Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI METODE PERMAINAN LOMPAT ANGKA UNTUK ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA DARUSSALAM SUMBERMANJING-MALANG Aminatuz Zuhriyah; Ratih Permata Sari
JURALIANSI: Jurnal Lingkup Anak Usia Dini Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Lingkup Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/juraliansipiaud.v1i1.347

Abstract

Proses pembelajaran anak usia dini dilakukan dengan teknik “belajar serayanya bermain”. Peningkatan kreatifitas pendidik dalam menciptakan inovasi pemainan dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun di RA Darussalam Sumberkembang Sumbermanjing-Malang. Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) dengan menggunakan dua siklus diterapkan pada anak usia 4-5 tahun. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil observasi sebelum tindakan menunjukkan bahwa Peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan terjadi mulai dari pra tindakan, siklus I hingga pada siklus II. Pada pra tindakan, persentase mengenal lambang bilangan pada anak yang mencapai prosentase 45,83%, pada siklus I mencapai prosentase 63,42% dan pada siklus II mencapai prosentase 82,87%. Penelitian dapat disimpulkan bahwa metode permainan sangat efektif dalam meningkatkan aspek perkembangan terutama pada kemampuan kognitif melalui pembelajaran mengenal lambang bilangan untuk anak usia dini.
PROSES BERMAIN MATEMATIKA AWAL DI RA MIFTAHUL HUDA NGASEM NGAJUM-MALANG Sri Wahyuni; Ratih Permata Sari
JURALIANSI: Jurnal Lingkup Anak Usia Dini Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Lingkup Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/juraliansipiaud.v1i1.353

Abstract

Proses bermain matematika awal bertujuan untuk mendiskripsikan kesulitan yang di hadapi saat bermain matematika dan mendiskripsikan tahap-tahap keberhasilan proses bermain matematika awal. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses bermain matematika awal menekankan pada perkembangan kognitif anak usia dini. Kesulitan belajar yang dihadapi anak usia dini melalui faktor intern dan faktor ekstern. Penerapan tahapan pertama guru mampu penguasaan konsep dasar matematika, tahap kedua tingkat analisis anak dalam proses pembelajaran matematika terlihat dalam kegiatan bermain, dan tahap ketiga memberikan motivasi, bimbingan, pengarahan sesuai kebutuhan anak melalui pemberdayaan sumber media pembelajaran terkait dengan materi matematika awal. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa adanya proses keberhasilan pembelajaran matematika awal dengan konsep permainan di RA Miftahul Huda Ngasem.
Evaluasi Kinerja Program Indonesia Pintar Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Kecamatan Blimbing Kota Malang Dengan Model CIPPO Ratih Permata Sari; Ahmad
Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STKIP Al Islam Tunas Bangsa dan HEPI Korda Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52647/jep.v2i1.10

Abstract

Penelitian evaluatif ini bertujuan untuk mengevaluasi Tata Kelola Program Indonesia Pintar (PIP) pada Madrasah Ibtidaiyah Swasta Kecamatan Blimbing Kota Malang ini sengaja menggunakan model CIPPO yang mengukur ketercapaian Program dari komponen Context, Input, Process, Product, dan Outcome. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pemahaman pengelola PIP tentang regulasi sangat baik. (2) Tidak adanya peraturan daerah terkait yang menunjang PIP disatuan madrasah ibtidaiyah.(3) Kuota PIP yang terbatas sehingga belum memenuhi kebutuhan sasaran penerima PIP secara menyeluruh. (4) PIP tepat sasaran dengan penghasilan penerima rata-rata 500.000 per bulan. (5) Proses pendataan telah dilakukan secara berjenjang namun tidak transparan. (6) Sinergitas dan koordinasi pendataan antara unsur sekolah, aparat desa, dan Kemenag Kota Malang belum optimal. (7) Tidak ada peningkatan jumlah penerima PIP setiap tahun. (8) Adanya peningkatan jumlah keluhan masyarakat terkait mekanisme pendataan dan pencairan dana penerima PIP. (9) Belum adanya peningkatan jumlah penerima PIP memiliki KIP.(10) Adanya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam pendistribusian KIP. (11) Tidak adanya peningkatan pelaporan hasil pendataan secara berkala dan tepat waktu setiap tahun. (12) Pengelola PIP di tingkat Kemenag Kota Malang tidak memiliki basis data PIP yang secara terbuka dapat diakses oleh masyarakat. (13) Sosialisasi belum berjalan dengan baik. (14) Koordinasi antara Kemenag Kota Malang, pihak sekolah, dan lembaga yang mencairkan dana PIP berjalan dengan baik. (15) Pencairan dana PIP tidak tepat waktu, (16) Belum adanya peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi PIP dengan melibatkan lembaga independent.(17) PIP tidak berdampak terhadap prestasi belajar siswa. (18). PIP tidak berdampak positif terhadap kompetensi akademik dan non akademik siswa. (19) Adanya peningkatan kepuasan pengelola terhadap pelaksanaan PIP. (20) Tidak semua pemilik KIP menerima bantuan dana PIP untuk menunjang operasional pendidikan. (21) Tidak adanya peningkatan jumlah penerima dana PIP setiap tahun baik dalam satu jenjang pendidikan maupun lintas jenjang pendidikan. (22) Meningkatnya angka partisipasi sekolah anak usia 6-12 tahun di Kota Malang. Kata kunci: Program indonesia pintar, PIP, CIPPO
KREATIVITAS BERMAIN ANAK USIA DINI Ratih Permata Sari
JURNAL PUSAKA Vol. 5 No. 1 (2017): Edisi 9
Publisher : LP3M IAI Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/ps.v5i1.105

Abstract

Creativity is one of the natural potentials in children that must be developed optimally. Creativity itself is grown in the right brain, the brain that has the specification of thinking, processing data about feelings, emotions, art and music. All children born in the world must have a side of creativity but in different levels. The low level of child creativity is influenced by two things: genetic factors (congenital birth) and environmental factors. This creativity will grow optimally if both factors are well integrated. Children's creativity will be able to be nurtured through play activities so that the child will be a creative and innovative person. Creativity will lead to the development of children's potential. For this reason, children's creativity is important to be stimulated through various activities that children love. In essence, early childhood is at play time. So, teachers, parents and other adults should participate more with children through play activities. Facilitate children with various media to play so that children explore more and find new things by themselves. Keywords: Creativity, Playing, Early Childhood
Pengembangan Helping Skill Pada Remaja Smp N 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar Elrisfa Magistarina; Rahayu Hardianti Utami; Nurmina Nurmina; Mutiara Fitriani; Ratih Permata Sari
PLAKAT : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v1i2.2894

Abstract

Helping skills adalah kemampuan dasar yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang, begitu juga pada remaja. Hal ini disebabkan karena pada remaja yang berada pada tahapan identity vs. identity confusion mengalami banyak permasalahan sehingga tidak sedikit dari mereka merasa kurangnya nyaman untuk menceritakannya kepada orang dewasa. Adanya kemampuang helping skill terhadap teman sebaya dapat berguna untuk mereka agar saling membantu, karena remaja lebih dipengaruhi oleh teman sebayanya. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan helping skills, maka dilakukan pelatihan konseling teman sebaya. Pelatihan ini dilakukan di UPT SMP N 2 Sungayang Kabupaten Tanah datar. Peserta pelatihan adalah 30 orang siswa kelas VII, VIII, dan IX. Metode yang digunakan berupa pemberian materi, tanya jawab, simulasi, dan role play. Berdasarkan hasil evaluasi, peserta mampu melakukan attending dan listening skill, menjaga kerahasiaan permasalahan yang diceritakan teman sebayanya, merasa bertanggung jawab untuk membantu teman sebayanya, serta mampu melakukan probing.