Alfatimi, Nailul Akhla
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan Kompetensi Literasi Sebagai Proteksi Sebaran Hoaks melalui Pelatihan Debat dengan Metode Simulasi bagi Santri PPTQM Luqman Al Hakim Putri Febriani, Meina; Setyaningsih, Nas Haryati; Yuniawan, Tommi; Alfatimi, Nailul Akhla
Varia Humanika Vol 2 No 1 (2021): Article In Press
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/vh.v2i1.42718

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bergayut dengan visi UNNES berwawasan Konservasi dan Rencana Induk Pengembangan LP2M UNNES. Program Pengabdian kepada Masyarakat yang diusulkan ini akan bermitra dengan lembaga pendidikan, yaitu PPTQM Luqman Alhakim Putri dengan lokasi kegiatan di Pondok Pesantren Luqman Alhakim. Sasaran kegiatan ini adalah santri PPTQM Luqman Alhakim Putri. Tujuan utama dan target khusus pengabdian kepada masyarakat ini yaitu: (1) memetakan tingkat pemahaman literasi lisan bagi santri PPTQM Luqman Alhakim Putri, (2) meningkatkan kompetensi literasi lisan sebagai upaya proteksi serangan hoaks, dan (3) membentuk wadah untuk pengembangan berkelanjutan upaya penguatan literasi lisan melalui komunitas debat di PPTQM Luqman Alhakim Putri. Literasi merupakan bagian yang sangat penting dalam komunikasi manusia karena memungkinkan pelakunya berperan secara aktif dalam proses berpikir kritis, mengungkapkan sekaligus mempertanggungjawabkan gagasan yang diungkapkan. Literasi dapat dibangun melalui kompetensi debat Bahasa Indonesia. Interaksi verbal (lisan) dalam ajang debat Bahasa Indonesia terbukti mampu memberikan pengalaman-pengalaman berbahasa secara kritis, cerdas dan beretika sehingga mampu sebagai sebuah upaya proteksi berita hoaks yang saat ini sangat gencar beredar. Oleh sebab itu, diperlukan pelatihan bagi santri sebagai calon penerus masa depan bangsa. Harapannya, terjadi penguatan literasi bagi santri yang nantinya menjadi tokoh dalam pembangunan masyarakat. Pelatihan debat menggunakan metode simulasi. Adapun metode pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode PALS dengan prosedur sebagai berikut: (1) penyadaran, (2) pengkapasitasan, (3) pendampingan, dan (4) pelembagaan. Kegiatan yang dilakukan akan menghasilkan peningkatan kompetensi literasi melalui debat untuk mencegah beredarnya berita hoaks yang dapat dipahami santri. Kata kunci: debat, literasi lisan, hoaks, metode simulasi
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Fahmy, Zulfa; Utomo, Asep Purwo Yudi; Nugroho, Yusro Edy; Maharani, Annisa Tetty; Liana, Novi Izmi; Alfatimi, Nailul Akhla; Wuryani, Titi; Kesuma, Rossi Galih
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 2 (2021): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i2.48469

Abstract

Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca. Minat baca tidak tiba-tiba muncul dari dalam diri seseorang. Namun, minat baca timbul dari dorongan dan lingkungan yang tepat. Pandemi covid-19 telah membatasi dorongan dan lingkungan yang menumbuhkan minat baca siswa sekolah dasar. Maka dari itu, penelitian ini berfokus pada minat baca siswa sekolah dasar pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemic covid-19 terhadap minat baca siswa sekolah dasar. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Artinya peneliti membaca seluruh data yang terkumpul, lalu menginterpretasikannya berdasarkan data, teori, dan fenomena-fenomena yang terekam selama proses pengumpulan data. Didapatkan hasil penelitian bahwa pada masa pandemi covid-19, minat baca siswa sekolah dasar mengalami penurunan. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa siswa sekolah dasar cenderung menganggap biasa aktivitas membaca. Selain itu, aktivitas baca yang dilakukan cenderung hanya karena tugas guru, disuruh orang tua. Durasi membaca siswa juga hanya sebatas 10 s.d. 30 menit. Hal ini terjadi karena terjadi adanya keterbatasan-keterbatasan selama pandemi. Ini mengakibatkan bahwa siswa mulai menganggap bahwa aktivitas membaca adalah rutinitas biasa saja, tanpa ada motivasi dan perasaan bahagia ketika melakukannya.
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Fahmy, Zulfa; Utomo, Asep Purwo Yudi; Nugroho, Yusro Edy; Maharani, Annisa Tetty; Liana, Novi Izmi; Alfatimi, Nailul Akhla; Wuryani, Titi; Kesuma, Rossi Galih
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 2 (2021): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i2.48469

Abstract

Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca. Minat baca tidak tiba-tiba muncul dari dalam diri seseorang. Namun, minat baca timbul dari dorongan dan lingkungan yang tepat. Pandemi covid-19 telah membatasi dorongan dan lingkungan yang menumbuhkan minat baca siswa sekolah dasar. Maka dari itu, penelitian ini berfokus pada minat baca siswa sekolah dasar pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemic covid-19 terhadap minat baca siswa sekolah dasar. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Artinya peneliti membaca seluruh data yang terkumpul, lalu menginterpretasikannya berdasarkan data, teori, dan fenomena-fenomena yang terekam selama proses pengumpulan data. Didapatkan hasil penelitian bahwa pada masa pandemi covid-19, minat baca siswa sekolah dasar mengalami penurunan. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa siswa sekolah dasar cenderung menganggap biasa aktivitas membaca. Selain itu, aktivitas baca yang dilakukan cenderung hanya karena tugas guru, disuruh orang tua. Durasi membaca siswa juga hanya sebatas 10 s.d. 30 menit. Hal ini terjadi karena terjadi adanya keterbatasan-keterbatasan selama pandemi. Ini mengakibatkan bahwa siswa mulai menganggap bahwa aktivitas membaca adalah rutinitas biasa saja, tanpa ada motivasi dan perasaan bahagia ketika melakukannya.