R. Purnama
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APLIKASI COOPERATIVE RELAYING PADA TEKNOLOGI LTE- ADVANCED DAN PROSPEKNYA DI INDONESIA R. Purnama
TEKNOKOM Vol. 1 No. 1 (2018): TEKNOKOM
Publisher : Department of Computer Engineering, Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/teknokom.v1i1.19

Abstract

Cooperative relaying dan teknologi-teknologi relay telah dipelajari secara aktif dan dipertimbangkan untuk sisitem-sistem komunikasi broadband mobile generasi mendatang. Teknologi relay tersebut diusulkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah-masalah interferensi, coverage, kapasitas dan throughput didalam jaringan-jaringan selular dewasa ini. 3GPP LTE-Advanced, yang merupakan suatu standar generasi selular 4G LTE terbaru telah dirilis dan menyediakan solusi relaying tersebut pada salah satu fiturnya. Didalam tesis ini, kami menjelaskan mengenai tipe-tipe relay yang dispesifikasikan oleh standar 3GPP sebagai relay tipe 1 dan relay tipe 2, kemudian pembagian protokol layer dimana relay-relay tersebut beroperasi dan dirujuk sebagai layer 1 RN, layer 2 RN dan layer 3 RN dan terakhir mengenai skenario-skenario deploymennya, yaitu untuk menyediakan coverage di area-area yang baru (rural, urban, suburban dan indoor), meningkatkan throughput di area cell edge, memitigasi dead spot dan hot spot, menyediakan jaringan jaringan sementara (temporary networks) dan group mobility. Kami menganalisa prospek dari teknologi terbaru tersebut dan mencatat bahwa relay-relay tersebut dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada jaringan-jaringan selular seperti yang dijelaskan diatas. Kami menyimpulkan bahwa relay adalah merupakan suatu solusi yang cost-effective sebagi pengganti atas pemasangan insfratruktur BTS (atau eNB) yang baru.
DEVICE-TO-DEVICE (D2D) COMMUNICATION PADA JARINGAN SELULAR R. Purnama
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 (2019): TEKNOKOM
Publisher : Department of Computer Engineering, Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.8 KB) | DOI: 10.31943/teknokom.v2i1.35

Abstract

Didalam sebuah sistem telekomunikasi selular yang konvensional, perangkat-perangkat pengguna (UE) adalah tidak dimungkinkan untuk saling berkomunikasi secara langsung (direct communication) didalam bandwidth selular yang berlisensi. Semua komunikasi yang berlangsung harus melalui eNB atau base station (BS) sebagai jaringan inti (core network). Suatu kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas jaringan dalam memenuhi permintaan-permintaan yang terus berkembang dari para pengguna telah membawa pada evolusi jaringan-jaringan telekomunikasi selular dari generasi pertama (1G) hingga generasi ke lima (5G). Sebuah metode baru D2D Communication diperkenalkan dalam standar telekomunikasi selular konvensional terbaru LTE. Metode D2D Communication ini diantaranya diterapkan pada sistem radio keselamatan publik (public safety radio system). Dan saat ini, sistem radio keselamatan publik yang berbasis LTE tersebut sedang dipertimbangkan untuk digunakan karena dapat mengurangi biaya-biaya operasional dan pembangunan jaringan. Fungsi-fungsi komunikasi secara langsung dengan membypass eNB (tanpa melibatkan eNB) telah diperkenalkan didalam standar spesifikasi 3GPP Release 12 LTE-Advanced untuk sistem radio keselamatan publik sehingga komunikasi-komunikasi dapat disediakan bahkan jika sebuah eNB mengalami down (failure atau kerusakan) karena adanya suatu bencana dengan skala yang besar, gempa bumi atau tsunami dsb. Fungsi-fungsi Device Discovery yang memungkinkan D2D komersial juga diperkenalkan pada release 12 tersebut.