diet Rendah Garam ABSTRACTThe percentage of leftovers provides an overview of the indicators of food service quality in the form of patient acceptance. One of the factors that influence leftovers is variation of menus and length of stay. The results of measurements of leftovers are used in determining the level of nutritional intake of patients who help patients in the recovery period and accelerate the length of stay. The remaining leftovers is depends on patient satisfaction with the food. Based on the Hospital Nutrition Guidelines (PGRS), the standard indicator of patient leftover is under 20%. The study design was a cross sectional with 67 inpatients. The sampling technique used purposive sampling, analysis of statistical data on the rank spearman test with SPSS. The results showed that there was no relationship between satisfaction of food variation menus and leftovers of patients with low salt diets (p> 0.05), but there was a relationship between length of stay with food leftovers of patients with low salt diets (p> 0.05).Keywords: Variation of menus, Length of stay, Leftover.
PENGARUH KEBIASAAN SARAPAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI DAN TINGKAT PRESTASI ANAK KELAS IV DAN V DI SD INPRES WEETEBULA II Ester Verninde; I Gede Mustika; Purwaningtyas Kusumaningsih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.173 KB)

Abstract

ABSTRAKSumber daya manusia (SDM) adalah salah satu factor utama yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dua diantaranya yang berperan penting yaitu factor kesehatan dan gizi. Tingkat prestasi pada anak SD di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan, pedidikan ibu dan status gizi terhadap tingkat prestasi anak kelas IV dan V SD Inpres Weetebula II. Desain Cross Sectional yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan cara simple random sampling pada siswa kelas IV dan V (37 responden). Data kebiasaan sarapan menggunakan kuesioner, pendidikan ibu menggunakan data sekolah, status gizi menggunakan pengukuran antropometri, sedangkan tingkat prestasi menggunakan nilai raport. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan pagi terhadap status gizi berpengaruh (nilai p=0,000), pendidikan ibu terhadap status gizi tidak berpengaruh (nilai p=0,520), status gizi tidak berpengaruh terhadap tingkat prestasi (nilai p=0,638), kebiasaan sarapan berpengaruh terhadap tingkat prestasi (nilai p=0,044), pendidikan ibu tidak berpengaruh terhadap tingkat prestasi (nilai p=0,334). Penelitian ini menunjukkan ada pengaruh antara kebiasaan sarapan terhadap status gizi dan tingkat prestasi dan tidak ada pengaruh antara kebiasaan sarapan, pendidikan ibu dan status gizi terhadap tingkat prestasi.Kata kunci :kebiasaan sarapan, pendidikan ibu, status gizi dan tingkat prestasi. Siswa SDABSTRACT Human resources (HR) are one of the main factors needed in carrying out national development. Two of them have important roles, namely health and nutrition factors. The level of achievement in elementary school children is influenced by internal and external factors. The purpose of this study was to determine the effect of breakfast habits, maternal education and nutritional status on the level of achievement of grade IV and V children of SD Inpres Weetebula II. Cross Sectional Design conducted in May-June 2018 with a sampling technique using probability sampling by means of simple random sampling for students in grades IV and V (37 respondents). Data on breakfast habits using questionnaires, maternal education using school data, nutritional status using anthropometric measurements, while the achievement level uses report cards. The results of this study indicate that the habit of breakfast to nutritional status has an effect (p value = 0,000), maternal education on nutritional status has no effect (p value = 0.520), nutritional status does not affect the level of achievement (p value = 0.638), influential breakfast habits towards the level of achievement (p value = 0.044), maternal education does not affect the level of achievement (p value = 0.334). This study shows that there is an influence between breakfast habits on nutritional status and level of achievement and no influence between breakfast habits, maternal education and nutritional status on achievement levels.Keywords: breakfast habits, maternal education, nutritional status and level of achievement. Elementary students
Peningkatan Wawasan Kewirausahaan Ternak Itik Petelur “Gama Farm” di Desa Dawan, Klungkung Bali Purwaningtyas Kusumaningsih; I Gede Mustika
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 7 No. 1 (2023): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.389 KB)

Abstract

Kesuksesan dalam mengelola peternakan itik petelur, tidak hanya sebatas menghasilkan produk berupa telur yang berkualitas dan sehat. Akan tetapi perlu dipikirkan juga tentang pemasaran telur yang luas dan berkesinambungan. Upaya memperluas pemasaran perlu dibentuk suatu usaha kewirausahaan yang terdiri dari beberapa peternak dan membentuk suatu kelompok usaha ternak itik petelur. Kelompok yang dibentuk, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan telur itik di masyarakat dan meningkatkan perekonomian kelompok peternak telur itik. Pemberian materi pada pengabdian ini kepada peternak itik petelur “Gama Farm” ditujukan membuka wawasan dan pengetahuan peternak untuk membentuk kelompok swadaya masyarakat dibidang ekonomi usaha telur itik. Peningkatan pengetahuan ini, dilakukan dengan memberikan pembelajaran tentang cara membentuk kelompok swadaya dan keuntungan secara ekonomis kelompok swadaya dibidang penjualan telur itik. Keberhasilan pembelajaran kepada mitra diukur berdasarkan pendekatan tematik dari hasil wawancara yang dianalisis dengan penilaian konteks, input, proses dan produk (CIPP) sebelum dan sesudah pemberian materi. Mitra menunjukkan kemauan untuk merencanakan mengajak peternak lain untuk membentuk kelompok usaha.