Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TAHAP DEFINE DAN DESIGN BAHAN AJAR MATEMATIKA SMP DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK MENANAMKAN NILAINILAI BUDAYA PEKALONGAN Mardhiyana, Dewi; Nasution, Nur Baiti; ‘Adna, Syita Fatih
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 15 (2018)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.837 KB)

Abstract

Kota Pekalongan terkenal dengan julukan “kota kreatif” yang kaya akan tradisi dan budaya. Tradisi dan budaya tersebut perlu dilestarikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya ke ranah pendidikan, khususnya bahan ajar matematika. Hal ini disebakan karena matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa SMP. Materi matematika akan lebih mudah dipelajari oleh siswa jika berisi masalah kontekstual (Realistic Mathematic Educatioan) yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, permasalahan yang dihadapi guru saat ini adalah kurangnya atau belum tersedianya bahan ajar SMP yang isinya terintegrasi budaya lokal, khususnya budaya di Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar matematika SMP dengan pendekatan Realistic Mathematic Educatioan (RME) berbasis budaya lokal untuk menanamkan nilai-nilai budaya Kota Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D), yang memuat 4 tahapan, yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Artikel ini hanya membahas tahap define dan design pada pengembangan bahan ajar matematika berbasis budaya lokal Pekalongan. Pada tahap define, dilakukan analisis kebutuhan berupa survei ke siswa SMP di Pekalongan dengan melakukan pembelajaran matematika dengan memberikan lembar kerja yang berisi tentang budaya lokal Pekalongan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar yang dibutuhkan oleh sisa. Selain itu juga dilakukan wawancara ke guru matematika SMP yang familiar dengan materi matematika SMP dan budaya lokal Pekalongan. Hasil survey ke siswa SMP menunjukkan bahwa semua siswa belum pernah melihat lembar kerja yang mengintegrasikan unsur budaya. Mereka juga menyatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan lebih menarik dan mengesankan, karena memuat masalah konteks berupa batik yang biasa mereka jumpai. Hasil wawancara dengan guru matematika SMP menyatakan bahwa pengintegrasian nilai budaya Pekalongan perlu dimasukkan ke dalam mata pelajaran matematika agar lebih menarik untuk dipelajari siswa. Hasil tahap define menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan harus memuat budaya lokal Pekalongan, memuat banyak gambar ilustrasi, memiliki jumlah soal yang cukup, dan relevan dengan materi matematika SMP sesuai kurikulum yang berlaku. Selanjutnya, dilakukan tahap design bahan ajar. Tahap ini dimulai dengan analisis kurikulum berupa analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Selanjutnya menentukan kerangka bahan ajar yang meliputi penentuan cara penyajian materi yang meliputi narasi awal, materi, kesimpulan, latihan soal, dan tokoh matematika. Dari tahap perancangan diperoleh bahwa beberapa budaya Pekalongan yang dapat dikaitkan dengan materi matematika SMP adalah budaya lopisan, balon udara, krupuk usek, dan batik udan liris. Kata Kunci: Tahap define dan design, Pengembangan bahan ajar, Budaya lokal Pekalongan, RME
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN WHITEBOARD ANIMATION PADA GURU-GURU MGMP MATEMATIKA SMP KOTA PEKALONGAN ‘Adna, Syita Fatih; Nasution, Nur Baiti
Jurnal Berdaya Mandiri Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.649 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v3i1.981

Abstract

Mathematics is one of the compulsory subjects in the junior high school education unit. The presentation of Mathematics learning is not supported by creative learning media that utilize the latest technology. The challenge of teachers facing the 4.0 revolution, namely junior high school teachers must be able to utilize technology in learning in addition to varying interactive learning models. The objectives of this training are (1) to introduce mathematics teachers to the use of Animated Chalkboard that can be used as learning media, (2) to improve the ability of Mathematics teachers to create Mathematics learning media using Animation Chalkboard, (3) to produce Mathematics learning media products Middle school uploaded via social media youtube. The training for Pekalongan City Middle School Mathematics teachers was held for three months. The methods used in this activity are (1) Socialization of the use of Animated Whiteboards as a medium of Mathematics learning, (2) assistance in making Mathematics learning media using Animated Whiteboards, (3) evaluation of instructional media products and training activities. The results obtained are an increase in the ability of teachers to create Mathematics learning media using Animation Chalkboards and increase learning media products uploaded to YouTube that can be utilized by Junior High School Mathematics teachers in learning. The product produced is Mathematics learning media that has been uploaded on YouTube social media.