Rusyanti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“KUE” DARI SITUS GUNUNG SUSURU SEBAGAI JEJAK TEKNOLOGI MASA BERCOCOK TANAM Endang Widyastuti; Nanang Saptono; Rusyanti
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2020: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2019
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding.v3i1.16

Abstract

Kebudayaan Austronesia merupakan budaya yang didukung oleh sekelompok orang awalnya menetap di suatu wilayah tertentu yang kemudian melakukan perjalanan ke berbagai wilayah lainnya dalam rentang area yang sangat luas. Di Kepulauan Indonesia kontak dengan budaya austronesia telah terjadi pada masa bercocok tanam. Bentuk budaya tersebut dalam aspek teknologi diantaranya menyangkut teknologi gerabah dan pengolahan kulit kayu. Dalam penelitian yang pernah dilakukan di Gunung Susuru kawasan Kertabumi, ditemukan artefak berbahan terakota dengan bentuk yang unik dan terdapat beragam goresan di permukaannya. Terakota tersebut ditemukan dalam jumlah dan variasi bentuk serta hiasan yang cukup banyak. Masyarakat setempat menyebut artefak tersebut sebagai “kue”. Berdasarkan perbandingan bentuk melalui studi pustaka, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kaitan “kue” tersebut dengan teknologi gerabah dan pengolahan kulit kayu.
PEMBERONTAKAN PANDE BESI DI BALI ABAD 14—16 M STUDI KASUS UPAYA MERAIH LEGITIMASI KUASA Rusyanti
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2019: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2018
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding18/13

Abstract

Tulisan ini menyajikan kembali artikel dari DR. R. Goris mengenai pemberontakan golongan pande besi di Bali abad 14-19 M sebagai sudi kasus sekaligus refleksi sosial mengenai adanya upaya legitimasi status untuk memperkuat kuasa. Melalui studi pustaka dan kritik teks yang berkaitan dengan arti pande yang dijumpai dalam berbagai konteks, diketahui pemberontakan pande di Bali merupakan kasus yang unik, langka dan kasuistik yang erat kaitannya dengan eksistensi suatu kelompok dengan cara pelegitimasian di antaranya dengan “kodifikasi tradisi” melalui keturunan, pemecahagah, parasasti, dan babad bahwa mereka berasal dari dewata. Hal tersebut merupakan salah satu contoh bahwa klasifikasi sosial memiliki peran yang penting dan juga sensitif dalam menata fungsi dan peran suatu komunitas di dalam masyarakat dan sekaligus mempunyai pengaruh dalam menguasai opini kelompok.