This Author published in this journals
All Journal NUTRIRE DIAITA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengetahuan dan Tindakan Ibu dalam Mengatasi Kesulitan Makan terhadap Status-Gizi Anak (2-5 Tahun) Mariani, Mariani; Hartono, Antonius Sri; Afif, Irfani
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 3, No 1 (2011): Nutrire Diaita
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v3i1.1232

Abstract

AbstractDifficulties eating factors often experienced by approximately 25 % of children’s, and the number will be increase about 40-70 % in children born prematurely or with chronic disease. The aims of this study was to know the relationship of nutrition knowledge of mothers and mothers action in overcoming adversity to eating children (2-5 years old) on the nutritional status of children in the neighborhood health center Sedap Malam RW 09 Sub Mekarjaya Depok II. This is a descriptive study with cross-sectional design. The population in this study are mothers with children under-five who have weigh their children in neighborhood health center, and we got the total sample are 50 respondents. The results shows that most of respondents were in the education level of high school graduates (54 %), having enough knowledge of nutrition ( 60 % ), has good action in dealing with difficulty eating in children (64 %), good food intake for children (76 %) and partly of the children has a good nutritional status ( 90 % From the chi-square test we found that there is significant association between maternal nutrition knowledge and action to overcome difficulty eating children (χ 2 = 11.595, p <0.05). There is no significant relationship between the acts of a mother and a  nutritional intake of children’s (χ 2 = 0.490, p > 0.05). There is no significant relationship between nutritional intake of children’s and nutritional status of children’s (χ2 = 0.780, p ≥ 0.05). Need more nutrition counseling for mothers to increase their nutrition knowledge. Keywords: mother knowledge, nutritional intake, nutritional status  AbstrakFaktor kesulitan makan sering dialami oleh sekitar 25% anak, dan jumlahnya akan meningkat sekitar 40-70% pada anak yang lahir premature atau dengan penyakit kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan tindakan ibu dalam mengatasi kesulitan makan anak (2-5 tahun) terhadap status gizi anak di posyandu Sedap Malam RW 09 Kelurahan Mekarjaya Depok II. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak balita yang menimbangkan anaknya di posyandu, dan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah lulusan SLTA (54%), memiliki pengetahuan gizi cukup (60%), memiliki tindakan baik dalam mengatasi sulit makan pada anak (64%), asupan makan anak baik (76 %)dan sebagian besar anak memiliki status gizi baik (90%). Dari hasil uji chi-square didapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan tindakan ibu mengatasi sulit makan anak (χ 2 =11,595; p < 0,05). Tidak ada hubungan bermakna antara Tindakan ibu dengan asupan gizi anak (χ 2 = 0,490 ; p > 0,05). Tidak ada hubungan bermakna antara Asupan gizi anak dengan status gizi anak (χ2 = 0,780; p > 0,05). Pengetahuan gizi ibu dan tindakan ibu mempengaruhi dalam mengatasi kesulitan makan anak, oleh karenanya perlu adanya dilakukan penyuluhan kepada ibu tentang cara mengatasi kesulitan makan pada anak. Kata Kunci: Pengetahuan Ibu, Asupan Makan, Status Gizi
Perbedaan Tinggi Badan Anak Sekolah Dasar yang Mengonsumsi Iodium di Jakarta Utara Mabruroh, Faizul; Mulyani, Erry Yudhya; Afif, Irfani
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 3, No 2 (2011): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v3i2.1240

Abstract

AbstractGrowth Period influenced by intrinsic factors (genetic) and ekstrensik factors (nutrients , oxygen, hormones), growth factors, psychosocial and chronic-diseases. The aims of this study was to determine the differences height gain of 4-5 graders who consume enough iodine and less. The data was conducted in June-August 2009. This research is a comparative study with a longitudinal approach. The population of this study is a public elementary school students Lagoa 06, we got the sample total are 74 respondents. We used t-test to analyzed data. Data collected includes are characteristics of sampling population, gender, age and consumption patterns iodine, intake of iodine from food frequency and iodine test from salt. Based on consumption patterns found that 41.9 % good, 54.1 % fairly good and 4.1 % less consumption. The average of accretion height from iodine intake with category fairly good and less, respectively (0.92 ± 0.517) and (0.39 ± 0.261). The result found that there's significant difference accretion of height between the fairly good iodine intake and less (p<0.05). Need to consume food high iodine to assist the growth of school age children.  Keywords: Height, Iodium, School-age Children  AbstrakPertumbuhan dipengaruhi oleh faktor intrinsik (genetik) dan faktor ekstrensik (zat gizi, oksigen, hormon), faktor pertumbuhan, psikososial dan berbagai penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertambahan tinggi badan anak kelas 4-5 yang mengonsumsi iodium cukup dan kurang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2009. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat komparatif dengan pendekatan longitudinal. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri Lagoa 06 sedangkan sampelnya sebanyak 74 responden. Analisa pada data penelitian ini dengan menggunakan uji beda rata–rata (t-test). Data yang dikumpulkan meliputi: Karakteristik sampel, jenis kelamin, umur dan pola konsumsi iodium, konsumsi iodium diambil melalui food frekuensi dan tes iodium pada garam. Berdasarkan pola konsumsi 41,9% dinyatakan baik 54,1% cukup dan 4,1% konsumsi kurang. Pertambahan tinggi badan rata-rata konsumsi iodium cukup diperoleh nilai (0,92±0,517) dan untuk iodium kurang (0,39±0,261). Dari hasil uji komparasi, didapatkan adanya perbedaan penambahan tinggi badan antara yang mengkonsumsi iodium cukup dan yang kurang secara signifikan dengan nilai P<0,05. Diperlukannya konsumsi sumber makanan tinggi iodium untuk membantu pertumbuhan anak usia sekolah. Kata Kunci: Tinggi badan, Iodium, Anak Sekolah