Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cedera olahraga serta penyakit terkait olahraga Setyaningrum, Dyah Ayu Woro
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.39-44

Abstract

Cedera olahraga didefinisikan sebagai cedera yang terjadi pada tubuh saat seseorang berolahraga atau saat melakukan latihan fisik tertentu. Cedera Olahraga tidak hanya berupa kerusakan yang mendadak yang terjadi saat olahraga misal seperti strains dan laserasi pada jaringan lunak sistem muskuloskeletal namun termasuk didalamnya adalah sindroma overuse yang merupakan akibat jangka panjang dari sesi latihan dengan gerakan atau postur tubuh yang monoton dan berulang-ulang sehingga muncul manifestasi klinis. Cedera olahraga didefinisikan sebagai cedera yang terjadi pada tubuh saat seseorang berolahraga atau saat melakukan latihan fisik tertentu. Cedera Olahraga tidak hanya berupa kerusakan yang mendadak yang terjadi saat olahraga misal seperti strains dan laserasi pada jaringan lunak sistem muskuloskeletal namun termasuk didalamnya adalah sindroma overuse yang merupakan akibat jangka panjang dari sesi latihan dengan gerakan atau postur tubuh yang monoton dan berulang-ulang sehingga muncul manifestasi klinis. Pada bidang kedokteran olahraga muncul terminologi seperti overreaching functional atau non-functional overreaching merupakan istilah yang berkaitan dengan kinerja atau performa olahragawan atau atlet. Kondisi ini mempengaruhi proses penyembuhan serta beban latihan pada atlet tersebut. Adapula sindroma overtraining secara klinis terbagi menjadi dua jenis yaitu bentuk simpatetik dan parasimpatetik. Rata-rata cedera olahraga lebih tinggi secara bermakna pada cedera yang terjadi saat pertandingan dibandingkan cedera saat latihan dan lebih dari 50% cedera yang dialami atlet mengenai ekstremitas bawah. Cedera ACL serta re-injury nyadi Amerika Serikat merupakan cedera lutut yang paling sering, dan diperkirakan di AS saja mencapai angka 350.000 operasi rekonstruksi per tahunnya, dan perkiraan kasar rata-rata operasi untuk ACL di seluruh dunia sekitar satu juta kali. Tingginya cedera berulang (re-injury) dipengaruhi oleh keputusan kapan seorang atlet boleh kembali pada aktivitas olahraga sebelum cedera. Aspek kesehatan dan kerentanan atlet terhadap penyakit-penyakit infeksi tertentu juga perlu diperhatikan karena adanya pengaruh latihan terhadap imunitas.
Pentingnya olahraga selama pandemi COVID-19 Setyaningrum, Dyah Ayu Woro
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 3 No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2020.v3.166-168

Abstract

Pada tahun 2019, tercatat penyebab kematian utama di dunia adalah penyakit tidak menular, dan ranking pertama adalah penyakit jantung iskemik dengan persentase 16% dari total kematian sedunia, disusul stroke sebanyak 11% dan PPOK menyumbang 6%.(1) Saat ini dunia sedang berada ditengah-tengah krisis dengan skala yang sangat besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern ini, yaitu pandemi COVID-19 yang melanda ke seluruh penjuru dunia. Hingga tulisan ini dibuat per tanggal 14 Desember 2020 telah tercatat 70.8 juta kasus dan 1.6 juta kematian terkonfirmasi COVID-19.(2) Sementara penyakit-penyakit tidak menular yang disebutkan sebelumnya merupakan co-morbid yang penting terhadap keparahan dan outcome dari penderita COVID-19.