Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MAKNA FALA RAHA (EMPAT RUMAH) DALAM BUDAYA MASYARAKAT TERNATE Jerry Dounald Rahajaan; Novian Denny Nugraha
KalaTanda Vol 1 No 1 (2016): Kalatanda
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/kalatanda.v1i1.1369

Abstract

Makna Fala Raha Sebagai konsep dasar pada budaya Masyarakat Maluku Utara, dalam Perspektif Pola-4 adalah kajian Transformasi budaya, yang berangkat dari latarbelakang mengenai masyarakat Maluku Utara (Ternate), serta falsafah yang ada pada konsep Fala Raha. Dalam pengkajian initer dapat beberapa komponen yang dikaji diantaranya; struktur empat keturunan, struktur empat warisan simbolik, struktur empat kekuasaan politik, struktur empat komunitas awal Ternate, struktur empat kesatuan geopolitik, struktur empat klan utama, dan struktur empat lembaga pemerintahan, itulah yang disebut konsep Fala Raha. Bagaimana elemen–elemen Fala Raha dapat membentuk makna di masyarakat Maluku Utara, dan Apa makna filosofis yang terkandung didalam-nya. Tujuan dari Jurnal ini; Penyampaian makna Fala Raha (Empat Rumah) sebagai makna yang bernilai filosofi dari masyarakat Maluku Utara (Ternate), yang diturunkan secara turun-temurun berupa tradisi lisan dan Visual (gambar) yang dalam penyampaiannya secara simbolik. Tulisan ini lebih terfokus pada analisis symbol pada konsep Fala Raha dengan mengacu pada teori Transformasi dengan pendekatan Estetika Paradoks di masyarakat penggunanya. Hasilnya; Dalam Jurnal ini dibahas tentang tinjauan semiotik yang lebih terfokus mengenai makna filosofis dalam konsep Fala Raha, sinergi dengan pembahasan Fala Raha yang lebih membahas tentang tinjauan semiotik dalam makna visual. Kontribusinya sebagai model kajian secara ilmu semiotik dan transformasi budaya.
ANALISIS STRUKTUR VISUAL LAMBANG KOTAPRAJA JAMAN HINDIA BELANDA DARI PERSPEKTIF WACANA POSKOLONIAL Novian Denny Nugraha; Sonson Nursholih
KalaTanda Vol 1 No 2 (2016): Kalatanda
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/kalatanda.v1i2.1372

Abstract

The simbol of municipality (big city) in Indonesia is changing from time to time, as well as changing according to the social and cultural conditions of the city. If in colonial era the simbol of the city is a representation of the power of the government or rule, and then the phenomenon is now beginning to change in the current era, where the simbol of the city functioned also for the needs of tourism. In the late Dutch East Indies colonial era around 1930s, some cities were considered to be self-reliant by government and economy, so that the government at that time made a simbol for the need to run the wheels of his government. The interesting phenomenon of the simbol of the city simbolically is the existence of simbols that are displayed, both simbols affiliated to the ruler (Dutch East Indies) and also the simbol that is a typical simbol of the city's local tradition. Composition and relationship between simbols in the city simbol is interesting to be studied and analyzed. Especially at visual structure area and meaning representation. The analysis is done by qualitative research method which is descriptive interpretative with semiotics theory approach for sign analysis and using postcolonial theory for understanding the meaning of the city simbol. The results of the analysis both in the visual structure and in the meaning shows the existence of different types of simbols that appear, as well as the discovery of the difference of simbol dominance in each simbol of the city. The relation between the simbols generated from the composition of the visual structure results in a new understanding, which in the postcolonial perspective will be interpreted by a binary opposition relationship, or the dominant/hegemonic relationship between the colonial government and the colony state, between “The Other” and “The Occident”, or between colonizing and colonized countries. Furthermore, the simbolic relation on the visual structure and meaning resulted in the ideological significance of the sociocultural conditions of the community at that time.
IMPELEMENTASI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI UNTUK PROMOSI UNESCO GLOBAL GEOPARK CILETUH PALABUHANRATU SUKABUMI Periyadi .; Dewi K. Soedarsono; Novian Denny Nugraha; Uke Kurniawan; Nurwulan Fitriyanti; Riksa Belasunda; Diah Agung Esfandari
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Charity - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v2i1.2133

Abstract

Kawasan pariwisata Unesco Global Geopark Ciletuh (UGG) Palabuhanratu merupakan manajemen pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati, dan budaya, melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan yang berkelanjutan di 8 kecamatan di Sukabumi, 74 desa, luas ± 126 hektar [1]. Sepanjang Geopark memiliki banyak destinasi wisata seperti : air terjun (curug), pantai, pegunungan, pulau, keanekaragaman biota hayati dan hewan, wisata budaya dengan kearifan lokal yang masih terjaga seperti adanya desa kasepuhan atau desa adat Sinar Resmi, Cipta Mulya, dan Cipta Gelar. Geopark yang berada di sepanjang pantai selatan Sukabumi tersebut , merupakan salah satu geopark terpanjang di dunia, dan sedang diupayakan menjadi salah satu kawasan yang di akui oleh Unesco ; Untuk itu diperlukan sistem infrastruktur pariwisata yang terintegrasi dari aspek ekonomi, tekonologi , komunikasi, promosi dan sumber daya. Dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat ini diharapkan pariwisata dapat terbantu dengan dilakukan : Pengaplikasian sistem informasi guide berbasis deteksi lokasi, Pelatihan pemanfaatan media komunikasi sosial media untuk pariwisata, Perancangan Dan Perancangan Environtmental Graphic Design (EGD) Terpadu serta perancangan maskot pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tersebut akan dilakukan di Geopark Information Center yang melibatkan dinas pariwisata kabupaten sukabumi, pengelola Unesco Global Geopark, masyarakat setempat yang diundang, komunitas, dan pelajar sekolah . Hal ini dilakukan agar semua komponen yang telah disebutkan dapat berkontribusi dalam memajukan pariwisata di wilayah Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu
Penerapan Gaya Art Deco pada Environmental Graphic Design di SMKN 15 Bandung Nisa Eka Nastiti; Novian Denny Nugraha; Olivine Alifaprilin
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): Charity-Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v5i1.3856

Abstract

Proposal pengabdian masyarakat ini merupakan usulan pengajar program studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom. Berawal dari potensi SMKN 15 Bandung yang memiliki bangunan bekas zaman kolonial ini cukup tinggi untuk dikembangkan serta pentingnya media informasi. Masalah yang ada yaitu belum tersedianya Environmental Graphic Design pada SMKN 15 Bandung yang informatif, karena masalah tersebut maka penulis bertujuan untuk membuatkan Environmental Graphic Design pada SMKN 15 Bandung dengan gaya art deco. Perancangan ini bertujuan memberi informasi terkait ruang dan lingkungan yang ada di sekitar sekolah serta memberikan branding yang positif pada sekolah.
FILM TOURISM: A CASE STUDY OF SUMEDANG AS SUNDANESE CULTURAL PUSEUR Novian Denny Nugraha; Anggar Erdhina Adi; Sri Mharani Budi Haswati; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
Capture : Jurnal Seni Media Rekam Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Sur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/capture.v13i2.4022

Abstract

As a Sundanese Cultural Puseur (center), Sumedang Regency can arguably increase Local Own-Source Revenues (PAD – Pendapatan Asli Daerah) for the Sumedang Municipal Government. Hence, this artistic study aims to offer a positive identity for Sumedang Regency through film tourism. Specifically, this research employs a practical method to produce a film tourism creation titled “Historical Land of Pasundan.” The results indicate that the visual look of the Sumedang film tourism is quite complex and dynamic, demonstrating the regency’s superior potential, culinary offerings, and indigenous Sundanese culture. Sumedang is specifically labeled as the  Sundanese Culture Puseur partly due to its historical significance and to attract a greater number of domestic and international tourists. This film tourism captures many images containing wide shots, close-ups, and camera movements and hence appears to be very dynamic as a part of the tourism and creative industry’s efforts to recover from the Covid-19 effects.
PERANCANGAN PROTOTIPE MEDIA APLIKASI BAGI PENDERITA ANXIETY DAN MOOD DISORDER Nisrina Puspa Nindya; Novian Denny Nugraha; Paku Kusuma
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat  berbagai  faktor  yang  dapat  membuat  seseorang  mengalami gangguan kecemasan dan gangguan mood, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor  internal  merupakan  faktor  yang  muncul  dari  dalam  diri  seseorang,  yaitu fisiologis dan psikologis. Sedangkan untuk faktor eksternal merupakan faktor yang berasal di luar diri seseorang, seperti lingkungan, masyarakat, dan suatu peristiwa. Metode  penelitian  atau  pendekatan  penelitian  yang  akan  digunakan merupakan penelitian  yang  bersifat  deskriptif  dengan  pendekatan  kualitatif.  Kecemasan  dan gangguan suasana hati dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang umur, tetapi bila diteliti lebih dalam penderita Anxiety dan Mood Disorder yang meningkat tajam di  masa  Pandemi  Covid-19  didominasi  oleh  remaja  hingga  dewasa  awal. Media aplikasi yang menyediakan fitur konseling secara gratis dan memiliki fitur-fitur yang dapat diakses oleh semua orang akan membantu permasalahan yang dialami oleh penderita maupun masyarakat yang peduli terhadap kesehatan mental mereka.Kata kunci : kecemasan, mood, aplikasi, kesehatan mental
PERANCANGAN KOMIK WEBTOON MELALUI KISAH FABEL AL- QURAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KARAKTER Arifiyah Ayati; Novian Denny Nugraha; Paku Kusuma
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan buku di Indonesia dari segi kualitas dan kuantitas masih sangatminim beredar. Padahal buku yang berkualitas merupakan salah satu sarana yang dapatmembantu pembentukan karakter karena membangun nilai intelektual, emosional,sosial dan moral. Salah satu contohnya adalah buku bacaan yang dikreasikan melaluisastra berbentuk fabel dengan unsur edukasi dan moral yang terkandung didalamnya,yang umumnya berkaitan erat dengan ajaran agama seperti dalam agama Islam pada alqurandalam surat An-Naml (semut). Namun jumlah pengkajian pembentukan karakterberbasis cerita fabel al-quran masih terbatas. Saat ini buku bacaan yang populer adalahkomik karena digemari oleh semua kalangan usia. Namun buku bacaan seperti komikdan fabel yang berkualitas harganya terbilang mahal sehingga kurang dijangkau olehbeberapa masyarakat Indonesia. Bertepatan dengan perkembangan zaman danteknologi saat ini komik tidak hanya berbentuk media konvensional tetapi jugaberbentuk digital contohnya platform komik digital yang dapat diakses dengan mudahdan gratis seperti Webtoon. Hal inilah yang melatarbelakangi perancangan komikwebtoon melalui kisah fabel al-quran sebagai media pembentukan karakter. Penelitianyang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan data yang diperoleh melaluistudi pustaka dan wawancara serta menggunakan metode analisis matriks dan SWOT.Dengan adanya perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku bahanbacaan yang mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia.Kata kunci: fabel al-quran, pembentukan karakter, komik webtoon.
PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DAN MEDIA PROMOSI TRANSIT COFFEE BANDUNG Muhammad Reinanda; Novian Denny Nugraha; Paku Kusuma
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kebiasaan minum kopi telah menjadi kecenderungan dalam gaya hidup generasimuda. Minum kopi menjadi suatu tren remaja Indonesia saat ini. Dengan banyak nya cafedan coffeeshop di Bandung maka persaingan antar brand pun semakin kuat, masingmasingbrand mempunyai strategi sendiri dalam menarik konsumennya. Brandingmenjadi sangat penting didalam persaingan antar brand agar dapat bersaing dengankompetitor lainnya. Metode yang dipakai demi memenuhi data dalam perancanganidentitas visual dan media promosi untuk transit coffee ini menggunakan metode studipustaka, metode observasi, metode wawancara dan metode kuesioner. Berdasarkan hasilpenelitian untuk menaikan minat pengunjung Transit coffee maka What to Say yang akandisampaikan adalah <Feels Like Home=. Tagline tersebut dipilih dikarenakan kalimat iniefektif dan tidak rumit sehingga dapat mudah diingat oleh target konsumen, dan jugakalimat ini mendeskripsikan konsep yang diusung oleh Transit Coffee. Lalu How to Saydalam perancangan media promosi menggunakan metode AISAS.Transit Coffeemerupakan salah satu café atau kedai kopi di Bandung, Kedai kopi ini memiliki konsepyang cukup menarik dengan mengangkat konsep halaman rumah. Namun masih banyakmasyarakat yang belum tahu dan aware tentang keberadaan Transit Coffee ini, makauntuk memperkenalkan Transit Coffee ini harus memiliki identitas visual yang kuat danmedia promosi yang terkonsep.Kata Kunci: branding, media promosi, kedai kopi