Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FORMULASI OBAT KUMUR MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK KALAMANSI (Citrus microcarpa Bunge) Nabilah; Citra Yuliyanda Pardilawati; Ika Savitri
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 10 No 02 (2020): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v10i02.295

Abstract

Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi ialah karies gigi dan plak. Karies gigi dan plak dapat disebabkan berbagai faktor diantaranya adalah karbohidrat dan glukosa, mikroorganisme dan air ludah, permukaan dan bentuk gigi salah satu pencegah maupun mengatasi hal tersebut dengan cara menggunakan obat kumur. Obat kumur digunakan karena kemampuannya sangat efektif menjangkau tempat yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi, dapat mencegah pembentukan plak, menghilangkan bau mulut yang tidak sedap, menyegarkan nafas dan juga sebagai terapi untuk pencegahan terhadap karies gigi. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Kulit buah jeruk kalamansi (Citrus microcarpa Bunge) setelah dilakukan proses pengeringan didapatkan 500mg, selanjutnya timbang simplisia sebanyak 200gram untuk dilakukan metode destilasi. Setelah di destilasi, dilakukan evaluasi sediaan meliputi pengamatan organoleptis, pemeriksaan pH, dan pemeriksaan viskositas dengan formula 1 PEG-40 2,5ml dan sorbitol 100ml, formula 2 PEG-40 5ml dan sorbitol 150ml dan formula 3 PEG-40 10ml dan sorbitol 200ml.
Kajian Literatur: Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Nur Amrillah; Ramadhan Triyandi; Muhammad Iqbal; Citra Yuliyanda Pardilawati
Medula Vol 13 No 4 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i4.754

Abstract

Bacterial infection is a major health problem that affects many humans. The therapy used to treat bacterial infections generally uses antibiotics. However, the inappropriate and continuous selection and use of antibiotics can lead to the occurrence of antibiotic resistance in humans. Staphylococcus aureus is one of the most involved pathogenic bacteria in human bacterial infections. This bacterium is found in the normal skin microbiota of animals and humans. Staphylococcus aureus has infected as many as 20-30% of the healthy human population. Staphylococcus aureus produces antibiotic neutralizing enzymes resulting in resistance to many antibiotics. Many developing countries use medicinal plants as an alternative to treat infections. More than 700 species of betel leaf are found in the North and South of the world and are widely grown in most countries such as Indonesia, India, Sri Lanka, Malaysia, the Philippines, as well as other countries in Southeast Asia and East Africa. Boiled betel leaf (Piper betle L.) has been widely used in Indonesia as an alternative medicine. Betel leaf extract contains several chemical components such as terpenoids, alkaloids and phenolic compounds such as flavonoids, tannins and saponins. These components are known to have strong potential as antibacterial. This study article aims to find out whether betel leaf extract (Piper betle L.) has the ability to inhibit bacterial growth and what concentration of the extract is needed so that there is inhibition of activity and growth of Staphylococcus aureus.
Analisis Cost Of Illness pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Farras Qanitah Rony; Nurmasuri Nurmasuri; Oktafany Oktafany; Citra Yuliyanda Pardilawati
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila71%p

Abstract

Skizofrenia adalah penyakit kronis dan melumpuhkan yang ditandai dengan gejala psikotik yang mengubah persepsi, pikiran, dan perilaku seseorang. Skizofrenia bersifat multifaktorial, yang terjadi karena interaksi faktor genetik, psikologis,dan lingkungan. Skizofrenia menyerang kurang lebih 24 juta orang atau 1 dari 300 orang (0,32%) di seluruh dunia.Prevalensi skizofrenia di Indonesia mengalami kenaikan dari 2 per mil pada tahun 2013 menjadi 8 per mil pada tahun 2018. Sedangkan prevalensi atau angka kejadian pada Provinsi Lampung pada tahun 2018 adalah 6,01 per mil atau ada 6 orang penderita skizofrenia dalam 1000 penduduk. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran sosiodemografi pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 115 pasien skizofrenia yang menerima perawatan di poliklinik psikiatri Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung padaFebruari-Maret 2023. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode constitutive sampling. Hasil pengolahan data dari wawancara didapatkan data pasien yang menjalani pengobatan di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung periode Februari-Maret 2023 sebagian besar adalah laki-laki 61,74%. Prevalensi skizofrenia lebih banyakditemukan pada rentang usia 36-45 tahun yakni 32,17%. Sebagian besar pasien memiliki tingkat pendidikan rendah yakni sebanyak 46,96%. Pasien yang tidak bekerja sebanyak 60,87% dan 92,17% pasien memiliki jaminan kesehatan. Persebaran pasien paling banyak ditemukan di Bandar Lampung sebanyak 32,17%.  Kata Kunci : Sosiodemografi, Poliklinik Psikiatri, Skizofrenia
Pengaruh Tingkat Prokrastinasi Akademik dan Kecanduan Smartphone terhadap Prestasi Akademik pada Mahasiswa Aktif Program Studi Farmasi Universitas Lampung Pasca Pandemi Covid-19 Zayatri Nurul Jannaty; Oktafany Oktafany; Citra Yuliyanda Pardilawati; Putu Ristyaning Ayu Sangging
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila71%p

Abstract

Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2022 banyak mengubah perilaku belajar mahasiswa. Dampaknya yaitu tingkat kecanduan smartphone naik akibat kebutuhan teknologi penunjang pendidikan yang meningkat, sehingga membuat penggunaan smartphone juga meningkat. Penggunaan smartphone di luar fungsi akademik berpengaruh terhadapmeningkatnya perilaku prokrastinasi akademik, yaitu penundaan pekerjaan dan tugas akademik. Penelitian terdahulu banyak yang telah membuktikan bahwa perilaku prokrastinasi akademik dan kecanduan smartphone memiliki keterkaitan dan mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkatprokrastinasi akademik dan kecanduan smartphone terhadap prestasi akademik pada mahasiswa aktif Program Studi Farmasi Universitas Lampung pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 209 responden. Alat ukur yang digunakan berupa Academic Procrastination Scale, Smartphone Addiction Scale-Short Version, dan data indeks prestasi kumulatif (IPK) dari situs akademik UniversitasLampung. Berdasarkan analisis korelasi dengan uji Rank Spearman, didapatkan bahwa tidak terdapat pengaruh bermakna antara prokrastinasi akademik dan prestasi akademik (p=0,997), serta tidak ditemukan pula pengaruh yang signifikan antara kecanduan smartphone dan prestasi akademik (p=0,137) pada mahasiswa aktif Program Studi Farmasi Universitas Lampung pasca pandemi Covid-19.  Kata Kunci: kecanduan smartphone, prestasi akademik, prokrastinasi akademik
Training on Processing Banana Peel Waste into Eco-enzyme and Eco-enzyme Soap to Implement Zero Waste in Kunjir Tourism Village Asep Sukohar; Dwi Aulia Ramdini; Citra Yuliyanda Pardilawati; Afriyani Afriyani; Nurhayati Nurhayati
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.2.233-242.2024

Abstract

Eco-enzyme is one of the solutions for waste organic management to become a higher-value product. As a tourist village, Kunjir village is one of the banana producers, where it needs help with garbage or banana waste from plantations. This waste can damage beauty and pollute the environment. Therefore, this engagement in community activity in waste organic management from banana peels is necessary to implement zero waste and a healthy environment. We aimed to improve the knowledge and skills of the local community in waste management. Banana peels become eco-enzyme and soap that contains eco-enzyme products. The eco-enzyme information was delivered first and then followed by practice or simulation. Twenty-five respondents were dominated by household wives, with ages 31-40 years as much as 36%, 41-50 years 28%, 51-60 years 25%, and 21-30 years 12%. According to the measurement of the initial score, 48% of respondents have good knowledge, and 92% have improved after following the training. We conclude that 44% of the total score of respondents was improved. Through this training, it is hoped that we can improve banana waste processing and improve our skills in processing eco-enzyme organic waste into a liquid rich in benefits, especially as a cleaning agent. This activity is essential in initiating waste management and implementing a healthy environment. Furthermore, it can encourage self-resilience and the development of a tourist village.