Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Role of Leadership With the Implementation of Patient Safety in Public Health Center Y in Cirebon City Puspandhani, Mitha Erlisya; Fadila, Erida; Shintami, Rica Arieb
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 7 (2020): July 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i7.2756

Abstract

The application of patient safety is influenced by five factors namely individual factors and nurse performance, work environment factors, patient factors, organizational factors, and external factors. This explanation concludes that patient safety performance as an organization's quality performance is influenced by the role of the leader in it. Leadership is an aspirational power, strength, enthusiasm, and creative moral strength that is able to influence members to change attitudes, so that they come to understand the leader's desires. The behavior of the group or organization becomes the aspirations of the leader. by the interpersonal influence of the leader on his subordinates. In such conditions there is volunteerism or induction of compliance (complience induction) subordinate to the leadership. Especially in an effort to achieve a common goal, so the process of solving the problems that must be faced collectively is needed.Leadership has a function as a mobilizer and coordinator of human resources, natural resources, all funds, and facilities prepared by a group of people who work together to behave in achieving goals. Achieving goals starts from creating high productivity. This condition allows nurses to work as optimal as possible, so that the needs and safety of patients can be met . Program patient safety mentioned above is expected to prevent injury caused by the fault / error due to carry out an act dala m service kesehaatan Interest to determine the relationship of leadership roles with penerapatan patient safety in the inpatient unit PHC Y Cirebon This type of research is descriptive correlative with cross sectional approach, the number of samples were 30 respondents, the research instrument used a questionnaire. Data analysis using chi square test. The results showed that of 30 respondents the majority of respondents stated the role of leadership was good, 17 respondents (56.7%). Most nurses apply patient safety well, that is 56.7% of the 30 respondents. The result of the bivariate analysis found that there was a relationship between the leadership's role and patient safety application in the inpatient room at Puskesmas Y Cirebon City with p value = 0.025 (alpha = 0.05). Recommendations that can be given are interventions needed in the form of providing information to leaders in order to carry out their roles properly, as well as providing training to implementers to implement patient safety properly.
Pengaruh Tehnik Distraksi visual Terhadap Tingkat Nyeri Akibat Pemasangan Infus Pada Anak Usia Prasekolah di UPT Puskesmas Dukupuntang Wijonarko, Pradith Teguh; Fadila, Erida; Fajriyanah, Dina Rahmah
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 5 No 2 (2015): Edisi : Juli - Desember 2015
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Rumah sakit merupakan tempat dimana anak sering mengalami prosedur medis yang menyakitkan seperti pemasangan infus sehingga menimbulkan stress situasional, kecemasan dan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi anak. Untuk mengurangi nyeri tersebut maka sebaiknya dilakukan tindakan non farmakologis seperti teknik distraksi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri yang dirasakan oleh anak usia pra sekolah pada pemasangan infus setelah dilakukan teknik distraksi. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperiments with group control bentuk desain ini merupakan pengembangan dari tru eksperimental designa dengan jumlah sampel 17 orang anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang dirawat di UPT Puskesmas Dukupuntang dan menggunakan teknik sampling Simpel Random Sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 subjek penelitian yang di bagi menjadi dua kelompok,kelompok intervensi diberikan teknik distraksi visual pada saat pemasangan infus dan kelompok kontrol yang tidak di berikan tehnik distraksi visual ditemukan perbedaan yang sangat jauh, untuk kelompok intervensi . Kesimpulan :Tingkat nyeri yang dirasakan anak usia prasekolah pada saat pemasangan infus setelah dilakukan teknik distraksi sebagian besar mengalami nyeri ringan. Teknik distraksi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri akibat pemasangan infus Kata Kunci : Tingkat nyeri, Pemasangan infus, Teknik Distraksi, Anak usia sekolah. Sumber Pustaka : 20 (1993-2010)
Hubungan Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dengan Kesembuhan Pneumonia Pada Balita Di Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon Fadila, Erida; Tejaningsih, Oktiani
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 5 No 2 (2015): Edisi : Juli - Desember 2015
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia masih menjadi penyakit terbesar penyebab kematian anak terutama balita dan juga penyebab kematian pada banyak kaum lanjut usia di dunia. Kejadian Pneumonia tahun 2012 di Kabupaten Cirebon terdapat 12.441 kasus pneumonia dan pneumonia berat pada balita, dari kasus tersebut didapati 1 balita meninggal. Puskesmas Palimanan tertinggi di Kabupaten Cirebon yakni sebesar 889 balita.Dalam usaha meningkatkan cakupan penemuan dan meningkatkan tatalaksana pneumonia pada anak balita Depkes telah menerapkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriftif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 64 responden (orang tua balita/pengasuh) dan teknik purposive sampling Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan Chi Square. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari hasil uji statistik didapatkan nilai P value ≤ 0,05 (0,025), sehingga kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dengan kesembuhan Pneumonia pada balita di Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon. Kata Kunci : Pneumonia, Balita, MTBS, Palimanan.
Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pemberian ASI kolostrum di Poli Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang. Fadila, Erida; Alfiani, Fitri
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 1 (2016): Edisi : Januari - Juni 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemberian ASI kolostrum, namun cakupan pemberian ASI kolostrum di Indonesia masih sangat rendah. Aspek pengetahuan dan sikap sebagai domain perilaku ibu hamil terhadap pemberian ASI kolostrum pada bayi memiliki peranan yang penting. Jika pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian ASI kolostrum kurang, maka akan menyebabkan ibu dan bayi frustasi, kehilangan harga diri, menimbulkan efek negatif pada hubungan ibu-bayi (Bobak, 1995) dan menjadi salah satu penyebab tidak berhasilnya pemberian ASI (Soetjiningsih, 1997). Dengan memiliki gambaran yang objektif tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pemberian ASI kolostrum, diharapkan intervensi yang dilakukan tepat sasaran. Subjek penelitian dilakukan terhadap 30 orang ibu yang sedang hamil yang berkunjung ke poli kandung Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Jenis penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa angket pilihan ganda bagi variabel pengetahuan dan skala sikap Likert bagi variabel sikap. Data yang terkumpul dianalisis dengan persentase bagi variabel pengetahuan dan skor T bagi variabel sikap. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan pada kategori cukup, yaitu sebanyak 13 orang atau 43% sebagiannya lagi kedalam kategori baik 12 orang atau 40% dan 5 orang ibu atau 17% kedalam kategori kurang. Sedangkan untuk variabel sikap didapatkan 19 orang memiliki sikap tidak mendukung (unfavorable) terhadap pembveriaan ASI kolostrum, sedangkan sisanya 11 orang atau 37% memiliki sikap mendukung (favourable). Faktor yang memungkinkan hal tersebut terjadi, diantaranya kurangnya informasi yang benar, maraknya iklan susu formula, masih adanya anggapan bahwa memberikan ASI kolostrum adalah keterampilan alamiah yang tidak perlu dipelajari, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa, dan sebagainya. Disarankan pada Dinas Kesehatan khususnya bagian KIA, supaya lebih meningkatkan promosi kesehatan mengenai ASI kolostrum dengan berbagai metode baik itu ceramah, seminar, konseling, diskusi kolompok, dan sebagainya guna meningkatkan pemahaman masyarakat/para ibu mengenai ASI kolostrum. Pemanfaatan media massa baik cetak maupun elektronik, juga pemasangan spanduk maupun pamflet perlu diupayakan. Bagi penelitian lain, melihat lebih jauh faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI kolostrum, seperti faktor lingkungan, sarana dan prasarana serta kebijakan instansi terkait, dapat dipertimbangkan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Kata kunci : ASI kolostrum, pengetahuan, sikap
GAMBARAN PENDERITA TB PARU BERDASARKAN JENIS KELAMIN, USIA DAN TINGKAT KEBERHASILAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS KEDAWUNG DAN PUSKESMAS WINONG KABUPATEN CIREBON Fadila, Erida; Alfiani, Fitri; Andriyan, Elin
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 7 No 1 (2017): Edisi : Januari - Juni 2017
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB Paru merupakan penyebab penyakit nomor satu pada kelompok penyakit menular atau penyakit infeksi.WHO menyatakan pada tahun 2013, prevalensi TB paru di Indonesia menempati peringkat ke 3 setelah india dan cina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran Klasifikasi Penderita TB Paru di Puskesmas Kedawung dan Puskesmas Winong Kabupaten Cirebon tahun 2016 dengan menggunakan metode deskriptif.Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Puskesmas Kedawung dan Puskesmas Winong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penemuan kasus TB lebih tinggi di Puskesmas kedawung dengan presentase sebesar 84,7% dibandingkan dengan Puskesmas Winong dengan persentase sebesar 15,3%. Jumlah penderita TB paru di Puskesmas Kedawung dan winong terbanyak terdiri dari 77,8% dan 56%jenis kelamin laki-laki, Puskesmas kedawung 52% kelompok umur 15-43 tahun dan Puskesmas Winong 44% kelompok umur 25-44. triwulan 1 dan 2 penderita TB Paru yang melakukan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Kedawung yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 21 dari 23 kasus. Sedangkan penderita TB Paru yang melakukan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Winong dan telah dinyatakan sembuh tercatat sebanyak 5 dari 5 kasus. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pengobatan TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Winong dianggap berhasil sedangkan Puskesmas Kedawung belum memenuhi capaian atau dianggap kurang baik. Kata Kunci : TB Paru, Jenis kelamin, umur, Tingkat keberhasilan pengobatan