Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI KELEMBAGAAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WakatobiAIS DI KEPULAUAN WAKATOBI Amir, Andi Besse; Asuhadi, Sunarwan; Hidayanti, Nelly; Rahmadani, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15500

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan strategi kelembagaan untuk implementasi WakatobiAIS di perairan Kepulauan Wakatobi. Pengumpulan data meliputi angket, studi pustaka, dan wawancara. Pengolahan data menggunakan Stakeholders Mapping, dan Analisis menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan WakatobiAIS di Kabupaten Wakatobi sangat memungkinkan, dibutuhkan kemitraan teknis untuk mewujudkannya, khususnya Syahbandar, LPTK BRSDM KP, Pemerintah Daerah, PSDKP, dan Taman Nasional. Untuk kemitraan tersebut, dibutuhkan inisiatif Pemda Wakatobi untuk mensinergikan kelembagaan yang ada di Wakatobi.Kata kunci : Strategi kelembagaan, Implementasi, WakatobiAIS, Wakatobi
PENTINGNYA IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WakatobiAIS DALAM PEMANFAATAN PERAIRAN LAUT DI WAKATOBI Asuhadi, Sunarwan; Amir, Andi Besse; Rahman, Arief; Astuti, Oce
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 5, No 4 (2020): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.839 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v5i4.15699

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui permasalahan kemaritiman di Wakatobi, khususnya dalam pemanfaatan transportasi laut. Pengambilan data dilakukan dengan interview, dan studi pustaka. Kajian dilakukan dengan cara mengurai resiko kegiatan nelayan dan pelayaran, serta kesiapan teknologi untuk mengurangi tingkat resiko tersebut, termasuk dukungan regulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% responden pernah mengalami mati mesin dan hanyut, 13,3% pernah mengalami tenggelam, dan 3,33% pernah mengalami tubrukan. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi yang bisa memantau pergerakan kapal, dalam hal ini AIS yang berukuran kecil, sebagaimana teknologi yang dihasilkan oleh LPTK BRSDM KP, yang dikenal dengan Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis Informasi AIS (Automatic Identification System) disingkat WakatobiAIS. Kebutuhan WakatobiAIS di Kabupaten Wakatobi sebanyak 100 unit dimungkinkan disiapkan sendiri oleh pemilik kapal, sisanya sebanyak 1.816 unit dapat didukung oleh Pemerintah maupun Pemerintah Daerah, khususnya kepada nelayan bodi batang dan nelayan katinting.Kata kunci : Kecelakaan Laut, Keselamatan Laut, WakatobiAIS